Anda di halaman 1dari 10

PEREMPUAN EKONOMI POLITIK DALAM PANDANGAN ISLAM

A. Latar belakang

Perempuan pada dasarnya menurut orang-orang zaman dahulu adalah


sosok yang harus menetap dirumah. Melakukan semua pekerjaan rumah dan
tanggungg jawab sebagai seorang istri, mulai dari melayani suami, memasak,
membereskan ruang, hingga mengajari anak-anak dirumah. Namun, dalam
kenyataannya sekarang perempuan tidak hanya bekerja didalam rumah saja tapi
juga diluar rumah seperti berkarier di kantor atau sekolah, menjadi pembisnis, dan
juga ada yang berkecimpung dalam dunia pemeerintahan atau politik.

Saat ini tidak sedikit lagi perempuan-perempuan yang berbisnis dan


mereka ikut serta dalam kegiatan ekonomi keluarga. Bahkan sering kita jumpai
juga merka para perempuan yang berjualan dipasar, membuka usaha toko
aksesoris, makanan ataupun salon kecantikan. Dan usaha mereka bahkan maju
dan sangat diminati banyak orang, apalagi dikalangan perempuan itu sendiri.
Zaman sekarang para pembisnis perempuan semakin berkembang seiring dengan
majunya teknologi, mereka sudah bisa berbisnis online melalui media masa dan
hal itu sangat efektif dilakukan untuk perempuan-perempuan yang hanya bekerja
dirumah saja. Tapi, tidak hanya ibu rumah tangga saja yang bisa melakukan bisnis
online ini banyak juga dari perempuan-perempuan yang berkarier diluar rumah
dengan alasan untuk mencari uang tambahan, khususnya pada perempuan yang
belum menikah dan khususnya pada perempuan yang bekerja baik dirumah
ataupun diluar rumah. Karena kebanyakan perempuan yang ikut serta dalam
ekonomi ini rata-rata memiliki prinsip yhang sama yaitu yang pertama
meringankan beban suami, menghemat pengeluaran bulanan, menambah uang
tabungan, dan bisa saja untuk mensejahterakan diri sendiri.

Selain itu, banyak juga kita jumpai perempuan yang ikut serta dalam
kegiatan pemerintahan atau politik negara. Pada prinsipnya kedudukan laki-laki
dan perempuan adalah sejajar jadi tidak ada perbedaan dalam bekereja, dan
bekerja adalah hak setiap manusia. Kemajuan suatu bangsa dilihat dari tingkat
produktivitas kerjanya disegala lapangan pekerjaan. Nah, saat ini sedang naik
daun bahwa perempuan menjadi seorang pemimpin disuatu daerah bahkan tidak
hanya itu saja tetepi banyak juga perempuan yang ikut serta dalam menyukseskan
dunia politik misalnya saja banyak mentri-mentri di Indonesia itu perempuan
tidak hanya di dalam pemerintahan pusat, tapi juga sampai dipemerintahan daerah
pedesaan. Hal ini tidak begitu banyak mendapatkan kritikan dari media sosial,
karna mereka sudah mengetahui bahwa perempuan itu sejajar kedudukan dengan
leki-laki, dan juga perempuan yang bisa atau lebih mampu memimpin kenapa

1
tidak. Karena sekarang dalam dunia politik laki-laki bahkan kurang mampu
mengendalikan pemerintahan, tidak sedikit koruptor-koruptor yang berjenis lelaki.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi perempuan dalam islam?
2. Bagaimana hubungan perempuan dengan ekonomi islam?
3. Bagaimana hubungan perempuan dengan polotik islam?

