Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama yang santun, sebab dalam islam sangat menjunjung tinggi moral. Inti
ajaran islam adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia. Karena dalam
bidang inilah terletak hakikat manusia. Sehingga sikap mental dan kehidupan jiwa itulah yang
menentukan kehidupan lahir. Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Sesungguhnya aku diutus hanyalah
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R Bukhari, Ahmad).

Satu masalah sosial kemasyarakatan yang harus mendapat perhatian kita bersama dan perlu
ditanggulangi dewasa ini ialah tentang pergaulan serta kemerosotan akhlak atau dekadensi moral.
Disamping kemajuan teknologi akibat adanya era globalisasi, kita melihat pula arus kemerosotan akhlak
yang semakin melanda dikalangan sebagian pemuda-pemudi kita. Dalam surat kabar sering kali kita
membaca berita tentang perkelahian antar kelompok, penggunaan narkotika, sex bebas dll. Hal inilah
yang melatarbelakangi untuk membuat makalah dengan judul “Akhlak Pergaulan Muda-Mudi dalam
Islam.”

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Apa pengertian Akhlak dan Pergaulan ?

2. Bagaimana aturan pergaulan pemuda-pemudi didalam ajaran islam?

3. Apa saja penyimpangan pergaulan pemuda-pemudi dalam pandangan islam?

4. Bagaimana solusi untuk mengatasi penyimpangan pergaulan dalam ajaran islam?

1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian akhlak dan pergaulan.

2. Memahami bagaimana islam mengatur pergaulan pemuda-pemudi.

3. Memahami adanya tindakan yang tercela dalam penyimpangan pergaulan.

1
4. Menjelaskan penyelesaian masalah yang disebabkan oleh pergaulan yang meyimpang dalam ajaran
islam.

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa Untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya etika dalam pergaulan.

2. Dosen Agar dapat terus memberikan pengawasan kepada para mahasiswa-mahasiswinya dikampus
untuk tetap taat dan konsisten terhadap tata tertib kampus mengenai etika akhlak yang baik dalam
pergaulan.

3. Penulis Agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang wawasan pergaulan muda-mudi dalam islam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak dan Pergaulan

Kata akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq yang berarti tabiat, perangai atau kebiasaan. Akhlak
secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar
untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Kata tersebut banyak ditemukan dalam hadits Nabi Saw. Dalam salah satu haditsnyaRasulullah
Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR.
Ahmad). Sedangkan dalam al-Quran hanya ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq. Allah
menegaskan, “Dan sesungguhnyakamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam (68):
4). Khuluq adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu dipilih yang
baik untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan .

Sehingga akhlak juga dibagi menjadi dua,yaitu akhlak baik (Al-Hamidah) dan akhlak buruk
(Adz-Dzamimah).

Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika. Kata-kata ini
sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan .

Sedangkan pergaulan sendiri memiliki makna interaksi antara sesama manusia,baik individu dengan
individu,tau individu dengan kelompok,contoh disekitar kita bisa jadi masyarakat, teman sekolah,
teman bermain dan lain sebagainya.

2.2 Aturan Pergaulan Pemuda-Pemudi dalam Islam

Islam telah mengatur etika pergaulan. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang
dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan
dilaksanakan oleh para pelakunya. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :

1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi
dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan
jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta
menimbulkan fitnah.

3
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita
yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan
lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman: “…dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya…” (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan
anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka
mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyanyang.” (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama yang harus
diperhatikan, beliau bersabda:
“Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga
perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki
berkumul dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh
berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim)

2. Menjauhi perbuatan zina


Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak
membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam
pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya
kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat
umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika
laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah
bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik.
Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai

4
nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah
dilarang.
Nabi bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah
berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang
ketiganya adalah syaithan (HR. Ahmad).
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali
salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai
muhrimnya.”(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush
Shalihin).
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam
sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang
dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam
adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman
apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin
terlebih dahulu
c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada
adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan
bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa
nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat
lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan
sifat tercela yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat,
dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

5
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati
yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di
hadapan Allah dan manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat
remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3
bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga
lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala
seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan
suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Demikian beberapa tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam.
Tata cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman bagi remaja dalam bergaul dengan teman-
temannya.Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan renungan atau muhasabah

2.3 Penyimpangan Pergaulan Pemuda-Pemudi dalam Islam

1. Penggunaan narkoba

Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan dewasa
saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-
siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah
Dasar.

Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai berikut :

1. Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan menjernihkan fikiran yang
sedang kacau sehingga terpengaruh.

2. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula menghasut para siswa-
siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa ketagihan.

3. Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.

Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat mempengaruhi atau
membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh.

Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu, putaw, morfin, dll.

6
Ciri-ciri pengguna narkoba :

- Mata lelap - Bibir berwarna kebiru-biruan

- Pupil mengecil - Pandangan kosong

- Badan kurus - Jarang mandi

Akibat dari narkoba :

- Dapat menyebabkan HIV dan AIDS. -Akan melakukan hal-hal yang membahayakan
dirinya jika sedang sakaw.
-Overdosis bagi yang terlalu banyak
menggunakannya. - Kematia

- Akan terasa sakit di seluruh tubuh jika telat


mengkonsumsinya

2. Mengonsumsi Khmar

Yang disebut khmar adalah segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa menyebabkan
mabuk, seperti dijelaskan dalam hadits berikut:

“Setiap yang memabukkan berarti khamr, dan setiap khamr hukumnya haram” (HR. Bukhary dan
Muslim).

Definisi khamr juga dapat ditemukan dari penjelasan Umar R.A.“Setiap yang bisa menutupi akal
fikiran disebut khamr” (HR. Bukhary dan Muslim).Perlu diingat bahwa alkohol hanyalah salah satu
bentuk zat kimia. Zat ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain seperti dalam desinfektans,
pembersih, pelarut, bahan bakar dan sebagai campuran produk-produk kimia lainnya. Untuk contoh-
contoh pemakaian tersebut, maka alkohol tidak bisa dianggap sebagai khamar, oleh karenanya
pemakaiannya tidak dilarang dalam Islam. Sebaliknya, jenis obat-obatan seperti psikotropika dan
narkotika, walaupun mereka tidak mengandung alkohol, dalam pandangan Islam mereka dikategorikan
sebagai khamar yang hukumnya haram/terlarang.

3. Seks Bebas

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama
suka atau dalam dunia prostitusi.

Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja
biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu
sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks

7
bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual
lainnya.

Akibat free sex :.

 Membuat malu sanak keluarga.

 Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.

 Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu.

4. Perkelahian antar Kelompok atau Tawuran

Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di
kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu
rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang
menjurus pada tindakan bentrok.

Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial dan akan menimbulkan akibat, diantaranya :

- Meresahkan warga masyarakat setempat

- Memutus tali silaturahmi

5. LGBT

(Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) merupakan masalah besar yang sangat


mengkhawatirkan banyak umat manusia. Ajaran Islam melarang dengan tegas perilaku menyimpang
ini karena tidak sesuai dengan fitrah manusia.

Homoseksual dan lesbian merupakan perilaku seksual yang menyimpang dan merupakan dosa
besar

Allah SWT berfirman:

“Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala Dia berkata kepada
mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (keji) itu, yang belum pernah dikerjakan
oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?’ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan
nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita,…” (Q.S. Al-A’raaf: 80-81)

Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang menemukan pria pelaku homoseks, maka bunuhlah
pelakunya tersebut.” (HR Abu Dawud, At Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Al-
Baihaki).

