Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH IMUNOLOGI DAN VIRULOGI

“GRAVES DISEASE”

Disusun oleh :

Kelompok 2

MADELEINE SALAINTI (20617009)

PRAISE DOKAL (20617012)

MARDINO RARANATA (20617013)

GRACE BUKUNUSA (20617016)

REGINA MELIANGAN (20617024)

KURNIA SURENTU (20617032)

FIDI LAIKO (20617033)

ADELIAN MANAHAMPI (20617035)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PRISMA

MANADO
2019

i
MAKALAH IMUNOLOGI DAN VIRULOGI

“GRAVES DISEASE”

Disusun oleh :

Kelompok 2

MADELEINE SALAINTI (20617009)

PRAISE DOKAL (20617012)

MARDINO RARANATA (20617013)

GRACE BUKUNUSA (20617016)

REGINA MELIANGAN (20617024)

KURNIA SURENTU (20617032)

FIDI LAIKO (20617033)

ADELIAN MANAHAMPI (20617035)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PRISMA

MANADO
2019

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
BAB I ........................................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................. 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ............................................................................................... 1
1.4 MANFAAT PENULISAN .......................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Penyakit Graves ............................................................................................ 3
2.2 Patofosiologi Penyakit ................................................................................................ 3
2.3 Contoh Obat, dosis dan interaksi obat penyakit Graves ....................................... 5
BAB III ...................................................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................................... 8
a. Kesimpulan ................................................................................................................. 8
b. Saran ............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Imunologi merupakan ilmu yang mempelajari sistem imun dan kekebalan tubuh
manusia. Tidak heran ilmu ini banyak membahas tentang penyakit yang berhubungan
dengan sistem imun manusia. Bagaimana cara mereka mempertahankan agar tubuh
manusia tetap dalam keadaan yang setimbang.

Graves Disease atau penyakit graves merupakan penyakit hypertiroidisme yang


mana adanya gangguan dalam sistem kekebalan tubuh antibody menyerang kelenjar
tiroid, sehingga menstimulasi tiroid untuk memproduksi hormone tiroid secara terus
menerus.

Graves Disease lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria, gejalanya dapat
timbul pada berbagai usia, terutama pada usia 20-40 tahun. Factor keturunan juga dapat
memengaruhi terjadinya gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dimana antibody
menyerang sel tubuh itu sendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Definisi Penyakit Graves
2. Patofisiologi penyakit
3. Contoh obat, dosis obat, efek samping dan interaksi obat penyakit Graves

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui definisi dari Penyakt Graves
2. Untuk mengetahui Patofisiologi penyakit graves
3. Untuk mengetahui contoh obat, dosis obat, efek samping dan interaksi obat
penyakit graves.

1
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
definisi Penyakit Graves, Patofosiologi penyakit serta contoh, interaksi, indikasi
dan efek sampiny dari obat penyakit Graves. Manfaat dari penulisan ini juga
melatih mahasiswa dalam pembuatan makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Graves


Penyakit Graves adalah salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan
tubuh yang menjadi penyebab umum hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid
berlebih. Pada penderita Graves, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi
tubuh malah menyerang kelenjar tiroid (autoimun). Hal ini membuat kelenjar tiroid
menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibutuhkan
tubuh. (Willy, 2018)

Gambar 2. 1 Penyakit Graves

2.2 Patofosiologi Penyakit


Penyakit graves adalah penyakit autoimun. Prosesnya dimulai dengan
diaktifkannya limfost T oleh antigen tiroid sehingga merangsan limfosit B untuk
menghasilkan antibody terhadap tiroid, seperti peroxidase dan anti thyroglobulin
antibodies. Selain itu terdapat antibody lain yang dihasilkan yaitu TSH receptor
antibodies (TRAbs) yang bekerja menyerupai TSH. TRAbs inilah yang dianggap memiliki
peran utama dalam pathogenesis penyakit grave. Ikatan TRAbs dengan ligan
merangsang adenilat siklase dalam serangkaian proses hormogenesis tiroid dan
pertumbuhan tiroid. TSH receptor blocking antibodies menghambat stimulasi adenilat
siklase oleh TSH.

3
Predisposisi genetik Factor inisiasi

Fungsi Limfosit T
abnormal

Antibody otot
Fungsi Limfosit B
orbita
abnormal

oftalmopati

Autoantibodi
perangsang tiroid

hipertiorid

(Anonim, 2017)

Gejala yang muncul pada penyakit ini adalah antara lain;

1. Pembesaran kelenjar tiroid (goiter)


2. Tremor pada tangan atau jari tangan
3. Palpitasi jantung (jantung berdebar)
4. Disfungsi ereksi (impotensi)
5. Gairah seks menurun
6. Perubahan pada siklus menstruasi
7. Kehilangan berat badan tanpa kehilangan nafsu makan

4
8. Suasana hati yang mudah berubah
9. Sulit tidur (insomnia)
10. Diare
11. Rambut rontok
12. Mudah lelah
13. Sensitif terhadap udara panas

2.3 Contoh Obat, dosis dan interaksi obat penyakit Graves


Obat yang digunakan untuk penyakit ini adalah obat antihipertirodisme

1. Tiamazol (metimazol,strumazol)
Indikasi : Hyperthyroidism
Dosis : Dewasa: PO 150-450 mg / hari dalam dosis terbagi. Parah: Awal:
600-1.200 mg / hari. Pemeliharaan untuk pasien eutiroid: 50-150 mg / hari.
Durasi biasa: 1-2 tahun

Interaksi : Dapat mempotensiasi aktivitas antikoagulan. Dosis β-blocker,


digitalis glikosida, dan teofilin mungkin perlu dikurangi ketika pasien
menjadi euthyroid.

