Dosen Pengampu :
Djodi Antono, B.Tech., M.Eng.
Disusun Oleh :
Melinda Widyasti Dewi
3.39.17.0.16
LT-2D
Motor induksi tiga fase atau yang sering disebut (asynchronous motor)
merupakan motor listrik medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor
di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,
belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3
hingga ratusan HP. Rancangan dan perawatannya sederhana, dapat
disesuaikan pada berbagai aplikasi di lapangan dan pengoperasiannya
ekonomis. Ini sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali motor
induksi pada sisi harga dan kualitas. Karakteristik motor induksi tiga-fasa
adalah arus bebannya tinggi pada sumber tegangan dengan pengasutan
langsung. Menghasilkan arus start dan lonjakan yang tinggi jika
diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan penurunan
tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik.
Motor AC 3 fasa bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada rotornya. Jika pada motor AC 1 fasa
untuk menghasilkan beda fasa diperlukan penambahan komponen
Kapasitor. Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu
stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah
udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm.
Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan pada rotor dibagi
menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor
induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan
statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor
induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi,
kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat
batangan logam terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan stator, akan
timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f/P
keterangan:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL
akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet
akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan
oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor
akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul
karena terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator.
Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan
relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputar rotor (nr). Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada
batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
Thermal relay atau overload relay adalah peralatan switching yang peka
terhadap suhu dan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat suhu
yang terjadi melebihi batas yang ditentukan atau peralatan kontrol listrik
yang berfungsi untuk memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban
lebih.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu Circuit Breaker (CB) agar
dapat melakukan hal-hal diatas, adalah sebagai berikut :
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol
Gambar 19 Time Delay Relay
lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load
Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
L1
L2
L3
MCB
K1 K2 K3
TOLR
V
U W
M
3~
3.4 Hasil Percobaan
3.5 Analisa Hasil Percobaan
Saat push button pada keadaan menutup, maka arus akan mengalir ke kontaktor
K1, kontaktor timer, dan kontaktor K2. Dalam kondisi ini motor akan hidup
dengan sambungan bintang. Dalam waktu yang ditentukan atau disetting
sebelumnya, kontaktor timer akan bekerja dan memutuskan arus ke kontaktor
K2 sedangkan kontak NO pada timer akan menutup sehingga arus akan masuk
ke kontaktor K3 sehingga menghidupkan motor dalam hubungan segitiga.
3.6 Pembahasan
1. Kontaktor magnetik berfungsi sebagai penghubung / kontak dengan
kapasitas yang besar dengan menggunakan daya yang minimal.
2. Sebuah kontaktor terdiri dari koil, kontak Normally Open ( NO ) dan
kontak Normally Close ( NC ). Pada saat kontaktor NO normal akan
membuka dan pada saat kontaktor bekerja NO akan menutup. Sedangkan
kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC
akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.
Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan
tegangan pada koil kontaktor magnetik sesuai spesifikasinya.
3. Hubungan bintang – segitiga yang digunakan untuk pengasutan motor
listrik 3 fasa mulai bekerja (start) dengan belitan bintang (Y), dan
beberapa saat rangkaian bintang terlepas kemudian digantikan dengan
rangkaian segitiga (∆). Melalui metode ini, arus awal yang mencapai
enam kali arus normal dapat dihindarkan dengan hanya memakai 0,58
dari tegangan penuh. Arus yang mengalirpun menjadi 1/3 dari arus
pengasutan langsung (DOL).
4. Saat motor mulai (start) maka rangkaian yang digunakan adalah
hubungan bintang (Y), dan arus yang mengalir adalah ± 1,9 A. Kemudian
setelah lima detik, kontaktor timer mengontak dan meneruskan rangkaian
ke hubungan segitiga ∆ dan arus yang mengalir adalah ± 27,5 A, arus
saat hubungan segitiga inilah yang merupakan arus nominal yang
diperlukan oleh motor listrik 3 fasa untuk berputar secara efektif.
KESIMPULAN
1. Besarnya arus start dipengaruhi oleh jumlah resistor yang dialiri arus, semakin
sedikit jumlah resistor, semakin besar arus yang mengalir pada motor listrik 3
fasa. Hal ini sesuai dengan hokum ohm dimana V = I x R.
2. Faktor keamanan pada rangkaian pengasutan bintang segitiga di bebankan
kepada Circuit Breaker yang berfungsi untuk memutus arus ketika terjadi
hubung singkat dan Thermal Overload Relay yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. TOLR juga peka terhadap
suhu sehingga TOLR akan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat
suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan.
3. Hubungan bintang pada motor dapat di gunakan dengan cara meng-couple U2
V2 dan W2 pada motor listrik 3 fasa.
4. Rangkaian pengasutan bintang – segitiga digunkan untuk mengurangi lonjakan
arus starting motor yang dapat mencapai lima sampai enam kali arus nominal.
5. Prinsip kerja rangkaian pengasutan bintang – segitiga adalah saat S1 menutup,
maka rangkaian bekerja pada hubungan bintang, kemudian seusai dengan
waktu yang ditentukan, hubungan segitiga akan aktif.
6. Faktor keamanan pada rangkaian pengasutan bintang – segitiga di bebankan
kepada Circuit Breaker yang berfungsi untuk memutus arus ketika terjadi
hubung singkat dan Thermal Overload Relay yang berfungsi untuk
memutuskan jaringan listrik jika terjadi beban lebih. TOLR juga peka terhadap
suhu sehingga TOLR akan akan membuka atau menutup kontaktor pada saat
suhu yang terjadi melebihi batas yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://edsa-enginering.blogspot.co.id/2011/05/pengasutan-motor-listrik.html
http://duniasetrum.blogspot.co.id/2012/05/slip-ring-motor.html
http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/
https://listrikpemakaian.wordpress.com/2011/07/11/kontaktor-magnetik-
magnetic-contactor-mc/
https://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/27/kontaktor-magnet/
http://dunialistrikelektron.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-kontaktor-magnet-
dan.html
http://alamatapasaja.blogspot.co.id/2015/07/kontaktor-dan-cara-kerjanya.html
https://babagilemu.blogspot.co.id/2017/07/pengasutan-motor-induksi-3-fasa-
direct.html
http://dunia-listrik-88.blogspot.co.id/2014/03/motor-listrik-ac-3-fasa_19.html
http://electric-mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html