Kul 6.1 Perawatan MO Klas III PDF
Kul 6.1 Perawatan MO Klas III PDF
CROWDING
• Jika insisivus bergerak ke depan akan
menambah radius lengkung sehingga
menghasilkan ruang tambahan.
• Ruang tambahan ini akan sangat membantu
pengaturan gigi-gigi.
Gerakan ke distal dari gigi-gigi bukal
• Jika proklinasi akan menghasilkan ruang yang cukup,
maka gerakan ke distal dari gigi bukal bisa
diharapkan.
• Alat yang memungkinkan gigi anterior bergerak ke
depan akan juga menggerakkan gigi bukal ke distal.
• Alat dengan screw akan membuat gigi insisivus atas
ke depan, jika gigi kaninus teratur baik
• Tetapi jika kaninus terletak di sebelah bukal
maka screw bilateral akan mengakibatkan gigi
gigi bukal ke distal supaya membuat insisivus
ke depan.
• Pada contoh ini digunakan gaya ekstra oral
yang menguntungkan untuk perawatan klas
III.
• Head gear yang diaplikasikan pada tube pada
molar clasp akan membantu gerakan ke distal
dari gigi posterior.
• Aktivasi screw akan mempertahankan
insisivus pada posisi ke depan.
• Kadang-kadang ekstraksi molar dua
diperlukan untuk menghasilkan gerakan ini.
EKSTRAKSI
• Jika crowding sangat parah maka diperlukan ekstraksi dari
gigi premolar.
• Kadang perlu menggerakkan gigi yang lain selain gigi
insisivus.
• Sebagai contoh , kaninus dapat digerakkan ke distal.
KOREKSI INCISIVUS
Jika ruangan tersedia , hubungan insisivus dapat
segera dikoreksi dengan alat removable atas
untuk menggerakkan gigi ke depan
DESAIN BASEPLATE
RENCANA PERAWATAN
• Secara umum maloklusi klas III harus dirawat setelah
gigi permanent erupsi.
• Kadang-kadang satu atau beberapa gigi anterior
bawah erupsi di labial daripada gigi atas sedangkan
gigi insisivus bawah oklusi normal.
• Pada kasus ini pasien tidak mungkin menggerakkan
mandibula untuk mencegah trauma .
• Jika perawatan dipaksakan maka insisivus akan goyang dan
ditandai dengan resesi pada gingival margin.
• Umumnya insisivus lateral atas erupsi di sebelah lingual pada
lengkung atas yang crowded.
• Ekstraksi kaninus susu akan menghasilkan ruang sehingga
dapat mengkoreksi gigi tersebut sesegera mungkin.
• Jika hal ini tak dapat dilakukan pada stage awal,
perkembangan kaninus permanen akan menghalangi gerakan
sampai premolar diekstraksi dan kaninus digerakkan ke distal.
INTRUSI INCISIVUS
• Proklinasi insisivus atas dilakukan untuk mengurangi
overbite.
• Pada keadaan tilting yang normal, aksi dari proclining
spring pada sloping atau dataran miring permukaan
palatal menghasilkan gaya intrusi, dan akan
mengurangi overbite.
Perawatan Ortodonti Interseptif
pada Kasus Maloklusi Klas III
• Perawatan maloklusi kelas III sebaiknya
dilakukan sedini mungkin pada periode
tumbuh kembang.
• Pada periode tumbuh kembang, ketika
muncul gejala dan tanda-tanda maloklusi,
dapat segera dilakukan perawatan interseptif.
• Perawatan ortodonti interseptif pada kasus
klas III sangat dianjurkan untuk :
- mencegah maloklusi berkembang lebih lanjut
- memacu dan mengarahkan pertumbuhan yang
benar
- mencegah tindakan pembedahan di kemudian
hari.
• Salah satu alat lepasan yang dapat digunakan
adalah bionator dikombinasikan dengan chin
cap untuk meningkatkan keberhasilan
perawatan.
• Bionator merupakan penyederhanaan dari
aktivator.
Laporan Kasus
Pasien laki-laki berusia 12 tahun datang
dengan keluhan gigi bawah yang lebih
maju dari gigi atas. Pasien merasa
kurang percaya diri dengan
penampilannya. Pasien berasal dari
kondisi sosial ekonomi yang kurang dan
tidak memiliki biaya untuk memperoleh
fixed orthodontic treatment seperti
yang disarankan. Tidak ada anggota
keluarga yang memiliki kondisi gigi yang
menyerupai. Pemeriksaan ekstraoral
menunjukkan wajah yang konkaf
dengan bibir atas yang mundur dan
bibir bawah yang maju.
• Pemeriksaan intraoral menunjukkan seluruh gigi permanen sudah
erupsi kecuali molar tiga. Gigi 12, 11 dan 21 crossbite, relasi molar
kanan klas III Angle, kiri klas I Angle.
• Pasien harus memajukan mandibula agar rahang dapat menutup
(forward path of closure of the mandible). Jika mandibula
diarahkan, gigi anterior dapat mencapai edge to edge tetapi 21,
11 dan 12 tetap dalam kondisi crossbite.
• Analisis model studi menunjukkan adanya diskrepansi sebesar 2,5
mm pada rahang atas. Ronsen panoramik menunjukkan
pertumbuhan dan perkembangan gigi dan tulang rahang yang
normal tanpa adanya temuan patologis.
• Pasien dirawat menggunakan alat lepasan. Alat terdiri
dari labial bow, adam klamer, triangular clasps untuk
retensi, dan Jack screw untuk ekspasi 12, 11 dan 21,
dilengkapi posterior bite plane untuk membuka oklusi
gigi posterior dan membuka gigitan.
• Sekrup ekspansi diaktifkan setengah putaran setiap 2
hari sekali. Pasien diinstruksikan memakai alat setiap
saat termasuk saat makan. Pasien kontrol setiap minggu
di layanan kesehatan desa.
HASIL PERAWATAN
• Crossbite anterior terkoreksi dalam waktu 3
bulan, dengan diperoleh overjet sebesar 2
mm.
• Diperoleh peningkatan profil pasien dari
konkaf menjadi lurus.
• Relasi molar tetap klas III Angle pada sisi
kanan dan klas I Angle pada sisi kiri.
Thank You