Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI D-III ANALISIS FARMASI & MAKANAN FMIPA


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KOSMETIK DAN ALAT


KESEHATAN

PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI PRODUK DAN KLAIM KOSMETIK

Disusun Oleh:
Maulana Afriadi
1701011310026
Kelompok VI

PROGRAM STUDI D-III ANALISIS FARMASI & MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2019
LABORATORIUM KIMIA FARMASI
PROGRAM STUDI D-III ANALISIS FARMASI & MAKANAN FMIPA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI PRODUK DAN KLAIM KOSMETIK

A s i s t e n Nilai Laporan Awal N i l a i L ap o r a n Ak h i r

(Akhmad Rezeki Firdaus) Tanggal Praktikum : 26 Februari 2019 Tanggal Dikumpul : 19 Februari 2019

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2019
PERCOBAAN I
IDENTIFIKASI PRODUK DAN KLAIM KOSMETIK

I. TUJUAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah:


1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi produk dan klaim kosmetik
2. Mahasiswa mampu membedakan antara produk obat dengan kosmetik.

II. TINJAUAN PUSTAKA


II.1. DASAR TEORI
Secara umum, kulit mempunyai berbagai fungsi, antara lain sebagai alat
proteksi tubuh dari benda luar, untuk melakukan absorbsi, antara lain absorbsi
air, mineral dan cahaya, alat ekskresi, untuk membantu pengaturan suhu tubuh,
tempat terjadi pembentukan pigmen, tempat terjadinya proses pembentukkan
vitamin D, dan tempat terjadinya kreatinisasi atau pengelupasan kulit mati dan
pembentukkan sel baru (Ellis, 2010).Secara alami kulit mengalami regenerasi
sel kulit, sesuai dengan siklus pertumbuhan kulit yaitu 28 hari. Sel kulit mati
yang menumpuk hasil regenarasi tersebut jika tidak dikikis akan menjadikan
kulit badan terlihat gelap. Memiliki kulit badan yang gelap tentu saja dapat
mengganggu penampilan dan mempengaruhi rasa percaya diri dalam pergaulan,
oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa bentuk perawatan kulit badan sejak dini
(Angrainiet al., 2015).
Bagian-bagian kulit dari urutan yang paling luar adalah sebagai berikut:
a. Epidermis, lapisan kulit paling luar yang terdiri atas lima lapisan yaitu:
1. Stratum Korneum, merupakan lapisan kulit dimana lapisan sel
penyusunnya sudah mati, tidak mempunyai inti sel dan mengandung zat
keratin.
2. Stratum Lusidium, merupakan jaringan penyusun terdiri dari sel-sel
berbentuk pipih.
3. Stratum Granulosom, terdiri atas sel-sel pipih sebagaimana sel penyusun
stratum lusidium.
4. Stratum Spinosum/ Stratum Akantosum, yaitu lapisan kulit penyusun
epidermis yang jaringan paling tebal.
5. Stratum Basal/ Germinativum, merupakan lapisan yang akan
menggantikan sel diatasnya dan lapisan ini terdiri atas sel induk.
b. Dermis, lapisan dimana lapisan disebelahnya/ didalamnya terdiri atas
jaringan ikat longgar berisi sel lemak. Dermis terdiri atas dua lapisan yaitu :
1.Stratum papilaris, lapisan bagian atas.
2.Stratum retikulasi, lapisan bagian bawah.
c. Subkutis, lapisan lanjut dari kulit dermis, lapisan ini tersusun oleh jaringan
ikat longgar yang berisi sel-sel lemak
(Ellis, 2010).
Produksikosmetikterdapat istilah baru yang khusus yaituseperti :
1. Batch, merupakan sejumlah produk kosmetik yang mempunyai sifat dan
mutu seragam yang dihasilkan dalam siklus pembuatan atas suatu perintah
pembuatan tertentu.Esensi suatu Batch adalah homogenitasnya.
2. Lot, merupakan bagian dari batch yang memiliki sfat dan mutu tang seragam
dalam batas yang telah ditetapkan. Jika sutu produk kosmetik diproduksi
dengan terus-menerus, lot berarti suatu bagiann tertentu yang dihasilkan daa
suatu satuan watu atau satuan julah sedemikian rupa sehingga menjamin
bagian ini memiliki sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang telah
ditetapkan.
3. Nomor Batch, merupakan Penandaan yang terdiri dari tiga angka atau huruf
atau gabungan keduanya, yang merupakan tanda pengenal suatu batch yang
memungkinkan penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan batch
tersebut, termasuk tahap-thap produksi, pengawasan dan distribusi.
(Lachman et al., 2008).
Kosmetik berasal dari kata Yunani “Kosmetikos” yang berarti
keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 445/Permenkes/1998 menjelaskan kosmetik adalah sediaan
atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan
(epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan
rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakkan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit. Sementara itu, obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk
diagnosa, pengobatan, dan pencegahan suatu penyakit atau yang dapat
mempengaruhi struktur dan taal tubuh. Definisi yang dimaksud dengan “tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit” adalah
sediaan tersebut seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit. Namun
bila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun berasal dari alam
dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka dalam hal tersebut
kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan perubahan faal kulit
