Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Wijayanto, Dwi dan kawan-kawan (2015) melakukan penelitian tentang


"Implementasi Sistem Pemanggil Antrian Dengan Tampilan Seven Segment
Berbasis Mikrokontroler Pada PT PLN Sukoharjo". Metode penelitian yang
digunakan adalah perancangan sistem pemanggil antrean berbasis mikrokontroler
ATMega 328 dengan tampilan seven segment dan menggunakan IC Modul
DFPLayer Mini untuk pemanggil nomor antrean. Pengambilan nomor antrean
masih manual sehingga petugas perlu mengurut nomor antrean kembali.
Pengantre mengambil nomor urut antrean dan menunggu giliran dipanggil.
Petugas akan memanggil nomor antrean dengan menekan push button, kemudian
nomor antrean akan ditampilkan pada seven segment dan nomor antrean
dibacakan oleh sistem melalui pengeras suara secara otomatis.

Saefullah, Asep dan kawan-kawan (2015) melakukan penelitian dengan


judul "Perancangan Sistem Informasi Monitoring Antrian Pembayaran Kuliah
Pada LKM Perguruan Tinggi Raharja". Pada penelitian ini penulis merancang
aplikasi yang dapat membantu mahasiswa lebih nyaman saat menunggu antrean
tanpa harus berdiri. Penelitian ini menitikberatkan pada sistem informasi
monitoring antrean yang ditampilkan melalui website. Petugas dan mahasiswa
wajib melakukan login dengan mengisi username dan password pada wesite.
Setelah berhasil login, petugas dapat langsung memanggil nomor antrian. Begitu
pula untuk mahasiswa, mahasiswa wajib menggesekkan kartu mahasiswa ke
magnetic card reader untuk melakukan login pada website. Setelah berhasil login
maka user akan mendapat nomor antrean untuk selanjutnya menunggu panggilan
oleh petugas LKM untuk melaksanakan transaksi.

Sukarma , I Nyoman dan kawan-kawan, (2017) dalam jurnalnya yang


berjudul “Performa Pemanggil Antrian Menggunakan Mikrokontroler ATMega
328. Dalam penelitian itu penulis merancang dan membuat simulasi sistem

5
pemanggil antrian menggunakan mikrokontroler ATMega 328, dengan tampilan
dot matrik serta memakai IC MP3 decoder dan speaker untuk memanggil
pengantri.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Sistem
Menurut Kristanto (2008:1) Sistem merupakan elemen-elemen yang saling
terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan
kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan
keluaran (output) yang diinginkan.

Gambar 2.1 Elemen-elemen Sistem


(Sumber: Andi Kristanto, 2008)

Elemen-elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem,


batasan sistem, kontrol, masukan, proses, keluaran, dan umpan balik. Tujuan,
batasan, dan kontrol sistem akan berpengaruh pada masukan, proses dan keluaran.
Masukan (input) akan diproses dan diolah sehingga menjadi keluaran (output).
Keluaran tersebut akan dianalisa dan akan menjadi umpan balik bagi si penerima
dan dari umpan balik ini akan memunculkan segala macam pertimbangan untuk
masukan selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai
dengan permasalahan yang ada.
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem
berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada

6
dalam suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai
tujuan sistem.
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut.
4. Masukan
Masukan (input) merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
menerima seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa
jenis data, frekuensi, pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses
Proses (process) merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk
mengelola dan memproses masukan data menjadi suatu informasi yang
lebih berguna.
6. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil masukkan yang sudah diproses oleh
pengolahan dan merupakan bagian akhir dari sistem.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemn dalam sistem yang bertugas mengevaluasi
bagian dari keluaran (output) yang dikeluarkan.

2.2.2 Flowchart
Menurut Sudarsono, (2012) Flowchart adalah penggambaran secara grafik
dari langkah langkah dan urut urutan prosedur dari suatu program. Flowchart
menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-
segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif lain dalam
pengoperasian. Flowchart dapat mempermudah penyelesaian suatu masalah
khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa
yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan

7
urutan dari prosedur prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain,
flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur prosedur
yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.
Flowchart Sistem terdiri dari data yang mengalir melalui sistem dan
proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem
dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau
offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer,misalnya mesin tik, cash
register atau kalkulator).
Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol
flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO dapat dilihat pada table
2.1 berikut.

