Penelitian dalam jurnal menjelaskan tentang intervensi HH multifaset yang
dikaitkan dengan penurunan mortalitas jangka pendek di NHs, tetapi tidak dengan morbiditas. Hasil utama penelitian adalah kematian secara signifikan lebih rendah di NHs intervensi, namun dampak ini tidak berkelanjutan setelah akhir penelitian. Dimana, dalam NHs intervensi, angka kematian meningkat dari 2,53 kematian per 100 penduduk pada Januari-Maret 2015 menjadi 2,87 kematian per 100 penduduk pada April-Juni 2015. Berdasarkan review baru-baru ini, ada sedikit penelitian tentang HH di NHs Perancis pada tahun 2010. Meskipun intervensi multikomponen yang dilakukan mirip dengan penelitian HH, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang ditemukan di hasil akhir penelitian, yang merupakan tingkat infeksi total, peneliti menyimpulkan bahwa intervensi mereka tidak berdampak pada risiko infeksi. Terdapat dua alasan utama mengenai perbedaan kesimpulan antara dua penelitian. Pertama, konteksnya berbeda karena pada tahun 2014-2015 epidemi influenza musiman di Perancis menyebabkan banyak kasus pada orang dewasa lanjut, sedangkan pada tahun 2010 pandemi influenza menyebabkan banyak kasus pada dewasa muda. Kedua, dampak signifikan yang ditemukan peneliti adalah tingkat kematian, namun hasil tersebut tidak ada pada penelitian tahun 2010. Secara keseluruhan, angka kematian di NHs berpartisipasi dalam penelitian ini (26% per tahun selama tahun 2014), dimana hal tersebut konsisten dengan yang diamati dalam survei besar di Perancis pada 3705 NHs, di mana tahun 2012 angka kematian diperkirakan 25% per tahun. Data yang dikumpulkan menunjukkan peningkatan mortalitas pada bulan Januari-Maret 2015, mungkin terkait dengan besarnya epidemi influenza yang terjadi di Perancis pada saat itu. Karena, dalam penelitian ini, peningkatan secara signifikan lebih besar di NHs yang menjadi kelompok kontrol daripada kelompok intervensi, bahkan ketika menyesuaikan karakteristik pasien NH, peneliti menyimpulkan bahwa intervensi HH berkaitan dengan dampak kematian. Namun demikian, epidemi influenza mungkin memiliki dampak yang kuat pada pasien NHs, termasuk perubahan dalam kualitas praktek perawatan dan perawatan (misalnya, wajib memakai masker), perubahan kebutuhan pasien untuk perawatan, meningkatkan staf, jumlah pasien atau pembatasan kunjungan keluarga. Dimana dalam hal tersebut peneliti tidak memiliki data yang lengkap untuk membuktikan bahwa dampak epidemi influenza merupakan hal yang serupa pada kelompok intervensi dan kontrol. Oleh karena itu, ada faktor perancu yang harus diingat ketika menginterpretasikan hasil dalam hal kematian. Hal yang sama dapat dikatakan untuk resep antibiotik, yang dipengaruhi oleh banyak faktor khusus NH di luar risiko infeksi, termasuk perilaku resep. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: 1. Hasil akhir penelitian mengenai tingkat kejadian ARI dan AGE tidak dapat dianalisis. Hasil penelitian sebenarnya konsisten dengan laporan terbaru pada sistem surveilans Perancis mengenai penyakit gastroenteritis jangka panjang, dimana hal tersebut menggambarkan variasi besar tentang pemberitahuan wabah antar daerah, dan menyarankan bahwa beban sebenarnya dari wabah di NHs itu sangat diremehkan. Pada NHs intervensi terjadinya underreporting lebih sedikit dibandingkan dengan NHs kontrol (> 90%). Hal ini menunjukkan bahwa survailens infeksi di NHs Perancis dapat ditingkatkan melalui intervensi yang ditargetkan pada staf NH untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang risiko infeksi dan persepsi tentang pelaporan epidemi. Ini benar-benar dapat menjelaskan sensitivitas 81% dari sistem survailens ARI dan AGE di Perancis yang dilaporkan dalam studi percontohan 2011-2012, di mana sejumlah tindakan yang menyertai diusulkan ke NHs yang berpartisipasi (misalnya, sesi pelatihan, alat uji influenza yang tersedia secara bebas). 2. Penyebab kematian bukanlah indikator yang akurat dari risiko infeksi, pengguaan angka kematian spesifik akibat penyakit menular akan lebih baik. Namun, menentukan penyebab kematian yang sebenarnya di NH sulit ditemukan. Selain itu, angka kematian penduduk memuncak pada tahun 2014-2015 saat wabah influenza, hal itu menunjukkan a dalam penelitian ini, variasi dalam semua penyebab kematian berkorelasi dengan risiko infeksi. Argumen yang sama dapat dilakukan untuk tingkat resep antibiotik secara keseluruhan. Tidak adanya data infeksi yang terpercaya, kedua hasil sekunder ini digunakan sebagai ukuran pengganti dari dampak intervensi penelitian terhadap risiko infeksi. 3. Berdasarkan data penggunaan handrub (per pasien), merupakan ukuran global yang tidak memberikan informasi tentang variabilitas antarindividu atau temporal dalam kepatuhan HH. Selain itu, jika karakteristik pasien NHs berbeda, seperti ketajaman, ketergantungan, atau usia, mungkin akan ada pertemuan yang diharapkan antara staff-pasien di NHs, sehingga dapat meminta solusi lebih banyak mengenai handrub untuk mencapai tingkat kepatuhan yang sama. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia merokomendasikan standar untuk penilaian HH yaitu dengan dilakukan pengamatan langsung mengenai kesempatan dan praktek HH. Namun, hal itu adalah pilihan yang mahal dan padat karya yang membutuhkan tenaga terlatih. Dalam penelitiani ini, peneliti memilih penggunaan handrub sebagai alternatif yang lebih sederhana, karena tidak ada perbedaan mendasar yang signifikan antara karakteristik intervensi dan kontrol (Tabel 1), peneliti menganggap bahwa ukuran ini merupakan proxy kepatuhan HH yang handal, dan 40% penggunaan handrub dalam intervensi NHs memang mencerminkan peningkat kepatuhan HH, meskipun kemungkinan staf membawa pulang beberapa kontainer handrub yang seukuran saku tidak dapat dikesampingkan.
Peneliti menyimpulkan bahwa akibat adanya pengaturan khusus perawatan
jangka panjang, pencapaian tingkat kepatuhan HH sepanjang tahun yang serupa dengan yang dicapai dalam perawatan akut tampaknya tidak realistis. Namun, hasil penelitian menggaris bawahi pentingnya meningkatkan kepatuhan HH di NHs selama periode epidemi (misalnya, periode Januari-Maret 2015 dalam penelitian ini). Oleh karena itu, strategi praktis untuk pencegahan infeksi khusus disesuaikan dengan NHs bisa diusulkan, dengan manfaat yang berpotensi tinggi. Karena penelitian ini menggaris bawahi sensitivitas sistem survailens ARI dan AGE Perancis saat ini, ini akan melibatkan pengembangan sistem survailens yang lebih baik yang memungkinkan deteksi wabah penyakit menular dalam NHs dengan sensitivitas yang tinggi. Sistem surveilans yang sangat sensitif ini kemudian dapat digabungkan dengan pedoman untuk meningkatkan praktek HH selama peringatan epidemi.