4.3.2. Bahan
1. Sampel minyak mentah (crude oil) 500 ml
4.3.3. Gambar Alat
2
1
Keterangan :
1. Sampel A
2. Sampel B
Gambar 4.1.
Gelas Ukur 500 ml
(Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
Gambar 4.2.
Hydrometer
(Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
Gambar 4.3.
Thermometer
(Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
4.4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Mengambil sample minyak (crude oil) 500 ml.
2. Memasukkan ke dalam measuring glass / gelas ukur.
3. Memasukkan hidrometer mulai dari harga yang terendah ( misal 0,6
sampai dengan 1,1 )
4. Memasukkan thermometer derajat Celcius kedalamnya.
5. Membaca harga Specific Gravity dan temperaturnya.
6. Dari hasil pembacaan menggunakan tabel untuk mendapatkan gravity
o
API yang sebenarnya.
4.5. HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
4.5.1. Hasil Percobaan
Sampel A
Volume : 500 ml
Temperatur : 79,88 °F
Specific Gravity (SG) terukur : 0,847
Sampel B
Volume : 500 ml
Temperatur : 80,065 °F
Specific Gravity (SG) terukur : 0,883
4.5.2. Perhitungan
1) SGtrue dan APItrue
a. Sampel A
Menghitung harga API analisa
141,5
APIanalisa = - 131,5
SG
141,5
= 131,5
0,847
= 35,56 oAPI
Menghitung koreksi API pada 60/60 F
36
35,56
35
33,7 X 34,6
34,6 X 36 35,56
34,6 33,7 36 35
34,6 - X = 0,396
X = 34,204
Jadi, diperoleh harga API60/60 F = 34,204 API
Menghitung harga SG koreksi pada 60/60 F
141,5
SG60/60F =
131,5 o API
141,5
=
131,5 34,204
= 0,8539
Berdasarkan data – data analisis, diperoleh harga faktor koreksi
(fcorr) dari tabel sebesar 0,00037, maka :
SGtrue = SG60/60 F + { fcorr ( T 60 F ) }
= 0,8539 + { 0,00037 ( 80,6 60 ) }
= 0,8613
141,5
APItrue = 131,5
SGtrue
141,5
= 131,5
0,8614
= 32,795 API
b. Sampel B
Menghitung harga API analisa
141,5
APIanalisa = - 131,5
SG
141,5
= 131,5
0,883
= 28,75 oAPI
Menghitung koreksi API pada 60/60 F
29
28,75
28
26,8 X 27,8
27,8 X 29 28,75
27,8 26,8 29 28
27,8 - X = 0,25
X = 27,55
Jadi, diperoleh harga API60/60 F = 27,55 API
Menghitung harga SG koreksi pada 60/60 F
141,5
SG60/60F =
131,5 o API
141,5
=
131,5 27,55
= 0,8896
Berdasarkan data – data analis, diperoleh harga faktor koreksi
(fcorr) dari tabel sebesar 0,00035, maka :
SGtrue = SG60/60 F + { fcorr ( T 60 F ) }
= 0,8896 + { 0,00035 ( 80,6 60 ) }
= 0,8964
141,5
APItrue = 131,5
SGtrue
141,5
= 131,5
0,8964
= 26,36 API
2) Rata-rata Arimatik dan Standar Deviasi SGtrue
a. Rata-rata SGtrue
Sampel A
SG rata-rata =
SG =
8,613697
jumlah data 10
= 0,8613697
Sampel B
SG rata-rata =
SG =
8,96473
jumlah data 10
= 0,896473
b. Standar Deviasi SGtrue
Sampel A
SG SGmean) 2 0,0001136
Standar Deviasi SG = =
Jumlah data 1 9
= 0,003553
Sampel B
SG SGmean) 2 0,002313
Standar Deviasi SG = =
Jumlah data 1 9
= 0,016031
3) Rata-rata Arimatik dan Standar Deviasi APItrue
a. Rata-rata APItrue
Sampel A
APIrata-rata =
API =
326,1068
jumlah data 10
= 32,61068
Sampel B
APIrata-rata =
API =
263,8238
jumlah data 10
= 26,38238
b. Standar Deviasi APItrue
Sampel A
O
API APImean) 2 66,522
Standar Deviasi API = =
Jumlah data 1 9
= 2,718705
4.5.3. Tabel Hasil Percobaan
Tabel IV-1.
Tabulasi Hasil Pengukuran SG dan ˚API Sampel A
Sampel A
No. Plug SG °API
(SG – SG (°API – °API
mean)2 mean)2
SD 0,003553 0,575483
Tabel IV-2.
Tabulasi Hasil Pengukuran SG dan ˚API Sampel B
Sampel B
SD 0,016031 2,718705
4.6. PEMBAHASAN
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan Specific Gravity (SG) atau
berat jenis minyak mentah. Specific Gravity minyak adalah perbandingan antara
densitas minyak dengan densitas air yang diukur pada temperatur dan keadaan
standart (60˚F dan 14,7 psia). Penentuan SG berkaitan dengan harga ˚API.
Semakin besar nilai SG maka semakin kecil nilai ˚API sebaliknya semakin kecil
nilai SG maka semakin besar nilai ˚API. Nilai ˚API digunakan untuk menentukan
jenis fluida seperti minyak berat nilainya 10-20 ˚API, minyak sedang 20-30 ˚API,
minyak ringan 30-40 ˚API, gas kondensat 40-60 ˚API, gas basah >60 ˚API, gas
kering tidak ada nilai ˚API nya dan terakhir bitumen nilainya 4-10 ˚API, bitumen
ini merupakan fluida yang paling banyak fraksi beratnya mengandung seperti
aspal, parrafin, dll. Setiap perusahaan pasti menginginkan minyak dengan kualitas
terbaik yaitu biasanya minyak ringan ataupun juga gas kondensat, sementara itu
untuk minyak berat/sedang biasanya harus melewati beberapa proses agar nilai
˚API nya bisa setara dengan minyak ringan. ˚API adalah singkatan dari American
Petroleum Institute yaitu badan standart yang menangani tentang perminyakan
dari Amerika, salah satunya yaitu membagi jenis-jenis fluida reservoar.
