Anda di halaman 1dari 17

Nilai :

MAKALAH PENGANTAR TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


USAHATANI KOMODITAS
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Agroindustri
Dosen Pengampu : Bapak Ir. Bambang Aris Sistanto, Dipl. IE, MP

Oleh :
Halimatussa’diyah (240110160002)
Muhamad Iqbal (240110160014)
Kelas : A
Hari, Tanggal Tugas : Kamis, 24 November 2016

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016
ABSTRAK
Pertumbuhan penduduk adalh perubahan populasi sewaktu-waktu, dan
dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah
populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran.

Faktor pertumbahan penduduk bias terjadi karena :

1. Kelahiran
a. Menikah usia muda
b. Tidak di adakannya program KB
c. Anak merupakan penentu social
2. Migrasi Penduduk
a. Ingin mengubah nasib dengan berpindah tempat
b. Banyaknya lapangan perkerjaan
c. Ingin mendapatkan pendidikan yang memadai

Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Perubahan


jumlah penduduk ini disebut sebagai pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Tingkat
pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong tinggi.

Angka pertumbuhan penduduk Indonesia yang telah dicapai tersebut


dipandang cukup berlebih jika dikaitkan dengan produksi pangan yang
tersedia di Indonesia.

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat


mempertahankan hidup dan karenanya kecukupan pangan bagi setiap orang
harus terpenuhi.
Penduduk dan kebutuhan pangan merupakan satu kesatuan yang sangat
erat kaitannya, kebutuhan pangan di Indonesia setiap tahunnya mengalami
kenaikan karena jumlah penduduk yang semakin meningkat, tetapi produksi
mengalami penurunan karena lahan pertanian semakin berkurang.
Kita sebagai penduduk Indonesia yang membutuhkan bahan pangan
terutama padi, maka kita juga harus melestarikan alam yang disediakan
sebagai lahan pertanian untuk bertani.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena dengan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah pengantar teknik pertanian dan biosistem yang
berjudul “JUMLAH PENDUDUK DAN KEBUTUHAN PANGAN (PADI)”.
Meskipun terjadi berbagai kendala yang kami alami dalam proses
pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Ir. Totok Herwanto,
M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar teknik pertanian dan
biosistem yang telah bersedia memberikan materi mata kuliah ini kepada
kami dan teman-teman mahasiswa lainnya.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami ketahui tentang jumlah penduduk
dan keadaan pangan komoditas padi pada tahun 2005 hingga 2015, serta
bagaimana jumlah penduduk dan keadaan pangan komoditas padi yang harus
disediakan pada tahun 2050. Karena itu kami berharap semoga makalah ini
dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah pengantar teknik pertanian
dan biosistem ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jatinangor, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI

Judul……………………………………………..……………………………………...…i
Abstak………………………………………………..…………………………...……….ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………iii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iv
BAB I .................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN .............................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumsani Masalah ...............................................Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan ................................................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Kegunaan ............................................................................................................ 2
BAB II................................................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 3
2.1 Penduduk dan Kebutuhan Pangan....................................................................... 3
2.2 Perkembangan Penduduk dan Ketersediaan Pangan........................................... 4
BAB III ............................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 5
BAB IV ............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
4.1 Simpulan ........................................................................................................... 11
4.2 Saran ................................................................................................................. 11
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan


yang akan berpengaruh pada kebutuhan pangan dan penyediaan pangan di
Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan bahan pangan
sangat erat keterkaitannya.
Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka harus diiringi juga dengan
meningkatnya bahan pangan di Indonesia. Banyaknya penduduk juga berpengaruh
akan semakin hilangnya lahan pertanian di Indonesia. Dengan berkurangnya lahan
pertanian maka itu juga berpengaruh terhadap semakin berkurangnya bahan
pangan yang tersedia di Indonesia.
Thomas Robert Malthus (1798) telah memprediksikan bahwa dunia akan
menghadapi ancaman karena ketidak mampuan penyediaan pangan yang memadai
bagi penduduknya.
Pertambahan penduduk dapat mengurangi lahan pertanian disebabkan karena
penduduk akan menjadikan lahan pertanian sebagai bangunan seperti rumah,
kantor, dan sebagainya.
Semakin padatnya jumlah penduduk akan menyebabkan ketidak stabilan
kebutuhan pangan karena produksi padi/beras menurun.
Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat
mempertahankan hidup dan karenanya kecukupan pangan bagi setiap orang harus
terpenuhi.
Kita sebagai penduduk Indonesia yang membutuhkan bahan pangan terutama
padi, maka kita juga harus melestarikan alam yang disediakan sebagai lahan
pertanian untuk bertani.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah penduduk dari tahun 2005 hingga 2015?
2. Bagaimana kebutuhan pangan (padi) perorang perkapita pertahun dan
kebutuhan total pada tahun 2005 hingga 2015?
3. Berapa hasil pertanian (padi) pada tahun 2005 hingga 2015 dan
bandingkan kebutuhan pangan (padi) dengan hasil pertanian (padi)?
4. Perkirakan jumlah penduduk pada tahun 2050!
5. Bagaimana kebutuhan pangan (padi) pada tahun 2050 dan berapa pangan
(padi) yang harus disediakan pada tahun 2050?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jumlah penduduk dan kebutuhan pangan di Indonesia.
2. Untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan pangan di Indonesia.
3. Untuk memperkirakaan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2050.
4. Untuk memperkirakan kebutuhan pangan yang harus tersedia pada tahun
2050.