Table 2.1 Simbol Flowchart Standar


Simbol Arti Contoh
Keputusan
Keputusan dalam
program

Predifined Simbol yang


Process menunjukkan
pengolahan yang
dilakukan
komputer
Terminal
points Awal / akhir
flowchart

Input/Output Simbol yang


menyatakan
proses input dan
output
Flow
Penghubung
antara prosedur /
proses

(Sumber : Sudarsono, 2012)

8
2.2.3 Saklar Tekan
Saklar tekan artinya alat ini akan bekerja dengan cara ditekan, alat ini
sangat umum, banyak digunakan diberbagai mesin baik itu di industri ataupun di
instansi pendidikan lainnya. Pada bagian atasnya terdapat knop yang berfungsi
sebagai area penekan (warna merah), lalu disamping kiri dan kanan terdapat
terminal, kontak normally open (NO) dan normally close (NC) berfungsi sebagai
terminal wiring yang dihubungkan dengan alat listrik lainnya, mempunyai
kapasitas beban sekitar 5 A. Alat ini befungsi sebagai pemberi sinyal masukan
pada rangkaian listrik, ketika / selama bagian knopnya ditekan maka alat ini akan
bekerja sehingga kontak-kontaknya akan terhubung untuk jenis normally open
dan akan terlepas untuk jenis normally close, dan sebaliknya ketika knopnya
dilepas kembali maka kebalikan dari sebelumnya, untuk membuktikannya pada
terminalnya bisa digunakan alat ukur tester / ohm meter, pada umumnya
pemakaian terminal jenis NO digunakan untuk menghidupkan rangkaian dan
terminal jenis NC digunakan untuk mematikan rangkaian, namun semuanya
tergantung dari kebutuhan mesin. (Siswoyo, 2008)

Gambar 2.2 Saklar Tekan


(Sumber: https://www.parts-express.com/)

2.2.4 Mikrokontroler
Menurut Winoto (2010, 3) mikrokontroler adalah sebuah sistem
mikroprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock
dan peralatan internal lainnya yang sudah terhubung dan terorganisasi dengan
baik dari pabrik dari pabrik pembuatnya dan dikemas dalam suatu chip yang siap
pakai. Sehingga kita tinggal memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh
pabrik pembuatnya. Mikrokontroler di bangun dari elemen-elemen dasar yang
sama. Umumnya pada sebuah komponen mikrokontroler adalah alat yang
mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya, maka artinya bagian

9
terpenting dan utama di suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri
yang dibuat oleh programmer. Beberapa fitur yang umumnya ada di dalam
mikrokontroler adalah sebagai berikut.
1. RAM (Random Access Memory) berfungsi utuk tempat penyimpanan
variable. Memori in bersifat volatile yang berarti akan kehilangan semua
datanya jika tidak mendapatkan catu daya.
2. ROM (Read Only Memory) seringkali disebut sebagai kode memori karena
berfungsi untuk tempat penyimpaan program yang akan diberikan oleh user.
3. Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan
dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
4. Special Fungtion Register merupakan register khusus yang berfungsi untuk
mengatur jalannya mikrokontroler. Register ini terletak pada RAM.
5. Input dan Output Pin, Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai
penerima signal dari luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media
Inputan seperti keypad, sensor, dan sebagainya. Pin output adalah bagian
yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari hasil proses algoritma
mikrokontroler.
6. Interrupt bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai bagian yang
dapat melakukan interups, sehingga ketika program utama sedang berjalan,
program utama tersebut dapat di interupsi dan menjalankan program
interupsi terlebih dahulu. Beberapa Interrupt pada umumnya adalah sebagai
berikut :
a. Interrupt Eksternal
Interrupt akan terjadi bila ada Input-an dari pin Interrupt.
b. Interrupt timer
Interrupt akan terjadi bila waktu tertentu telah tercapai.
c. Interrupt serial
Interrupt yang terjadi ketika ada penerima data dari komunikasi serial.

