NIM : 113150026
Setiap pembelanjaan Rp1 miliar oleh industri hulu migas akan menghasilkan:
Output ekonomi Rp1.6 miliar
Penambahan GDP Rp700 juta
Penambahan pendapatan rumah tangga Rp200 juta
Penambahan kesempatan kerja bagi 10 orang
Dari gambar di atas dapat dilihat pada tahun 1966 produksi migas Indonesia
masih sangat rendah disebabkan karena kondisi Indonesia baru saja merdeka
sehingga SDM dan teknologi yang ada masih belum mumpuni untuk melakukan
eksplorasi secara optimal. Di sisi lain juga konsumsi dalam negeri masih
tergolong rendah karena ekonomi masyarakat Indonesia selepas masa
kemerdekaan masih belum baik secara keseluruhan. Secara berangsur-angsur
produksi dan konsumsi Indonesia meningkat dan produksi mencapai peak
production sekitar 1600-an MBOPD pada tahun 1977. Ketika tahun 1995 terjadi
penurunan produksi, sementara konsumsi terus meningkat sehingga pada tahun
2002 terjadi cross antara grafik produksi dan konsumsi minyak Indonesia. Sejak
saat itu, Indonesia menjadi importir minyak sampai sekarang dengan produksi
minyak hanya sebesar 800 MBOPD. Sedangkan, konsumsi minyak dalam negeri
sebesar 1600 MBOPD.
Walaupun produksi dan cadangan minyak Indonesia mengalami penurunan,
tetapi Indonesia masih mempunyai potensi sumber daya alam lainnya, yaitu
cadangan gas yang mengalami peningkatan. Agar cadangan minyak juga dapat
mengalami peningkatan seperti cadangan gas, harus adanya investasi kegiatan
eksplorasi yang masif sehingga ketahanan Indonesia bisa terjaga lebih lama lagi.
Ada sebuah upaya pemerintah untuk meningkatkan cadangan migas, yaitu
dengan adanya Sistem Database Manajemen Subsurface (SDMS) dengan manfaat
sebagai berikut:
a. Kolaborasi SKK Migas dengan KKKS dengan memanfaatkan SDMS
memungkinkan adanya potensi peningkatan cadangan/ produksi yang selama
ini belum terlihat (unseen opportunities).
b. SDMS yang komprehensif dapat memberikan nilai tambah berupa informasi
yang telah dianalisa, melalui kajian lanjut dalam bentuk kolaborasi SKK
Migas, KKKS, dan insititusi riset dan pendidikan, yang diharapkan dapat
mengurangi ketidakpastian (managing uncertainties), karena permasalahan
utama pengambilan keputusan terkait aspek subsurface adalah high
uncertainties.
c. Pemanfaatan SDMS oleh KKKS dapat menurunkan biaya dalam pembelian
data.
d. Membentuk Research and Development Working Group yang terdiri dari
pemangku kepentingan sektor hulu migas.
e. Dapat menambah dayatarik penawaran blok baru, pengembangan
konsep-konsep eksplorasi dan pemilihan teknologi melalui studi yang
bersifat lebih regional.
Selain adanya SDMS, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan
cadangan migas dengan cara, yaitu mengeluarkan perpres 58/2017.