Penggunaan khusus : Cadangan penggunaan untuk pasien yang tidak


dapat mentoleransi perawatan lain, mis. methimazole, yodium radioaktif
atau operasi. Memberitahu pasien tentang risiko gagal hati dan melaporkan
tanda-tanda disfungsi hati (misalnya kehilangan nafsu makan, mual,
muntah, pruritus, urin berwarna gelap, tinja berwarna terang, penyakit
kuning, nyeri kuadran kanan atas) atau agranulositosis (misalnya demam,
sakit tenggorokan ) segera. Hentikan pengobatan setelah tanda-tanda
agranulositosis, anemia aplastik, demam, cedera hati, peningkatan LFT di
atas 3 kali batas atas dermatitis normal, atau eksfoliatif. Dianjurkan untuk
memantau fungsi tiroid dan CBC secara teratur. Pantau waktu protrombin
secara teratur selama perawatan, terutama sebelum prosedur bedah.
(MIMS, 2019)

2. Obat Beta blocker

5
Indikasi : Penghambat beta berfungsi menghambat efek hormon
tiroid pada tubuh, seperti detak jantung tidak beraturan, gelisah, tremor,
keringat berlebihan, dan diare.

Dosis : Dewasa: PO HTN Sebagai tab konvensional atau larutan oral: Awal:
tawaran 40-80 mg. Kisaran biasa: 160-320 mg / hari. Maks: 640 mg / hari.
Sebagai tutup rilis yang diperluas: Awal: 80 mg sekali sehari. Kisaran biasa:
120-160 mg sekali sehari. Maks: 640 mg / hari. Phaeochromocytoma Sebagai
tab konvensional atau larutan oral: 60 mg / hari dalam dosis terbagi yang
diberikan 3 hari sebelum op / op-bloker. Jika tumor tidak bisa dioperasi, 30
mg / hari dalam dosis terbagi dapat diberikan. Angina pektoris Sebagai tab
konvensional atau larutan oral: Awal: 40 mg bid atau tid. Kisaran biasa: 120-
240 mg / hari. Maks: 320 mg / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang:
80 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks:
240 mg / hari. MI Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 40 mg 4 kali
sehari selama 2-3 hari diikuti dengan tawaran 80 mg. Dosis diberikan
bersama MI dalam 5-21 hari. Aritmia jantung Sebagai tab konvensional atau
larutan oral: 30-160 mg / hari dalam dosis terbagi. Kardiomiopati
hipertrofik Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg, 3-4 kali /
hari. Hipertiroidisme Sebagai tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg,
3-4 kali / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari,
dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 240 mg / hari.
Kecemasan Seperti tab konvensional atau larutan oral: 10-40 mg bid atau
tid. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari. Maks: 160
mg sekali sehari. Getaran esensial Sebagai tab konvensional atau larutan
oral: Awal: 40 mg bid atau tid. Kisaran biasa: 120-240 mg / hari. Sebagai
tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 240 mg / hari. Profilaksis migrain
Sebagai tab konvensional atau larutan oral: Awal: 40 mg bid atau tid.
Kisaran biasa: 120-240 mg / hari. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80
mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks:
240 mg / hari. Portal HTN Sebagai tab konvensional atau larutan oral:
Awal: 40 mg tawaran meningkat pada interval mingguan hingga 160 mg
penawaran. Sebagai tutup rilis yang diperpanjang: 80 mg sekali sehari,
dapat ditingkatkan menjadi 160 mg sekali sehari. Maks: 320 mg / hari. IV.
Perawatan darurat aritmia jantung 1 mg diberikan lebih dari 1 menit,
diulang setiap 2 menit jika perlu. Maks: 10 mg pada pasien sadar dan 5 mg
pada pasien dengan anestesi.

6
Interaksi : Sinus node dysfunction, DM, history of nonallergic
bronchospasm (e.g. chronic bronchitis, emphysema), myasthenia gravis, 1st
degree heart block. May mask signs of hyperthyroidism and
hypoglycaemia. Renal or hepatic impairment. Abrupt withdrawal may
exacerbate angina symptoms or precipitate MI in patients w/ coronary
artery disease. Elderly. Pregnancy and lactation. (MIMS, 2019).

7
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Penyakit Graves merupakan penyakit autoimun yang mana menyerang
sistem kekebalan tubuh itu sendiri yang menyebabkan terjadinya hipertiroid.
penggunaan obat dapat menggunakan obat Thiamazole dan obat betablocker yang sistem
kerja =nya untuk menghambat efek dari hipertiroid tersebut.

2. Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2017, september 12). Patofisiologi Penyakit Graves. Retrieved february 24, 2019,
from id.scribd.com: https://id.scribd.com/doc/244391893/Patofisiologi-
penyakit-Grave-docx

MIMS. (2019, January 17). Propanolol. Retrieved February 19, 2019, from MIMS
Indonesia: http://www.halodokter.com

Willy, T. (2018, July 17). Penyakit Graves. Retrieved February 24, 2019, from Alodokter:
https://www.alodokter.com/penyakit-graves

Anda mungkin juga menyukai