2
PEMBAHASAN

A. Definisi perempuan dalam Islam

Al-Quran tidak menyebutkan secara rinci tentang asal-usul penciptaan


perempuan, tetapi Al-Quran menolak berbagai persepsi yang membedakan
diantaranya. Al-Quran surat An-Nisa’ ayat pertama menyebutkan : “Hai sekalian
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari jenis
yang sama dan darinya Allah menciptakan pasangannya dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki dan perempuan yang banyak.”1

Ada hadits shahih nabi yang menyebutkan bahwa “Saling pesan-


memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan
dari tulang rusuk yang bengkok”(Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan
Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah). Melalui hadits tersebut, banyak yang
memahami bahwa perempuan dipandang rendah derajat kemanusiaannya
dibandingkan dengan laki-laki. Namun cukup banyak ulama yang menjelaskan
pemaknaan dari hadits tersebut.

Tulang rusuk yang bengkok harus dipahami dalam pengertian kiasan,


dalam arti bahwa hadis tersebut memperingatkan para lelaki agar menghadapi
perempuan dengan bijaksana. Karena ada sifat, karakter, dan kecenderungan
mereka yang tidak sama dengan lelaki, hal mana bila tidak disadari akan dapat
mengantar kaum lelaki untuk bersikap tidak wajar. Mereka tidak akan mampu
mengubah karakter dan sifat bawaan perempuan. Kalaupun mereka berusaha
akibatnya akan fatal, sebagaimana fatalnya meluruskan tulang rusuk yang
bengkok. Dari hadits tersebut, justru terdapat pengakuan tentang kepribadian
perempuan yang telah menjadi kodrat sejak dilahirkan.2

Pemahaman tentang kesamaan antara laki-laki dan perempuan dapat


dipertegas dalam surat Ali ‘Imron ayat 195 yang menyebutkan bahwa, “Sebagian
kamu adalah bagian dari sebagian yang lain”. Maksudnya, bahwa sebagaimana
laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, maka demikian pula halnya
perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama
manusia, tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan
amalnya. Dipertegas pula dalam ayat “Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan
amal orang-orang yang beramal, baik lelaki maupun perempuan”(QS. Ali-Imron

1
Al-quran surah an-nisa:1
2
http://obat-penyejuk-hati.blogspot.com. (Diakses 07:20, 2017)

3
: 195).3 Melalui ayat tersebut di atas, Al-Quran telah mengikis pandangan
masyarakat yang membedakan antara lelaki dan perempuan, terutama dalam
bidang kemanusiaan. Terdapat ayat-ayat dalam Al-Quran yang juga menerangkan
bahwa baik lelaki maupun perempuan dapat tergoda oleh bujuk rayu Iblis seperti
yang telah tersebut pada kisah kebersamaan antara Adam dan Hawa. Artinya, baik
laki-laki maupun perempuan, sama-sama mendapat kesempatan untuk
menentukan nasib mereka sendiri. Laki-laki bertindak sebagai pemimpin ada pada
hubungannya pada isterinya, yang berarti ia bertanggung jawab untuk melindungi
dan mengayomi pasangannya dan menghormati apa yang menjadi fitrahnya.
Demikian terlihat bahwa Al-Quran mendudukkan perempuan pada tempat yang
sewajarnya dan meluruskan pandangan yang salah terkait dengan posisi ataupun
asal kejadiannya.4

Perempuan muslimah sesungguhnya memiliki kedudukan yang tinggi


dalam Islam dan sangat berpengaruh pada kehidupan setiap manusia. Diantara
kedudukan tertinggi tersebut adalah :
1. Perempuan Sebagai Hamba Allah
Seorang perempuan mempunyai tanggung jawab yang sama dengan laki-
laki delam kedudukannya sebgai hamba Allah, yakni sama-sama mempunyai
kewajiban untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT. Dalam firmanNya
dikatakan, “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk
beribadah” (QS Adz Dzariat : 56). Hakikat hidup manusia, termasuk di dalamnya
adalah seorang perempuan adalah untuk beribadah dan mencari keridlaan Allah
SWT. Ibadah dapat meliputi ritual-ritual khusus seperti salat, puasa, zakat, dan
haji, namun juga ibadah yang yang sifatnya mencakup seluruh aktivitas kebaikan
hidup di seluruh aspek. Hal tersebut dapat terlaksana melalui adanya keterikatan
pribadinya sendiri dengan peraturan-peraturan dari yang telah Allah tetapkan.

