Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

FILTRASI DAN MUD CAKE

4.1. TUJUAN PERCOBAAN


1) Mempelajari pengaruh komposisi Lumpur bor tehadap filtration loss dan mud
cake.
2) Mengenal dan memahami alat-alat dan prinsip kerja Filter Press.

4.2. DASAR TEORI


Ketika terjadi kontak antara Lumpur pemboran dan batuan poros, batuan
tersebut akan bertindak sebagai saringan yang memungkinkan fluida dan partikel-
partikel kecil melewatinya. Fluida yang hilang kedalam batuan disebut “filtrate”.
Sedangkan lapisan partikel-partikel besar bertahan dipermukaan disebut “filter
cake”. Proses filtrasi diatas hanya terjadi apabila terdapat perbedaan tekanan positif
kearah batuan. Pada dasrnya ada 2 jenis filtaration yang terjadi selama pemboran
yaitu static filtation dan dynamic filtration. Static filtration terjadi jika lumpur
pemboran dalam keadaan diam, dan dynamic filtration terjadi ketika lumpur
pemboran dalam keadaan disirkulasikan.
Apabila filtration loss dan pembentukan mud cake tidak dikontrol, maka ia
akan menimbulkan berbagai masalah, baik selama operasi pemboran maupun
dalam evaluasi formasi dan tahap produksi. Mud cake yang tipis akan merrupakan
bantalan yang baik antara pipa dan permukaan lubang pemboran. Mud cake yang
tebal akan terjadi penyempitan lubang pemboran sehingga sulit diangkat dan
diputar, sedangkan filtratnya akan menyusup ke formasi dan akan menyebabkan
damage pada formasi.
Dalam percobaan ini akan dilakukan pengukuran volume filtration loss dan
tebal mud cake untuk static filtration. Standart prosedur yang digunakan adalah
APIRP 13B untuk LPLT (low pressure low temperature). Lumpur ditempatkan
dalam silinder sandar yang bagian dasrnya dilengkapi kertas saringan dan diberi
tekanan sebesar 100 psi dengan lama waktu pengukuran 30 menit. Volume filtrate
ditampung dengan gelas ukur dengan cubic centimeter (cc).
Persamaan untuk volume filtrate dihasilkan dapat diturunkan dari persamaan
darcy, persamaannya adalah sebagai berikut
1
  cc  2
 2 k   1 
Vf = A  
cm 
PT  ...................................................................... (4-1)
  
 
 
Dimana :
A : Filtration Area
k : Permeabilitas Cake.
Cc : Volume fraksi solid dalam mud cake.
Cm : Volume fraksi solid dalam lumpur.
P : Tekanan filtrasi.
t : Waktu filtrasi = viskositas filtrate.
Pembentukan mud cake dan filtration loss adalah 2 kejadian dalam pemboran
yang berhubungan erat baik waktu kejadiannya maupun sebab dan akibatnya. Oleh
sebab itu maka pengukurannya dilakukan secara bersamaan.
Persamaan yang umum digunakan untuk static filtration loss adalah :
1
t 2
Q2 = Q1 x  2  ...................................................................................... (4-2)
 t1 
Dimana :
Q1 = fluida loss pada waktu t1
Q2 = fluida loss pada waktu t 2
4.3. ALAT DAN BAHAN
4.3.1. Alat
 Filter Press
 Mud Mixer
 Stop watch
 Gelas Ukur 50 cc
 Filter Paper

4.3.2. Bahan
 Bentonite
 Aquadest
 KOH
 PAC-L
 PAC-R
 XCD
4.3.3. Gambar Alat

2
3
4 5

10 8

Keterangan:
1. T-Screw 6. Base Cup
2. Pressure Inlet 7. Support Rod
3. Top Cup 8. Thumb Screw
4. Frame 9. Graduated Cilinder
5. Cell 10. Support

Gambar 4.1. Filter Press


(www.gtep.civ.puc-rio.br/imagens/fotos_labs/lirf19.jpg)
Gambar 4.2. Jangka Sorong
(http://upload.wikimedia.org/commons/thumb/9/94/Messschieber.jpg)
Gambar 4.3. Filter Paper
(http://www.shamanshop.net/store/proddetail.cfm/ItemID/65050.0/CategoryID/2500.
0/SubCatID/5715.0/file.htm)
3

Keterangan:
1. Mixer Cup
2. Mixer Hanging
3. Mixer

Gambar 4.4. Multimixer


(http://www.geocities.com/nostalgia_diner/hambeachmilkshake3cream.jpg)
Gambar 4.5. Stopwatch
(www.grabbag.wordpress.com/files/2006/03/stopwatch.jpg)
4.4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.4.1. Prosedur Standar Operasional
4.4.1.1. Filter Press
1) Letakkan rubber gasket di atas base cup.
2) Letakkan screen di sebelah atasnya.
3) Pasang filter paper, atur serapat mungkin.
4) Letakkan rubber gasket di atas filter paper, pasang mud cup.
5) Letakkan rubber gasket di atas silinder dan terakhir pasang top cup.
6) Tuang lumpur ke dalam silinder lalu tutup rapat.
7) Pasang silinder pada filter press.
8) Letakkan gelas ukur tepat di bawah silinder.
9) Alirkan udara dengan tekanan 100 psi.
10) Catat volume filtrat dengan interval yang telah ditentukan.
11) Setelah batas waktu, hentikan penekanan udara, buang tekanan udara dalam
silinder (bleed off) .
12) Tuangkan sisa lumpur ke dalam breaker.
13) Ambil filter paper dan tentukan tebalnya.
14) Lepas susunan peralatan pada silinder, cuci dengan air bersih dan keringkan.
4.4.1.2. Jangka Sorong
1) Tarik jarum pada bagian bawah jangka sorong. Tusukkan pada mud cake.
2) Dorong skala gerak sampai ke mud cake.
3) Kencangkan dengan memutar mur pada jangka sorong.
4) Baca ketebalan mud cake dengan melihat pada skala. Lihat skala diam yang
berada sebelah kanan angka nol. Lalu cari garis yang berhimpit antara skala
diam dan skala gerak.
5) Bersihkan jangka sorong.
4.4.1.3. Gelas Ukur
1) Letakkan gelas ukur tepat di bawah silinder untuk menampung filtrat.
2) Baca volume filtrat tiap selang 2 menit sampai menit 15 dan 5 menit
setelahnya. Catat pula volume pada menit 7,5.
3) Cara membaca volume dengan melihat cekung bawah filtrat telah
menyentuh pada garis skala berapa ml.
4) Cuci gelas ukur hingga bersih.
4.4.1.4. Multimixer
1) Menyiapkan bahan-bahan untuk membuat lumpur.
2) Mengisi cup lumpur dengan air.
3) Mengkaitkan cup pada Multimixer dengan menekan pada penjepit atas dan
meletakkan cup pada penyangga bawah hingga mixer berputar.
4) Memasukkan bahan-bahan solid yang akan digunakan.
5) Setelah campuran lumpur selesai dibuat, lepas cup dengan menaikkan cup,
kemudian tarik ke bawah.
6) Membersihkan mixer dengan memasang cup berisi air bersih lalu lap hingga
bersih

4.4.2. Prosedur Percobaan


1) Membuat lumpur :
a. Membuat lumpur dasar dengan komposisi : 22.5 gr bentonite + 350 cc
aquadest
b. Tambahkan additive seseuai dengan petunjuk dari asisten.
2) Mempersiapkan alat filter press dan segera memasang filter paper dan
meletakkan gelas ukur dibawah silinder untuk menampung fluid filtrate.
3) Menuangkan campuran lumpur kedalam silinder dan segera menutup rapat.
Kemudian mengalirkan udara dengan tekanan 100 psi.
4) Segera mencatat volume filtrate sebagai fungsi dari waktu dengan stop
watch. Interval pengamatan setiap 2 menit pada 20 menit pertama,
kemudian 5 menit untuk 10 menit selanjutnya. Catat juga volume filtrate
pada menit 7.5.
5) Menghentikan penekanan udara, membuang tekanan udara dalam silinder
(bleed off) dan menuangkan kembali sisa lumpur dalam silinder kedalam
breaker.
6) Menentukan tebal mud cake yang terjadi dan mengukur pH-nya.

Anda mungkin juga menyukai