Integrasi Na-Wps Office
Integrasi Na-Wps Office
INTEGRASI NASIONAL
a. Pengertian : suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai perbedaan pada
kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah.
b. Faktor Pendorong : Adanya faktor sejarah senasib seperjuangan, rasa rela berkorban & cinta tanah air,
memiliki keinginan untuk bersatu, konsensus nasional di dalam perwujudan proklamasi kemerdekaan.
c. Faktor Penghambat : Keanekaragaman budaya, sikap etnosentris, wilayah NKRI yang luas, tidak
meratanya pembangunan timbulkan rasa tidak adil.
kemajemukan bangsa.
c. Ekonomi : - Ancaman : Pasar bebas internasional dan hilangnya kecintaan terhadap produk
dalam negeri.
bangsa.
3. WAWASAN NUSANTARA
a. Pengertian : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
b. Fungsi : Konsepsi ketahanan nasional, wawasan pembangunan, wawasan pertahanan dan keamanan
negara dan wawasan kewilayahan.
4. DEMOKRASI PANCASILA
a. Pengertian : suatu paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam
ideologi Pancasila.
c. Ciri-ciri : Pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi, Tidak mengenal oposisi, Kebebasan individu
tidak bersifat mutlak, Adanya pemilu, Adanya peran-peran kelompok kepentingan, Adanya penghargaan
atas HAM, Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan
masalah, musyawarah mufakat.
5. PENGARUH IPTEK
a. Dampak Positif :
1). Politik : Dorongan konsolidasi demokrasi, meningkatkan hubungan diplomatik, mwnegakkan nilai
demokrasi, memperluas & meningkatkan hubungan dan kerja sama.
4). Hukum Pertahanan Keamanan : Menguatnya supremasi hukum dan regulasi hukum.
b. Dampak Negatif :
1). Politik : membawa nilai keterbukaan dan kebebasan berdemokrasi jadi salah arti, munculnya
gerakan radikalisme, terorisme.
2). Ekonomi : tersaingnya produk dalam negri, kesenjangan sosial, dijajah secara ekonomi oleh negara
investor.
3). Sosial Budaya : gaya hidup konsumtif, muncul sifat hedonisme, sikap individualisme, westernisasi,
hilangnya nilai kemasyarakatan (gotong royong).
easy
7. SISTEM KETATANEGARAAN
a. Definisi : susunan yang teratur dari prinsip-prinsip yang melandasi berbagai kegiatan atau hubungan
kerja antara legislatif, eksekutif, dan judikatif dalam menyelenggarakan pemerintahan suatu negara.
b. Klasifikasi : - Sistem pemerintahan parlementer: intinya parlemen mendominasi pemerintahan
negara.
dalam pemerintahan.
c. Bentuk Negara :
a. Negara Kesatuan, yakni negara yang pemerintah pusatnya berdaulat penuh atas semua tingkat
pemerintahan yang ada di bawahnya.
b. Negara Federal/Serikat, yakni negara yang kekuasaannya secara formal dibagi menjadidua:
kekuasaan pemerintah pusat federal dan kekuasaan pemerintah negara bagian.
c. Negara Konfederasi, yakni bentuk kerjasama negara di mana pemerintah pusat tunduk pada
kedaulatan masing-masing negara anggotanya.
d. Bentuk Pemerintahan
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertinggi berada di tangan
seorang penguasa tunggal, yaitu raja/ratu/kaisar/sultan.
b. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan
satu lembaga kecil yang terdiri atas sekelompok orang/elit yang memiliki hak istimewa.
c. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada di tangan
semua warga negara.
https://prezi.com/m/hb0hff8mzlvi/dinamika-pengelolaan-kekuasaan-negara-pada-pemerintahan-daer/
-Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat merupakan Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu
oleh Wakil Presiden dan menteri sebagai pembantu Presiden dalam rangka menyelenggarakan urusan
pemerintah tertentu.
-Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.