2.2.5 ATMega328
ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai
arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses

10
eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set
Computer).
Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :
1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
2. 32 x 8-bit register serba guna.
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
8. Master / Slave SPI Serial interface.

Mikrokontroler ATmega 328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu


memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat
memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori
program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana pada saat satu instruksi
dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori program. Konsep
inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat dieksekusi dalam setiap
satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung
operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam satu
siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register
pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data
pada ruang memori data.
Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan
R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan
R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap
alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register

11
serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory
mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus
antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI,
EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – regsister ini menempati memori
pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Pada gambar 2.3 adalah tampilan architecture
ATMega328.

Gambar 2.3 Architecture ATMega328

(Sumber: https://atmega32-avr.com, 2009)

Konfigurasi pin pada ATMega328 dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah.

Gambar 2.4 Konfigurasi Pin ATMega328

(Sumber: https://atmega32-avr.com, 2009)

12
Dari konfigurasi PIN ATMega328, terdapat beberapa port seperti port B,
port C, dan port D. Tabel 2.2 menjelaskan konfigurasi dari port B.

Table 2.2 Konfgurasi Port B

Port
Alternate Function
Pin

XTAL2 (Chip Clock Oscillator pin 2)


PB7 TOSC2 (Timer Oscillator pin 2)
PCINT7 (Pin Change Interrupt)

XTAL1 (Chip Clock Oscillator pin1 or


External Clock Input)
PB6
TOSC1 (Timer Oscillator pin1)
PCINT6 (Pin Change Interrupt 6)

SCK (SPI Bus Master Clock Input)


PB5
PCINT5 (Pin Change Intterupt 5)

MISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)


PB4
PCINT4 (Pin Change Interrupt 4)

MOSI (SPI Bus Mater Output/Slave Input)


PB3 OC2A (Timer/Counter Output Compare Match
A Output)PCINT3 (Pin Change Interrupt 3)

SS (SPI Bus Mater Select)


OC1B (Timer/Counter1 Output Compare
PB2
Match B Output)
PCINT2 (Pin Change Interrupt 2)

OCP1 (Timer/Counter1 Input Capture Input)


PB1
PCINT1 (Pin Change Interrupt 1)

ICP1 (Timer/Counter1 Input Capture Input)


PB0 CLKO (Divided System Clock Output)
PCINT0 (Pin Change Interrupt 0 )

(Sumber: https://atmega32-avr.com, 2009)

13
Berikut merupakan fungsi dari masing-masing port yang terdapat pada
port C:

Table 2.3 Konfigurasi Port C


Port
Alternate Function
Pin

RESET (Reset Pin)


PC6
PCINT 14 (Pin Change Interrupt 14)

ADC5 (ADC Input Channel 5 )


PC5 SCL (2-wire Serial Bus Clock Line)
PCINT 13 (Pin Change Interrupt 13)

ADC4 (ADC Input Channel 4)


SDA (2-wire Serial Bus Data Input/Output
PC4
Line)
PCINT 12 (Pine Change Interrupt 12)

ADC3 (ADC Input Channel 3)


PC3
PCINT 11 (Pin Change Interrupt 11)

ADC3 (ADC Input Channel 3)


PC3
PCINT 11 (Pin Change Interrupt 11)

ADC2 (ADC Input Channel 2)


PC2
PCINT 10 (Pin Change Interrupt 10)

ADC1 (ADC Input Channel 1)


PC1
PCINT 9 (Pin Change Interrupt 9)

ADC0 (ADC Input Channel)


PC0
PCINT8 (Pin Change Interrupt 8)

(Sumber : https://atmega32-avr.com, 2009)

Berikut merupakan fungsi dari masing-masing port yang terdapat pada


port D:

14
Table 2.4 Konfigurasi Port D

Port
Alternate Function
Pin

AIN1 (Analog Comparator Negative Input)


PD7
PCINT23

AIN0 (Analog Comparator Positive Input)


OC0A (Timer/Counter0 Output Compare
PD6
Match A Output) PCINT22 (Pin Change
Interrupt 22)

T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)


OC0B (Timer/COunter0 Output Compare
PD5
Match B Output)
PCINT21 (Pin Change Interrupt 21)

XCK (USART External Clock Input/Output)


PD4 T0 (Timer?Counter 0 External Conter Input)
PCINT20 (Pin Change Interrupt 20)

INT1 (External Interrupt 1 Input)


OC2B (Timer/Counter2 Output Compare
PD3
Match B Output)
PCINT19 (Pin Change Interrupt 19)

INT0 (External Interrupt 0 Output)


PD2
PCINT18 (Pin Change Interrupt 18)

TXD (USART Output Pin)


PD1
PCINT17 (Pin Change Interrupt 17)

RXD (USART Input Pin)


PD0
PCINT16 (Pin Change Interrupt 16)

(Sumber : https://atmega32-avr.com, 2009)

2.2.6 Arduino Uno

15
Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat
mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.

Gambar 2.5 Arduino Uno Tampak Atas

(Sumber : Djuandi, 2011)

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis


ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input atau output yang mana 6 pin dapat
digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi
USB, jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support
mikrokontroller dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

UART (antar muka serial)

2KB RAM32 KB RAM


(memori kerja)
Flash memori
(program)

1 KB CPU
EEPROM

Port input/output

Gambar 2.6 Diagram Blok Sederhana Arduino Uno

(Sumber : Djuandi, 2011)

Pada gambar 2.6 merupakan blok diagram sederhana dari Arduino Uno
mikrokontroler ATmega328.

16
Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:
 Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka
yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan
RS-485.
 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya
dimatikan), digunakan oleh variabel-variabel di dalam program.
 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk
menyimpan program yang dimuat dari komputer. Selain program, flash
memory juga menyimpan bootloader
 Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh
CPU saat daya dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan,
berikutnya program di dalam RAM akan dieksekusi.
 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data
yang tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan
Arduino.
 Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk
menjalankan setiap instruksi dari program.
 Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog,
dan mengeluarkan data (output) digital atau analog.
 Setelah mengenal bagian-bagian utama dari mikrokontroler ATmega sebagai
komponen utama, selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan
Arduino itu sendiri.

Table 2.5 Deskripsi Arduino Uno


Mikrokontroler ATmega328
Tegangan Pengoperasian 5V
Tegangan Input yang 7 – 12 V
disarankan
Batas Tegangan Input 6 – 20 V
Jumlah pin I/O digital 14 pin digital ( 6
diantaranya menyediakan
keluaran keluaran PWM)
Jumlah pin Input analog 6 pin
Arus DC tiap pin I/O 40mA
Arus DC untuk pin 3,3 V 50mA

17
Memory Flash 32 KB (ATmega328)
sekitar 0,5 KB digunakan
oleh bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EPROM 1 KB (Atmega328)
Clock SPeed 16 MHz
(Sumber : Restu, 2011)

2.2.6.1 Power
Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.
Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat
dikoneksikan dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply.
Board arduino dapat dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20
volt. Jika supply kurang dari 7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5
volt dan board bisa menjadi tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V,
tegangan di regulator bisa menjadi sangat panas dan menyebabkan kerusakan
pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7 sampai 12 volt.

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :


 Vin : Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari
luar (seperti yang disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang
diregulasikan). Pengguna dapat memberikan tegangan melalui pin ini, atau
jika tegangan suplai menggunakan power jack, aksesnya menggunakan pin
ini.
 5V : Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan
komponen lainnya pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan
regulator pada board, atau supply oleh USB atau supply regulasi 5V lainnya.
 3V3 : Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus
maximumnya adalah 50mA
 Pin Ground : Ground berfungsi sebagai jalur ground pada arduino
 Memori : ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan
kode, juga 2 KB yang digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2
KB untuk SRAM dan 1 KB untuk EEPROM.

18
2.2.6.2 Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan sebagai input atau
output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead().
Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau
menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected
oleh default) 20-50K Ohm.
Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :
 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim
(TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari
USB ke TTL chip serial.
 Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger
sebuah interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.
 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi
analogWrite().
 SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mensuport
komunikasi SPI, yang mana masih mendukung hardware, yang tidak
termasuk pada bahasa arduino.
 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin
bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

2.2.6.3 Komunikasi
Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan
UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
(TX). Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada
driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Ini diperlukan.
Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data
sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan
berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB
ke komputer.

19
2.2.6.4 Software Arduino

Software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE. IDE
merupakan kependekan dari Integrated Development Environment, atau secara
bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk
melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software
inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang
dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Arduino IDE dibuat dari bahasa
pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang
biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih
mudah. IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program
bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino
dengan mikrokontroler.

Gambar 2.7 Arduino Software


(Sumber : Djuandi, 2011)

Arduino IDE ini dikembangkan dari software processing yang dirombak


menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino. Software

20
Arduino ini dapat di-install di berbagai operating system (OS) seperti: LINUX,
Mac OS, Windows. Software IDE Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:

1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa


processing. Listing program pada Arduino disebut sketch.
2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode
program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu–satunya bahasa
program yang dipahami oleh mikrocontroller.
3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori
mikrocontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua)
bagian yaitu :
1. Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak
arduino dihidupkan.
2. void loop berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama
arduino dinyalakan.

2.2.7 Adaptor
Menurut KF.Ibrahim, (1993) Catu daya Adaptor adalah perangkat
elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah tegangan AC (
Alternating Current ) menjadi tegangan DC ( Dirrect Current ) yang dapat
digunakan subagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah catu daya
adaptor yang baik memiliki bagian-bagian seperti berikut :

Gambar 2.81 Diagram Blok Catu Daya Adaptor

(Sumber : KF.Ibrahim, Prinsip Dasar Elektronika)

21
Gambar 2.9 Skema Rangkaian catu Daya Adaptor

(sumber : KF.Ibrahim, Prinsip Dasar Elektronika)

1. Stepdown (Penurun tegangan)


Bagian ini berfungsi menurunkan tegangan AC 110/220V menjadi
tegangan AC yang lebih rendah yang diperlukan (5V, 9V, 12V) bagian ini
terdiri dari sebuah transformer (trafo).

2. Rectifier (Penyearah)
Bagian ini merupakan bagian penyearah arus dari arus AC (bolak-balik)
menjadi arus DC (searah). Bagian ini terdiri dari sebuah diode silikom,
germanium, selenium atau cuprox.
3. Filter (Penyaring)
Bagian ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang masih berdenyut
sehingga menjadi rata. Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari
kapasitor elektrolit dengan resistor atau inductor.

4. Stabilizer (Penstabil)
Bagian ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh
tegangan beban. Komponen ini berupa diode zener IC yang didalamnya
berisi rangkaian penstabil.

5. Regulator (Pengatur)
Bagian ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian
elektronika. Komponen yang digunakan merupakan gabungan dari

22
transistor, resistor dan kapasitor ada juga yang di paket berupa sebuah IC
seperti regulator LM7805. (Ibrahim, 1993).

2.2.8 Thermal Printer


Thermal printer sangat berbeda dari inkjet printer normal atau bahkan
laser jet printer. Sama seperti namanya, thermal printer menggunakan panas
untuk mencetak diatas kertas, bukan cartridge tinta yang biasa digunakan oleh
printer jenis lainnya. Dengan teknologi ini membuat thermal printer tidak bising
(beberapa jenis tidak mengeluarkan suara). Printer ini juga dapat mencetak sangat
cepat karena tidak menggunakan pin-pin seperti pada dot matrix printer. Printer
ini memiliki harga yang lebih tinggi diatas dot matrix, namun justru dengan
kelebihan yang dimiliknya tadi menyebabkan thermal printer banyak dipakai.

