Anda di halaman 1dari 66

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TANGERANG SELATAN

LAPORAN STUDI LAPANGAN

PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA


DAN KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN PAJAK
PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG CICADAS

Diajukan oleh:

Arif Pratama

NPM: 093060015946

Mahasiswa Program Diploma III Keuangan

Spesialisasi Akuntansi

Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan

Tahun 2012
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
TANGERANG SELATAN

PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN STUDI LAPANGAN

NAMA : ARIF PRATAMA


NOMOR POKOK MAHASISWA : 093060015946
PROGRAM DIPLOMA III : AKUNTANSI
KEUANGAN SPESIALISASI
BIDANG LAPORAN : PERPAJAKAN
JUDUL LAPORAN : PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT
PAKSA DAN KAITANNYA DENGAN
PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR
PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG
CICADAS

Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya Laporan Studi Lapangan ini


adalah tulisan tangan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan
tulisan yang saya salin atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Bila terbukti saya melakukan tindakan plagiarisme, saya siap dinyatakan tidak lulus
dan dicabut gelar yang telah diberikan.

Tangerang Selatan, Agustus 2012


Yang memberi pernyataan

Arif Pratama

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarokatuh

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

studi lapangan ini yang berjudul “PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

DAN KAITANNYA DENGAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR

PELAYANAN PAJAK PRATAMA BANDUNG CICADAS” yang disusun untuk

memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk dinyatakan lulus Program Diploma III

Keuangan Tahun 2012.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat, sayang dan terima

kasih kepada kedua orangtua saya Ir. H. Zulkifli, M.A.P. dan Hj. Asmanizar, S.Pd.

yang menjadi sumber motivasi terbesar bagi penulis serta selalu memberikan

dukungan semangat dan do’a kepada penulis selama ini. Juga kepada adik-adik

penulis Ali Akbar, Agung Satria, Aulia Nugraha, Annisa Soraya, dan Aya Sophia

Amimi yang selalu memberikan dukungan semangat kepada penulis selama ini. Tidak

lupa paman penulis Alfi Syahri Nasution beserta keluarga yang telah penulis anggap

sebagai keluarga penulis.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Bapak Kusmanadji, Ak., M.B.A.

2. Bapak Syaiful Bahri Harahap, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang

baik hati, yang selain memberikan bimbingan kepada penulis juga

v
memberikan semangat selama proses pembuatan outline hingga penyelesaian

laporan studi lapangan ini.

3. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di STAN, mulai dari tingkat 1 hingga tingkat 3

yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis tanpa mengharapkan balas

jasa apapun dari penulis.

4. Bapak Tri Sutanto selakuKepala SubBagian Umum di KPP Pratama Bandung

Cicadas yang telah menerima penulis dengan senang hati dan mengarahkan

penulis selama melaksanakan Studi Lapangan.

5. Bapak Yogi Sugiharto selaku Kepala Seksi Penagihan di KPP Pratama

Bandung Cicadas beserta seluruh stafnya Bapak Rangga Giantara danBapak

Candra Ari Wibowo selaku Juru Sita pajak, dan Bapak Irpan Nurjaman selaku

Pelaksana yang telah membimbing penulis.

6. Bapak Novianto Hendrawan selaku Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

III di KPP Pratama Bandung Cicadas beserta seluruh stafnya Bapak Agfar

Rusalam, Bapak Lilik Budi Sudarmadi, Ibu Widiyansari, Bapak Irhamudin,

dan Ibu Ati Kurniati selaku Account Representative, dan Bapak Joklapri

Siregar selaku Pelaksana yang telah membimbing penulis.

7. Ibu Nurainun Gaus selaku Kepala Seksi Pemeriksaan di KPP Pratama

Bandung Cicadas beserta stafnya Ibu Siti Rakhmawati selaku Pelaksana yang

telah membimbing penulis selama penulis berada di Seksi Pemeriksaan.

8. Teman-teman: Vanjoel, Indra Syahputra, Aziz, Andi, Andri, Aji, Rahmad,

Indra Lampung, Satria, dan Chris. Senang bisa kenal dengan kalian semua,

banyak kenangan yang tidak akan penulis lupakan.

vi
9. Teman-teman di kelas 3M Akuntansi Pemerintahan STAN, senang bisa belajar

bersama kalian semua.

10. Seluruh teman-teman angkatan 2009 yang telah banyak membantu selama

perkuliahan selama ini.

11. Save the best for the last, pacarku tersayang, Rahmiatul Hasni Nasution yang

dengan setia menunggu dan memberikan dukungan semangat dan do’a kepada

penulis dari mulai awal perkuliahan hingga proses penyelesaian penulisan

laporan studi lapangan ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan studi lapangan ini masih jauh dari sempurna

karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan dalam penulisan laporan studi

lapangan ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan ktirik dan saran yang positif dan

bersifat membangun dari seluruh pihak untuk perbaikan yang lebih baik terhadap

laporan ini.

Akhir kata, penulis berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat baik kepada

penulis maupun kepada pihak yang membaca laporan studi lapangan ini.

Wa’alaikumsalam warahmatullah wabarokatuh

Tangerang Selatan, Agustus 2012

Arif Pratama

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN STUDI LAPANGAN ......................... iii

HALAMAN PENILAI ............................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................. v

DAFTAR ISI............................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan .......................................................... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah .................................................. 3

C. Tujuan Penulisan Laporan Studi Lapangan ..................................... 3

viii
D. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 4

E. Sistematika Penulisan Laporan Studi Lapangan .............................. 5

BAB II LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM

A. Landasan Teori

1. Dasar Hukum ........................................................................ 6

2. Pengertian Pajak ................................................................... 7

3. Sistem Pemungutan Pajak .................................................... 7

4. Penagihan Pajak ................................................................... 7

5. Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa ................ 8

6. Pelunasan Tunggakan Pajak ................................................. 9

B. Gambaran Umum Mengenai Pelaksanaan Penagihan

Pajak di KPP Pratama Bandung Cicadas

1. Gambaran Umum KPP Pratama Bandung Cicadas .............. 10

2. Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Cicadas ........... 11

3. Gambaran Umum Pelaksanaan Penagihan di KPP

Pratama Bandung Cicadas .................................................... 15

ix
BAB III PEMBAHASAN

A. Perkembangan Penagihan Tunggakan Pajak dengan

Surat Paksa pada KPP Pratama Bandung Cicadas ........................... 16

B. Perkembangan Pelunasan Tunggakan Pajak pada KPP

Pratama Bandung Cicadas ................................................................ 19

C. Evaluasi atas Pelaksanaan Penagihan Pajak di KPP

Pratama Bandung Cicadas dan Alternatif Pemecahan

Masalah atas Masalah yang Terdapat selamaPenagihan Pajak ....... 24

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ...................................................................................... 31

B. Saran ................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 34

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 35

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 47

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Jumlah Pegawai per Jabatan ................................................... 11

Tabel 3.1 Jumlah STP/SKPKB/SKPKBT Terbit Untuk Kegiatan

Penagihan Pasif dan Jumlah Surat Teguran/Surat Paksa

Terbit Untuk Kegiatan Penagihan Aktif Tahun 2010-2011 ............ 16

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar3.1 Rencana dan Realisasi Kegiatan Penagihan Aktif

Tahun 2010-2011 ............................................................................. 19

Gambar 3.2 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak KPP Pratama Bandung

Cicadas 2010-2011 ........................................................................... 21

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Flowchart Tata Cara Penerbitan dan Penyampaian

Surat Teguran Penagihan .................................................................. 35

Lampiran 2 Flowchart Tata Cara Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa..... 36

Lampiran 3 Contoh Format Surat Teguran .......................................................... 37

Lampiran 4 Contoh Format Surat Paksa .............................................................. 39

Lampiran 5 Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa ........................................ 41

Lampiran 6 Hasil sampling secara acak atas 100 dari 533

STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/

Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat Paksa tahun 2010 .... 43

Lampiran 7 Hasil sampling secara acak atas 100 dari 205

STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/

Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat Paksa tahun 2010 .... 45

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945 Republik Indonesia; memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia; yang tidak lain menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia, maka

dibutuhkan kesadaran bahwa dalam melaksanakan tujuan tersebut bangsa Indonesia

memerlukan dana yang sangat besar, dan penerimaan negara yang paling besar

berasal dari penerimaan pajak.

Pajak-pajak Pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi:

1. Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan atas

penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun Pajak.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas konsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa

Kena Pajak di dalam Daerah Pabean.

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Selain dikenakan PPN, atas barang-barang kena pajak tertentu yang tergolong

mewah, juga dikenakan PPn BM. Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak

yang tergolong mewah adalah:

1
2

a. Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau

b. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau

c. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan

tinggi; atau Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau

d. Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta

mengganggu ketertiban masyarakat.

3. Bea Meterai

Bea Meterai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen, seperti surat

perjanjian, akta notaris, serta kuitansi pembayaran, surat berharga, dan efek,

yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai dengan

ketentuan.

4. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah

dan atau bangunan. PBB merupakan Pajak Pusat namun demikian hampir

seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada Pemerintah Daerah baik

Propinsi maupun Kabupaten/Kota.

Dalam pajak dikenal moto dari kita, oleh kita, dan untuk kita. Dari kita

(masyarakat sebagai Wajib Pajak), oleh kita (penggunaan self assesment system

dimana WP yang akan menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan

sendiri pajak yang terutang), dan untuk kita (pembangunan nasional secara

menyeluruh).

