Anda di halaman 1dari 2

Faktor resiko

Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya difteri yaitu

a) Usia
Usia merupakan faktor host yang terpenting dalam munculnya penyakit. Hal ini berhubungan
dengan kerentanan yang ada pada host yang dipengaruhi faktor usia. Ada beberapa penyakit
yang dominan menyerang pada kelompok anak-anak usia tertentu atau sebaliknya ada yang
hanya menyerang pada golongan umur lanjut usia. Bayi akan mudah terserang penyakit Difteri
antara usia 6 – 12 bulan setelah imunitas bawaan dari ibu melalui transplasenta menurun.
Penyakit Difteri banyak menyerang kelompok umur anak-anak. Sementara menurut data
CDC’s National Notifiable Diseases Surveillance System, mayoritas kasus Difteri (77%)
berusia antara 15 tahun atau lebih tua, 4 dari 5 kematian terjadi pada anak yang tidak
divaksinasi. Namun setelah dilakukannya program imunisasi kasus Difteri pada anak-anak
menurun secara drastis. Bahkan pada saat ini Difteri telah bergeser pada populasi remaja dan
dewasa (Mandell, 2005).
b) Status imunisasi
Penyakit difteri dapat dicegah dengan pemberian imunisasi. Imunisasi merupakan upaya untuk
meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Imunisasi DPT
pada usia bayi dan pemberian vaksin DT pada anak usia sekolah merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit difteri. Kelengkapan imunisasi DPT sebanyak
3 kali sebelum usia 4 tahun seperti yang dianjurkan WHO dapat menstimulasi level antibodi
melebihi level minimum protektif. Kekebalan terhadap difteri dipengaruhi oleh adanya
antitoksin di dalam darah dan kemampuan seseorang untuk membentuk antitoksin dengan
cepat. Kemampuan ini merupakan akibat dari imunisasi aktif dari pernah menderita atau
vaksinasi. Anak yang tidak mendapatkan status imunisasi DPT secara lengkap memiliki risiko
terserang penyakit difteri 4,67 kali lebih besar dibandingkan dengan yang mendapatkan
imunisasi secara lengkap (Mardiana, 2018).
c) Pemukiman yang padat
kepadatan penduduk merupakan salah satu komponen dari faktor environment yang ikut
berperan dalam mempengaruhi kejadian penyakit menular. Wilayah yang memiliki penduduk
yang padat maka perpindahan penyakit khususnya penyakit yang ditularkan melalui udara
(droplet) juga akan semakin mudah dan cepat termasuk penularan terhadap penyakit difteri,
karena penyakit difteri dapat menular melalui droplet (Mardiana, 2018).
d) Status Gizi
Status gizi yang baik terjadi bila tubuh memperoleh asupan zat gizi yang cukup sehingga dapat
digunakan oleh tubuh untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan
kecerdasan,produktivitas kerja dan daya tahan tubuh terhadap infeksi secara optimal.
Dalam beberapa penelitian status gizi anak-anak dan defisiensi imun mengurangi respons tubuh
terhadap vaksin. Sehingga anak mudah terserang penyakit (Ramdan, 2018).

Dapus :

Mandell, Bennett, Dolin. 2005. Corynebacterium diphtheriae. Principles and Practice of Infectious
Diseases.

Ramdan IM, Susanti R, Ifroh RH, Noviasty R. 2018. Risk factors for diphtheria outbreak in children
aged 1 – 10 years in East Kalimantan Province, Indonesia. F1000Research.

Mardiana, Dwi Elsa. 2018. The Influence of Immunization and Population Density to Diphtheria’s
Prevalence in East Java. Jurnal Berkala Epidemiologi

Anda mungkin juga menyukai