1.4 Kegunaan
1. Menjadi bahan penambah wawasan terkait jumlah penduduk dan
kebutuhan pangan.
2. Menjadi bahan penambah wawasan terkait perkiraan jumlah penduduk dan
kebutuhan pangan yang harus tersedia pada tahun 2050.
3. Untuk menginformasikan kepada para pembaca mengenai ketersediaan
pangan di Indonesia terhadap jumlah pangan yang dibutuhkan penduduk
Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Persaingan antara jumlah penduduk dan kebutuhan pangan setiap tahunnya


semakin meningkat, pangan adalah komoditas strategi karena merupakan
kebutuhan dasar manusia. Hal ini merupakan agenda yang sangat serius karena
menentukan keberlangsungan hidup penduduk Indonesia.

2.1 Penduduk dan Kebutuhan Pangan

Jumlah penduduk Indonesia akan senantiasa mengalami kenaikan setiap


tahunnya, waluaupun kenaikan tersebut tidak stabil dan tidak menentu, tetapi
dapat dinyatakan kenaikan penduduk Indonesia setiap tahunnya mencapai 1,3%.
Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia mencapai 226.254.700 jiwa
mengalami peningkatan sekitar 1,33% pada tahun 2006 dengan jumlah penduduk
229.264.000 jiwa. dari tahun 2007 hingga 2013 jumlah penduduk Indonesia
mengalami peningkatan sekitar 1,30-1,32% setiap tahunnya dengan hasil akhir
pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 251.268.300 jiwa, dan
pada tahun 2013 menuju tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia mengalami
peningkatan yang lebih kecil yaitu sekitar 1,26% dengan jumlah penduduk
254.454.800 jiwa. pada tahun 2014 menuju tahun 2015 penduduk Indonesia
mengalami peningkatan yang lebih kecil yaitu hanya sekitar 1,22% dengan jumlah
penduduk akhi 2015 sekitar 257.563.800 jiwa.
Angka pertumbuhan penduduk Indonesia yang telah dicapai tersebut
dipandang cukup berlebih jika dikaitkan dengan produksi pangan yang tersedia di
Indonesia.
Besarnya jumlah penduduk terkait langsung dengan kebutuhan bahan
pangan utama sumber karbohidrat yaitu beras. Sebagaimana dilaporkan, sejak
tahun 2005 -2015 kebutuhan pangan kilo gram per kapita per tahun mengalami
peningkatan dan penurunan, yaitu 139,2 kg (2005), 138 kg (2006), 137 kg (2007),
136,9 kg (2008), 136,2 kg (2009), 135,15 kg (2010), 136,06 kg (2011), 134 kg
(2012), 132,2 kg (2013), 130,2 kg (2014), 128,04 kg (2015), sehingga diperoleh
rata-rata kebutuhan pangan dari tahun 2005-2015 yaitu 122,98 kg per kapita per
tahun.
Penduduk dan kebutuhan pangan merupakan satu kesatuan yang sangat
erat kaitannya, kebutuhan pangan di Indonesia setiap tahunnya mengalami
kenaikan karena jumlah penduduk yang semakin meningkat, tetapi produksi
mengalami penurunan karena lahan pertanian semakin berkurang.