Tetapi dengan adanya penerapan self assesment system tersebut, terdapat

kecerendungan WP untuk menghindar dari pajak, sehingga timbul tunggakan pajak


3

yang kemudian dilakukan penagihan sebagai usaha memperoleh penerimaan negara,

melalui tahapan Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Teguran, Surat

Paksa, Sita, dan kemudian Lelang. Mengingat pentingnya proses penagihan pajak

dalam penerimaan negara, maka penulis membuat laporan studi lapangan dengan

judul “PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA DAN KAITANNYA

DENGAN PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA BANDUNG CICADAS”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis hanya akan membahas data Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

selama tahun 2010 dan 2011, dan tidak membahas mengenai pelaksanaan penagihan

seketika dan sekaligus karena selama tahun 2010 dan 2011 tidak pernah ada

pelaksanaan penagihan seketika dan sekaligus, penulis juga hanya membahas data

proses penagihan hanya sampai Surat Paksa tidak termasuk proses sita dan lelang.

C. Tujuan Penulisan Laporan Studi Lapangan

Tujuan penulis dalam penyusunan laporan studi lapangan ini adalah:

1. sebagai salah satu syarat dinyatakan lulus Program Diploma III Sekolah

Tinggi Akuntansi Negara spesialisasi Akuntansi Pemerintahan.

2. memahami mekanisme penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Pratama

Bandung Cicadas.

3. mengetahui apakah pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa di KPP

Pratama Bandung Cicadas sudah sesuai dengan peraturan dan prosedur yang

ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.


4

4. menambah pengetahuan penulis dan pembaca laporan studi lapangan ini

tentang perpajakan pada umumnya dan khususnya penagihan pajak dengan

surat paksa.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dalam pembuatan

laporan ini adalah:

1. Metode Penelitian Kepustakaan

Penulis mempelajari tentang tata cara dan ketentuan penagihan dengan surat

paksa melalui Undang-Undang, Peraturan Menteri Keuangan, dan Peraturan

Pemerintah yang terkait.

2. Metode Observasi

Penulis memperolah data yang bersumber dari pemantauan dan pengumpulan

data secara langsung di KPP Pratama Bandung Cicadas tempat penulis

melaksanakan studi lapangan untuk mendapatkan data secara langsung

mengenai penagihan dengan surat paksa.

3. Metode Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara lisan dengan juru sita pajak yang

berwenang di KPP Pratama Bandung Cicadas untuk melakukan penagihan

terhadap Wajib Pajak terkait.


5

E. Sistematika Penulisan Laporan Studi Lapangan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis akan memberikan gambaran umum latar belakang

permasalahan, tujuan penulisan laporan studi lapangan, batasan

masalah dalam penulisan laporan studi lapangan, metode pengumpulan

data, dan sistematika penulisan laporan studi lapangan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM

Bab ini akan menjelaskan tentang kerangka teori yang berkaitan

dengan penagihan pajak dengan surat paksa, dan juga gambaran

keadaan pelaksanaan penagihan pajak di KPP Pratama Bandung

Cicadas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas pengaruh kegiatan penagihan pajak dengan

surat paksa terhadap penerimaan KPP Pratama Bandung Cicadas.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi simpulan yang penulis kemukakan berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan, dan saran-saran kepada KPP Pratama

Bandung Cicadas.
BAB II

LANDASAN TEORI DAN GAMBARAN UMUM

A. Landasan Teori

1. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas

Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan.

b. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-

undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

c. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 561/KMK.04/2000

Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan

Pelaksanaan Surat Paksa.

d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 24/PMK.03/2008 Tentang Tata Cara

Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan Penagihan

Seketika dan Sekaligus.

e. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-474/PJ/2002 Tentang

Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-645/PJ/2001

Tentang Bentuk, Jenis, dan Kode Kartu, Formulir, Surat, dan Buku yang

Digunakan dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

6
7

e. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-474/PJ/2002 Tentang

Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-645/PJ/2001

Tentang Bentuk, Jenis, dan Kode Kartu, Formulir, Surat, dan Buku yang

Digunakan dalam Pelaksanaan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

2. Pengertian Pajak

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

3. Sistem Pemungutan Pajak

Mekanisme pemungutan pajak di Indonesia adalah Self Assesment System

(Wajib Pajak menentukan sendiri besar pajak terutang). Peran serta masyarakat Wajib

Pajak dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak berdasarkan ketentuan

perpajakan sangat diharapkan. Namun, dalam kenyataannya masih dijumpai adanya

tunggakan pajak sebagai akibat tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya.

Terhadap tunggakan pajak dimaksud perlu dilaksanakan tindakan penagihan pajak

yang mempunyai kekuatan hukum yang memaksa.

4. Penagihan Pajak

Pengertian Penagihan Pajak sesuai dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun

2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa adalah serangkaian tindakan agar

Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur

atau rnemperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus,


8

memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,

melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita.

Ada dua jenis penagihan, yaitu penagihan pasif dan penagihan aktif.

Penagihan pasif dilakukan melalui Surat Tagihan Pajak atau Surat Ketetapan Pajak

yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, yang harus dilunasi

dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan dan bila dalam jangka

waktu tersebut tidak dilunasi maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga

2% perbulan, dan bagian ulang dihitung penuh satu bulan. Selain dengan penagihan

pasif, dapat pula dilanjutkan dengan penagihan aktif atau yang lebih dikenal dengan

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

5. Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa

Tahapan dalam proses penagihan pajak dalam upaya mengurangi tunggakan

pajak oleh Wajib Pajak antaran lain:

a. Surat Teguran

Apabila utang pajak yang tercantum dalam Surat Tagihan Pajak (STP), Surat

Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), SKPKB Tambahan (SKPKBT)

tidak dilunasi sampai melewati 7 hari dari batas waktu jatuh tempo (1 bulan

sejak tanggal diterbitkannya STP/SKPKB/SKPKBT) dan dapat dikirimkan

melalui kantor pos kepada alamat yang dicantumkan oleh Wajib Pajak di SPT.

b. Surat Paksa

Apabila utang pajak tidak dilunasi setelah 21 hari dari tanggal Surat Teguran,

maka akan diterbitkan Surat Paksa yang akan disampaikan secara langsung

oleh Juru Sita Pajak Negara dan dikenakan biaya penagihan paksa kepada
9

Wajib Pajak sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dan semenjak itu

utang pajak harus dilunasi dalam waktu 2 x 24 jam.

c. Surat Perintah Melakukan Penyitaan (SPMP)

Apabila Wajib Pajak belum juga melunasi utang pajaknya dalam waktu 2 x 24

jam dapat dilakukan tindakan penyitaan atas barang-barang Wajib Pajak, dan

kepada Wajib Pajak terkait akan dikenakan biaya pelaksanaan sita sebesar Rp.

100.000,- (seratus ribu rupiah).

d. Lelang

Dalam waktu 14 hari setelah tindakan penyitaan utang pajak belum dilunasi,

maka akan dilanjutkan dengan tindakan pelelangan melalui Kantor Lelang

Negara; dalam hal biaya penagihan paksa dan biaya pelasanaan sita belum

dibayar, maka akan dibebankan bersama-sama dengan biaya iklan untuk

pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat pelelangan.

6. Pelunasan Tunggakan Pajak

Pelunasan atau pencairan tunggakan pajak dapat terjadi karena pembayaran

dan pengurangan atas piutang yang terbit sebelum tahun berjalan, yang terdiri dari:

a. Pembayaran dengan menggunakan SSP (Surat Setoran Pajak);

b. Pemindahbukuan (Pbk);

c. Pengurangan akibat SK Pembetulan/Pengurangan/Penghapusan sanksi

administrasi, dan SK Pengurangan atau Pembatalan SKP yang tidak benar;

d. Pengurangan akibat SK Keberatan, Putusan Banding dan Peninjauan Kembali;

e. Penghapusan piutang.
10
10

B. Gambaran Umum Mengenai Pelaksanaan Penagihan Pajak di KPP

Pratama Bandung Cicadas

1. Gambaran Umum KPP Pratama Bandung Cicadas

KPP Pratama Bandung Cicadas beralamat di Jl. Soekarno Hatta No. 781

Bandung. KPP Pratama Bandung Cicadas menempati sebuah bangunan gedung

berlantai empat.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cicadas mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana

terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM), Bea Materai, dan

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung

Cicadas terdiri atas orang pribadi, badan, maupun sebagai pemotong atau pemungut

pajak (seperti bendaharawan, instansi pemerintah).

Per tanggal 11 Juni 2012, pegawai yang ada di KPP Pratama Bandung Cicadas

sebanyak 85 orang pegawai dengan susunan sebagai berikut:


11
11

Tabel 2.1 Data Jumlah Pegawai per Jabatan

No. Jabatan Jumlah Keterangan

1 Eselon III 1 Kepala Kantor

2 Eselon IV 10 Kepala Subbag Umum/Seksi

3 Fungsional 13 Pemeriksa = 12, Pen. PBB = 1

4 Account Representative 20 Account Representative

5 Pelaksana 36 Pelaksana

6 Bendaharawan 1 Bendaharawan

7 Operator Console 2 Operator Console

8 Jurusita Pajak 2 Jurusita Pajak

Jumlah 85

Sumber: KPP Pratama Bandung Cicadas

2. Struktur Organisasi KPP Pratama Bandung Cicadas

Adapun struktur organisasi beserta tugas dan tanggung jawab untuk Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Bandung Cicadas sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No.

254/KMK.01/2004 dan No. 132/KMK.01/2006 adalah sebagai berikut:

a. Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama

1. Melakukan penyuluhan (membina karyawannya yang ada di wilayah

wewenang kekuasaannya),

2. Melakukan peningkatan pelayanan,

3. Melakukan pengawasan (pemeriksaan dan penagihan), termasuk

mengawasi jalannya kegiatan operasional perpajakan, yaitu:


12
12

(a) Pajak Penghasilan (PPh),

(b) Pajak Pertambahan Nilai (PPN),

(c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM),

(d) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan

(e) Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL)

4. Menerima laporan kerja dari setiap seksi dan membuat kegiatan

operasional Kantor Pelayanan Pajak Wilayah Jawa Barat.

b. Sub Bagian Umum

1. Melakukan urusan kepegawaian;

2. Melakukan urusan keuangan;

3. Melakukan urusan tata usaha;

4. Rumah tangga dan perlengkapan.

c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

1. Pengumpulan dan pengolahan data,

2. Penyajian informasi perpajakan,

3. Perekaman dokumen perpajakan,

4. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan,

5. Pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil PBB,

6. Pelayanan dukungan teknis komputer,

7. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filling,

8. Penyiapan laporan kinerja.


13
13

d. Seksi Pelayanan

1. Memberikan pelayanan terhadap Wajib Pajak dengan melakukan

penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

2. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan,

3. Penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya,

4. Penyuluhan perpajakan,

5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak,

6. Kerjasama perpajakan.

e. Seksi Penagihan

1. Pelaksanaan dan penatausahaan secara aktif,

2. Piutang pajak,

3. Penundaan angsuran tunggakan pajak,

4. Mempersiapkan teguran dan melakukan penagihan dengan surat paksa

f. Seksi Pemeriksaan

1. Penyusunan rencana pemeriksaan,

2. Pengawasan aturan pelaksanaan pemeriksaan

3. Penerbitan dan penyaluran SP3 (Surat Perintah Pelaksanaan

Pemeriksaan Pajak),

4. Administrasi perpajakan lainnya.

g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, IV

1. Melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak, melalui

pemanfaatan datan dan Sistem Administrasi Perpajakan Terpadu

(SAPT) atau Sistem Informasi DJP (SIDJP),


14
14

2. Bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak,

3. Konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak

4. Analisis kinerja Wajib Pajak, serta

5. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi,

6. Memonitor penyelesaian pemeriksaan pajak dan proses keberatan,

7. Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku,

8. Membantu Wajib Pajak dalam memperoleh penegasan dan konfirmasi

masalah perpajakan,

9. Melakukan pemutakhiran data Wajib Pajak dalam membuat company

profile, dan

10. Menyelesaikan permohonan surat keterangan yang diperlukan Wajib

Pajak

h. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

1. Pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan,

2. Pendataan objek dan subjek pajak,

3. Penilaian objek pajak

4. Kegiatan ekstensifikasi perpajakan.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Terdiri dari :

1. Penjabat Fungsional Pemeriksa : Mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi

pemeriksaan.
15
15

2. Pejabat Fungsional Penilai : Mempunyai tugas melakukan kegiatan

sesuai dengan jabatan masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan berkoordinasi dengan seksi

ekstensifikasi.

3. Gambaran Umum Pelaksanaan Penagihan di KPP Pratama Bandung

Cicadas

Pelaksanaan penagihan aktif di KPP Pratama Bandung Cicadas dilaksanakan

oleh Seksi Penagihan. Seksi Penagihan dalam melaksanakan kegiatan penagihan aktif

akan melaksanakan penerbitan dan penyampaian Surat Teguran (flowchart tata cara

penerbitan dan penyampaian Surat Teguran penagihan lihat pada lampiran 1 halaman

35) dan melaksanakan penerbitan dan pemberitahuan Surat Paksa (flowchart tata

cara penerbitan dan pemberitahuan Surat Paksa lihat pada lampiran 2 halaman 36)

sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa pada

KPP Pratama Bandung Cicadas

Untuk mengetahui berapa besar kenaikan atau penurunan dalam jumlah

tunggakan pajak hingga proses penagihan selanjutnya yang akan menjadi tanggung

jawab Jurusita Pajak di KPP Pratama Bandung Cicadas akan dijelaskan dalam data

berikut ini:

Tabel 3.1 Jumlah STP/SKPKB/SKPKBT Terbit Untuk Kegiatan Penagihan


Pasif dan Jumlah Surat Teguran/Surat Paksa Terbit Untuk Kegiatan Penagihan Aktif
Tahun 2010-2011
Kenaikan/(Penurunan) Target % Kenaikan/(Penurunan)
2010 2011 Penagihan Target Penagihan
Jenis Surat
Jumlah Jumlah Nominal Jumlah Jumlah Nominal Jumlah Jumlah Nominal Jumlah Jumlah Nominal
Surat (Rp) Surat (Rp) Surat (Rp) Surat (Rp)

Penagihan pasif:
STP 970 656.803.198 1798 1.764.366.921 828 1.107.563.723 85,36% 168,63%
SKPKB 159 61.228.400.786 163 17.765.567.392 4 (43.462.833.394) 2,52% -70,98%
SKPKBT 2 213.208.070 1 2.993.316 (1) (210.214.754) -50,00% -98,60%
Jumlah 1131 62.098.412.054 1962 19.532.927.629 831 (42.565.484.425) 73,47% -68,55%
Penagihan aktif:
Surat Teguran 1407 10.684.732.682 399 8.941.299.131 (1008) (1.743.433.551) -71,64% -16,32%
Surat Paksa 533 12.349.341.590 205 4.084.053.712 (328) (8.265.287.878) -61,54% -66,93%
Jumlah 1940 23.034.074.272 604 13.025.352.843 (1336) (10.008.721.429) -68,87% -43,45%
Sumber: KPP Pratama Bandung Cicadas

16
17
17

Berdasarkan tabel tersebut, untuk kegiatan penagihan pasif terjadi peningkatan

jumlah STP/SKPKB/SKPKBT yang terbit selama dua tahun berturut-turut tetapi

dilihat dari jumlah sisa tunggakan pajaknya mengalami penurunan. Penjelasan tabel

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Total STP/SKPKB/SKPKBT pada KPP Pratama Bandung Cicadas pada tahun

2010 terbit sebanyak 1131 surat dengan jumlah sebesar Rp62.098.412.054,00.

Kemudian pada tahun 2011 terbit sebanyak 1962 berarti mengalami kenaikan jumlah

STP/SKPKB/SKPKBT yang terbit sebanyak 831 surat atau sebesar 73,47%, dengan

jumlah sebesar Rp19.532.927.629,00 berarti mengalami penurunan sejak tahun 2010

sebesar Rp41.020.238.568,00 atau dengan persentase sebesar 68,55%.

Kenaikan jumlah STP/SKPKB/SKPKBT disebabkan karena kegiatan

pemeriksaan oleh Account Representative (AR) yang berwenang untuk melakukan

pemeriksaan baik di Seksi Pemeriksaan atau Seksi Pengawasan dan Konsultasi

(Waskon) lebih banyak dilaksanakan pada tahun 2011, tetapi berdasarkan hasil

pemeriksaan jumlah sisa tunggakan pajaknya lebih sedikit.

Sedangkan untuk kegiatan penagihan aktif, Surat Teguran dan Surat Paksa

yang terbit selama dua tahun berturut-turut mengalami penurunan beserta juga dengan

nilai nominalnya. Data diatas akan dijelaskan dalam penjelasan di bawah ini:

Total Surat Teguran dan Surat Paksa yang akan menjadi kegiatan penagihan

aktif oleh Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas pada tahun 2010 terbit

sebanyak 1407 surat untuk Surat Teguran, sedangkan untuk Surat Paksa yang terbit

adalah sebanyak 533 surat. Berdasarkan jumlah sisa tunggakan pajaknya, untuk Surat
18
18

Teguran jumlah nominalnya adalah sebesar Rp10.684.732.682,00. Sedangkan untuk

Surat Paksa nominalnya adalah sebesar Rp12.349.341.590,00.

Selama tahun 2011, Surat Teguran yang diterbitkan adalah sebanyak 399 surat

atau mengalami penurunan sebanyak 1008 surat atau sebesar 71,64%. Begitu juga

untuk Surat Paksa, jumlah surat yang diterbitkan mengalami penurunan menjadi 205

surat yang telah diterbitkan atau mengalami penurunan sebanyak 328 surat atau

sebesar 61,54%.

Dilihat dari jumlah sisa tunggakan pajak yang tertera di Surat Teguran, yaitu

sebesar Rp8.941.299.131,00 atau mengalami penurunan sejak tahun 2010 sebesar

Rp1.743.433.551,00 atau sebesar 16,32%. Sedangkan jumlah sisa tagihan pajak yang

diperoleh dari penerbitan Surat Paksa adalah sebesar Rp4.084.053.712,00 atau

mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar Rp8.265.287.878,00 atau

sebesar 66,93%.

Penurunan jumlah Surat Teguran dan Surat Paksa pada tahun 2011

dibandingkan dengan tahun 2010 disebabkan karena potensi WP yang dapat

disampaikan Surat Teguran dan/atau Surat Paksa pada tahun 2010 lebih banyak

daripada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena tingkat kepatuhan WP meningkat

untuk pembayaran sisa tunggakan pajaknya.


19
19

B. Perkembangan Pelunasan Tunggakan Pajak pada KPP Pratama

Bandung Cicadas

Berdasarkan atas STP/SKPKB/SKPKBT yang telah diterbitkan Surat Teguran

maupun Surat Paksa, Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas membuat

perencanaan atas penerimaan pajak yang dimuat dalam Kertas Kerja Penagihan,

berikut disajikan total rencana dan realisasi penerimaan pajak melalui proses

penagihan dan persentase realisasi pencairan piutang pajak terhadap rencana

penerimaan dari kegiatan penagihan oleh Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung

Cicadas pada tahun 2010 dan 2011:

1. Tahun 2010

Rencana : Rp37.771.010.457,00

Realisasi : Rp56.565.865.260,00

% Pencapaian :149,76%

2. Tahun 2011

Rencana : Rp38.900.696.275,00

Realisasi : Rp33.412.280.204,00

% Pencapaian : 85,89%
20
20

Gambar 3.1 Rencana dan Realisasi Kegiatan


Penagihan Aktif Tahun 2010-2011

Rencana dan Realisasi Kegiatan Penagihan Aktif


(Extra Effort) Tahun 2010-2011
21
21

14.000.000.000
12.000.000.000
10.000.000.000
8.000.000.000
Rupiah 6.000.000.000
4.000.000.000
2.000.000.000
-
2010 2011
Surat Teguran 10.684.732.682 8.941.299.131
Surat Paksa 12.349.341.590 4.084.053.712

Sumber: Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas

Pada tahun 2010, realisasi penerimaan pajak berdasarkan kegiatan penagihan

aktif melebihi dari target atau rencana penerimaannya, sedangkan pada tahun 2011

realisasi kegiatan penagihan aktif belum memenuhi target penerimaan yang telah

ditetapkan. Alasannya kegiatan penagihan aktif lebih banyak dilakukan pada tahun

2010, sedangkan kegiatan penagihan aktif pada tahun 2011 lebih sedikit dilaksanakan.

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2011 lebih banyak WP yang melakukan

angsuran atau penundaan pembayaran sisa tunggakan pajaknya.


Sedangkan total rencana penerimaan dan realisasi penerimaan pajak secara

keseluruhan KPP Pratama Bandung Cicadas akan dijelaskan dalam data berikut:

1. Tahun 2010

Rencana : Rp459.509.376.907,00

Realisasi : Rp508.662.171.988,00

%Pencapaian : 110,70%

2. Tahun 2011

Rencana : Rp. 592.923.922.852,00

Realisasi : Rp. 581.006.860.397,00

%Pencapaian : 97,99%

Gambar 3.2 Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak


KPP Pratama Bandung Cicadas 2010-2011
Rencana dan Realisasi Penerimaan Pajak
KPP Pratama Bandung Cicadas (2010 -
2011)
700.000.000.000
600.000.000.000
500.000.000.000
400.000.000.000
Rupiah

300.000.000.000
200.000.000.000
100.000.000.000
-
2010 2011
Rencana 459.509.376.907 592.923.922.852
Realisasi 508.662.171.988 581.006.860.397

Sumber: Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas


Pada tahun 2010, realisasi penerimaan pajak secara keseluruhan KPP Pratama

Bandung Cicadas melampaui rencana penerimaan, sedangkan pada tahun 2011

realisasi penerimaan KPP Pratama Bandung Cicadas belum memenuhi target yang

telah ditetapkan.

Berdasarkan pengamatan penulis, seharusnya penerimaan pajak yang

diperoleh oleh KPP Pratama Bandung Cicadas lebih dari nominal di atas, tetapi belum

dimasukkan atau direkam ke sistem oleh bagian pelayanan KPP Pratama Bandung

Cicadas.

Dari data yang telah diberikan sebelumnya, rencana penerimaan dan realisasi

penerimaan dari Seksi Penagihan dan rencana penerimaan dan realisasi penerimaan

KPP Pratama Bandung Cicadas secara keseluruhan dapat dianalisa sebagai berikut:

Rencana Penerimaan KPP Pratama 2010 : Rp459.509.376.907,00

Rencana Penerimaan Seksi Penagihan 2010 : Rp37.771.010.457,00

Berdasarkan angka rencana diatas, pada tahun 2010 kegiatan penagihan aktif

hanya mempunyai persentase sebesar 8,22% dari rencana penerimaan secara

keseluruhan KPP Pratama Bandung Cicadas. Angka ini menunjukkan bahwa rencana

penerimaan dari kegiatan penagihan aktif tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap rencana penerimaan pajak secara kesluruhan KPP Pratama Bandung

Cicadas.
Sedangkan pada tahun 2011 rencana penerimaan KPP dan rencana penerimaan

dari kegiatan penagihan aktif dapat dilihat dari data berikut:

Rencana Penerimaan KPP Pratama 2011 : Rp592.923.922.852,00

Rencana Penerimaan Seksi Penagihan 2011 : Rp38.900.696.275,00

Berdasarkan rencana penerimaan dari KPP Pratama Bandung Cicadas dan

rencana penerimaan dari kegiatan penagihan aktif oleh Seksi Penagihan dapat dilihat

bahwa rencana penerimaan dari kegiatan penagihan aktif hanya memiliki pengaruh

sebesar 6,56% dibandingkan rencana penerimaan KPP pada tahun tersebut, bahkan

lebih kecil dari rencana penerimaan pada tahun 2010.

Untuk realisasi penerimaan pajak dari kegiatan penagihan aktif dan KPP

Pratama Bandung Cicadas dapat dilihat dari data berikut ini:

Realisasi Penerimaan KPP Pratama 2010 : Rp508.662.171.988,00

Realisasi Penerimaan Seksi Penagihan 2010 : Rp56.565.865.260,00

Berdasarkan data diatas, realisasi penerimaan dari kegiatan penagihan aktif

hanya memiliki pengaruh terhadap penerimaan pajak KPP secara keseluruhan dengan

persentase 11,12%. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa realisasi

penerimaan pajak dari kegiatan penagihan aktif pada tahun 2010 tidak berpengaruh

besar terhadap penerimaan pajak KPP secara keseluruhan meskipun persentase

realisasi penerimaan lebih besar dari persentase rencana penerimaan yang hanya

sebesar 8,22%.
Untuk realisasi penerimaan KPP secara keseluruhan dan dari kegiatan

penagihan aktif oleh Seksi Penagihan pada tahun 2011 dapat dilihat dari data berikut:

Realisasi Penerimaan KPP Pratama 2011 : Rp581.006.860.397,00

Realisasi Penerimaan Seksi Penagihan 2011 : Rp33.412.280.204,00

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2011 penerimaan dari

kegiatan penagihan aktif hanya mempunyai pengaruh yang sangat kecil terhadap

penerimaan pajak KPP Pratama Bandung Cicadas secara keseluruhan dengan

persentase sebesar 5,75%.

Dilihat dari persentasenya, penerimaan pajak dari kegiatan penagihan aktif

pada tahun 2010 dan 2011 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

penerimaan pajak KPP secara keseluruhan. Seharusnya jumlah Jurusita Pajak pada

KPP Pratama Bandung Cicadas dapat ditambah agar dapat mengoptimalkan kinerja

Seksi Penagihan dalam rangka kegiatan penagihan aktif.

C. Evaluasi atas Pelaksanaan Penagihan Pajak di KPP Pratama Bandung

Cicadas dan Alternatif Pemecahan atas Masalah yang Terdapat selama

Penagihan Pajak

Berdasarkan pengamatan dari sisi administratif pelaksanaan penagihan aktif di

Seksi Pelayanan KPP Pratama Bandung Cicadas, tata cara penerbitan dan

penyampaian Surat Teguran di KPP Pratama Bandung Cicadas sudah sesuai dengan

Standard Operating Procedures Direktorat Jenderal Pajak (SOP DJP). Tata cara

penerbitan dan penyampaian Surat Teguran menurut Standard Operating Procedures

Direktorat Jenderal Pajak (SOP DJP) adalah sebagai berikut:


a. Berdasarkan data keterlambatan pembayaran tunggakan pajak yang diperoleh

dari sistem, Jurusita Pajak mencetak konsep Surat Teguran Penagihan dan

meneruskannya kepada Kepala Seksi Penagihan. Surat Teguran Penagihan

dicetak minimal sebanyak rangkap 2 (dua) yaitu:

1. Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak

2. Lembar ke-2 untuk Arsip Kantor Pelayanan Pajak.

b. Kepala Seksi Penagihan meneliti dan memaraf konsep Surat Teguran

Penagihan dan menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat

Teguran Penagihan,

d. Jurusita Pajak menatausahakan (mencatat Surat Teguran pada Kartu

Pengawasan Tunggakan Pajak dan mengarsipkan Surat Teguran) dan

mengirimkan Surat Teguran Penagihan kepada Wajib Pajak melalui

Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP)

e. Proses selesai (hasil dari prosedur ini adalah berupa Surat Teguran, lihat

lampiran 3 halaman 37)

Sedangkan untuk tata cara penerbitan dan pemberitahuan Surat Paksa juga

sudah sesuai dengan Standard Operating Procedures Direktorat Jenderal Pajak (SOP

DJP), prosedur kerjanya adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan data Surat Teguran yang telah lewat waktu dari sistem, Jurusita

Pajak meneliti dan mencetak konsep Surat Paksa dan Berita Acara

Pemberitahuan Surat Paksa serta menyampaikannya kepada Kepala Seksi

Penagihan.
b. Kepala Seksi Penagihan meneliti dan memaraf konsep Surat Paksa dan Berita

Acara Pemberitahuan Surat Paksa serta menyampaikannya kepada Kepala

Kantor Pelayanan Pajak.

c. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Paksa

kemudian menyampaikannya kepada Jurusita Pajak.

d. Jurusita Pajak menerima Surat Paksa dan memberitahukan Surat Paksa dan

Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa kepada Wajib Pajak/Penanggung

Pajak.

e. Jurusita Pajak membuat sekaligus menandatangani Laporan Pelaksanaan Surat

Paksa (LPSP) dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Penagihan.

f. Kepala Seksi Penagihan meneliti dan menandatangani Laporan Pelaksanaan

Surat Paksa (LPSP) kemudian menyerahkannya kembali kepada Jurusita Pajak

untuk ditatausahakan.

g. Jurusita menatausahakan LPSP dengan cara mencatat pada Kartu Pengawasan

serta mengarsipkan LPSP.

h. Proses selesai (hasil dari prosedur ini adalah berupa Surat Paksa dan Berita

Acara Pemberitahuan Surat Paksa, lihat lampiran 4 pada halaman 39 dan

lampiran 5 halaman 41).

Tetapi berdasarkan penelitian penulis, sistem pencatatan jumlah sisa tagihan

pajak untuk tunggakan PBB dan pencetakan Surat Teguran maupun Surat Paksa

tunggakan PBB pada KPP Pratama Bandung Cicadas masih bersifat manual belum

terotomatisasi, seharusnya sudah terotomatisasi agar dapat mengoptimalkan pekerjaan

Jurusita Pajak dalam melaksanakan kegiatan penagihan aktif.


