Anda di halaman 1dari 5

Mengingat pentingnya keluarga, maka keluarga

dapat digolongkan kedalam benuk primer karena para


A. Struktur Sosial dalam Pandangan Islam anggotanya saling kontak langsung, akrab, saling
1. Struktur Sosial menyayangi, dan membantu. Ada beberapa pranata
Istilah struktur sosial merupakan merupakan sosial yang dilakukan sebelum membentuk suatu
suatu istilah yang cukup populer dalam kajian keluarga, yakni:
sosiologi, tetapi sering istilah tersebut tidak dipahami 1) Pranata peminangan
secara jelas apa maknanya. Struktur sosial adalah 2) Pranata pertunangan
jaringan unsur-unsur sosial yang tediri atas kelompok- 3) Pranata pernikahan
kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial, perubahan 4) Pesta pernikahan
sosial, mobilitas sosial, kekuasaan, dan Tujuan pernikahan tidaklah sebatas melepaskan
kepemimpinan.kelompok-kelompok sosil maksudnya nafsu seksual semata tetapi memiliki tujuan mulia
gabungan dari berbagai individu ang hhidup bersama yaitu untuk menjalin kasih sayang antara seorang
dalam kehidupan sosial. wanita dengan seorang laki-laki berdasarkan ikatan
Prasudi Suparlam mengatakan bahwa struktur yang sah secara agama, dan untuk menghasilkan
sosial ialah pola dari hak dan kewajiban para pelaku keturunan sebagai generasi penererus keluarga.
dalam suatu sistem interaksi yang terwujud ari b. Orang tua (ayah dan ibu)
rangkaian-rangkaian hubungan sosial yang relatif Dalam islam maupun agama lain, orang tua
stabil dalam jangka waktu tertentu. Pengertian lain, adalah orang yang harus dihormati, disayangi dan
bahwa struktur sosial ialah bagan atau skema. ditaati perintahnya. Karena jasa-jasanya dalam
Misalnya dalam suatu kelompok atau organisasi ada mebesarkan dan mendidik sehingga si anak bisa
pemimpin, wakil pemimpin, sekretaris, kepala bidang menjadi anak yang shole dan sholehah. Banya ayat al-
atau sub bagiandan anggota. Mulai dari pemimin qur’an dan hadist yang menjeaskan tentang pentingnya
hingga anggota itulah yang disebut dengan struktur. mentaati perintah orag tua dan larangan durhaka
Tetapi harus dipahami bahwa struktur sosial kepada orang ta. Yang diantaranya dalam Q.s Luqman
masyarakat beraneka ragam, ada yang sederhana dan ayat 14.
ada yang kompleks bahkan modern, misalnya  
berdasarkan sistem kekerabatan, ekonomi, stratifikasi  
sosial, kombinasi dari berbagai pranata sosial, rasional   
dan skill.   
Berdasarkan pengertian diatas, struktur sosial   
dalam tulisan ini lebi tepat dipahami sebagai jarinan  
unsur-unsur sosial, meliputi kelompok-kelompok   
sosial, kebudayaan, lembaga-lembaga sosial, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
stratifikasi sosial, mobilitas sosial, perubahan sosia, orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan
lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua
kekuasaan, dan kepemimpinan. Terkat dengan tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu
pengertian tersebut, Soerjono Soekunto membagi bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
kelompok-kelompok sosial pada beberapa bagian,
antara lain, kelompok primer, sekunder, formal, c. Kerabat
informal, in group, dan out group, klompok teratur, Dalam struktur sosial, kerabat juga merupakan
kelompok tidak teratur, pagyuban dan patembayan kelompok orang yang harus dihormat dan berbuat baik
Berikut struktur sosial dalam kepadanya. Banyak ayat Al-Qur’an yang mengajak
pandangan Islam. berbuat bak kepada kerabat. Yang diantaranya Q.s An-
2. Unsur-unsur Struktur Sosial Nisa ayat 36.
a. Keluarga   
Keluarga merupakan unit   
terkecil dari kelompok-kelompok  
masyarakat, yang terdiri atas ayah, 
ibu dan anak. Soerjono Soekanto  
menyebutnya dengan keluara batih 
ata inti (nucleur famiiy). Brbeda 
halnya dengan keuarga luas 
(extended family) yang tidak saja  
terdiri atas ayah, ibu, dan anak- 
anak tetapi meliputi juga saudara-  
saudara lain yang punya hubungan 
geneologi. Pengertian lain dari  
keluarga ialah unit pertaa dan   
    
paling utama dalam kehidupan
   
manusia.
 
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya masyarakat Arab dibedakan menjadi dua.
dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu- Yaitu kaum bangsawan dan kaum budak.
bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil Bedanya strata budaknya Yunani
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” dengan Arab adalah, jika strata budak di
Yunani masih mempunyai kesempatan untuk
memberontak beda halnya dengan starata
budak masyarakat Arab yan tidak di beri
d. Fakir dan Miskin kesempatan apapun. Sehingga mereka hanya
Kelmpok ini merupakan masyarakat mustad’afin bisa pasrah menanti untuk bisa dimerdekakan
(kaum lemah). Kuntowijoyo meyebutnya kelompok oleh majikannya.
du’afa yang memerlukan perhatian khusus dari
pemerintah dan golongan kaya. Amin Rais 1. Konsep Stratifikasi Sosial dan
mengatakan, Allah cukup berpihak kepada kaum fakir Determinan
da miskin. Salah satu bentuk keberihakan itu Allah Stratifikasi sosial artinya ketidaksamaan kelas
menyuruh untuk memberi dan mengeluarkan zakat dan atau level, perbedaan tingkatan. Antara stratifikasi
sedekah. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan sosial dan kelas sosial bukanlah satu kesatuan yang
tentang pentingnya zakat, diantaranya dalam Q.s. At- sama. Keduanyaberbeda. Yaitu, jika stratifikasi sosial
Taubah ayat 103. lebih mengarah kepada pembgian sekelompok orang
   ke dalam tingkatan atau strata yang berjenjang vertikal.
  Sedangan untuk kelas sosial yaitu sebenarny lebih
  sempit pembahasannya. Lebih berkaitan denan
    masalah lapisan atau satu strata tertentu dalam sebuah
    stratifikasi sosial. Dengan demikian, dapat dikatakan
   bahwa kelas sosial adalah pengelompokan berdasarkan
 orientasi misalnya politik, nilai budaya, ataupun nilai
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu perilaku yang secara umum sama.
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa Berkaitan dengan faktor determinan, ada
bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. beberapa faktor penyebab terjadi kelas sosial. Yaitu
faktor ekonomi ada yang kaya dan miskin, tingkat
e. Masyarakat pendidikan, perbedaan warna kulit, etnis, bangsa,
Ada beberapa ciri masyarakat ideal. Scara umum jabatan, status sosial dan negara. Soerjono Soekanto
yaitu masyaakat yng beriman kepada Allah SWT, mengatakan, timbulnya kelas sosial sengaja dibentuk
menegakkan amar ma’ruf dan mencegah perbuatan atau tidak disebabkan oleh faktor yang diatas.
munkar. Sedangkan cri-ciri khusus masyarakat ideal Didalam Islam, faktor penyebab stratifikasi
yaitu menerakan konsep musyawarah, sosial bukan saja karena beberapa faktor di atas. Hal
menegakkankeadilan dalam kehidupan sosial, itu dibuktikan dengan kehadiran Nabi saw yang telah
memperkokoh solidaritas sosial dan menerapkan membawa perubahan bagi kehidupan bagi kelas budak,
konsep toleransi. mereka banyak dimerdekakan.
Berkaitan dengan pentingnya menjalin komunikasi 2. Karakteristik Stratifikasi Sosial
antar sesama manusia, Allah SWT befirmn dalam Q.s Secara umum, ada tiga aspek karakteristik stratifikasi
Ali Imran ayat 122. sosial. Yaitu;
  a. Perbedaan tingkat kemampuan masyarakat.
  b. Perbedaan dalam gaya hidup.
    c. Perbedaan dalam hak dan akses untuk
   memanfaatkan sumber daya.