2.2 Perkembangan Penduduk dan Ketersediaan Pangan

Tingkat pertambahan penduduk dihitung berdasarkan persentase relatif


atau persentase penurunan relatif dari jumlah penduduk neto per tahun.
Pertambahan alami adalah selisih antara jumlah kematian di Indonesia.
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Perubahan
jumlah penduduk ini disebut sebagai pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
penduduk adalah bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk. Tingkat
pertumbuhan penduduk di Indonesia masih tergolong tinggi.
Besarnya jumlah penduduk di Indonesia terkait langsung dengan
ketersediaan pangan, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menuntut
pemenuhan pangan yang sangat besar pula. Dibutuhkan 130 kg beras untuk setiap
orang per tahunnya. Belum maksimalnya penyediaan pangan yang ditandai
dengan besarnya impor kebutuhan pangan saat ini, menjadi pertanda yang serius
bagi kita agar memiliki perhatian pada persoalan penyediaan pangan di Indonesia.
Indonesa sebagai Negara agraris ke-4 di dunia memilik lahan pertanian
yang sangat luas. Departemen Pertanian mencatat Indonesia memiliki kurang
lebih 30 juta hektar lahan pertanian.
Angka 257.563.800 jiwa penduduk Indonesia pada tahun 2015, bukanlah
sekedar pertambahan jumlah penduduk yang cukup dipandang sebelah mata.
Angka 257.563.800 jiwa bias berubah menjadi bencana yang “mengerikan”
apabila kita tidak pernah memikirkannya secara serius. Bila kita tidak mampu
menyediakan pangan yang cukup, maka angka 257.563.800 jiwa akan melahirkan
bencana kelaparan masal.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Jumlah Penduduk tahun 2005-2015

TAHUN JUMLAH PENDUDUK


2005 226.254.700 Jiwa
2006 229.264.000 Jiwa
2007 232.296.800 Jiwa
2008 235.360.800 Jiwa
2009 238.465.200 Jiwa
2010 241.613.100 Jiwa
2011 244.808.300 Jiwa
2012 248.037.900 Jiwa
2013 251.268.300 Jiwa
2014 254.454.800 Jiwa
2015 257.563.800 Jiwa

Pada tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia mencapai 226.254.700 jiwa


mengalami peningkatan sekitar 1,33% pada tahun 2006 dengan jumlah penduduk
229.264.000 jiwa. dari tahun 2007 hingga 2013 jumlah penduduk Indonesia
mengalami peningkatan sekitar 1,30-1,32% setiap tahunnya denganhasil akhir
pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai 251.268.300 jiwa, dan
pada tahun 2013 menuju tahun 2014 jumlah penduduk Indonesia mengalami
peningkatan yang lebih kecil yaitu sekitar 1,26% dengan jumlah penduduk
254.454.800 jiwa. pada tahun 2014 menuju tahun 2015 penduduk Indonesia
mengalami peningkatan yang lebih kecil yaitu hanya sekitar 1,22% dengan jumlah
penduduk akhi 2015 sekitar 257.563.800 jiwa.
3.2 Kebutuhan pangan (beras/padi) perorang perkapita pertahun dan
kebutuhan total pada tahun 2005 hingga 2015

Konsumsi Beras Perkapita dari Jumlah Penduduk Indonesia 2005-2015

Tahun Kebutuhan Kebutuhan Total Kebutuhan


Pangan/Beras Pangan/Beras Pangan/Beras
(perorang/hari) (kg/kapita/tahun) pertahun
(juta ton)
2005 0,56 139,2 39,46

2006 0,57 138 39,98

2007 0,57 137 40,06

2008 0,56 136,9 41,36

2009 0,56 136,2 42,13

2010 0,57 135,15 44,01

2011 0,56 136,06 46,19

2012 0,56 134 48,53

2013 0,57 132,3 49,55

2014 0,57 130,2 51,23

2015 0,58 128,04 52,91

rata-rata ( x ) 0,57 122,98 45,03

Dari data yang telah dipaparkan diatas bahwa kebutuhan pangan penduduk
Indonesia perorang/hari mengalami ketidak stabilan sehingga mengalami
peningkatan dan penurunan setiap tahunnya. Begitupun dengan kebuthan
penduduk Indonesia kg/kapita/tahun mengalami peningkatan dan penurunan yang
tidak stabil. Tetapi dalam total kebutuhan pangan penduduk Indonesia dari tahun
2005 hingga 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan dari tahun 2005 hingga 2015
rata-rata kebutuhan pangan penduduk Indonesia perorang/hari mencapai 0,57,
rata-rata kebutuhan pangan kg/kapita/tahun mencapai 122,98, dan rata-rata
kebutuhan total mencapai 45,03 juta ton.

Ketidak stabilan kebutuhan pangan disebabkan karena jumlah penduduk


yang semakin bertambah, sedangkan produksi padi/beras menurun.