tersebut. Tak ada bahan kimia yang bersifat indeferens (tidak menimbulkan
efek apa-apa) jika dikenakan pada kulit. Untuk memperbaiki dan
mempertahanan kesehatan kulit diperlukan jenis kosmetik tertentu, bukan
hanya obat. Selama kosmetik tersebut tidak megandung bahan berbahaya yang
secara farmakologis aktif mempengaruhi kulit, penggunaan kosmetik jenis ini
menguntungkan dan bermanfat untuk kulit itu sendiri. Contoh : preparat
antiketombe, antiperspirant, deoran, preparat untuk mempengaruhi warna kulit
(untuk memutihkan atau mencoklatkan kulit), preparat antijerawat, preparat
pengeriting rambut, dll (Tranggono&Latifah, 2007).
Pasta pada dasarnya adalah salep yang didalamnya ditambah zat padat
yang tidak larut dalam konsentrasi tinggi. Pasta berguna sebagai penghambat
yang melindungi kulit, seperti pengobatan dengan masker atau pelindung muka
dan bibir dari sinar matahari. Krim merupakan emulsi sediaan semi padat
dengan penampilan tidak jernih, berbeda dengan salep yang tembus cahaya.
Konsistensi dan sifat reologisnya tergantung jenis emulsinya.Kulit merupakan
suatu organ besar yang berlapis-lapis, dimana pada orang dewasa beratnya kira-
kira delapan pounds, tidak termasuk lemak kulit menutupi permukaan lebih
20.000 cm2 dan mempunyai bermacam-macam fungsi dan kegunaan. Kulit
berfungsi sebagai termostat dalam mempertahankan suhu tubuh, melindungi
tubuh dari serangan mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan berperan dalam
mengatur tekanan darah (Lachman et al., 2008).
Perawatan adalah tindakan yang dilakukan dalam mempertahankan dan
mengembalikan sesuatu pada kondisi yang baik. Perawatan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah perawatan kulit badan (kulit tangan) dengan
menggunakan lulur pepaya yang sudah diolah secara semi tradisional.
Perawatan lulur merupakan perawatan mingguan dan bulanan dengan
menggunakan butiran/scrub untuk mengikis sel kulit mati yang menumpuk.
Dengan melakukan lulur sel kulit mati yang menumpuk dipermukaan kulit akan
terangkat sehinga kulit menjadi bersih, halus dan cerah. Untuk mencapai hasil
dari perawatan badan ini dapat dilakukan perawatan badan dengan frekuensi 1
kali 15 hari, dan didukung dari penjelasan pada kemasan lulur pepaya Mustika
Ratu dengan berat netto 200 gram bahwa penggunaan lulur pepaya tersebut
juga digunakan 1 kali seminggu dan 2 kali seminggu, sesuai pula dengan
anatomi dan fisiologi kulitdimana pergantian kulit berkisar 14-21 dan 28 hari
atau disebut juga dengan siklus kulit normal. Berdasarkan hasil penelitian
perawatan kulit badan dengan memanfaatkan lulur pepaya Mustika Ratu
dengan frekuensi pemakaian 1 kali dalam 15 hari, pada penilaian ke 1 diberikan
perlakuan sebelum penggunaan lulur pepaya (pretest) penilaian ke 2, ke 3 kulit
sampel mengalami sedikit peningkatan setelah itu pada penilaian ke 4, ke 5,
terjadi 10 perubahan pada kulit badan sampel menjadi sedikit cerah dan pada
penilaian ke 6 perubahan kulit meningkat menjadi cerah. Salah satu kandungan
dari lulur pepaya yang dapat mencerahkan kulit adalah carica papaya fruit,
butter, enzim papain, vitamin A, C, dan vitamin E yang mana kandungannya
bermanfaat untuk mengangkat sel kulit mati yang menjadi penyebab
kekusaman kulit akibat paparan sinar matahari, debu dan polusi udara yang
dapat menimbulkan perubahan warna kulit menjadi gelap, dengan pemakaian
lulur ini akan berubah menjadi halus, cerah dansehat (Angrainiet al., 2015).
Kosmetika merupakan suatu komponen sandang yang sangat penting
peranannya dalam kehidupan masyarakat, dimana masyarakat tertentu sangat
bergantung pada sediaan kosmetika pada setiap kesempatan. Di pasaran pada
umumnya, banyak beredar sediaan kosmetika yang berperan untuk keindahan
kulit wajah. Dalam perkembangan selanjutnya, suatu sediaan kosmetika akan
ditambahkan suatu zat ikutan atau tambahan yang akan menambah nilai artistik
dan daya jual produknya, salah satunya dengan penambahan bahan pemutih.
Kosmetik telah menjadi sebuah lahan perdagangan yang mempunyai omzet
yang memuaskan. Kosmetik sendiri sudah menjadi bagian kebutuhan primer
kebanyakan masyarakat. Banyak dari para produsen yang tidak mementingkan
kesehatan para konsumen dengan mengesampingkan kualitas .Artinya, banyak
produk yang kini beredar di pasaran mengandung beberapa zat yang tidak
memenuhi syarat kelayakan pemakaian. Produk pemutih kulit sendiri terbagi
menjadi 3 golongan yaitu kosmetik, kosmetisikal, dan kosmetomedik.
Golongan pertama disebut kosmetik, jika produk itu mempengaruhi fisiologi
kuli dan dapat dibeli secara bebas, contohnya sabun. Golongan kedua disebut
kosmetisikal, jika produk itu mempengaruhi fisiologi kulit tapi masih boleh
dibeli secara bebas-terbatas tanpa harus memakai resep dokter, contohnya
produk yang mengandung alpha hydroxy acid (AHA), asam glikolat, arbutin
dan hidrokuinon. Golongan ketiga disebut kosmetomedik, produk-produk ini
mempengaruhi fisiologi kulit dan hanya boleh dibeli dengan resep dokter,
contohnya hidrokuinon di atas2% dan asam retinoat (Suhartiniet al., 2013).

