I. Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat
b. Integritas Ego
Gejala : faktor stress, merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan,
keyakinan religius/spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal
diagnosis, perasaan putus asa.
c. Eliminasi
Gejala : Pada kanker servik, perubahan pada pola devekasi, perubahan eliminasi
urinarius misalnya : nyeri.
d. Makanan dan Minuman
Gejala : Pada kanker servik : kebiasaan diet buruk (ex : rendah serat, tinggi lemak,
aditif, bahan pengawet, rasa).
e. Neurosensori
Gejala : pusing, sinkope
f. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : adanya nyeri, derajat bervariasi misalnya : ketidaknyamanan ringan sampai
nyeri hebat (dihubungkan dengan proses penyakit)
g. Pernafasan
Gejala : Merokok, Pemajanan abses
h. Keamanan
Gejala : Pemajanan pada zat kimia toksik, karsinogen
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi
i. Seksualitas
Gejala : Perubahan pola respon seksual, keputihan (jumlah, karakteristik, bau),
perdarahan sehabis senggama (pada kanker serviks), Nullgravida lebih besar dari usia 30
tahun multigravida pasangan seks multiple, aktivitas seksual dini.
j. Interaksi social
Gejala : Ketidak nyamanan/kelemahan sistem pendukung, Riwayat perkawinan
(berkenaan dengan kepuasan), dukungan, bantuan, masalah tentang fungsi/tanggung
jawab peran.
k. Penyuluhan
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga, sisi primer : penyakit primer, riwayat pengobatan
sebelumnya (Doenges, 2000).
2. Diagnosa Keperawatan
a) Ansietas berhubungan dengan diagnosis kanker, takut akan rasa nyeri, kehilangan
femininitas dan perubahan bentuk tubuh.
b) Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan seksualitas, fertilitas, dan hubungan
dengan pasangan dan keluarga.
e) Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik
berhubungan dengan kanker dan konsekuensi kemoterapi,radiasi dan pembedahan.
a) Ansietas berhubungan dengan diagnosis kanker, takut akan rasa nyeri, kehilangan
femininitas dan perubahan bentuk tubuh.
Kriteria Hasil : Menunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa
takut dan cemas
Intervensi:
Rasional : Membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan
pada pengalaman pada kanker.
b) Gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan seksualitas, fertilitas, dan hubungan
dengan pasangan dan keluarga
Ditandai dengan : Mengungkapkan perubahan dalam gaya hidup tentang tubuh, perasaan
tidak berdaya, putus asa, dan tidak mampu. Tidak mengambil tanggung jawab untuk
perawatan diri, kurang mengikuti perubahan pada persepsi diri/persepsi orang lain
tentang peran.
Intervensi :
2) Berikan informasi bahwa konseling sering perlu dan penting dalam proses adaptasi.
Rasional : Memvalidasi realita perasaan pasien dan memberikan izin, untuk tindakan
apapun perlu untuk mengatasi apa yang terjadi.
3) Berikan dukungan emosi untuk pasien/orang terdekat selama tes diagnostik dan fase
pengobatan.
Intervensi :
Rasional : Persepsi kandung kemih penuh, distensi kandung kemih di atas simpisis
pubis menunjukkan retensi urine.
3) Berikan tindakan berkemih rutin, posisi normal, aliran air pada baskom, penyiraman
air hangat pada perineum.
Rasional : Edema atau pengaruh suplai saraf dapat menyebabkan atoni kandungan
kemih/retensi kandung kemih memerlukan dekompresi kandung kemih.
DAFTAR PUSTAKA
Arisusilo, C. (2012). Kanker Leher Rahim (Cancer Cervix) Sebagai Pembunuh Wanita
Terbanyak Di Negara Berkembang. Sainstis. Volume 1, Nomor 1.
Barry j.Beaty and William C.Marquardt. (1996). The Biology of Disease Vector. University Press
of Colorado.
Bell Kay, & Harrold k. (2012). Benefits of attending nurse-led pre-chemotherapy group sessions.
Vol 12 (1). Cancer Nursing practice. Page 27-31
Rahmawan, A. (2009). Kanker serviks pada kehamilan. Banjarmasin: Ilmu Kebidanan dan
Penyakit Kandungan.
Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarw