BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Lebih dari
90 persen dari semua populasi diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang
(Soegondo, 2009).
sebanyak 8,4 juta jiwa dan akan meningkat menjadi 21,8 juta pada
tahun 2013 penduduk indonesia yang menderita DM menjadi sekitar 382 juta
(Rachmaningtyas, 2013).
tahun 2013 dan untuk penyakit diabetes mellitus diabetes melitus naik dari
2
terdiagnosis oleh dokter adalah sebanyak 1.017.290 jiwa dan sepertinya akan
melitus yang sudah berhasil masuk catatan rekam medis dokter berjumlah
dan berobat kepuskesmas meningkat cukup tajam dalam 6 tahun terkahir, jika
pada tahun 2006 di laporkan sebanyak 379 penderita. Maka pada akhir 2016
sebanyak 1.372 penderita pada tahun 2017 meningkat tajam sebanyak 3,228
nomor 12 tahun 2013 tentang jaminan kesehatan pasal 21 ayat 1, salah satu
promotif dan preventif untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat, salah
tingkat pertama (FKTP) dan BPJS kesehatan. FKTP bertanggung jawab untuk
gula darah, dan memberi edukasi tentang diabetes melitus (Idris, 2014).
ada namun jumlah nya tidak dapat mencukupi atau reseptor insulin tidak
kemaluan, pandangan mata kabur, mati rasa atau rasa sakit pada bagian tubuh
bagian bawah, infeksi kulit, cepat naik darah, sangat lemah atau cepat lelah,
mendapatkan istirahat yang cukup (Potter & Perry, 2005). Pasien dengan
untuk tidur nyenyak. Hasil penelitian Jessy Kurnia, Mulyadi, dan Julia V.
Rottie (2017) tentang hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah
gangguan dalam siklus tidur, maka fungsi fisiologis tubuh yang lain juga
(Potter & Perry, 2005). Gangguan tidur adalah kelainan yang bisa
menyebabkan masalah pada pola tidur, baik karena tidak bisa tertidur, sering
(QoL) (Wimpie, 2007). Quality of Life adalah kondisi dimana pasien yang
dikarenakan sering terbangun diamalam hari untuk buang air kecil atau
sehari-hari dengan semestinya. Kualitas hidup merupakan salah satu hal yang
dalam kehidupan, dalam konteks kultur dan sistem nilai di mana mereka
hidup, dan dalam hubungan dengan tujuan, harapan, standar yang ada,
dukungan keluarga yang rendah pada lansia sebagian besar kualitas hidupnya
buruk.
untuk secara mandiri melakukan aktivitas sehari – hari yang sering digunakan
dalam situasi penyakit kronik sebagai cara untuk menilai dampak terapi pada
makna, membahagiakan dan berguna. Gangguan pola tidur pada lansia yang
B. Rumusan Masalah
Kualitas Tidur Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia dengan Penyakit Diabetes
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Palangka Raya.
7
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi IPTEK
tidur yang seperti kita tahu adalah salah satu kebutuhan dasar
kehidupannya.
d. Bagi Mahasiswa
bahan referensi untuk pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan