Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang,
bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya. Sedangkan Bandar Udara Internasional adalah bandar udara yang
ditetapkan sebagai bandar udarayang melayani nute penerbangan dalan negeri dan rute
pencerbangan dari dan ke luar negeri (UU NO.1 TH. 2009). Bandara udara Y memiliki fasilitas
pokok yang meliputi fasilitas keselamatan dan keamanan, antara lain Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan Pemadam Kebakaran (PKPPK), salvage, alat bantu pendaratan visual (Airfield
Lighting System) sistem catu daya kelistrikan, dan pagar. Fasilitas sisi udara (airsidefacility),
antara lain landas pacu (runway), runway strip, Runway end safety Area (RESA), stopway,
clearway, landas hubung (taxiway), landasparkir (apron), marka dan rambu,dan taman meteo
(fasilitas dan peralatan pengamatan cuaca). Fasilitas sisi darat (landside facility) antara lain
bangunan terminal penumpang, bangunan terminal kargo, menara pengatur lalu lintas
penerbangan (control tower), bangunan operasional penerbangan, jalan masuk (access road),
parkir kendaraan bernotor, depo pengisian bahan bakar pesawat udara, bangunan hangar,
bangunan administrasi/perkantoran marka dan rambu; serta fasilitas pengolahan limbah (UU
NO.I TH. 2009). Sehingga dari fasilitas tersebut terdapat 2 sisi penting yang digunakan untuk
melayani penumpang dan daerah pergerakan pesawat, 2 sisi tersebut yaitu landside dan airside.
Pada daerahlandside terdapat bagian berupa terminal penumpang. Pada daerah air site
merupakan daerah pergerakan pesawat yang meliputi apron, taxiway dan runway.
Apron merupakan sarana parkir atau tempat untuk menyimpan pesawat yang posisinya terletak
diantara bangunan terminal dan taxi wayyang dimaksudkan untuk menempatkan pesawat
terbang agar dapatdengan cepat memuat dan menurunkan penumpang, angkutan surat
barangataupun kargo dan lain lain. Taxiway merupakan jalur penghubung antararunway dan
apron dengan fungsi utama yaitu sebagai jalan keluar masukpesawat dari runway kebangunan
terminal dan sebaliknya atau darirunway ke hangar pemeliharaan. Runway merupakan area
yang digunakanuntuk take off dan landing pesawat terbang yang sedang beroprasi.
Sehingga pada pada penelitian ini membahas studi kasus tentangkecelakaan pesawat X pada
Bandar udara Y. Data kejadian kecelakaandari pesawat X yang terjadi pada tanggal 11 oktober
2016 tersebut, terjadi sebuah kecelakaan yang melibatkan pesawat X dengan
nomorpenerbangan Z123 tersebut mengalami kecelakaan dengan kategori seriousincident.
Karena pada badan pesawat bagian bawah robek yang didugaakibat pecahan aspal runway saat
melakukan pendaratan. Serta kecelakaantersebut merupakan salah satu kecelakaan dengan
kerusakan yangmengakibatkan kerugian materil yang besar karena terdapat kerusakanpada
body pesawat. Dari kecelakaan tersebut ditemukan FOD (FODtersebut adalah singkatan dari
foreign object demage yang artinya yaitubenda asing yang dapat merusak mesin atau bagian
pesawat lainya yangberbahaya bagi keselamatan dalam dunia penerbangan) pada bodypesawat.
FOD tersebut yang mengakibatkan sobek pada body pesawat Xseperti pada gambar 1.3.
dibawah ini,
Dari kecelakaan tersebut didapatkan hasil awal investigasi yangdilakukan oleh tim K yang
menunjukan bahwa dalam pemeriksaan lapangan bersama yang dilakukan pada tahun 2016
ditemukan beberapa hal sebagai berikut yaitu terdapat rubber deposite pada permukaan
runway, Quality Control terkait pekerjaan aspal, dan Runway InspektorDari hasil investigasi
awal terebut belum dapat menunjukan basic cause
Dalam proses analisis kecelakaan pesawat X tipe B123 tersebut digunakan metode STEP
(Sequential timed events plotting), FTA (Fault Tree Analysis) dan MORT ( Management
Oversight and Risk Tree) metode analisis kecelakaan STEP (Sequential timed events ploting)
adalah suatu tool atau alat yang digunakan untuk mengevaluasi danmenginvestigasi kecelakaan
dengan menggunakan STEP Worksheet Metode analisis kecelakaan FTA (Fault Tree Analysts)
merupakan metodeyang digunakan untuk mengidentifikasi suatu kejadian kecelakaan
untukmendapatkan basic cause dari suatu kejaidan kecelakaan. Metode inidilakukan dengan
pendekatan yang bersifat top-down, yang diawalidengan menganalisis kejadian kecelakaan
yang menyebabkan kerugiandari kejadian puncak (Top Event). Kemudian merinci sebab-sebab
suatuTop Event sampai pada suatu penyebab dasar (Basic cause). Dan metodeanalisis
kecelakaan MORT (Management Oversight and Risk Tree) adalahmetode analisis kecelakaan
yang menyediakan sebuah perangkat sistematisuntuk membantu dalam perencanaan,
pengorganisasian, danpelaksanaannya secara mendalam, investigasi kecelakaan
menyeluruhuntuk mengidentifikasi secara spesifik suatu kejadian kecelakaan dandapat
digunakan untuk proses pemeriksaan serta untuk mencegahkecelakaan yang sama terulang
lagi, selain itu dapat juga digunakan untukinspeksi, audit, atau tujuan-tujuan penilaian.
Oleh karena itu dalam tugas akhir ini dilakukan penelitian denganmenggunakan kombinasi
metode STEP (Sequential timed events plotting)
FTA (Fault Tree Analysis) dan MORT (Management Oversight and RiskTree) agar dapat
diketahui basic cause, direct cause dan Contributingcause pada suatu kejadian. Pada tahap awal
dilakukan analisis tentangkronologi kejadian atau deskripsi dari insiden serta untuk
dapatmengetahui aktor dan tindakan yang menyebabkan terjadinya kecelakaanserta
ditampilkan dalam STEP Worksheet, selanjutnya setelah mengetahuikronologi kejadian atau
deskripsi dari insiden dan juga telah mengetahuiaktor aktor yang berperan dalam kecelakaan
tersebut dapat dilakukananalisis lannjutan dengan menggunakan metode FTA (Fault Tree
Analysis)dan MORT (Management Oversight and Risk Tree). Metode FTA (FauliTree
Analysis) digunakan untuk mengetahui basic cause dari suatukecelakaan karena pada hasil
temuan dari investigasi KNKT belumditemukan basic cause yang menjadi penyebab
kecclakaan pesawat X tipeB123. serta dari hasil temuan pada investigasi yang telah dilakukan
olehKNKT didapatkan bahwa terdapat rubber deposite pada permukaanrunway hal ini
menunjukan bahwa pada proses pembersihan rubberdeposite terdapat beberapa masalah salah
satunya terdapat pada sisimenejemen yang mengakibatkan menjadikan temuan yang kurang
sesuai,oleh karena itu diperlukan proses analisis dengan menggunakan metodeMORT
(Management Oversight and Risk Tree) agar dapat mengetahuibasic cause yang berpengaruh
dalam segi manajemen
Berdasarkan data dari perusahaan pengelola Bandar udara Y diharapkan dapat membantu
melakukan analisis kecelakaan serta dapatmemberikan hasil berupa suatu prosedur yang dapat
digunakan untuk mencegah agar kecelakaan tersebut tidak terulang kembali pada waktu yang
akan datang dan dapat menciptakan kondisi runway bandara yang lebih aman untuk proses
penerbangan.