III. ALAT DAN BAHAN

III.1 ALAT
Alat – alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah panduan
Identifikasi produk dan klaim kosmetik (seperti : peraturan BPOM RI
NOMOR HK. 03. 1. 23. 12. 10. 12459 TAHUN 2010, HK. 00. 05. 42.
1018).
III.2 BAHAN
Bahan – bahan yang digunakandalampercobaaniniadalah :
a. Bedak gatal
b. Cream jerawat
c. Foundation wajah
d. Lipstik
e. Pewarna rambut
f. Sabun kewanitaan

IV. CARA KERJA

Kosmetik

- Diidentifikasi komposisinya sesuai dengan ketentuan


yang dipersyaratkan tidak boleh mengandung bahan
yang dilarang dan/atau melebihi batas kadar
- Diidentifikasi area penggunaan hanya untuk bagian luar
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan membrane
mukosa mulut
- Diidentifikasi fungsi utama untuk membersihkan,
mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau
badan dan melindungi atau memelihara tubuh pada
kondisi baik
- Diidentifikasi peruntukan produk agar tidak digunakan
untuk mengobati atau mencegah penyakit
- Diidentifikasi efek fisiologis produk yang tidak
permanen

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Angraini, L., Rostamailis,& P. Minerva. 2015. Pengaruh Pemanfaatan Lulur


Pepaya (Carica Papaya L) Terhadap Pencerahan Kulit Badan. Jurnal
Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan. Universitas Negri
Padang. 1(1): 1-6.

Ellis, L. 2010. Berpacu Melawan Usia. Andi Offset, Yogyakarta.

Lachman, L., H. A. Lieberman, & J. L. Kanig. 2008. Teoridan Praktek Farmasi


Industri Edisi Ketiga.Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Tranggono, R. I. & F. Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan


Kosmetik. PT. Gramedia, Jakarta.

Suhartini, S., Fatimawali,& G. Citraningtyas.2013. Analisis Asam Retinoat


Pada Kosmetik Krim Pemutih Yang Beredar Di Pasaran Kota
Manado.JurnalIlmiahFarmasi.2(1): 32-40.
1) COVER DEPAN WARNA BIRU
2) LAPORAN AWAL DIKUMPUL SEBELUM PRAKTIKUM
DIMULAI
3) DAFTAR PUSTAKA MINIMAL 2 BUKU 1 JURNAL (tahun
jurnal diatas 2010, dan bukufarmakopetidaktermasuk)
4) PRETES DILAKSANAKAN SENIN SORE JAM 4
5) MEKANISME INHAL DITENTUKAN ASISTEN KEMUDIAN
6) BAWA LITERATUR PENDUKUNG (BUKU ATAU JURNAL)
SAAT PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai