Disusun Oleh:
1. Handayani 1611304039
2. Ilda Rumfot 1611304040
3. Della Asternia 1611304041
4. Alfathan Faturrahman Aliyu 1611304042
1. Latar Belakang
Metode cuci otak atau yang biasa disebut brain flushing pertama kali
diperkenalkan Terawan dalam disertasinya bertajuk “Efek Intra Arterial Heparin
Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan
Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis." dr. Terawan menerapkan
metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA (Digital Subtraction
Angiogram). Ini teknik melancarkan pembuluh darah otak yang sudah ada sejak tahun
90-an. Modifikasi ini bertujuan mengurangi paparan radiasi. "Jumlah radiasi di ruang
tindakan yang mengenai pasien dapat diredam hingga 1/40 dari jumlah radiasi biasa
yang dilakukan di luar negeri.
Pencucian otak dr. Terawan menurut kelompok kami tidak melanggar HAM.
Baik HAM dalam aspek dan lingkup masyarakat ataupun HAM yang dimaksud dalam
pelanggaran Kode Etik Kedokteran. Metode dari dr.Terawan telah banyak memberikan
manfaat, terapi cuci otak yang dilakukan dr. Terawan menggunakan obat heparin untuk
menghancurkan plak (lemak) yang menyumbat pembuluh darah hingga menyebabkan
stroke. Dan untuk menguji metode cuci otaknya, dr.Terawan meneliti 75 pasien strok
iskemik yang berobat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Pasien didominasi oleh laki-
laki dengan rentang usia 41-60 tahun. "Berdasarkan penelitian, diasumsikan bahwa 73,3
persen pasien berada pada usia produktif. Strok mengganggu kegiatan sosial maupun
ekonomi mereka,". Hasil penelitian menunjukkan, cuci otak memberikan peningkatan
aliran darah yang signifikan, sekitar 41,20 persen dan dari penelitian dr.Terawan
mendapat sejumlah penghargaan. Diantaranya hendropriyono Strategic consulting
(HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan
program Digital Subrtraction Angiogram (DSA) terbanyak, serta penghargaan Ahmad
Bakrie XV.
Kemungkinan pihak yang terlibat dalam pencucian otak dr. Terawan yaitu
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), Ikatan Dokter Indonsia (IDI),
Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia, Prabowo dan beberapa figur yang
pernah melakukan terapi cuci otak dari dr. Terawan seperti Aburizal Bakrie, Susilo
Bambang Yudhoyono, Dahlan Iskan, Dewi Aryani dan Ketua KOMSI I (Abdul Kharis
Almasyhari), Menteri-Menteri Kabinet
Jika memang metode DSA modifikasi dr. Terawan kurang sesaui dengan standar
metode nasional atau internasional dan dianggap salah. Hasil disertasi itu bisa kembali
dievaluasi dengan melibatkan dr. Terawan para promotor, para ahli troke, dan pihak
pihak terkait lain.Demikian juga metode CO, bisa diuji lagi oleh para ahli lain secara
langsung. Maksudnya beberapa pasien stroke kronis dikumpulkan. Semua pasien
diperiksa dengan MRI untuk mengetahui sumbatan otak. Kemudian, dilakukan CO.
Setelah CO, dilakukan MRI ulang untuk mengetahui apakah sumbatan berkurang atau
tidak.
PENUTUP
1. Kesimpulan
dr. Terawan Agus Putranto adalah seorang Dokter Spesialis Radiologi yang
memperkenalkan metode cuci otak atau yang biasa disebut brain flushing, dr. Terawan
menerapkan metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA (Digital
Subtraction Angiogram). Ini teknik melancarkan pembuluh darah otak yang sudah ada
sejak tahun 90-an. Modifikasi ini bertujuan mengurangi paparan radiasi. "Jumlah
radiasi di ruang tindakan yang mengenai pasien dapat diredam hingga 1/40 dari jumlah
radiasi biasa yang dilakukan di luar negeri. dr. Terawan menggunakan obat heparin
untuk menghancurkan plak yang menyumbat pembuluh darah hingga menyebabkan
stroke Hasil penelitian menunjukkan, cuci otak memberikan peningkatan aliran darah
yang signifikan, sekitar 41,20 persen dan dari penelitian dr.Terawan mendapat sejumlah
penghargaan.
2. Saran
https://beritagar.id/artikel/sains-tekno/cara-kerja-terapi-cuci-otak-terawan
http://batam.tribunnews.com/2018/04/07/pernah-rasakan-manfaat-cuci-otak-dr-terawan-
wapres-jusuf-kalla-minta-pemecatannya-ditinjau
https://sains.kompas.com/read/2018/04/04/190700723/terapi-cuci-otak-dokter-terawan-
bisa-obati-stroke-ini-kata-ahli
https://sains.kompas.com/read/2018/04/04/180500723/soal-etika-yang-dilanggar-
dokter-terawan-mkek-idi-bungkam
https://sains.kompas.com/read/2018/04/04/193700723/2-pasal-yang-sebabkan-dokter-
terawan-dipecat-sementara-dari-idi.
http://www.idionline.org/wp-content/uploads/2013/06/KODEKI-Tahun-2012.pdf
https://tirto.id/kejanggalan-terapi-039brainwash039-dokter-terawan-cHrz