2. Perempuan Sebagai Istri


Kedudukan posisi seorang istri dan pengaruhnya terhadap ketenangan jiwa
seorang suami. Allah berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya
kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan menjadikan rasa kasih
dan sayang di antara kalian." (QS. Ar- Rum: 21).

Laki-laki menjadikan seorang permpuan sebagia istrinya dapat karena


memang cintanya kepada perempuan tersebut, yang selanjutnya cinta dan kasih
sayangnya tersebut membuahkan putera dan puteri yang salih. Khadijah istri

3
Al-quran surah ali imran:195
4
ibid

4
Rasululllah SAW pernah suatu kali menenangkan rasa takut Rasulullah ketika
beliau didatangi malaikat Jibril yang membawa wahyu pertama kalinya di Gua
Hira. Nabi pulang ke rumah dengan gemetar dan hamper pingsan, lalu berkata
pada Khadijah, " Selimuti aku, selimuti aku! Sungguh aku khawatir dengan diriku.
"Demi melihat Nabi yang demikian itu, Khadijah berkata kepada beliau,"
Tenanglah. Sungguh, demi Allah, sekali-kali Dia tidak akan menghinakan
dirimu. Engkau adalah orang yang senantiasa menyambung tali silaturahim,
senantiasa berkata jujur, tahan dengan penderitaan, mengerjakan apa yang
belum pernah dilakukan orang lain, menolong yang lemah dan membela
kebenaran. " (HR. Bukhari-Muslim).5

Seorang istri adalah sahabat bagi suaminya. Di dalamnya melekat segala


kewajiban yang harus dilaksanakan kepada suaminya. Seorang istri harus mampu
menjaga rahasia dan harta benda suaminya sebagai amanah yang kelak akan
dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah. Seorang istri seyogyanya harus
mempunyai keahlian dan ketrampilan, seperti memasak, penataan rumah, menata
penampilan, dan cerdas dalam ilmu pengetahuan masalah kesehatan dan
pengaturan keuangan. Istri adalah menteri keuangan terbaik dalam rumah tangga.

3. Perempuan Sebagai Ibu


Dijelaskan dalam Al-Quran betapa pentingnya peran perempuan sebagai
ibu, istri, saudara perempuan, maupun sebagai anak yang berbakti. Demikian juga
dengan hak-hak dan kewajibannya. Peran permpuan adakalnya sangat berat,
bahkan bisa sampai semisal harus menanggung beban-beban yang semestinya
dipikul oleh laki-laki. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi kita untuk
selalu berterimasih kepada ibu, berbakti, dan bersikap baik padanya. Posisi ibu
terhadap anak-anaknya ebih didahulukan dari ayah. Disebutkan dalam firman
Allah, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah kamu akan kembali. " (QS.
Luqman: 14).

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki


datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapa orang yang
paling berhak untuk aku untuk berlaku bajik kepadanya?" Nabi menjawab,
"Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa? "Nabi
menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya lagi," Kemudian setelah dia siapa?
"Nabi menjawab," Ibumu. "Orang itu bertanya lagi," Kemudian setelah dia
5
ibid

5
siapa? "Nabi menjawab," Ayahmu. " (HR. Bukhari-Muslim). Besarnya bakti
seorang anak kepada ibunya dianjurkan untuk tiga kali lebih hormat dari bakti
kepada ayahnya.

“Al-ummu madrosatul uulaa”, ibu adalah madrasah pertama. Peran


tersebut adalah dalam kapasitasnya membangun keluarga dan masyarakat yang
shalih selama dia berada pada jalan Al-Quran dan sunnah Nabi yang akan
menjauhkan setiap muslim dan muslimah dari kesesatan segala hal. Ibu adalah
pembuka ilmu pertama bagi anaknya. Darinya, anak pertama kali belajar,
sehingga dia mempunyai pengaruh yang besar dalam tumbuh kembang dan pola
pikir anak-anaknya dalam memnina generasi masa depan yang baik. Perempuan
adalah tiang negara.