Berikut evaluasi terhadap jangka waktu penagihan pajak dalam kegiatan

penagihan aktif oleh Jurusita Pajak di Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung

Cicadas.

Menurut pasal 5 ayat (1) KMK Nomor 561/KMK.04/2000 bahwa tindakan

pelaksanaan penagihan pajak baru dapat dilaksanakan setelah 7 (tujuh) hari sejak saat

jatuh tempo pembayaran. Dan menurut pasal 5 ayat (2), Surat Teguran tidak

diterbitkan terhadap Penanggung Pajak yang telah disetujui untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajaknya.

Menurut pasal 6 KMK Nomor 561/KMK.04/2000, apabila jumlah utang pajak

yang masih harus dibayar tidak dilunasi oleh Penanggung Pajak setelah lewat waktu

21 (dua puluh satu hari) sejak diterbitkannya Surat Teguran, Pejabat segera

menerbitkan Surat Paksa.

Di dalam peraturan tersebut tidak mengatakan mengenai batas waktu

penerbitan Surat Teguran maupun Surat Paksa, sehingga dapat disimpulkan selama

belum daluwarsa, Jususita Pajak dapat melaksanakan kegiatan penagihan aktif.

Mengenai daluwarsa kegiatan penagihan, diatur dalam pasal 22 Undang-

undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yang telah

mengalami tiga (3) kali perubahan.

Terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan tahun 1994 dan sebelumnya

diberlakukan ketentuan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983, terhadap semua hak

dan kewajiban perpajakan yang belum diselesaikan hingga tanggal 1 Januari 2001

diberlakukan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994, terhadap semua hak dan

kewajiban perpajakan Tahun Pajak 2001 sampai dengan Tahun Pajak 2007 yang
belum diselesaikan diberlakukan ketentuan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000,

dan terhadap semua hak dan kewajiban perpajakan setelahnya diatur dalam Undang-

undang Nomor 28 Tahun 2007.

Di dalam pasal 22 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983, hak untuk

melakukan penagihan pajak, termasuk bunga, denda administrasi, kenaikan, dan biaya

penagihan gugur setelah lampau waktu lima (5) tahun terhitung sejak saat

terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun

Pajak yang bersangkutan.

Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 dan Undang-undang

Nomor 16 Tahun 2000 menyatakan bahwa hak untuk melakukan penagihan pajak,

termasuk bunga, denda,kenaikan, dan biaya penagihan, daluwarsa setelah lampau

waktu sepuluh (10) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya

Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau tahun Pajak yang bersangkutan. Pasal 22 ayat

(2) menyatakan daluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tertangguh apabila:

a. diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa;

b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak

langsung.

c. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan.


Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 menyatakan hal yang berbeda, pasal

22 ayat (1) menyatakan bahwa hak untuk melakukan penagihan pajak, termasuk

bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak, daluwarsa setelah melampaui

waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penerbitan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat

Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan

Peninjauan Kembali. Pasal 22 ayat (2) menyatakan daluwarsa penagihan pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila:

a. diterbitkan Surat Paksa;

b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak

langsung;

c. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan; atau

d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

Untuk menilai kepatuhan dalam melaksanakan UU tersebut, penulis

melakukan sampling secara acak terhadap 100 dari 533

STP/SKPKB/SKPKBT/SK.Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah

diterbitkan Surat Paksa pada tahun 2010 (lihat lampiran 6 halaman 43). Berdasarkan

hasil sampling yang dilakukan oleh penulis untuk STP/SKPKB/SKPKBT/SK.

Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat Paksa pada

tahun 2010, Jurusita Pajak di Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas telah

mematuhi Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.


30
30

Kemudian sebagai bahan perbandingan selanjutnya, penulis juga melakukan

sampling dengan metode yang sama secara acak terhadap 100 dari 205

STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah

diterbitkan Surat Paksa pada tahun 2011 (lihat lampiran 7 halaman 45). Berdasarkan

hasil sampling yang dilakukan oleh penulis untuk STP/SKPKB/SKPKBT/SK.

Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat Paksa pada

tahun 2011, Jurusita Pajak di Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas juga

telah mematuhi Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Beberapa STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan

Banding yang melampaui jangka waktu yang telah ditentukan disebabkan oleh

tertangguhnya hak untuk melakukan penagihan pajak yang disebabkan karena:

a. diterbitkan Surat Paksa;

b. ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak

langsung;

c. diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, atau Surat Ketetapan Pajak

Kurang Bayar Tambahan; atau

d. dilakukan penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.

Apabila masa daluwarsa penagihan pajak tersebut ditangguhkan, maka

perhitungan daluwarsa penagihan pajak akan dimulai kembali sejak diberitahukannya

Surat Paksa, sejak disampaikannya SKPKB/SKPKBT, atau sejak keluarnya hasil

keputusan atas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan.


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang dilaksanakan pada KPP

Pratama Bandung Cicadas pada seksi Penagihan, serta berdasarkan data yang

diperoleh selama selama 2 tahun yaitu dari tahun 2010-2011, penulis mencoba

mempelajari seberapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa terhadap

penerimaan pajak pada KPP Pratama Bandung Cicadas.

Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka

penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan penagihan aktif yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak pada Seksi

Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas berdasarkan persentase penerimaan

dibandingkan dengan rencana penerimaan secara keseluruhan KPP Pratama

Bandung Cicadas sudah optimal, bahkan tahun 2010 melampaui jauh dari

rencana penerimaan kegiatan penagihan aktif.

31
32
32

2. Total rencana penerimaan dan realisasi penerimaan kegiatan penagihan aktif

yang dilaksanakan oleh Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas bila

dibandingkan dengan rencana penerimaan dan realisasi penerimaan KPP

Pratama Bandung Cicadas secara keseluruhan persentasenya terbilang masih

kecil walaupun secara nominal cukup besar.

3. Menurut penulis, untuk tata cara penerbitan dan penyampaian Surat Teguran,

ataupun penerbitan dan pemberitahuan Surat Paksa sudah sesuai dengan

Standard Operating Procedures yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak.

4. Dalam pelaksanaan kegiatan penagihan aktif, mengenai masalah jangka waktu

proses penagihan pajak Jurusita Pajak di Seksi Penagihan KPP Pratama

Bandung Cicadas sudah memenuhi Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

B. Saran

Setelah penulis melakukan studi lapangan di KPP Pratama Bandung Cicadas,

penulis berhasil menyimpulkan bebrapa saran demi perbaikan kinerja KPP Pratama

Bandung Cicadas khususnya Seksi Penagihan di KPP Pratama Bandung Cicadas

yaitu:

1. Sistem pencatatan jumlah sisa tagihan pajak untuk tunggakan PBB dan

pencetakan Surat Teguran maupun Surat Paksa tunggakan PBB pada KPP

Pratama masih bersifat manual belum terotomatisasi, sehingga kinerja Seksi

Penagihan belum optimal, seharusnya sudah tersistem secara otomatis agar

dapat mengoptimalkan kinerja Seksi Penagihan khususnya Juru Sita Pajak.


33
33

2. Menu profil WP pada Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP)

belum menyediakan data yang memadai dalam rangka penagihan, karena

belum diupdate atau bahkan belum diinput oleh Account Representative (AR)

yang berwenang, seharusnya data di SIDJP harus selalu diupdate secara

berkesinambungan agar memudahkan kinerja pegawai secara keseluruhan.

3. Menu laporan-laporan SIDJP pada Seksi Penagihan belum dapat digunakan

secara optimal, seharusnya dapat dioptimalkan sehingga tidak diperlukan lagi

pembuatan laporan secara manual.


DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang


Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia. Jakarta

Republik Indonesia. 2000. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 Tentang


Perubahan Atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa. Menteri Keuangan. Jakarta

Republik Indonesia. 2008. Keputusan Direktur Jenderl Pajak Nomor KEP-


14/PJ/2008 Tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating
Procedures) Direktorat Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak. Jakarta.

Universitas Komputer Bandung. Perpustakaan Pusat Unikom.


http://www.elib.unikom.ac.id/index.php (diakses 12 Juli 2012).

http://www.pajakonline.com/index.php (diakses 12 Juli 2012).

34
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1

Flowchart Tata Cara Penerbitan dan Penyampaian Surat Teguran Penagihan

TA TA C A R A PEN ER B ITA N D A N PEN YA M PA IA N S U R A T TEG U R A N PEN A G IH A N

W a jib P a ja k J u ru s ita P a ja k K e p a la S e k s i P e n a g ih a n K e p a la K a n to r P e la
y a n a n P a ja k

M u la i

D a ta d a
ri s is te m

M e n e liti d a
n
M e n c e ta k K o n s
ep
S u ra t T e g u ra
n
P e n a g ih a
n

K o n s e p S u ra t
T e g u ra n
P e n a g ih a n M e n e liti d a M e n y e tu ju i d a n
n M e n a n d a ta n g a n i
M e m a ra f

S u ra t T e g u ra n
M e n a ta u s a h a P e n a g ih a n
kandan Meng
irim k a n

S u ra t T e g u ra n
P e n a g ih a n S O P T a ta C a ra
P e n y a m p a ia n
Dokumen di KPP

S e le s a
i
35
36
36

Lampiran 2

Flowchart Tata Cara Penerbitan dan Pemberitahuan Surat Paksa

TATA CARA PENERBITAN DAN PEMBERITAHUAN SURAT PAKSA


37
37

Wajib Pajak/
Penanggung Pajak Jurusita Pajak Kepala Seksi Penagihan Kepala Kantor Pelayanan Pajak

Mulai

Data dari
sistem

Meneliti dan
Mencetak Konsep
Surat Teguran dan
Berita Acara
Pemberitahuan
Surat Paksa

Konsep Surat
Paksa dan Berita
Acara Meneliti dan Menyetujui dan
Memaraf Menandatangani

Surat Paksa dan


Menerima Surat Paksa Surat Paksa dan
Berita Acara
kemudian Berita Acara
Memberitahukan ke WP /
Penanggung Pajak

Membuat dan
Menandatangani LPSP

LPSP Meneliti dan


Menandatangani

Surat Paksa/Berita
Menatausahakan Acara/LPSP

Kartu
Pengawasan

Selesai
Lampiran 3

Contoh Format Surat Teguran

Keputusan Direktur Jenderal


Pajak
Nomor : KEP-474/PJ/2002
Tanggal: 12 Nopember 2002

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK................................

Yth,
Nama : ................................
NPWP : ................................
Alamat : ................................

TEGURAN
Nomor.........WPJ..........KP.........20...

Menurut tata usaha kami hingga saat ini Saudara masih mempunyai tunggakan pajak
sebagai berikut :

Jenis Tahun Nomor & tanggal Tanggal jatuh Jumlah


Pajak Pajak STP/SKPKB/SKPKBT/ SK. tempo tunggakan
Pembetulan/ SK.Keberatan/ pembayaran pajak (Rp)
Putusan Banding *)

Jumlah Rp.

(.........................................................................................................................................
.........................)

Untuk mencegah tindakan penagihan pajak dengan Surat Paksa berdasarkan Undang-
undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP)
maka diminta kepada Saudara agar melunasi jumlah tunggakan pajak dalam waktu 21
(dua puluh satu) hari sejak diterbitkannya Surat Teguran ini.
Dalam hal Saudara telah melunasi tunggakan pajak tersebut di atas, dimohon agar
Saudara segera melaporkan kepada kami (Seksi Penagihan).
......................,.................20....
Kepala Kantor,

.......................................
NIP

PERHATIAN

PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 21 (DUA


PULUH SATU ) HARI SEJAK DITERBITKANNYA
SURAT TEGURAN INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN
PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN
DENGAN PENERBITAN SURAT PAKSA.
(Pasal 8 ayat (1) UU PPSP)
(Pasal 6 Kep. Men. Keu. Nomor 561/KMK.04/2000)

*) coret yang tidak perlu

S.5.0.23.04
Lampiran 4

Contoh Format Surat Paksa

Keputusan Direktur Jenderal


Pajak
Nomor : KEP-474/PJ/2002
Tanggal: 12 Nopember 2002

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

SURAT PAKSA
Nomor.........WPJ.........KP.........20...

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

KEPALA KANTOR PELAYANAN PAJAK

Menimbang bahwa :
Nama Wajib Pajak / :....................................................................................................
Penanggung Pajak
NPWP :....................................................................................................
AIama t/tempat tinggal :....................................................................................................
Menunggak pajak sebagaimana tercantum di bawah ini :

Jenis Tahun Nomor & tanggal STP/SKPKB/SKPKBT/ Jumlah tunggakan


Pajak Pajak SK. Pembetulan/ SK. Keberatan/ Putusan pajak
Banding *) (Rp)

Jumlah Rp.

(.........................................................................................................................................
........................................)
Dengan ini :
1. memerintahkan Wajib Pajak/Penanggung Pajak untuk membayar jumlah tunggakan
pajak tersebut ke Bank Persepsi/Kantor Pos dan Giro, ditambah dengan biaya
penagihan dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam sesudan pemberitahuan
Surat Paksa ini.
2. memerintahkan kepada Jurusita Pajak yang melaksanakan Surat Paksa ini atau
Jurusita Pajak lain yang ditunjuk untuk melanjutkan pelaksanaan Surat Paksa untuk
melakukan penyitaan atas barng-barang milik Wajib Pajak/Penanggung Pajak
40
40

apabila dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh empat jam Surat Paksa ini tidak
dipenuhi.
41
41

Ditetapkan di
pada tanggal
PERHATIAN
......................,.................
PAJAK HARUS DILUNASI DALAM WAKTU 2 x Kepala Kantor,
24 JAM SETELAH MENERIMA WURAT PAKSA
INI.
SESUDAH BATAS WAKTU ITU, TINDAKAN
PENAGIHAN PAJAK AKAN DILANJUTKAN
DENGAN PENYITAAN.
(Pasal 12 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 1997 .......................................
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor
19 Tahun 2000). NIP

*) Coret yang tidak perlu

S.5.0.23.06
Lampiran 5

Berita Acara Pemberitahuan Surat Paksa

Keputusan Direktur Jenderal


Pajak
Nomor : KEP-474/PJ/2002
Tanggal: 12 Nopember 2002

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK..............................

BERITA ACARA PEMBERTAHUAN SURAT PAKSA

Pada hari ini ............ tanggal ............... bulan .......... tahun ............... atas permintaan
Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang memilih tempat kedudukan di Kantor Pelayanan
Pajak .......... di ....................., saya, Jurusita Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak
,,,,,,,,,,,,,,,,,, bertempat kedudukan di ......................

MEMBERITAHUKAN DENGAN RESMI

Kepada Saudara
..........................................................................................................................................
..........bertempat tiggal di...................................................................berkedudukan
seagai ......................................... Surat Paksa di sebaliknya ini tertanggal
...................... dan saya, Jurusita Pajak, berdasarkan kekuatan Surat Paksa tersebut
memerintahkan kepada Penanggung Pajak supaya dalam waktu 2 (dua) kali dua puluh
empat jam, memenuhi isi Surat Pakasa dan oleh karena itu harus menyetor di Bank
Persepsi/Kantor Pos dan Giro ............................... sebanyak
Rp. ................................
(...................................................................................................................) dengan
tidak mengurangi kewajiban untuk membayar biaya-biaya penagihan pajak ini dan
biaya selanjutnya, dan jika ia tidak membayar dalam waktu yang telah ditentukan,
maka harta bendanya baik yang berupa barang bergerak maupun barang tidak
bergerak akan disita dan dijual dimuka umum.dijual langsung kepada pembeli dan
hasil penjualannya digunakan untuk membayar uatang pajak, denda, bungadan biaya-
biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penagihan ini.
Saya, Jurusita Pajak, telah menyerahkan salinan Surat ini kepada Wajib
Pajak/Penanggung Pajak, dan saya lakukanditempat tinggal/kedudukan orang yang
menanggung pajak.
Penyerahan salinan Surat Paksa dilakukan kepada.......................................bertempat
tinggal di ............................. disebabkan
.......................................................................
Yang menerima salinan Surat Paksa Jurusita Pajak,

.................................. ..................................
Jabatan NIP

Biaya pelaksanaan Surat Paksa sebagai berikut :


Biaya harian Jurusita Pajak Rp..........................................
Biaya perjalanan Rp..........................................
Jumlah Rp..........................................

*) Soret yang tidak perlu

F.5.0.77.81
Lampiran 6

Hasil sampling secara acak atas 100 dari 533 STP/SKPKB/SKPKBT/SK.


Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat
Paksa tahun 2010
Jumlah Jumlah
Nomor Hari antara Hari antara
STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Tanggal Tanggal Jatuh Surat
Tanggal
No. Pembetulan/SK. Jatuh Surat Tempo Teguran
Surat Paksa
Keberatan/Putusan Tempo Teguran hingga hingga
Banding terbit Surat terbit Surat
Teguran Paksa
1 02144/101/99/423/99 23-Okt-99 22-Jan-10 24-Feb-10 3744 33
2 00623/107/02/429/02 17-Nop-02 20-Agust-09 22-Jan-10 2468 155
3 01009/106/03/429/04 27-Mei-04 05-Agust-09 08-Mar-10 1896 215
4 00902/107/01/429/02 21-Sep-02 29-Jul-09 22-Jan-10 2503 177
5 01406/106/96/423/96 14-Des-96 26-Jan-10 11-Mar-10 4791 44
6 00299/106/03/429/03 27-Nop-03 19-Agust-09 08-Mar-10 2092 201
7 00667/101/03/429/03 26-Nop-03 19-Agust-09 11-Mar-10 2093 204
8 00016/106/08/423/09 25-Nop-09 03-Des-09 05-Jan-10 8 33
9 00106/101/06/429/06 15-Okt-06 14-Mei-09 11-Mar-10 942 301
10 00249/107/03/429/03 20-Nop-03 05-Agust-09 22-Jan-10 2085 170
11 01041/107/04/424/05 14-Jul-05 16-Jul-09 08-Mar-10 1463 235
12 01451/101/98/423/98 31-Okt-98 18-Jan-10 11-Mar-10 4097 52
13 01005/107/03/429/04 18-Jul-04 19-Agust-09 25-Jan-10 1858 159
14 00254/101/02/429/02 22-Nop-02 10-Jul-09 11-Mar-10 2422 244
15 00883/107/01/429/02 21-Sep-02 28-Jul-09 22-Jan-10 2502 178
16 00087/107/09/441/10 07-Agust-10 26-Okt-10 29-Nop-10 80 34
17 00281/101/02/429/02 28-Nop-02 19-Agust-09 25-Jan-10 2456 159
18 00103/107/10/429/10 25-Sep-10 05-Okt-10 10-Nop-10 10 36
19 00812/107/01/429/02 21-Sep-02 28-Jul-09 25-Jan-10 2502 181
20 00152/106/02/429/02 17-Nop-02 28-Jul-09 28-Sep-10 2445 427
21 00063/107/08/429/08 03-Des-07 24-Mar-09 22-Jan-10 477 304
22 00887/101/02/429/03 18-Apr-03 28-Jul-09 22-Jan-10 2293 178
23 00512/101/96/423/97 21-Feb-97 18-Jan-10 27-Apr-10 4714 99
24 00556/107/03/429/03 22-Nop-03 03-Agust-09 28-Sep-10 2081 421
25 00150/101/10/429/10 30-Sep-10 08-Okt-10 10-Nop-10 8 33
26 00004/107/08/429/10 17-Feb-10 12-Apr-10 17-Mei-10 54 35
27 00040/107/10/429/10 19-Sep-10 28-Sep-10 25-Okt-10 9 27
28 00855/105/04/429/05 27-Mei-05 19-Okt-09 03-Agust-10 1606 288
29 01261/101/02/429/03 21-Nop-03 31-Jul-09 25-Jan-10 2079 178
30 00215/107/03/429/03 20-Nop-03 28-Jul-09 24-Feb-10 2077 211
31 00037/101/97/423/97 18-Sep-97 26-Nop-09 24-Feb-10 4452 90
32 00740/106/02/429/03 26-Nop-03 09-Jul-09 05-Agust-10 2052 392
33 00009/205/08/429/10 28-Feb-10 19-Mar-10 27-Apr-10 19 39
34 01166/107/03/429/04 27-Agust-04 20-Agust-09 11-Mar-10 1819 203
35 04072/106/95/423/96 19-Des-96 22-Jan-10 11-Mar-10 4782 48
36 00013/201/06/429/09 14-Jul-09 23-Jul-09 26-Jul-10 9 368
37 00558/106/02/429/03 07-Nop-03 20-Agust-09 22-Jan-10 2113 155
38 01969/101/99/423/99 23-Okt-99 29-Jan-10 24-Feb-10 3751 26
39 00008/101/09/429/10 23-Okt-10 08-Nop-10 14-Des-10 16 36
40 00009/207/05/429/10 14-Mar-10 23-Mar-10 16-Apr-10 9 24
41 02246/101/99/423/99 01-Nop-99 10-Jun-09 18-Jun-10 3509 373
42 01033/101/03/429/04 18-Feb-04 29-Jul-09 26-Jan-10 1988 181
43 00442/101/03/429/03 21-Nop-03 29-Jul-09 25-Jan-10 2077 180
44 00407/101/06/429/06 09-Nop-06 07-Jun-10 20-Des-10 1306 196
45 00206/107/08/422/08 23-Jan-09 30-Mar-09 18-Jun-10 66 445
46 00795/101/94/423/97 23-Nop-97 14-Apr-10 06-Sep-10 4525 145
47 00192/101/06/429/06 21-Okt-06 23-Jun-10 20-Des-10 1341 180
48 00978/106/03/429/04 02-Mei-04 05-Agust-09 18-Jun-10 1921 317
49 00332/101/06/429/06 08-Nop-06 06-Jul-10 06-Sep-10 1336 62
50 00035/101/02/429/02 06-Okt-02 20-Agust-09 27-Jan-10 2510 160
51 00029/207/08/429/10 20-Mei-10 04-Jun-10 25-Agust-10 15 82
52 00006/106/09/429/09 31-Jul-09 19-Okt-09 18-Jun-10 80 242
53 00024/107/10/429/10 21-Agust-10 08-Nop-10 14-Des-10 79 36
54 00686/107/02/429/02 29-Nop-02 20-Agust-09 11-Mar-10 2456 203
55 00159/101/10/429/10 30-Sep-10 08-Okt-10 10-Nop-10 8 33
56 01726/101/03/429/04 25-Sep-04 05-Agust-09 25-Jan-10 1775 173
57 01728/101/03/429/04 25-Sep-04 14-Mei-09 28-Sep-10 1692 502
58 00210/106/03/429/03 27-Nop-03 28-Jul-09 27-Jan-10 2070 183
59 01072/107/03/429/04 18-Jul-04 03-Agust-09 22-Jan-10 1842 172
60 00057/107/08/429/08 03-Des-07 07-Mei-09 18-Jun-10 521 407
61 00259/106/07/429/09 05-Des-09 02-Feb-10 28-Sep-10 59 238
62 01149/107/96/424/97 13-Jul-97 24-Mar-09 20-Des-10 4272 636
63 00597/101/03/429/03 22-Nop-03 20-Agust-09 27-Jan-10 2098 160
64 02191/101/03/429/04 12-Nop-04 19-Agust-09 05-Agust-10 1741 351
65 02497/101/98/423/98 11-Des-98 23-Mar-10 05-Agust-10 4120 135
66 00874/101/02/429/03 18-Apr-03 31-Jul-09 27-Jan-10 2296 180
67 00617/107/03/429/03 22-Nop-03 20-Agust-09 26-Jan-10 2098 159
68 00162/107/03/429/03 20-Nop-03 29-Jul-09 05-Agust-10 2078 372
69 04920/101/98/423/99 01-Mar-99 02-Jun-10 05-Agust-10 4111 64
70 00071/101/06/429/06 15-Okt-06 29-Jun-09 20-Des-10 988 539
71 00458/101/02/429/02 14-Des-02 03-Agust-09 26-Jan-10 2424 176
72 00150/101/06/429/06 21-Okt-06 02-Feb-10 20-Des-10 1200 321
73 00662/101/95/423/97 28-Nop-97 12-Apr-10 05-Agust-10 4518 115
74 00986/101/03/429/04 18-Feb-04 10-Agust-09 11-Mar-10 2000 213
75 00004/202/09/429/10 26-Agust-10 28-Sep-10 10-Nop-10 33 43
76 01605/101/96/423/97 28-Jan-98 14-Apr-10 05-Agust-10 4459 113
77 00098/207/06/441/09 05-Nop-09 21-Mei-10 04-Agust-10 197 75
78 00883/107/02/429/03 14-Mei-03 30-Jul-09 25-Jan-10 2269 179
79 00329/101/06/429/06 08-Nop-06 23-Jul-09 20-Des-10 988 515
80 00273/107/03/429/03 20-Nop-03 28-Jul-09 22-Jan-10 2077 178
81 00159/101/02/429/02 23-Okt-02 19-Agust-09 26-Jan-10 2492 160
82 00243/106/07/429/09 04-Des-09 27-Jan-10 18-Jun-10 54 142
83 02067/101/98/423/98 16-Nop-98 14-Apr-10 05-Agust-10 4167 113
84 00219/101/06/429/06 26-Okt-06 19-Agust-09 20-Des-10 1028 488
85 00563/107/03/429/03 22-Nop-03 05-Agust-09 25-Feb-10 2083 204
86 00227/101/06/429/06 26-Okt-06 20-Agust-09 27-Jan-10 1029 160
87 00759/106/06/424/06 27-Okt-06 23-Jun-10 20-Des-10 1335 180
88 00141/106/09/441/09 28-Jan-09 15-Jun-10 30-Jul-10 503 45
89 00012/107/08/429/09 01-Agust-09 20-Agust-09 18-Jun-10 19 302
90 00508/101/03/429/03 21-Nop-03 20-Agust-09 28-Sep-10 2099 404
91 00098/101/06/429/06 15-Okt-06 24-Jun-10 20-Des-10 1348 179
92 00081/101/06/429/06 15-Okt-06 07-Jul-09 20-Des-10 996 531
93 02119/101/99/423/99 23-Okt-99 14-Apr-10 05-Agust-10 3826 113
94 00008/106/09/429/10 27-Okt-10 18-Nop-10 14-Des-10 22 26
95 00558/107/03/429/03 22-Nop-03 05-Agust-09 05-Agust-10 2083 365
96 01184/106/98/423/98 26-Agust-98 28-Sep-10 25-Okt-10 4416 27
97 00817/107/02/429/03 27-Mar-03 29-Jul-09 22-Jan-10 2316 177
98 00531/107/02/429/02 30-Okt-02 05-Agust-09 25-Jan-10 2471 173
99 00292/106/07/429/09 11-Des-09 28-Jan-10 06-Sep-10 48 221
100 00002/105/09/429/09 31-Jul-09 19-Okt-09 18-Jun-10 80 242
* Daluwarsa kegiatan penagihan (asumsi 1 tahun = 365 hari):
Tahun Pajak 1994 dan sebelumnya : 5 tahun (1825 hari)
Tahun Pajak 1995 sampai dengan Tahun Pajak 2007 : 10 tahun (3650 hari)
Tahun Pajak 2008 dan setelahnya : 5 tahun (1825 hari)
Lampiran 7

Hasil sampling secara acak atas 100 dari 205 STP/SKPKB/SKPKBT/SK.