 3. Unsur-unsur Stratifikasi Sosial
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
Dalam kehidupan sosial, ada dua unsur
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam”. penting stratifikasi sosial. Yaitu;
B. Islam dan Stratifkasi Sosial a. Kedudukan atau status sosial. Kedudukan
maksudnya adalah posisi seseorang daam suatu
Sistem strata sosial sudah di mulai sejak kelompok sosial. Untuk mengukur stastu
zaman Yunani kuno dan Arab jahiliah. Jika di Yunani seseorang di masyarakat dapat dilihat dari
stratanya berdasarkan harta kekayaannya. Misalnya berbagai segi. Yakni diantaranya segi tinggi
kasta Brahmana khusus untuk kaum bangsawan, dan rendahnya jabatan seseoraang, tinggi rendahnya
kasta ksatria untuk para pedagang, lalu kasta yang pendidikan seseorang, kaya miskinnya seseorang,
terendah adalah kasta sudra adalah untuk para pesuruh ataupun yang lainnya. Dalam kehidupan sosial,
atau buruh ataupun juga bisa dibilang sebagai budak ada dua jenis status sosial. Yaitu yang pertama
adalah status sosial yang diperoleh sejak lahir
Sedangkan untk sistem strata sosial
(ascribed status). Dan yang kedua adalah status
pada masyarakat Arab stratanya berdasarkan
sosial yang diperoleh berdasarkan prestasi,
keturunannya. Sistem strata sosial pada
keahlian, profesi atau pun lainnya (achived Nabi hingga pada kehidupan modern. Gerakan sosial
status). yang dipelopori oleh Islam harus dipahai sesuai
b. Peran sosial, yaitu berhubungan dengan fungsi dengan konsep keadilan sosial. Keberpihakan terhadap
seseoran berdasar pada posisinya di masyarakat. orang-orang lemah bukan untuk menumbangkan kelas
penguasa, tetapi semata-mata untuk membentuk
masyarakat yang adil.
4. Stratifkasi Sosial Dalam Pandangan C. Interaksi Agama dengan Budaya Lokal
Islam Agama Islam, yang daya prlunya selalu
Islam sebagai agama tauhid menggambarkan realistis, relevan abadi dan ruang waktunya senantiasa
beberapa bentuk stratifikasi sosial, yaitu kelompok aktual, kini ditatap oleh para pemeluknya dengan rsa
alghani (kaya), dhu’afa, mustad’afin, fakir dan miskin. malu, rasa bersalah, bahkan rasa bersalah pada diri
Gambaran kelas sosail ini tidaklah sama dengan keals sendiri. Kalangan Islam dewasa ini sibuk berkaca,
sosial yang diiliki Yunani ataupun lainnya. Artinya, menatapi wajahnya di cermin, baik untuk sekedar
konsep kelas sosial dalam Islam tidaklah begitu saja bersolek atau merenung.
diambil alih lalu disamakan dengan bentk stratifikasi Setiap masyarakat, pada kurun waktu dan
sosial pada masyarakat modern. lokal ruangnya masing-masing berusaha mengihsankan
Sesungguhnya Islam melakukan stratifikasi keyainan imannya dan tata prinsip islamnya. Bentuk
bukanlah untu mematahkan semangat umatnya. Justru dan warna budaya ihsannya orang Arab dan Iran
kebaikan dari itu, Islam sangat mendukung umatnya berbeda dengan ihsannya oran Jawa. Hal ini tidak usah
untuk berinovasi untuk tidak bermalas-malasan. dipermasalahkan sepanjang masing-masing tetap
Sebagimana firman Allah swt dalam Q.s Al-Ra’d ayat berada dalam proses bertauhid.1
11. Sebagai contoh, antara Raja Yogyakarta
   pangeran Mangubumi atau Hamengkubuwono I,
   berusaha menemukan format ihsannya atas
  penghayatan iman dan strategi Islamnya. Ia menyusun
     pola arsitektur, tata lingkngan hingga bentuk-bentuk
    tradisi budaya Kraton Yogya sebagai suatu format
  ihsan. Pembentukan bangunan-bangnannya,
  peletaknnya, hingga apapun yang detil dia ihsankan
   berdasarkan konsep iman dan ihsan sejauh dia hayati.
   Sebab itu kemudian datanglah sebuah dalil
     visisbilitas, yang diprakarsai oleh Abar S. Ahmed
    bahwa dimana-mana Islam sama, dimana-mana Islam
   tidak sama.2
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya Sejumlah penulis lokal, jauh-jauh hari telah
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas
perintah Allah . Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan mengabarkan kepada kita bahwa tentang adanya
sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada kenyataan bahwa masyarakat Islam Indonesia itu tidak
diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan sepenuhnya egaliter sebagai bagian dari adanya
terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan pengaruh budaya Arya yang terkenal dengan
sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.
stratifikasi masyarakatnya itu. Tulsan ini ingin sedikit
Salah satu upaya Islam untuk memperkecil menambarkan adanya interaksi nilai-nilai ajaran Islam
kesenjangan sosial diantara umatnya yaitu dengan dan budaya lokal Indonesia.
upaya mewajibkan zakat. Dengan konsep zakat ini Menurut sejumlah sumber, mengatakan bahwa
diharapkan akan terjadi peerataan dalam hal sosial dan Islam masuk ke Indonesia di bawa oleh para sufi. Hal
ekonomi. Dengan demikian, di dalam Islam Allah ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa ajaran Islam
secara khusus melakukan keberpihakan kepada umat sangat adaptif terhadap berbagai kepercayaan lokal
yang lemah ataupun miskin. Keberphakan itu diakui yang telah ada sebelumnya. Sufisme atau tasawuf
sah-sah saja secara teologis untuk keadilan sosial. dapat dikatakan paling mewakili segi intelektual
Meskipun Islam mengakui adanya gerakan agama Islam dibandingkan fikih yang berpandagan
sosial untuk membela kelas yang lemah, tetapi gerakan lebih praktis atau ilmu kalam yang cenderung bersifat
tersebut bkan bersifat membela kelasnya seperti pada defensif.
negara yang menganut paham komunis. Seluruhny Adanya pengaruh sufisme dalam Islam di
adalah untuk mewujudan keadilan sosial di tengah- Indonesia sudah menjadi bahan pebicaraan alam
tengah masyarakat dan menafkahkan harta di jalan berbagai forum. Bagitu banyaknya kompromi antara
Allah swt.
Dengan memahami ajaran-ajaran yang di bawa 1
Zainal Abidin dan Agus Ahmad Safe’i, Sosiophologi
oleh para utusan Allah maka konsep ajaran Islam Sosiologi Berbasis Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia,
selain tauhid, ibadah, akhlak. Perubahan struktur sosial 2003), hlm.99.
maksudnya yaitu bahwa Islam selalu berupaya
2
Zainal Abidin dan Agus Ahmad Safe’i, Sosiophologi
Sosiologi Berbasis Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia,
merubah kondisi ketidak adilan sosial mulai era para
2003), hlm. 100.
ajaran Islam dan budaya lokal, membuat Islam di Mereka menyadari bahwa bahasa Jawa yang brtingkat-
Indonesia lebih dari pada Islam di tempa-tempat lain, tingkat tidak cocok untuk Indonesia yang modern.
sering dianggap sebagai ‘pinggiran’. Selain secara Kesadaran itu timbul lepas dari kenyataan
geografis, Indonesia memang negeri muslim yang bahwa bahasa Jawa adalah bahasa yang paling kaya di
paling jauh dari pusat-pusat Islam di Timur Tengah, Nusantara. Dan muatan bahasa Jawa dalam bidang
Indonesia juga termasuk negeri yang paling sedikit spirituaisme ternyata mendapat banyak pengaruh dari
mengalami Arabisasi. spiritualisme islam atau sufisme.
Oleh karena itu, ada kajian yang sangat D. Masyarakat Madani dalam Pandangan
menarik sebagaimana dilakukan oleh Snouck Islam
Hurgronye maupun Johan Hendrick Mauleman, 1. Seputar Pengertian Masyaraat Madani
tentang apakah Islam di Indonesia merupakan bagian Dalam pengertian sebenarnya dari pengertian
dari agama dan peradaban universal Islam atau masyarakat madani terdapat perselisihan di antara para
merupakan gejala khusus setempat.3 ahli. Namun, jika merujuk kepada pemaknaan istilah
Dalam hal ini, ada dua kecenderungan maka masyarakat madani berasal dari kata maadani
dikalangan umat Islam Indonesia. pada sebuah kota yang dulunya disebut Yastrib. Kota
Pertama, terdapat kelompok yang cenderung petani dan industri kecil. Akrim Dhiyauddin Umar
menekankan kemurnian islam Indonesia. Kebanyakan menyebutkan Yatsrib nama lain dari Madinah Al-
kelompok ini mengaitkan penilaian tersebut dengan Munawwarah, sumber kemenangan dengan tanah yang
kenyataan bahwa Islam Indonesia merupakan bagain subur dan air yang melimpah.
dari Islam universal sehingga sesuai dengannya. Menurut Nicholas Madjid, kata Madinah
Kedua, kelompok umat Islam Indonesia yang berasal dari bahasa Arab “Madaniyah” berarti
lebih di dorong ebanggaan nasional. Mereka berperadaban tinggi, karena itu msyarakat madani
cenderung menekankan kekhususan Islam Indonesia adalah masyarakat yang beradab. Makna lain dari kata
dan mempertentangkannya dengan Ilam Timur Tengah madani berarti kota, dengan demikian masyarakat
karena Islam, dalam pandangan kelompok kedua ini, madani berarti masyarakat kota.
cenderung berada di pinggiran. Akibat sifatnya yyang M. Ridwan Lubis bependapat bahwa
cenderung ‘pinggiran’ tersebut, Islam di Indonesia masyarakat madani adalah masyarakat yang telah
sering pula dianggap belu bersifat Islam secara memiliki kemandirian menuju kepada kemajuan guna
sebenarnya, dengan akibat diabaikannya kajian tentang memperoleh kesejahteraan dirinya dalam
Islam Indonesia oleh peneliti khususnya peneliti Barat. lingkungannya.seluruh potensi masyarakat bukan
Lantas, sebenarnya bagaimanakah pengaruh hanya mampu memenuhi kebutuhan drinya sendiri tapi
budaya Islam dalam budaya Indonesia? Menurut juga dapat memebrikan berguna pada masyarakat
Nicholish Madjid, pengaruh isam dalam budaya diluar dirinya.
Indonesia dapat diibaratkan dengan pengaruh Islam Sedangkan Aswab Mahasin,
terhadap budaya Barat. Pengaruh Islam terhadap dalam bukunya ‘Membangun Masyarakat
budaya Barat dapat dilihat dalam beberapa kata Sipil’ mengatakan madani adalah
pinjaman Arab, seperti dalam bahasa Inggris admiral, masyarakat kota pada umumya telah
alchemi, carafe, carat, coffee, cotoon dan ataupun tersentuh oleh peradaban maju. Kata sipil
yang lainnya.4 memang brasal dari bahasa latin civitas dei
Dengan demikian, berbeda dengan pengaruh atau kota ilahi. Dari kata ini pula dikenal
Islam terhadap budaya Indonesia yang amat terasa istilah civilzation yang berarti peradaban.
dalam bidang kemasyarakatan, hukum dan politik, Dari beberapa pengertian diatas,
pengaruh Islam terhadap budaya Barat sangat terasa maka dapat disimpulkan bahwa
dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi dan masyarakat madai yaitu masyarakat yang
produk-produk canggih. berbudaya, berperadaban tinggi,
Selain tercermin dalam berbagai peristilahan, masyarakat kota dan masyarakat berbudi
antara lain mendapatkan jalan masuk kedalam rumusan luhur yang dilandasi dengan ajaran Islam.
pancasila, egalitarianisme, sebagai aspek yang paling 2. Sejarah Munculnya Masyarakat Madani
dinamis dalam ajaran sosial politik Islam itu, juga Dalam pandangan Islam,
tercermin dalam pilihan bahasa Melayu sebagai bahasa munculnya masyarakat madani dimulai
Nasional. pada masa kepemimpinan Nabi
Menurut Sutan Takdir Ali Sjahbana, bahwa muhammad Saw di Madinah selama lebih
pihak yang mengusulkan bahasa Melayu menjadi kurng 13 tahun. Di kota itu, Nabi bukan
bahasa Nasional adalah para pemuda dari Jawa. hanya berfungsi sebagai pemimpin agama,
tetapi juga sebagai pemipin negara. Atau
3
Zainal Abidin dan Agus Ahmad Safe’i, Sosiophologi imam sekaligus khalifah.
Sosiologi Berbasis Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, Pada periode Madinah Nabi saw meletakkan dasar-
2003), hlm. 101. dasar masyarakat berperadaban tinggi, masyarakat
4
Zainal Abidin dan Agus Ahmad Safe’i, Sosiophologi berbudi luhur dan masyarakat yang bertakwa kepada
Sosiologi Berbasis Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, Allah swt yang dilandasi ajaran Islam.
2003), hlm. 102.
