DIPLOMA III
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................... 4
Formula untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah
sebagai berikut:
Perusahaan membeli bahan baku dan bahan penolong secara kredit. Bahan baku dan bahan
penolong dibeli oleh bagian pembelian. Bahan tersebut disimpan didalam gudang menanti
hingga saatnya digunakan dalam proses produksi. Perusahaan menggunakan dua rekening
kontrol untuk mencatat persediaan bahan: Persediaan Bahan Baku dan Persediaan Bahan
Penolong. Pembelian bahan baku dan bahan penolong di atas dicatat sebagai berikut:
Untuk memproses pesanan 101 dan 102 digunakan bahan sebagai berikut:
Sementara itu, bahan penolong yang digunakan untuk memproses kedua pesanan tersebut adalah
sebagai berikut:
Atas dasar bukti permintaan dan pengeluaran gudang tersebut, jurnal yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
Karena dalam metode harga pokok pesanan harus dipisahkan antara biaya langsung dengan
biaya tidak langsung maka pemakaian bahan penolong yang merupakan biaya tidak langsung
dicatat dengan mendebet rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dan mengkredit
Persediaan Bahan Penolong.
Kenapa bukan dengan mendebet rekening Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik?
Rekening Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik hanya didebet untuk mencatat biaya
overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka. Jadi pemakaian bahan baku akan
dijurnal sebagai berikut:
3. Pencatatan biaya tenaga kerja
Untuk mencatat biaya tenaga kerja, terlebih dahulu dipisahkan antara upah langsung dan upah
tidak langsung. Upah langsung dicatat dengan mendebet rekening Barang Dalam Proses – Biaya
Tenaga Kerja Lansung sedangkan upah tidak langsung dicatat dengan menggunakan rekening
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya. Misalkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh
departemen produksi adalah sebagai berikut:
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan di atas adalah:
Misalkan selama proses produksi terdapat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
selain yang disebut dalam jurnal #4 dan #6 seperti berikut:
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi seperti disebut di atas
adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah biaya overhead pabrik yang dibebankan menyimpang dari biaya
overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi maka saldo rekening Biaya Overhead Pabrik yang
Dibebankan ditutup ke rekening Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya.
Setelah itu kita hitung saldo Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi seperti berikut:
Selisih tersebut akan dipindahkan ke rekening Selisih Biaya Overhead Pabrik dengan mencatat
jurnal berikut:
Jurnalnya adalah:
3.1 Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas
dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk
menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.