3. Tambah komponen yang akan digunakan pada simulasi ORC, kita menggunakan fluida refrigerant
R245fa sebagai fluida kerja dan air sebagai pendingin. maka kita tambahkan R245fa yang berasal
dari library coolprop dan air dari library chemSep. Jika sudah selesai menambah komponen
kemudian klik next
1
4. Selanjutnya kita pilih property package. Property package adalah suatu kumpulan metode dan
model untuk menghitung sifat fisika dan kimia dari aliran materi saat simulasi. Fluida refrigerant
pada DWSIM berasal dari coolprop sehingga property yang digunakan juga property package
dari coolprop. Sementara fluida air kita bisa menggunakan propety package dari steam table
(IAPWS-IF97).kemudian klik next.
7. Pada tahap ini kita merangkai unit operasi pada flowsheet sesuai dengan rancangan sistem
pembangkit. Untuk mempermudah simulasi pada penelitian ini maka di asumsikan bahwa Heat
exchanger bisa diganti dengan unit operasi heater, yang mempunyai fungsi utama mentransfer
kalor untuk meningkatkan suhu fluida kerja. Sementara Kondenser diganti dengan unit operasi
Cooler yang memiliki fungsi membuang sejumlah kalor pada fluida kerja. Penambahan unit
2
operasi dilakukan dengan drag and drop SImulation objek pada flowsheet:
Dalam simulasi sistem pembangkit ORC di DWSIM digunakan beberapa objek simulasi yaitu :
• Aliran materi (Material Stream) Digunakan untuk merepresentasikan materi yang masuk
dan keluar batas dari simulasi, melalui unit operasi. Parameter input dalam aliran materi :
– Flash Spec : Algorithma flashing yang akan dipakai untuk menghitung sifat termodi-
namika dari fluida kerja.
– Temperature : Suhu material stream.
– Pressure : Tekanan material stream.
– Mass Flow : Laju masa aliran.
– Molar flow : Laju molar aliran.
– Volumetric flow : Valume alir aliran.
– Specific Enthalpy : Enthapy specific dari aliran.
– Specific Entropy : Entropy specific dari aliran.
– Phase Molar Fraction : Fraksi mol aliran.
– Compound : Komposisi aliran.
• Aliran Energi (Energy Stream) Digunakan untuk merepresentasikan energi yang masuk
dan keluar batas simulasi, digunakan oleh unit operasi sebagai represenatsi kehilangan,
kebutuhan, atau generasi daya.
– Energy Flow : Aliran energi yang diberikan atau dihasilkan.
• Pompa Digunakan untuk menyediakan energi pada suatu aliran fluida dalam bentuk tekanan.
Proses berlangsung secara isentropik. Parameter input yang dapat dipilih sebagai dasar per-
hitungan simulasi:
– Delta P : Perbedaan tekanan inlet dan outlet.
– Outlet Pressure : Tekanan keluaran pompa.
– Energy Stream : Energi dari aliran yang terhubung dengan pompa.
– Curves : Kurva dari pompa.
• Heater Digunakan untuk men-simulasikan pemanasan dari aliran. Parameter input yang
dapat diberikan sebagai dasar perhitungan :
– Pressure drop : Penurunan tekanan.
– Efficiency : Heater efisiensi.
– Calculation mode :
∗ Heat Added : Kalor yang diberikan.
∗ Outlet Temperature : Suhu keluaran aliran.
∗ Energy Stream: Daya untuk pemanasan diambil dari aliran energi yang terhubung.
∗ Phase Molar fraction : Fraksi molar dari fase uap.
• ekspander adiabatik aka turbine Digunakan untuk meng-ekstrak energi dari sebuah aliran
uap bertekanan tinggi. Ideal proses bersifat isentropis sementara non ideal ditentukan
oleh efisiensi yang diberikan user. Parameter input yang dapat diberikan sebagai dasar
perhitungan :
– Delta-P : Perbedaan tekanan inlet dan outlet.
– Adiabatik Efficiency : Efisiensi Adiabatik Ekspander.
– Ignore liquid in the input stream : Menentukan agar menghiraukan cairan pada aliran
inlet.
• Cooler Digunakan untuk mensimulasikan proses pendinginan pada aliran. Parameter input
yang dapat diberikan sebagai dasar perhitungan :
3
– Pressure drop : Penurunan tekanan.
– Efficiency : cooler efisiensi.
– Calculation mode :
∗ Heat Added : Kalor yang diberikan.
∗ Outlet Temperature : Suhu keluaran aliran.
∗ Phase Molar fraction : Fraksi molar dari fase uap.
• Recycler Merupakan suatu blok dalam flowsheet yang digunakan untuk verifikasi konver-
gen dari sistem dimana material downstream terhubung dengan material upstream pada
diagram. Parameter input yang dapat diberikan sebagai dasar perhitungan :
– Acceleration method : Ada dua jenis akselerasi method. Weightein dan Dominan
Value. Weigstein method digunakan jika tidak ada intraksi signifikan antara variabel
konvergen, jika sebaliknya maka digunakan metode dominan value.
– Wegstein Parameter : Parameter yang dibutuhkan oleh metode Weghstein.
– Eigen Value Parameter : Tidak memerlukan tambahan parameter lain.
– Convergence Parameter : User dapat menentuka parameter konvergen untuk suhu,
tekanan dan aliran masa pada recycleryaitu nilai batas minimum yang diterima untuk
perbedaan nilai antara inlet dan outlet aliran, yang sewajarnya adalah identik. Se-
makin kecil nilainya maka akan semakin lama proses perhitungan agar mencapai proses
konvergen.
8. Masukan input parameter untuk setiap unit operasi, dengan klik dua kali pada unit operasi.
• Material stream
• Pompa
4
No Parameter Nilai
1 Laju masa 45 kg/s
2 Suhu 33 C
3 Tekanan 2 bar
No Parameter Nilai
1 Outlet pressure 10 bar
2 Effisiensi 75
• Heater
No Parameter Nilai
1 Calculation type Outlet Vapor Mole Fraction
2 Pressure drop 0 bar
3 Efficiency 100
4 Outlet Vapor fraction 1
Table 3: Stream HT
• Ekspander/Turbine
No Parameter Nilai
1 Calculation type Outlet Pressure
2 Outlet Pressure 2 bar
3 Efficiency 80
Table 4: Ekspander
• Cooler
No Parameter Nilai
1 Calculation type Outlet Vapor Mole Fraction
2 Pressure drop 0 bar
3 Efficiency 100
4 Outlet Vapor fraction 0
• Recycler
No Parameter Nilai
1 Mass flow 0.01 (default)
2 Temperatur 0.1 (default)
3 Pressure 10E-6
Table 6: Recycler
5
10. Klik Insert -¿ Property Table Property Table digunakan untuk menentukan sifat-sifat termodi-
namika yang akan di tampilkan untuk setiap tipe objek dalam simulasi.
3. Klik Tab Independent Variabel. Tentukan Objek dan sifat yang akan digunakan sebagai vari-
abel independent. Disini kita memilih objek Pump dan peningkatan tekanan sebagai variabel
independentnya. Untuk rentang nilai minimum bernilai 5 dan nilai maksimum 15 , jumlah data
independen 15.
4. Klik Tab Dependent Variabel. Klik tombol plus hijau untuk menambah objek dan menentukan
sifat yang akan dijadikan variabel dependent nya. Pilih objek turbin dan aliran materi sebelum
turbin dan daya serta fraksi uap sebagai variabel dependentnya.
6
5. Klik Tab Result. Kemudian klik start Sensitivity Analisys kemudian tunggu sampai proses
penghitungan selesai.
6. Klik Tab Chart untuk melihat hasil grafik dari simulasi. Tentukan variabel pada sumbux dan
sumbu y lalu klik draw.
7
4. Pilih tipe optimazion type
5. Pilih tipe Objective function.
δP
H2 = H1 +
δ