4. Perempuan Sebagai Anggota Masyarakat


Perempuan menjadi bagian dari sebuah masyarakat. Dia memiliki
tanggung jawab terhadap lingkungan serta kondisi sosialnya. Posisi tersebut
menuntut peranan seorang perempuan tidak hanya dalam keadaan privat, tetapi
juga kehidupan politik. Hal tersebut saling mengakomodasi dalam menjalankan
tanggung jawab amar ma’ruf nahi munkar. Perempuan harus cakap dalam
mengambil langkah-langkah praktis yang dibutuhkan dalam menghadapi
perubahan di tengah-tengah masyarakatnya. Perempuan juga dibutuhkan dalam
kiprahnya untk berdakwah di tengah masyarakat, agar kaum perempuan memiliki
pengetahuan Islam dan umum yang mumpuni.6

B. Perempuan ekonomi dalam pandangan Islam

Aktifitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah manusia itu
sendiri. Ia telah ada sejak diturunkannya nenek moyang manusia, Adam dan
Hawa kepermukaan bumi. Perkembangan ekonomi berjalan seiringan dengan
perkembangan pertumbuhan manusia itu sendiri dan pengetahuan teknologi yang
dimiliki. Pembagian kerja sebagai sebuah aktifitas ekonomitelah ditemukan sejak
generasi pertama keturunan Adam dan Hawa. Pembagian kerja tua dalam sejarah
umai manusia adalah antara melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan
binatang (peternak) dan orang yang bekerja dengan pertanian. Peternak diwakili
oleh Habil dan petani diwakili oleh Qabil.7

6
ibid
7
Akhmad Mujahidin, M.Ag.Prof.Dr.2013 Ekonomi Islam. Jakarta:RajaGrafindo
Persada.H.3

6
Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga
turut berkembang dasn semakin komplit. Kebutuhan manusia yang semakin
menjadi-jadi dan tidak dapat dipenuhi sendiri menyebabkan mereka melakukan
kegiatan tukar-menukar dalam berbagai bentuk. Alam yang tadinya menyediakan
komoditas tidak bisa lagi diandalkan. Akhirnya muncullah beranekaragam
transaksi, mulai dari barter hingga yang peling modern sekali seperti yang kita
rasakan saat ini.

Secara umum kegiatan ekonomi dapatdibagi menjadi tiga macam, yaitu


produksi, distribusi dan konsumsi. Dalam dunia modern, dikenal pula adanya
intermediasi dan kebijakan pemerintah. Selain itu, semua itu bergantung kepada
tenaga kerja, sumber daya, manajemen dan lain sebagainya. Semuanya ini
membentuk sebuah sistem yang rumit yang bisa disebut kegiatan ekonomi. Sistem
ini memiliki satu tujuan utama yaitu kesejah teraan manusia. Bila sistem ii kaacau
maka kehidupan manusia akan kacau juga.

Sejalan dengan ini, diakui bahwa peranan perempuan dalam lingkungan


keluarga atau rumah tangga (domestic sector) dan lingkungan masyarakat (public
sector) merupakan isu sentral yang sering dipermasalahkan dalam konteks
pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, misalnya keluarga petani dalam masyarakat
desa. Pada praktiknya, jika ekonomi keluarga relatif lemah, misalnya pendapatan
suami relatif kecil, maka akan terjadi dilema. Dalam hal ini, kalau suami
keberatan atau melarang istri membantu mencari nafkah, maka larangan itu akan
menjadi kendor. Larangan ini bisa dimaklumi sebab suami seakan-akan tidak bisa
memberi nafkah istrinya. Bila istri ingin membantu suami mencari nafkah,
konsekuensinya adalah istri tersebut harus bersedia berperan ganda. Dalam hal ini
istri harus bersedia memikul tugas rumah tangganya sebagai seorang istri dan
memikul tugas sebagai pekerja atau karyawan.