8
Al-Quran dan Sunnah di atas sudah menerangkan dengan jelas bahwa praktik homoseks merupakan
satu dosa besar dan sangat berat sanksinya di dunia. Apabila tidak dikenakan di dunia maka sanksi
tersebut akan diberlakukan di akhirat. Sedangkan hukuman bagi pelaku sihaq (lesbi), menurut
kesepakatan para ulama, adalah ta’zir, di mana pemerintah yang memiliki wewenang untuk menentukan
hukuman yang paling tepat, sehingga bisa memberikan efek jera bagi pelaku perbuatan haram ini
(Husaini, hal. 108)

Dampak-dampak yang ditimbulkan

Prof. DR. Abdul Hamid El-Qudah, spesialis penyakit kelamin menular dan AIDS di asosiasi kedokteran
Islam dunia (FIMA) di dalam bukunya Kaum Luth Masa Kini (hal. 65-71) menjelaskan dampak-
dampak yang ditimbulkan sebagai berikut:

Dampak kesehatan

Dampak-dampak kesehatan yang ditimbulkan di antaranya adalah sebagai berikut:

78% pelaku homo seksual terjangkit penyakit kelamin menular (Rueda, E. “The Homosexual Network.”
Old Greenwich, Conn., The Devin Adair Company, 1982, p. 53).

Dampak sosial

Beberapa dampak sosial yang ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penelitian menyatakan “seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang per tahunnya.
Sedangkan pasangan zina seseorang tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya.” (Corey, L. And Holmes,
K. Sexual Transmissions of Hepatitis A in Homosexual Men.” New England J. Med., 1980, pp 435-
438).

43% dari golongan kaum gay yang berhasil didata dan diteliti menyatakan bahwasanya selama
hidupnya mereka melakukan homo seksual dengan lebih dari 500 org. 28% melakukannya dengan lebih
dari 1000 orang. 79% dari mereka mengatakan bahwa pasangan homonya tersebut berasal dari orang
yang tidak dikenalinya sama sekali. 70% dari mereka hanya merupakan pasangan kencan satu malam
atau beberapa menit saja (Bell, A. and Weinberg, M.Homosexualities: a Study of Diversity Among
Men and Women. New York: Simon & Schuster, 1978).

Dampak Pendidikan

Adapun dampak pendidikan di antaranya yaitu siswa ataupun siswi yang menganggap dirinya sebagai
homo menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa normal karena mereka
merasakan ketidakamanan. Dan 28% dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah (National Gay and
Lesbian Task Force, “Anti-Gay/Lesbian Victimization,” New York, 1984)

Dampak Keamanan

9
Dampak keamanan yang ditimbulkan lebih mencengangkan lagi yaitu:

Kaum homo seksual menyebabkan 33% pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat; padahal
populasi mereka hanyalah 2% dari keseluruhan penduduk Amerika. Hal ini berarti 1 dari 20 kasus homo
seksual merupakan pelecehan seksual pada anak-anak, sedangkan dari 490 kasus perzinaan 1 di
antaranya merupakan pelecehan seksual pada anak-anak (Psychological Report, 1986, 58 pp. 327-337).

Meskipun penelitian saat ini menyatakan bahwa persentase sebenarnya kaum homo seksual antara 1-
2% dari populasi Amerika, namun mereka menyatakan bahwa populasi mereka 10% dengan tujuan agar
masyarakat beranggapan bahwa jumlah mereka banyak dan berpengaruh pada perpolitikan dan
perundang-undangan masyarakat (Science Magazine, 18 July 1993, p. 322).

Strategi-strategi dalam Menghadapi LGBT


Mengingat banyak sekali dampak-dampak yang ditimbulkan dari perilaku menyimpang ini, maka
diperlukan strategi dalam menghadapi masalah LGBT ini.
1. Menumbuhkan Kesadaran Individual Pelaku LGBT dengan Mengenal Musuh dan
Strategi Melawan Musuh Abadi
Tak dipungkiri bahwa setan menjadi musuh abadi manusia yang akan terus menyesatkan dan
menjerumuskan manusia ke dalam lembah kebinasaan.
Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.” (Q.S. Az-Zukhruf: 62)
Cara setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga
tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di
muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Q.S. Al-Hijr: 39)
Kemudian setelah mengenal adalah menyesali perbuatan tersebut dan berupaya kembali kepada Allah
SWT dengan memperbanyak istighfar dan melakukan Taubatan Nashuha. Proses penyucian hati dalam
Islam dikenal dengan Tazkiyatun Nafs yakni dengan cara beribadah untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT melalui dzikir, berpikir positif (Husnuzhan) tidak hanya kepada sesama manusia tetapi juga
terhadap diri sendiri dan Allah SWT serta memperbanyak doa yaitu momen hati terkoneksi dengan
Allah SWT.
2. Menerapkan Usulan Untuk Menanggulangi Wabah LGBT di Indonesia
Penyelesaian masalah LGBT dalam lingkup yang lebih luas seperti yang terjadi di masyarakat, dapat
dilakukan dengan menerapkan usulan DR. Adian Husaini dalam bukunya LGBT di Indonesia:
Perkembangan dan solusinya (hal 117-120). Ia menjelaskan strategi-strategi dalam menghadapi
masalah LGBT di Indonesia yaitu:
1. Dalam jangka pendek, perlu dilakukan peninjauan kembali peraturan perundang-undangan
yang memberikan kebebasan melakukan praktik hubungan seksual sejenis. Perlu ada perbaikan
dalam pasal 292 KUHP, misalnya, agar pasal itu juga mencakup perbuatan hubungan seksual
sejenis dengan orang yang sama-sama dewasa. Pemerintah dan DPR perlu segera menyepakati
untuk mencegah menularnya legalisasi LGBT itu dari AS dan negara-negara lain, dengan cara
memperketat peraturan perundang-undangan. Bisa juga sebagian warga masyarakat Indonesia

10
yang sadar dan peduli untuk mengajukan gugatan judicial review terhadap pasal-pasal KUHP
yang memberikan jalan terjadinya tindak kejahatan di bidang seksual.
2. Dalam jangka pendek pula, sebaiknya ada Perguruan Tinggi yang secara resmi mendirikan
Pusat Kajian dan Penanggulangan LGBT. Pusat kajian ini bersifat komprehensif dan integratif
serta lintas bidang studi. Aktivitasnya adalah melakukan penelitian-penelitian serta konsultasi
psikologi dan pengobatan bagi pengidap LGBT.
3. Masih dalam jangka pendek, sebaiknya juga masjid-masjid besar membuka klinik LGBT, yang
memberikan bimbingan dan penyuluhan keagamaan kepada penderita LGBT, baik secara
langsung maupun melalui media online, bahkan juga pengobatan-pengobatan terhadap
penderita LGBT. Bisa dipadukan terapi modern dengan beberapa bentuk pengobatan seperti
bekam, ruqyah syar’iyyah, dan sebagainya.
4. Pemerintah bersama masyarakat perlu segera melakukan kampanye besar-besaran untuk
memberikan penyuluhan tentang bahaya LGBT-termasuk membatasi kampanye-kampanye
hitam kaum liberalis yang memberikan dukungan kepada legalisasi LGBT.
5. Kaum muslimin, khususnya, perlu memberikan pendekatan yang integral dalam memandang
kedudukan LGBT di tengah masyarakat. Bagaimana pun LGBT adalah bagian dari umat
manusia yang harus diberikan hak-haknya sesuai dengan prinsip kemanusiaan, sambil terus
disadarkan akan kekeliruan tindakan mereka. Dalam hal ini, perlu segera dilakukan pendidikan
khusus untuk mencetak tenaga-tenaga dai bidang LGBT. Lebih bagus jika program ini
diintegrasikan dalam suatu prodi di Perguruan Tinggi dalam bentuk ‘Konsentrasi Program
studi’.
6. Para pemimpin dan tokoh-tokoh umat Islam perlu banyak melakukan pendekatan kepada para
pemimpin di media massa, khususnya media televisi, agar mencegah dijadikannya media massa
sebagai ajang kampanye bebas penyebaran paham dan praktik LGBT ini.
7. Secara individual, setiap Muslim, harus aktif menyuarakan kebenaran, melakukan amar ma’ruf
dan nahi munkar. Kepada siapa pun yang terindikasi ikut melakukan penyebaran paham
legalisasi LGBT. Sebagaimana tuntunan Al-Quran, dakwah perlu dilakukan dengan hikmah,
mauidhatil hasanah, dan berdebat dengan cara yang baik.
8. Lembaga-lembaga donor dan kaum berpunya di kalangan Muslim, perlu memberikan beasiswa
secara khusus kepada calon-calon doktor yang bersedia menulis disertasi dan bersungguh-
sungguh untuk menekuni serta terjun dalam arena dakwah khusus penyadaran pengidap LGBT.
9. Media-media massa muslim perlu menampilkan sebanyak mungkin kisah-kisah pertobatan
orang-orang LGBT dan mengajak mereka untuk aktif menyuarakan pendapat mereka, agar
masyarakat semakin optimis, bahwa penyakit LGBT bisa disembuhkan.
Orang-orang yang sadar dari LGBT perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai-
khususnya oleh pemerintah-agar mereka dapat berhimpun dan memperdayakan dirinya dalam
menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dan melaksanakan aktivitas penyadaran kepada para LGBT
yang belum sadar akan kekeliruannya.

