Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 4

Nama : Destaria Agustirany

NIM : 160311604716

Offering :B

SMP KELAS 7

Kompetensi Dasar : Memahami pola dan menggunakannya untuk menduga dan


membuat generalisasi atau kesimpulan

Hasil Telaah KD

Dalam kompetensi dasar ini siswa, diawal pertemuan siswa diarahkan untuk menemukan
pengertian pola bilangan melalui penyajian beberapa contoh permasalahan untuk selanjutnya
digunakan sebagai dasar dalam memahami berbagai macam pola bilangan yang akan dipelajari.
Siswa mengamati berbagai permasalahan yang berhubungan dengan pola bilangan tersebut. Dari
beberapa permasalahan tersebut, siswa membuat kesimpulan tentang definisi pola bilangan. Siswa
dianggap sudah memahami pengertian pola bilangan apabila siswa dapat mengemukakan kembali
pengertian pola bilangan dengan menggunakan bahasanya sendiri dan memberikan contoh
permasalahan yang lain.

Siswa diberikan beberapa jenis gambar yang merupakan barisan bilangan dan memiliki
pola tertentu. Contohnya gambar tumpukan bola. Bola disusun dalam berbagai cara sehingga
menghasilkan barisan bilangan yang berbeda-beda. Siswa mengamati keteraturan barisan
bilangan, menganalisis hubungan antar bilangan pada barisan tersebut. Dengan menerapkan
konsep pola bilangan, siswa dapat menebak, menduga atau memperkirakan bilangan yang belum
diketahui dalam susunan bilangan tersebut. Dengan mengamati keteraturan dan gambar tumpukan,
siswa dapat menyimpulkan jenis pola bilangan.

Selanjutnya siswa mampu membuat contoh susunan bilangan yang memiliki pola yang
sama. Siswa dapat menentukan kesamaan dan perbedaan antar pola. Siswa mengamati keteraturan
susunan bilangan, Siswa dianggap telah memahami jenis pola bilangan apabila mampu
mengemukakan ciri khusus atau aturan keteraturan dan membuat generalisasi atau kesimpulan
berupa rumus untuk menentukan rumus suku ke-n dari setiap jenis pola bilangan.
Telaah Materi
1. Pola Bilangan

Siswa harus memiliki kesempatan untuk membuat (secara konkret dan dalam bentuk gambar),
menggambarkan, memperluas, dan membuat pola berulang (hingga 4 elemen dalam inti) dalam
berbagai bentuk dan konteks, seperti

- pola 𝑛 posisi orang (misalnya, 1 orang berdiri , 1 orang duduk, 1 orang berdiri ...; tangan
ke atas, tangan ke bawah, tangan ke atas ...)
- 𝑛 pola geometris, misalnya

- pola objek (misalnya daun, batu, tongkat, daun, batu ...)


- 𝑛 pola tindakan (misal bertepuk tangan, bertepuk tangan, bertepuk tangan, bertepuk
tangan ...)
- 𝑛 pola musik (misal beat, beat, beat, jeda, beat, beat, beat, jeda ...)

Selama kegiatan ini, guru dapat mengajukan pertanyaan seperti:

- Bagaimana atau apa yang ada pada susunan berikutnya pada pola yang disajikan?
Bagaimana kalian tahu?
- Bisakah kalian memperluas pola ke arah kiri? ke kanan?
- Pada bagian mana dari pola yang berulang? Apa inti dari pola tersebut?
- Bisakah Kalian membuat pola yang lainnya dengan menggunakan bahan yang sama?
- Bahan lain apa yang bisa kalian gunakan untuk membuat pola yang sama?
- Apakah pola-pola ini sama?
- Bagaimana pola ini berbeda dari pola itu?
2. Operasi Hitung
a. Penjumlahan
Siswa memilih 2 bilangan untuk dijumlahkan. Selanjutnya siswa menggunakan
perhitungan untuk menunjukkan penjumlahan kedua bilangan itu.
Siswa diminta untuk menghitung guna menunjukkan seperti apa penambahannya
dan memastikan bahwa tidak hanya fokus pada jawabannya tetapi juga langkah
penambahannya.
b. Pengurangan
Siswa memilih 2 bilangan yang berdekatan untuk dikurangkan. Selanjutnya siswa
ditanya “apa yang mungkin untuk kedua bilangan itu ?”. Pertanyaan ini dirancang untuk
membantu siswa bahwa jika siswa mengurangi dua nomor yang berdekatan, tidak peduli
seberapa besar mereka, perbedaannya bernilai kecil. Ini membantu mereka memikirkan
pengurangan lebih sebagai perbedaan daripada sebagai hasil dari pengurangan itu.
c. Perkalian
Siswa memilih bilangan dengan jumlah kurang dari 10 dan memutuskan berapa
banyak kali siswa akan menambahkan ke bilangan itu sendiri. Siswa memastikan
jumlahnya lebih dari 20. Siswa diberi pertanyaan “ Berapa bilangannya dan berapa kali
harus ditambahkan ?”
Mulanya perkalian sering melibatkan penjumlahan berulang. Dalam kondisi
tertentu, siswa dapat bebas memilih bilangan mana yang jumlahnya kurang dari 10 yang
ingin mereka jumlahkan berulang dan juga bebas memilh berapa kali mereka
menambahkannya, asalnya jawabannya tetap diatas 20.
Selanjutnya guru memeriksa berbagai solusi yang akan membantu siswa
mengetahui bahwa jika suatu bilangan yang dipilih lebih kecil maka harus dikalikan
dengan bilangan yang lebih besar.
d. Pembagian

3. Suku dan Barisan Bilangan


Anda tentu pernah mengenal barisan bilangan. Contohnya barisan berikut.
a. 1, 3, 5, …, …
b. 500, 400, 320, 256, …, …
c. 1, 1, 3, 5, 8, 13, 21, …, …
d. 2, 3, 5, 8, 13, 21, …, …
Barisan bilangan (𝑈𝑛 ) adalah daftar urutan bilangan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … (sekumpulan bilangan
yang tersusun menurut pola tertentu). Istilah suku bilangan dapat dimasukkan ke dalam
korespondensi satu - satu dengan himpunan bilangan bulat positif menggunakan pemetaan
𝑓(𝑖) = 𝑈𝑖 . Setiap unsur bilangan dalam susunan bilangan tersebut disebut suku barisan.
Secara umum, barisan bilangan dapat ditulis sebagai berikut.
𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛−1 , 𝑈𝑛
dengan 𝑈1 merupakan suku ke-1
𝑈2 merupakan suku ke-2

Guru menyajikan gambar sebagai berikut:

Siswa diminta untuk menunjukkan:

1. Berapa banyak kubus yang dibutuhkan untuk membangun menara tersebut?


2. Berapa banyak kubus yang dibutuhkan untuk membangun menara dengan tinggi 12
kubus?
3. Bagaimana kamu bisa menghitung banyak kubus yang dibutuhkan dengan tinggi menara
𝑛 kubus?
Telaah Kemampuan Siswa dalam Membuat Nasi Gurih

Nasi gurih adalah makanan khas Betawi. Berbeda dengan nasi putih pada umumnya,
Nasi gurih tidak terlihat putih dan butiran nasinya tidak lengket satu sama lain. Hal itu
dikarenakan proses memasak beras yang terlebih dahulu diaron dengan menggunakan air
santan, daun salam, daun jeruk, laos, dan serai, untuk kemudian dikukus hingga matang.
Hasilnya, rasanya pun menjadi gurih dan beraroma harum.

Siswa dikatakan dapat membuat nasi gurih jika mengetahui bumbu dasar dari nasi gurih
dan dapat memasaknya dengan tidak menghilangkan cita rasa yang khas dari nasi gurih tersebut.
Hal yang harus dilakukan pertama kali yaitu siswa mencuci beras sampai bersih. Kemudian siswa
mencampurkan air santan, daun salam, daun jeruk, laos, serai, dan garam ke dalam beras
secukupnya. Setelah tercampur, beras diaron bersama bumbu yang sudah dicampur sampai
setengah matang kemudian dilanjutkan dengan mengukus adonan tersebut hingga matang
meratas.
Daftar Rujukan

_____.______. Patterns and Relations. (Online) (https://www.edu.gov.mb.ca/k12


/cur/math/support_gr1/patterns.pdf), diakses tanggal 30 Januari 2019.
Burkhardt, Hugh. ____. Problems with Patterns and Numbers. London : Shell Center Team.
Rosen, Kenneth H. 2005. Elementary Number Theory and Its Aplications. Edisi ke-5.
New York : Pearson.

Anda mungkin juga menyukai