Gambar 2.10 Thermal Printer


(Sumber: Kholik, 2015)

2.2.9 Dot Matrix Display


Dot Matrix Display yaitu berupa LED (Light Emitting Diode) yang
disambung dan dirangkai menjadi deretan LED (Light Emitting Diode) ataupun
dapat berupa dot matrix. Dot matrix merupakan deretan LED (Light Emitting
Diode) yang membentuk array dengan jumlah kolom dan baris tertentu, sehingga
titik-titik yang menyala dapat membentuk suatu karakter angka, huruf, tanda baca,
dan sebagainya.
Pada dasarnya LED (Light Emitting Diode) memiliki dua buah kaki Anoda
dan Katoda yang dimana untuk mengaktifkan LED (Light Emitting Diode)

23
tersebut Anoda kita beri VCC dan Katoda kita hubungkan ke Ground. Dot Matrix
merupakan kumpulan dari LED (Light Emitting Diode) yang dihubungkan.
Panel dot matrix display sudah tersusun register untuk mengendalikan
nyala array LED (Light Emitting Diode), dan input teks. Jika dot matrix tidak
menggunakan shift register, maka LED (Light Emitting Diode) bisa menyala
bersamaan satu kolom atau satu baris.

Gambar 2.11 Susunan Led Dot Matrik


(Sumber: Khamdani, 2014)

2.2.10 Ethernet shield


Ethernet shield digunakan sebagai penghubung Arduino Uno ke internet.
Cara penggunaan dengan mengubungkan kabel RJ45 pada Arduino Uno dan
Ethernet shield, kemudian mengikuti beberapa instruksi maka Arduino Uno dapat
mengakses internet dan Local Area Network (LAN). Keduanya biasa digunakan
untuk mengirim dan menerima informasi melalui internet.
Kecepatan koneksi Ethernet shield mencapai 10/100Mb dengan koneksi
melalui port Serial Peripheral Interface (SPI). Ethernet dapat menghubungkan
Arduino Uno ke internet berdasarkan penggunaan Wiznet W5100 sebagai chip
pada ethernetshield. Wiznet W5100 menyediakan sebuah jaringan yang mampu
mengatur TCP dan UDP. (Rischi, 2014)
Ethernet shield juga memiliki tempat untuk kartu micro-SD yang dapat
digunakan untuk menyimpan data - data yang dikirim melalui internet. Selain itu
juga memiliki sebuah kontrol reset, untuk memastikan bahwa modul shield

24
W5100 melakukan reset dengan baik saat dinyalakan. Ethernet shield bisa juga
dihubungkan dengan perangkat elektronik lain melalui pin – pin pada bagian atas
dan bawah yang sudah tersedia papan rangkaian. Gambar 2.13 merupakan tampak
depan dari ethernet shield. (Rischi, 2014)

Gambar 2.12 Ethernet Shield Arduino


(Sumber: https://sandboxelectronics.com/)

Adapun fitur - fitur yang dimiliki oleh modul ethernet yaitu sebagai
berikut :
1. Memiliki keluaran ripple dan noise yang rendah sekitar 100mVpp
2. Memiliki pengaman untuk beban berlebih dan hubungan arus pendek
3. Tegangan keluaran sebesar 9 Volt
4. Memiliki efisiensi yang tinggi dalam mengkonversikan DC ke DC
5. Kecepatan koneksi 10/100Mb
6. Menggunakan antarmuka SPI untuk koneksi dengan Arduino
7. Bekerja dengan tegangan masukan 5 Volt yang disuplai dari Arduino

Arduino berkomunikasi dengan W5100 dan kartu SD menggunakan


antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface) yang terhubung dengan pin 10, 11, 12
dan 13 pada masukan digital. Maka, pin – pin tersebut tidak dapat digunakan
sebagai masukan atau keluaran data. Untuk itu, karena W5100 dan kartu SD
menggunakan antarmuka SPI (Serial Peripheral Interface), maka hanya bisa
menggunakan salah satunya saja.
Dengan cara mengeluarkan logika 1 pada pin 4 keluaran digital untuk
mematikan kartu SD, sedangkan untuk mematikan W5100 dengan memberikan
logika 1 pada pin 10 keluaran digital. Pada saat menjalankan ethernet shield yang