Islam telah memposisikan perempuan di tempat mulia sesuai dengan


kodratnya. Dr. Yusuf Qardhawi pernah mengatakan, “Perempuan memegang
peranan penting dalam kehidupan keluarga dan masyarakat“. Jadi, mana mungkin
keluarga dan masyarakat itu baik jika perempuannya tidak baik”.8

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang
bertambahtambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS.
Luqman: 14)

8
PERANAN-PEREMPUAN-DALAM-PENGEMBANGAN-EKONOMI-ISLAM.pdf(Muhammad
Nizar)

7
Secara historis, Islam telah menghilangkan kebiasaan buruk kaum Quraish
Jahiliah yang suka mengubur hidup bayi perempuan karena dianggap sebagai
pembawa sial. Kemudian, muncul sosok-sosok perempuan hebat seperti Ummul
Mukminin Khadijah yang mendukung dakwah Rasulullah SAW baik secara
material maupun spiritual. Bahkan, wafatnya Khadijah dan Abu Thalib disebut
sebagai “Tahun Kesedihan”. Siti Khadijah, Istri Nabi Muhammad SAW, tumbuh
di tengah-tengah keluarga yang terpandang dan bergelimang harta, tidak
menjadikan Siti Khadijah sebagai sosok yang sombong. Justru keistimewaan yang
ada pada dirinya membuatnya rendah hati Julukan At-Thahira>h tersemat
padanya sebagai penghargaan bahwa Siti Khadijah adalah sosok yang mampu
menjaga kesucian dirinya.

Seperti yang dialami Fatimah Az-Zahra yang menumbuk gandum untuk


memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lalu, ia mengadukan tangannya kasar kepada
Rasulullah SAW. Namun, beliau tidak pernah mengompori Fatimah untuk
melawan kepada suami atau bahkan menyuruhnya untuk mencari pembantu.
Qardhawi mengkategorikan hukum perempuan bekerja di luar rumah atau
melakukan aktivitas adalah jaiz (dibolehkan) dan dapat sebagai sunah atau bahkan
kewajiban (wajib) karena tuntutan (membutuhkannya), misalnya pada janda yang
diceraikan suaminya, dan untuk karena untuk membantu ekonomi suami atau
keluarga. Demikian juga dalam literature fikih, khususnya fikih Hambali
sebagaimana yang ditulis Faqihuddin Abdul Kodir, tidak ditemukan adanya
larangan perempuan bekerja selama
ada jaminan keamanan dan keselamatan, karena bekerja adalah hak setiap orang.
Suami tidak berhak melarang istri bekerja mencari nafkah apabila suami tidak
bisa bekerja mencari nafkah karena sakit, miskin atau yang karena yang lain.
Seorang laki-laki yang awalnya mengetahui dan menerima calon isteri yang
bekerja (perempuan karir) dan setelah menikah akan terus bekerja, maka dengan
alasan apapun suami tidak boleh melarang istri untuk bekerja.

C. Perempuan politik dalam pandangan Islam

Rasulullah SAW sendiri menggunakan kata politik (siyasah) dalam


sabdanya :
"Adalah Bani Israil, mereka diurusi (siyasah) urusannya oleh para nabi
(tasusuhumul anbiya). Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang
menggantinya. Tidak ada nabi setelahku, namun akan ada banyak
para khalifah." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

8
Jelaslah bahawa politik atau siyasah itu bermakna adalah mengurusi
urusan masyarakat. Rasulullah SAW. bersabda :
"Siapa saja yang bangun di pagi hari dan dia hanya memperhatikan
urusan
dunianya, maka orang tersebut tidak berguna apa-apa di sisi Allah; dan
barang siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum Muslimin, maka dia
tidak termasuk golongan mereka (iaitu kaum Muslim). (Hadis Riwayat
Thabrani)