Percobaan ini menggunakan alat hydrometer. Prinsip kerja yang
diterapkan pada hydrometer adalah hukum Archimedes, bahwa benda yang
tercelup ke dalam fluida akan mengalami gaya mendorong ke atas sama dengan
berat fluida yang dipindahkan. Dengan demikian semakin rendah zat tersebut,
lebih jauh hydrometer akan tenggelam. Selain itu percobaan ini menerapkan
prinsip Bouyancy Factor (daya apung) dan perbedaan densitas.
Dalam percobaan ini, pertama-tama siapkan alat dan bahan seperti gelas
ukur, thermometer, hydrometer, dan minyak (sampel A dan B), masukkan kedua
sampel kedalam gelas ukur masing-masing 500 ml, lalu masukkan thermometer
dan hitung suhu minyak, kemudian masukkan hydrometer yang berguna untuk
mendapatkan nilai SG, gunakan thermometer dari skala yang paling rendah (0,6)
sampai pada skala yang dapat terbaca. Setelah mendapatkan data yang terbaca,
kemudian catat nilai SG nya, kemudian analisis dan lakukan perhitungan untuk
mendapatkan nilai SGtrue dan ˚APItrue nya.
Berdasarkan hasil percobaan, pada sampel A diperoleh hasil SGtrue
sebesar 0,8613 dan ˚APItrue sebesar 32,795 sedangkan pada sampel B nilai
SGtrue sebesar 0,8964 dan nilai ˚APItrue sebesar 26,36. Hal ini menunjukkan
berdasarkan nilai ˚APItrue, bahwa sampel A tergolong kedalam minyak ringan
karena nilai ˚API minyak ringan yaitu 30-40 ˚API. Sedangkan sampel B tergolong
kedalam minyak sedang karena nilai ˚API minyak sedang yaitu 20-30 ˚API.
Dengan kata lain sampel A lebih ringan daripada sampel B berarti densitas
minyak sampel A lebih kecil yang mengakibatkan nilai SG menjadi kecil dan
fraksi berat didalam minyak semakin sedikit serta fraksi ringannya semakin
banyak sehingga membuat nilai ˚API nya menjadi lebih tinggi.
Dari grafik hubungan plug vs SG, nilai SG pada sampel A maupun sampel
B mengalami fluktuasi namun tidak terlalu signifikan, hanya saja untuk sampel B
pada plug A mendapatkan nilai SG yang sangat tinggi dibanding dengan plug
lainnya, hal ini dapat disebabkan kurangnya ketelitian dalam pembacaan skala
atau kesalahan pratikkan (human error). Harga SG sampel A lebih kecil
dibanding sampel B yaitu rata-ratanya 0,86137 dibanding 0,896473, hal ini akan
mempengaruhi grafik hubungan antara plug vs ˚API, pada grafik ini nilai ˚API
juga mengalami fluktuasi namun tidak terlalu signifikan, hanya saja untuk sampel
B pada plug A nilai ˚API nya sangat rendah dibanding plug lain ini karena akibat
nilai SG nya sangat tinggi dibanding plug lainnya. Pada grafik ini sampel A lebih
besar dibanding sampel B yaitu 32,61068 ˚API dibanding 26, 38238 ˚API,
percobaan ini membuktikkan nilai SG berbanding terbalik dengan nilai ˚API,
sampel A dengan nilai 32,61068 tergolong minyak ringan dan untuk sampel B
dengan nilai 26,382338 ˚API tergolong minyak sedang, dengan kata lain minyak
sampel A lebih ringan daripada minyak sampel B.
Aplikasi lapangan dari percobaan ini adalah untuk menentukan jenis
minyak berdasarkan nilai ˚API nya, dengan mengetahuinya, kita dapat
menentukkan rancangan peralatan produksi yang tepat dan metode produksi yang
tepat agar dapat memperoleh laju produksi yang optimal yang dapat terangkat
hingga ke permukaan.
4.7. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut :
Sampel A
SG : 0,8613
˚API : 32, 795
Sampel B
SG : 0,8964
˚API : 26,36
2. Minyak sampel A tergolong minyak ringan dan sampel B tergolong
minyak sedang atau dengan kata lain sampel A lebih ringan dibanding
dengan sampel B.
3. Semakin besar nilai SG maka semakin kecil nilai ˚API dan sebaliknya
semakin kecil nilai SG maka semakin besar nilai ˚API.
4. Percobaan ini menggunakan hydrometer yang menerapkan prinsip kerja
yaitu hukum Archimedes, selain itu juga menerapkan prinsip Bouyancy
Factor (daya apung) dan perbedaan densitas.
5. Dari grafik, pada sampel A nilai SG rata-ratanya sebesar 0,86137 dan nilai
˚API rata-ratanya sebesar 32,61068 sedangkan pada sampel B nilai SG
rata-ratanya sebesar 0,896473 dan untuk nilai ˚API rata-ratanya sebesar
26,38238.
6. Nilai SG berbanding lurus dengan densitas fluida, fraksi berat dan
berbanding terbalik dengan fraksi ringan serta nilai ˚API.
7. Aplikasi lapangan dari menentukkan nilai SG adalah untuk menentukkan
jenis fluida reservoar berdasarkan nilai ˚API dan menentukkan rancangan
peralatan produksi serta metode produksi yang tepat dan optimal.