2.4 Solusi Penyimpangan Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam

1. Kesadaran diri sendiri

11
Setiap orang pasti memiliki niatan untuk berbuat baik,ketika ia dihadapkan pada masalah yang
membuatnya harus memilih namun tidak sesuai dengan hati nuraninya. Hati nurani itulah
sesuatu yang bisa merubah seseorang berbuat kebaikan. Kesadaran bahwa kita selau diawasi
oleh Allah juga akan membuat kita ragu untuk melakukan perbuatan yang menyimpang dari
perintah-Nya.

2 Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk
menciptakan generasi yang baik kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara
lebih banyak berkumpul dan bergaul dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman yang
dekat dengan sang Khalik dan masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan, jika hal ini mampu
kita lakuakan, maka peluang bagi remaja atau anak untuk melakuakan hal yang negative akan
sedikit berkurang.

3 Keluarga

Keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seseorang , jadi untuk memulai perbaikan,
maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama bagi
anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski dalam
gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a setiap malakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang bisa
kita lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi kita
bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.

4 Sekolah atau Kampus

Sekolah atau Kampus adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah atau kampus
untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan lewat
kegiatan keagamaan seperti rohis, patroli keamanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita
optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini
akan semakin berkurang dan teratasi.

12
BAB III

Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Islam mempunyai aturan-aturan dalam lingkup pergaulan antar pemuda-pemudi.

2. Islam melarang sesuatu yang dapat menyebabkan zina atau berdekatan dengan zina.

3. Semua perbuatan pasti akan menimbulkan akibat baik atau buruk,sesuai apa yang telah dilakukan.

3.2 Saran

1. Mahasiswa : Semoga akhlak terpujinya lebih ditingkatkan lagi agar tercipta generasi penerus bangsa
yang bisa memadukan IMTAQ dan IPTEK.

2. Dosen : Semoga lebih disiplin dalam pengawasan akhlak mahasiswa mahasiswi di lingkungan
kampus.

3. Masyarakat: Sebagai seorang muslim dan muslimah, sepatutnya kita melakukan dan memiliki
akhlak yang terpuji untuk mendapat ridho-Nya, termasuk dalam hal bergaul,baik sesama jenis ataupun
berlawanan jenis (bukan mahram) agar kita tidak terpengaruh oleh godaan syaitan, yang akan mengusik
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya, hanya orang-orang yang berakhlak mulia
yang akan diterima disisi-Nya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Modul Paket Studi Islam Khairu Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu Ummah: Jakarta Pusat

Etika Islam, Miftah Faridl, Pustaka: Bandung

Tarbiyatun Nisa, Ishlah No. 2/Th. I/Syawal 1413

http://www.dakwatuna.com/2016/02/13/79000/dampak-yang-timbul-akibat-lgbt-dan-strategi-
menghadapinya/#ixzz44I9Uxfn4

14

Anda mungkin juga menyukai