KELOMPOK 6
KELAS IV A
HARI/TANGGAL/JAM: JUM'AT/08-03-
2019/14:00 WIB
1) AFIFAH AGUSTIN (1701036)
2) CICILIA ARZELA (1701026)
3) CINDI PUTRIANI.R. (1701025)
4) ESTI MULIANI (1701043)
5) MEIZA DWI PUTRI (1701002)
6) POPPY CHINTIA DEWI (1701055)
7) RAHMADONA SYUKRI (1701039)
8) SUCI RAHMADHANI (1701029)
9) SUNITA WIDIARTI (1701031)
10) YOLANDA GUSTI AYU (1701028)
Penggolongan
obat antagonis
reseptor H2
farmakodinamik farmakokinetik
simetidin Nizatidin
4 antagonis
reseptor H2
yang dikenal
yaitu:
a. Asma
Bersifat alergi, guna menanggulangi gejala bronchokonstriksi. Efek
keseluruhannya hanya rendah berhubung tidak berdaya terhadap mediator
lain yang juga mengakibatkan penciutan bronchi.
c. Urticaria
Bermanfaat terhadap meningkatnya permeabilitas kapiler dan gatal-gatal,
terutama zat-zat dengan kerjaantiserotonin seperti alimemazin, azatadin dan
oksatomida. Khasiat antigatal mungkin berkaitan berkaitan pula dengan efek
sedatif dan efek anestetis lokalnya.
e. Sebagai sedativum
berdasarkan dayanya menekan SSP, khususnya prometazin dan difenhidramin
serta turunannya. Obat-obat ini juga berkhasiat meredakan rangsangan batuk,
sehingga banyak digunakan dalam sediaan obat batuk populer.
f. Penyakit Parkinson
berdasarkan daya antikolinergisnya, khusunya difenhidramin dan turunan 4-
metilnya yang juga berkhasiat spasmolitis.
pantagonis reseptor H-2 dalam pengobatan ulkus peptikum
g. Mabuk jalan (mual) dan pusing (vertigo)
berdasarkan efek antiemetisnya yang juga berkaitan dengan khasiat
antikolinergis, terutama siklizin, meklizin dan dimenhidrinat, sedangkan
sinarizin terutama digunakan pada vertigo.
h. Shock anafilaksis
di samping pemberian adrenalin dan kortikosteroid. selain itu,
antihistaminika banyak digunakan dalam sediaan kombinasi untuk
selsma dan flu.