25
sudah terhubung ke catu daya dan kabel ethernet RJ45, maka beberapa LED akan
menyala, yang terdiri dari :
1. PWR : sebagai indikasi ethernet shield menyala
2. LINK : sebagai indikasi adanya hubungan ke jaringan dan berkedip-kedip
saat ethernet menerima atau mengirim data.
3. FULLD : sebagai indikasi bahwa sambungan ke jaringan full duplex
4. 100M : sebagai indikasi adanya sambungan ke jaringan 100Mb/s
5. RX : berkedip ketika ethernet sedang menerima data (Receive)
6. TX : berkedip ketika ethernet sedang mengirim data (Transmit)
7. COLL : berkedip ketika adanya jaringan yang tabrakan

2.2.11 Access point (AP)


Alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access point dan
terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel atau bisa juga melalui USB
modem. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data
antara WLAN dengan Wired LAN atau USB modem, mengkonversi sinyal
frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel
atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi
sinyal frekuensi radio. Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user.
Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan
yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang.

Gambar 2.13 Access Point


(Sumber:

2.2.12 Modem GSM


Modem GSM adalah modem yang menggunakan sistem telefon
seluler(GPRS, UMTS, HSPA, EVDO, WiMaX, dll), dikenal sebagai modem
wirelles atau nirkabel (kadang-kadang disebut juga modem seluler). Modem
nirkabel dapat tertanam di dalam laptop atau type alat eksternal. Modem nirkabel

26
eksternal berupa : connect card (kartu koneksi), modem usb untuk mobile
broadband dan router seluler. Sebuah kartu koneksi adalah PC Card atau
ExpessCard ditanamkan ke slot PCMIA atau PC Card atau ExpressCard slot pada
komputer. Usb modem nirkabel menggunakan port USB pada laptop. Sebuah
router seluler mungkin memiliki datacard eksternal (airCard) yang dimasukkan
dalamnya. Sebagian besar router seluler membolehkan dara cards atau modem
USB (Syafrizal, 2005).

Gambar 2.14 USB GSM Modem


(Sumber: https://www.jakartanotebook.com/)

2.2.13 Web server


Web server adalah software yang memberikan layanan data yang
mempunyai fungsi untuk menerima permintaan HTTP (HyperText Transfer
Protocol) atau HTTPS yang dikirim oleh klien melalui web browser dan
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman web yang umumnya
berbentuk dokumen HTML (HyperText Markup Language). Web server berguna
sebagai tempat aplikasi web dan sebagai penerima request dari client (Indra
Warman & Zahni, 2013).
Pada umumnya web server telah dilengkapi pula dengan mesin
penerjemah bahasa skrip seperti PHP(PHP:Hypertext Preprocessor) dan
ASP(Active Server Pages).

Gambar 2.15 Arsitektur Web server


(Sumber: Warman, 2013)

27
Gambar 2.15 merupakan arsitektur dari web server. Client melakukan
HTTP request ke web server dan web server akan mengembalikan request berupa
halaman website meliputi HTML, image, CSS, dan javascript. Server juga dapat
melakukan query atau request data ke database jika client ingin mengelola data.
Database akan mengembalikan request dari server berupa data dan server
menampilkannya berupa halaman web ke client. Dua contoh web server yang
sering digunakan adalah Apache yang memungkinkan web server menyediakan
layanan situs web dinamis dengan memanfaatkan pustaka tambahan dan IIS.
Sedangkan database yang digunakan adalah MySQL, MySQL merupakan
software sistem manajemen database (DBMS) yang sangat populer atau banyak
digunakan untuk membangun aplikasi web sebagai sumber data. MySQL bersifat
open source, mudah, dan cepat dalam mengeksekusi query.