Pembetulan/SK. Keberatan/Putusan Banding yang telah diterbitkan Surat
Paksa tahun 2011
Jumlah Hari
Jumlah Hari
Nomor antara
antara Surat
STP/SKPKB/SKPKBT/SK. Tanggal Tanggal Jatuh
Tanggal Teguran
No. Pembetulan/SK. Jatuh Surat Tempo
Surat Paksa hingga
Keberatan/Putusan Tempo Teguran hingga
terbit Surat
Banding terbit Surat
Paksa
Teguran
1 00081/203/08/429/10 16-Jul-10 03-Agust-10 01-Agust-11 18 363
2 00019/107/10/429/10 13-Agust-10 22-Nop-10 23-Feb-11 101 93
3 00259/107/10/429/10 10-Des-10 11-Jan-11 01-Agust-11 32 202
4 00003/203/09/429/10 26-Agust-10 10-Nop-10 23-Feb-11 76 105
5 00078/207/08/429/11 21-Jul-11 04-Agust-11 07-Sep-11 14 34
6 00241/107/10/429/10 09-Des-10 11-Jan-11 01-Agust-11 33 202
7 00004/107/06/429/11 24-Sep-11 06-Okt-11 05-Des-11 12 60
8 00651/105/08/444/08 31-Jul-08 25-Okt-10 03-Jan-11 816 70
9 00010/240/06/429/10 12-Mei-10 02-Agust-11 14-Sep-11 447 43
10 00064/203/07/429/10 16-Jul-10 10-Agust-10 01-Agust-11 25 356
11 03249/105/96/423/98 06-Agust-98 27-Jan-10 01-Agust-11 4192 551
12 00042/207/09/429/11 05-Agust-11 18-Agust-11 14-Sep-11 13 27
13 00010/105/09/429/09 25-Des-09 10-Nop-10 25-Apr-11 320 166
14 00035/106/11/441/11 21-Jul-11 08-Agust-11 08-Sep-11 18 31
15 00168/107/10/429/10 23-Okt-10 25-Nop-10 25-Apr-11 33 151
16 04703/106/98/423/99 31-Mar-99 21-Jan-10 20-Apr-11 3949 454
17 00001/109/01/429/10 14-Okt-10 07-Jun-11 18-Jul-11 236 41
18 00007/101/10/429/10 11-Agust-10 22-Nop-10 23-Feb-11 103 93
19 00015/201/08/429/10 03-Nop-10 12-Apr-11 30-Jun-11 160 79
20 00067/207/07/429/10 24-Sep-10 20-Apr-11 30-Jun-11 208 71
21 00094/107/10/429/10 24-Sep-10 15-Nop-10 25-Apr-11 52 161
22 01267/101/05/429/06 02-Nop-06 02-Feb-10 30-Jun-11 1188 513
23 00022/203/09/429/11 23-Mar-11 11-Apr-11 01-Agust-11 19 112
24 00045/107/08/429/10 16-Jul-10 03-Agust-10 01-Agust-11 18 363
25 00053/107/09/429/11 07-Sep-11 21-Sep-11 05-Des-11 14 75
26 00032/207/09/429/11 27-Mei-11 15-Jun-11 18-Jul-11 19 33
27 00009/107/11/429/11 18-Mei-11 09-Agust-11 07-Sep-11 83 29
28 00013/107/08/429/11 05-Agust-11 18-Agust-11 14-Sep-11 13 27
29 00090/107/10/429/11 22-Jul-11 02-Agust-11 05-Okt-11 11 64
30 00016/107/08/429/09 02-Agust-09 04-Mei-10 30-Jun-11 275 422
31 00063/203/07/429/10 16-Jul-10 10-Agust-10 01-Agust-11 25 356
32 00269/107/10/429/10 11-Des-10 11-Jan-11 01-Agust-11 31 202
33 00037/207/09/429/11 26-Mei-11 15-Jun-11 18-Jul-11 20 33
34 00010/105/09/429/09 25-Des-09 10-Nop-10 25-Apr-11 320 166
35 00024/240/07/429/10 11-Sep-10 05-Okt-10 04-Jan-11 24 91
36 00264/106/07/429/09 05-Des-09 09-Feb-10 30-Jun-11 66 506
37 00054/107/09/429/10 11-Sep-10 10-Nop-10 25-Apr-11 60 166
38 00341/107/08/441/10 22-Des-10 11-Jan-11 25-Apr-11 20 104
39 00078/107/10/429/10 19-Sep-10 15-Nop-10 23-Feb-11 57 100
40 00080/106/07/429/09 29-Nop-09 15-Jan-10 21-Apr-11 47 461
41 00024/203/09/429/11 23-Mar-11 14-Apr-11 01-Agust-11 22 109
42 00012/106/09/429/09 08-Nop-09 02-Nop-10 23-Feb-11 359 113
43 01400/105/03/424/04 19-Feb-04 22-Jun-10 25-Apr-11 2315 307
44 01051/107/01/424/03 11-Apr-03 14-Mei-09 25-Apr-11 2225 711
45 00025/106/09/441/10 27-Feb-10 15-Jun-10 30-Jun-11 108 380
46 00690/107/02/429/02 29-Nop-02 31-Jul-09 20-Apr-11 2436 628
47 00028/107/09/429/11 30-Jun-11 04-Agust-11 07-Sep-11 35 34
48 00086/207/07/429/11 05-Agust-11 16-Agust-11 27-Sep-11 11 42
49 00047/106/10/441/11 30-Jul-11 16-Agust-11 12-Sep-11 17 27
50 00062/107/10/441/10 09-Jan-11 21-Feb-11 25-Apr-11 43 63
51 00012/106/09/429/11 22-Jul-11 02-Agust-11 05-Okt-11 11 64
52 00187/106/10/429/10 02-Jan-11 12-Apr-11 30-Jun-11 100 79
53 00166/107/10/429/10 23-Okt-10 25-Nop-10 21-Apr-11 33 147
54 00031/207/09/429/11 12-Mei-11 15-Jun-11 18-Jul-11 34 33
55 00033/106/09/429/09 19-Des-09 18-Jan-10 25-Apr-11 30 462
56 00009/106/08/429/09 13-Jun-09 18-Okt-10 30-Jun-11 492 255
57 00027/107/09/429/11 05-Jul-11 21-Jul-11 07-Sep-11 16 48
58 00032/106/08/429/09 02-Agust-09 18-Okt-10 23-Feb-11 442 128
59 00145/101/10/429/11 06-Jul-11 02-Agust-11 18-Okt-11 27 77
60 01752/106/96/423/96 28-Des-96 14-Apr-10 01-Agust-11 4855 474
61 00010/101/11/429/11 18-Mei-11 09-Agust-11 07-Sep-11 83 29
62 00489/107/93/424/93 22-Jan-94 24-Mar-09 20-Apr-11 5540 757
63 00080/107/10/429/10 19-Sep-10 22-Nop-10 23-Feb-11 64 93
64 00004/107/11/429/11 04-Mei-11 04-Agust-11 07-Sep-11 92 34
65 00194/107/10/429/10 11-Nop-10 26-Nop-10 01-Agust-11 15 248
66 00009/107/06/429/11 25-Sep-11 06-Okt-11 05-Des-11 11 60
67 03249/105/96/423/98 06-Agust-98 27-Jan-10 01-Agust-11 4192 551
68 00731/107/02/429/02 29-Nop-02 07-Jul-09 20-Apr-11 2412 652
69 00794/101/97/423/98 01-Apr-98 14-Apr-10 01-Agust-11 4396 474
70 00037/107/10/429/10 19-Sep-10 22-Nop-10 20-Apr-11 64 149
71 00007/106/09/429/09 31-Jul-09 20-Agust-09 25-Apr-11 20 613
72 00011/107/08/429/11 05-Jul-11 21-Jul-11 07-Sep-11 16 48
73 00024/207/09/429/11 23-Mar-11 11-Apr-11 01-Agust-11 19 112
74 00035/106/11/441/11 21-Jul-11 08-Agust-11 08-Sep-11 18 31
75 00229/203/08/441/10 12-Sep-10 01-Apr-11 30-Jun-11 201 90
76 00081/203/08/429/10 16-Jul-10 03-Agust-10 01-Agust-11 18 363
77 02502/106/96/423/97 10-Apr-97 04-Jun-10 01-Agust-11 4803 423
78 00071/107/10/429/11 27-Mei-11 16-Jun-11 22-Jul-11 20 36
79 00017/107/09/429/11 27-Apr-11 15-Jul-11 14-Sep-11 79 61
80 00024/107/09/429/11 29-Jun-11 02-Agust-11 14-Sep-11 34 43
81 00014/107/08/429/09 02-Agust-09 18-Okt-10 23-Feb-11 442 128
82 00080/101/10/429/10 18-Sep-10 22-Nop-10 27-Jul-11 65 247
83 01820/107/03/424/05 12-Mei-05 12-Apr-10 01-Agust-11 1796 476
84 00149/107/10/429/10 19-Okt-10 28-Des-10 20-Apr-11 70 113
85 00096/207/07/429/11 05-Agust-11 16-Agust-11 27-Sep-11 11 42
86 00151/106/07/429/09 02-Des-09 21-Jan-10 30-Jun-11 50 525
87 00225/203/08/441/10 12-Sep-10 01-Apr-11 30-Jun-11 201 90
88 00014/201/08/429/10 04-Agust-10 19-Agust-10 04-Jan-11 15 138
89 00133/107/02/429/02 17-Okt-02 07-Jul-09 01-Agust-11 2455 755
90 00036/106/10/429/11 06-Jul-11 02-Agust-11 14-Sep-11 27 43
91 00002/107/11/429/11 04-Mei-11 04-Agust-11 07-Sep-11 92 34
92 00261/101/10/429/10 11-Nop-10 26-Nop-10 07-Sep-11 15 285
93 00092/107/10/429/10 19-Sep-10 28-Sep-10 25-Apr-11 9 209
94 00586/107/02/429/02 31-Okt-02 22-Nop-10 23-Feb-11 2944 93
95 00019/240/09/429/11 30-Jul-11 18-Agust-11 14-Sep-11 19 27
96 00010/206/09/429/11 30-Jul-11 22-Agust-11 05-Okt-11 23 44
97 00013/205/08/429/10 26-Mar-10 26-Apr-10 25-Apr-11 31 364
98 00008/101/09/429/09 08-Des-09 29-Jan-10 25-Apr-11 52 451
99 00847/101/03/429/04 15-Feb-04 07-Jul-09 01-Agust-11 1969 755
100 00295/107/10/429/11 23-Sep-11 06-Okt-11 05-Des-11 13 60
* Daluwarsa kegiatan penagihan (asumsi 1 tahun = 365 hari):
Tahun Pajak 1994 dan sebelumnya : 5 tahun (1825 hari)
Tahun Pajak 1995 sampai dengan Tahun Pajak 2007 : 10 tahun (3650 hari)
Tahun Pajak 2008 dan setelahnya : 5 tahun (1825 hari)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Arif Pratama

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 17 Desember 1988

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pelajar No.64 Medan 20217

Handphone : 085281766890

E-mail : arifpratama@yahoo.com

Moto hidup : Sesuatu yang sulit bukan tidak mungkin untuk

dikerjakan

Latar Belakang Pendidikan Formal

1995 - 2001 SD Swasta Harapan 2 Medan

2001 - 2004 SMP Negeri 3 Medan

2004 - 2007 SMA Negeri 5 Medan

2007 - 2008 Program Professional IT Telkom Bandung

2007 - 2009 Politeknik Telkom Bandung (tidak selesai)

2009 - sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

47

Anda mungkin juga menyukai