Al Ghazali melukiskan hubungan antara agama dengan kekuasaan politik


dengan ungkapan :
” Sultan (disini berarti kekuasaan politik) adalah wajib untuk ketertiban
dunia; ketertiban dunia wajib untuk ketertiban agama; ketertiban agama
wajib bagi keberhasilan di akhirat. Inilah tujuan sebenarnya para Rasul..
Jadi wajib adanya imam merupakan kewajiban agama dan tidak ada jalan
untuk meninggalkannya.”9

Asyahid Imam Hasan Al Banna menjelaskan politik adalah, “Hal


memikirkan persoalan internal (yang mencakup diantaranya: mengurusi
persoalan pemerintahan, menjelaskan fungsi-fungsinya, memerinci hak dan
kewajibannya, melakukan pengawasan terhadap penguasa) dan eksternal
umat (yang meliputi diantaranya: memelihara kemerdekaan dan kebebasan
bangsa, mengantarkan bangsanya mencapai tujuan yang diidamkan dan
membebaskan bangsanya dari penindasan dan intervensi pihak lain).”

Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan


masyarakat.Pemikiran tersebut berupa pedoman, keyakinan hokum atau aktivitas
dan informasi.10 Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudkan persatuan dan
kesatuan bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hokum secara
adil atau dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah, Rasulullahdan Ulill
Amr (pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Korelasi pengertian politik islam
dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat
bertentangan. Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan
segala cara.

Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan


memaksakan kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat

9
Politik islam(Zawawi).pdf
10
ibid

9
melindungi, mengayomi masyarakat.Sedangkan penyimpangan yang terjadi
adalah pemerintahan yang tidak mengabdi pada rakyatnya; menekan rakyatnya.
Sehingga pemerintahan yang terjadi adalah otoriter. Yaitu bentuk pemerintahan
yang menyimpang dari prinsip-prinsip islam.Tujuan politik islam pada hakikatnya
menuju kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh umat. Islam tidak melarang
perempuan menjadi pemimpin, sebagaimana Ratu Balqis yang berhasil memimpin
negaranya. Ini merupakan bukti bahwa perempuan pun bisa memimpin. Islam
memperbolehkan perempuan memimpin di luar rumah, tapi tidak untuk di dalam
rumah tangga. Lelaki adalah pemimpin bagi istri dan keluarganya tanpa
terkecuali. Jadi, perempuan tidak pernah dilarang untuk maju. Dalam banyak
kasus, perempuan jauh lebih cerdas dan sukses dibanding laki-laki. Ini
membuktikan, tidak semua hal bisa ditangani lelaki dan ada sebagiannya memang
perlu ditangani kaum perempuan baik mencakup dunia politik dan lainnya. Dan
keterlibatan perempuan dalam bidang ekonomi merupakan satu contoh yang nyata
bahwa perempuan lebih maju dan terbuka pikirannya. Di negara-negara yang
mayoritas penduduk muslim dengan ekonomi mapan, seperti Arab Saudi dan
Kuwait tuntutan untuk dapat bekerja dan memilih pekerjaan merupakan masalah
utama. Di Arab Saudi, hanya 5% perempuan bekerja dan terbatas pada pekerjaan
zona domestik (seperti pekerjaan keagamaan, pendidikan dan perawatan).11

Malaysia dianggap sebagai simbol negara muslim yang berhasil


memadukan tradisi dan modernitas dan potret keberhasilan peran perempuan
dalam pembangunan, walaupun masih ada ketidakadilan dalam pendapatan karena
laki-laki yang dituntut untuk bekerja atau mencari nafkah. Data tahun 2009,
diperkirakan jumlah perempuan yang aktif dalam perekonomian 38%, dari hanya
7% tahun 1980 dan 8,5% tahun 1990. Di sektor pendidikan dan profesional
bahkan jumlah perempuan melebihi laki-laki.12

11
ibid
12
ibid

10

Anda mungkin juga menyukai