Dalam pandangan Barat, masyarakat madani Fatimah puteriku mencuri, maka akan saya
atau civil society pertama kali dipopulerkan oleh potong tangannya”. Maksudnya, siapa saja yang
Cicero seorang orator dan pujangga Romawi, yang bersalah termasuk anak Nabi saw akan diterapkan
pengertiannya mengacu pada gejala budaya hukum dan keadilan.
perorangan dan masyarakat. Masyarakat sipi e. Tolernsi dan pluralisme, semangat tolon
disebutnya sebagai sebuah masyarakat politik yang menolong benar-benar dtegakkan Nabi saw,
memiliki kode hukum sebagai dasar pengaturan hidup. demikian pula semanagat pluralisme
Hukum yang mengatur pergaulan antara individu 9keanekaragaman), agama, suku, golongan dan
menandai keberadaan suatu jenis masyarakat lainnya sangat dihormati dan dijunjung tinggi.
tersendiri. Masyarakat yang diatur secara hukum f. Musyawarah dalam setiap penagambilan
biasanya hidup di kota. keputusan politik Nabi saw selalu menerapkan
Sementara itu di Indonesia, istilah masyarakat prinsip-prinsip musyawarah, yaitu kebersamaan
madani pertama kali dipopuerkan oleh Dato Anwar dan kesepakatan.
Ibrahim, mantan wakil Perdana Mnteri Malaysia,
ketika menyampaikan ceramah pada simposium Berdasarkan ciri-ciri diatas, maka antara
nasional dalam rangka forum ilmiah festifal istiqlal, 26 masyarakat madani dengan civil society yaitu sbb:
September 1995. a. Civil society selalu berorientasi pada aspek
3. Islam dan Masyarakat Madani politik dan perlindungan hukum dari ubungan-
Memahami maasyarakat madani dalam hubungan yang terbentuk antara negara di satu
pndangan Islam ada dua kata kunci yang peru pihak dan warga negara dipihak lain. PenenkNn
diungkapkan maknanya, yaitu kata ummah dan ini mengsyaratkan pentingnya sebuah ruang
madinah. Kata ummah selalu terangkai dengan sifat lingkup yang bebas.dalam ruang lingkup
dan kualitas tertentu. Istilah ummah dalam bahasa semacam itulah anggota masyarakat sebagai
Arab menunjukkan pengertian komunitas yang warga negara dapat melakukan tindakan-tindakan
mempunyai keyakinan keagamaan yang sama. Secara poltik secara leluasa tanpa mengalami distorsi
umu, secara diisyaratkan oleh Al-Qur’an istilah dan kekhawatiran, termasuk dalam
ummah menunjukkan suatu komunitas yang menyampaikan pendapat secara lisan maupun
mempunyai basis solisaritas tertentu dasar komitmen tulisan. Secara lebaga, ruang publik yang
keagamaan, etnis dan moral. dimaksud adalah legislatif, tempat-tempat
Dalam pandangan sejarah, ummah yang pertemuan sekolah atapun lainnya.
dibangun ole Nabi saw di madinah dimaksudkan untuk b. Civil society selalu mengarah pada sekularitas.
membina solidaritas antara kaum Muhajirin dan
Anshar. Khusus bagi kaum Muhajirin, konsep ummah
merupakan sistem sosial alternatif pengganti sistem
kekabilahan dan kesukuan yang mereka tinggalkan
karena memelu agama Islam.
Berdasarkan pandangan diatas, konsep ummah
lebih mengarah kepada konotasi sosial bukan konotasi
politik. Karena pada waktu Nabi saw di kota Madinah,
masalh-masalh sosial menjadi pusat perhatiannya
disamping masalah politik. Sedangkan istilah-istiah
yang terkait dengan politik yaitu, khilafahm daulah
dan hukumah.
Ada beberapa ciri mmasyarakat madani yang
dibangun oleh Nabi saw di kota Madinah.
a. Egalitarian, yaitu persamaan hak di tengahtegah
masyarakat, mungkin inilah salah satu faktor
pendorong mengapa para hamba sahaya,
kelompok terpinggirkan, kelas menengah,
bangsawan secara ikhlas berbondong-bondong
masuk Islam.
b. Penghargaan terhadap orang yg berprestasi bukan
berdasarkan kesukuan, golongan dan kebangsaan.
c. Keterbukaan partisipasi seluruh
anggota masyarakat. Pada masa Nabi
saw diberi kebebasan demikian pula
partisipasi aktif masyarakat dalam
membangun negara Madinah.
d. Penegakan hukum dan keadilan. Rasul saw dalam
hal ini cukup tegas bahkan ia bersabda “andaikata

Anda mungkin juga menyukai