2.2.14 Web Service


Layanan Web (Web Service) adalah sebuah entitas komputasi yang dapat di
akses melalui jaringan internet maupun internet dengan standar protocol tertentu
dalam platform dan antar muka bahasa pemograman yang independent. Tujuan
pengembangannya adalah untuk menjembatani komunikasi antar program, hingga
aplikasi yang satu dengan yang lain yang terdapat pada suatu jaringan yang sama
atau pada jaringan yang berbeda dapat saling berkomunikasi dengan
menggunakan standar protocol yang di tetepkan oleh web service. (Siregar dan
Purba, 2012).
Layanan Web (Web Service) berbeda dengan Website, perbedaanya adalah
Layanan Web tidak mempunyai tampilan (interface) sedangkan pada website
memiliki tampilan (interface). Layanan Web dibuat untuk menyediakan service
atau layanan. Layanan tersebut akan dipanggil oleh aplikasi yang memanggil, dan
demikian yang menjadi interface adalah aplikasi yang memanggil web service
tersebut. Web service dapat dipanggil menggunakan aplikasi bantuan
HTTP(Hypertext Transfer Protocol). Web Service merupakan aplikasi yang dibuat
agar dipanggil atau diakses oleh aplikasi lain melalui internet maupun internet
dengan menggunakan XML (Lucky, 2008).

28
2.2.15 f

29
DAFTAR PUSTAKA

Andry Setiawan, Yustinus. 2015. Pembangunan Perangkat Lunak Web Scraping


Untuk Situs Berita Dan Peringkas Berita. S1 thesis, UAJY., Yogyakarta

Datasheet ATMega 328 https://atmega32-avr.com/Download/atmega328_


datasheet.pdf
Feri, Djuandi. 2011. Pengenalan Arduino. Diakses pada 02/08/2018 dari
http://tobuku.com/index.php/2011/01/08/pengenalan-arduino/
Ibrahim, K.F., 1993. Prinsip Dasar Elektronika (hal.23), Gramedia, Jakarta
Hartono, Jogiyanto, 2001, Analisis dan Disain, C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Khamdani. 2014. Rancang Bangun Running Text LED Display Berbasis
Mikrokontroler Sebagai Media Informasi Di Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
Kholik, Buston. 2015. Rancang Bangun Perangkat Wireless Untuk Printer
Konvensional Berbasis Wi-Fi. Program Studi Teknik Elektro, Universitas
Komputer Indonesia. Bandung
Kristanto, Andri. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava
Media:Yogyakarta
Lucky. 2008. Aplikasi Desktop, Internet dan Handphone. Jasakom: Jakarta

Restu, Ginta. 2016. Rancang Bangun Pengatur Suhu Dan Pengisi Air Bak
Otomatis Melalui Short Message Service (SMS). Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Sriwijaya. Palembang

Rischi, Muhammad. I., 2014, Peralatan Pengukur Arus dan Otomatisasi Lampu
Via Sms Gateway Berbasis Arduino Uno, Diploma Teknik Elektro,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sinauarduino. 2016. Mengenal Arduino Software (IDE).
https://www.sinauarduino.com/artikel /mengenal-arduino-software-ide/
Diakses pada tanggal 2 Agustus 2018 pukul 11.40 WITA

Siregar, I.M. dan Purba, J. 2012. Membongkar Teknologi Pemrograman Web


Service. Gava Media: Yogyakarta
Siswoyo, 2008, Teknik Listrik Industri. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan, Jakarta
Sudarsono pada artikel “Flowchart” di http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/
Downloads/files/16512/Flowchart.pdf Diakses pada 02/08/2012 jam 16:49

Syafrizal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta : Andi Offset

30
Warman, Indra dan Atma Zahni. 2013. REKAYASA WEB UNTUK
PEMESANAN HANDPHONE BERBASIS JQUERY PADA PERMATA
CELL. Vol.15 No.2. Agustus 2013. Jurnal Momentum ISSN: 1693-752X.
https://sandboxelectronics.com/wp-content/uploads/2014/01/SLD-
000011.main_.jpg

https://www.parts-express.com/Data/Default/Images/Catalog/Original/060-
656_HR_0.jpg
https://www.jakartanotebook.com/images/products/10/16/32161/2/279/zte-mf193-
modem-usb-hsdpa-72-mbps-black-2.JPG

31

Anda mungkin juga menyukai