“GRAVES DISEASE”
Disusun oleh :
Kelompok 2
MANADO
2019
i
MAKALAH IMUNOLOGI DAN VIRULOGI
“GRAVES DISEASE”
Disusun oleh :
Kelompok 2
MANADO
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Graves Disease lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, gejalanya dapat
timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20-40 tahun. Factor keturunan juga dapat
memengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dimana antibody
menyerang sel tubuh itu sendiri.
1
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
definisi Penyakit Graves, Patofosiologi penyakit serta contoh, interaksi, indikasi
dan efek sampiny dari obat penyakit Graves. Manfaat dari penulisan ini juga
melatih mahasiswa dalam pembuatan makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Predisposisi genetik Factor inisiasi
Fungsi Limfosit T
abnormal
Antibody otot
Fungsi Limfosit B
orbita
abnormal
oftalmopati
Autoantibodi
perangsang tiroid
hipertiorid
(Anonim, 2017)
4
8. Suasana hati yang mudah berubah
9. Sulit tidur (insomnia)
10. Diare
11. Rambut rontok
12. Mudah lelah
13. Sensitif terhadap udara panas
1. Tiamazol (metimazol,strumazol)
Indikasi : Hyperthyroidism
Dosis : Dewasa: PO 150-450 mg / hari dalam dosis terbagi. Parah: Awal:
600-1.200 mg / hari. Pemeliharaan untuk pasien eutiroid: 50-150 mg / hari.
Durasi biasa: 1-2 tahun
5
Indikasi : Penghambat beta berfungsi menghambat efek hormon
tiroid pada tubuh, seperti detak jantung tidak beraturan, gelisah, tremor,
keringat berlebihan, dan diare.
Dosis : Dewasa: PO HTN Sebagai tab konvensional atau larutan oral: Awal:
tawaran 40-80 mg. Kisaran biasa: 160-320 mg / hari. Maks: 640 mg / hari.
Sebagai tutup rilis yang diperluas: Awal: 80 mg sekali sehari. Kisaran biasa:
120-160 mg sekali sehari. Maks: 640 mg / hari. Phaeochromocytoma Sebagai
tab konvensional atau larutan oral: 60 mg / hari dalam dosis terbagi yang
diberikan 3 hari sebelum op / op-bloker. Jika tumor tidak bisa dioperasi, 30
mg / hari dalam dosis terbagi dapat diberikan. Angina pektoris Sebagai tab
konvensional atau larutan oral: Awal: 40 mg bid atau tid. Kisaran biasa: 120-
240 mg / hari. Maks: 320 mg / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang:
80 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks:
240 mg / hari. MI Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 40 mg 4 kali
sehari selama 2-3 hari diikuti dengan tawaran 80 mg. Dosis diberikan
bersama MI dalam 5-21 hari. Aritmia jantung Sebagai tab konvensional atau
larutan oral: 30-160 mg / hari dalam dosis terbagi. Kardiomiopati
hipertrofik Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg, 3-4 kali /
hari. Hipertiroidisme Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg,
3-4 kali / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari,
dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 240 mg / hari.
Kecemasan Seperti tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg bid atau
tid. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari. Maks: 160
mg sekali sehari. Getaran esensial Sebagai tab konvensional atau larutan
oral: Awal: 40 mg bid atau tid. Kisaran biasa: 120-240 mg / hari. Sebagai
tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 240 mg / hari. Profilaksis migrain
Sebagai tab konvensional atau larutan oral: Awal: 40 mg bid atau tid.
Kisaran biasa: 120-240 mg / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80
mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks:
240 mg / hari. Portal HTN Sebagai tab konvensional atau larutan oral:
Awal: 40 mg tawaran meningkat pada interval mingguan hingga 160 mg
penawaran. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari,
dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 320 mg / hari. IV.
Perawatan darurat aritmia jantung 1 mg diberikan lebih dari 1 menit,
diulang setiap 2 menit jika perlu. Maks: 10 mg pada pasien sadar dan 5 mg
pada pasien dengan anestesi.
6
Interaksi : Sinus node dysfunction, DM, history of nonallergic
bronchospasm (e.g. chronic bronchitis, emphysema), myasthenia gravis, 1st
degree heart block. May mask signs of hyperthyroidism and
hypoglycaemia. Renal or hepatic impairment. Abrupt withdrawal may
exacerbate angina symptoms or precipitate MI in patients w/ coronary
artery disease. Elderly. Pregnancy and lactation. (MIMS, 2019).
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penyakit Graves merupakan penyakit autoimun yang mana menyerang
sistem kekebalan tubuh itu sendiri yang menyebabkan terjadinya hipertiroid.
penggunaan obat dapat menggunakan obat Thiamazole dan obat betablocker yang sistem
kerja =nya untuk menghambat efek dari hipertiroid tersebut.
2. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari penulis.
8
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2017, september 12). Patofisiologi Penyakit Graves. Retrieved february 24, 2019,
from id.scribd.com: https://id.scribd.com/doc/244391893/Patofisiologi-
penyakit-Grave-docx
MIMS. (2019, January 17). Propanolol. Retrieved February 19, 2019, from MIMS
Indonesia: http://www.halodokter.com
Willy, T. (2018, July 17). Penyakit Graves. Retrieved February 24, 2019, from Alodokter:
https://www.alodokter.com/penyakit-graves