3.3 Hasil pertanian (beras/padi) pada tahun 2005 hingga 2015 dan
perbandingan kebutuhan pangan (beras/padi) dengan hasil pertanian

Selama kurun waktu 2005-2015, produksi padi di Indonesia terus mengalami


peningkatan bahkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan yang sangat tinggi
mencapai 75,4 juta ton, kecuali pada tahun 2011 dan 2014. Rata-rata kenaikan
produksi adalah sekitar 0,6 ton per tahun atau 1,6 persen per tahun. Sedangkan,
kenaikan produksi tertinggi dicapai pada tahun 2015 yang meningkat sekitar 5.5
juta ton dibandingkan produksi pada tahun 2013, produksi padi mencapai 71,3
juta ton padi.. Kenaikan produksi lebih merupakan faktor penjelas terjadinya
kenaikan produksi padi pada tahun 2015. Seperti dalam tabel dibawah ini :

Tahun Hasil Pertanian (Padi) juta ton


2005 54,2
2006 54,2
2007 55,1
2008 60,3
2009 64,4
2010 66,7
2011 65,7
(Lanjutan)

2012 69,1
2013 71,3
2014 70,9
2015 75,4

Berdasarkan data diatas, maka dapat disimpulkan produksi padi di


Indonesia mengalami peningkatan pertahun hingga pada tahun 2015 Indonesia
mengalami peningkatan produksi padi yang sangat meningkat dari tahun-tahun
sebelumnya yaitu 75,4 juta ton, tetapi pada tahun 2014 Indonesia mengalami
penurunan produksi padi dari 71,3 jutan ton menjadi 70,9 juta ton.
Pada masa sekarang tingkat konsumsi masyaratkat Indonesia itu sangat
tinggi karena pertumbuhan masyarakat sangat pesat oleh karena itu pada masa
yang akan datang produksi padi harus mengalami peningkatan agar antara
produksi dan konsumsi seimbang. Bahkan Wapres yaitu Yusuf Kalla melakukan
pengukuran dengan menggunakan takaran beras dengan jumlah berbeda yang
dimasak dipenanak nasi elektronik dengan takaran air masing-masing setengah
kuku jari telunjuk di atas permukaan beras.
Jumlah takaran tersebut antara lain yang pertama dari Survei Sosial
Ekonomi Nasional (Susenas) rumah tangga ukuran 87,63/tahun atau 249gr/hari,
kedua dari BPS/Kemendag rumah tangga+rumah makan 114kg/tahun atau
312gr/hari. Lalu yang ketiga yaitu takaran data neraca beras kementan
124kg/tahun atau 340gr/hari dan yang keempat dari Badan Pusat Statistik
139kg/tahun atau 380gr/hari.
Setelah dibandingkan antara tingkat produksi dan konsumsi beras
Indonesia mengalami keseimbangan antara produksi dan konsumsi beras tetapi
Indonesia tetap harus meningkatkan produksi padi karena konsumsi masyarakat
Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan.
3.4 Perkiraan jumlah penduduk tahun 2050

Jika dari tahun 2005 hingga 2015 penduduk Indonesia mengalami


kenaikan sekitar 1,3% setiap tahunnya, dengan jumlah akhir penduduk Indonesia
pada tahun 2015 mencapai 257.563.800 jiwa. Maka, dapat diperkirakan pula
jumlah penduduk Indonesia yang akan datang dapat mengalami peningkatan
sekitar 1,3%. Jika pada tahun 2015 penduduk Indonesia mencapai 257.563.800
jiwa dengan kenaikan 1,3% penduduk Indonesia pada tahun 2016 mencapai
sekitar 260.912.129 jiwa, pada tahun 2020 penduduk Indonesia mencapai sekitar
274.746.425 jiwa, begitupun seterusnya dari tahun ke tahun jumlah penduduk
Indonesia dinyatakan mengalami kenaikan sekitar 1,3%. Dengan perkiraan
kenaikan 1,3% setiap tahunnya maka pada tahun 2050 penduduk Indonesia
dinyatakan mencapai sekitar 374.146.400 jiwa.

3.5 Kebutuhan pangan pada tahun 2050 dan pangan yang harus disediakan
pada tahun 2050

Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk terbesar keempat di


dunia setelah Cina, India, dan AS. Dan seiring berjalannya waktu pertumbuhan
penduduk di Indonesia juga semakin meningkat. Dengan semakin cepatnya laju
pertumbuhan penduduk setiap waktu, maka bertambah pula kebutuhan pangan
yang harus disediakan memenuhi tingkat konsumsi yang semakin tinggi.
Beras adalah bahan makanan pokok penduduk Indonesia. Iklim yang
hangat serta daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi sangat cocok sebagai
tempat budidaya beras.
Di tahun 2015 penduduk Indonesia mencapai 257 juta jiwa, dan kebutuhan
pangan di tahun yang sama jumlah konsumsi beras adalah 35.123.000 ton.
Perkembangan penduduk yang meningkat setiap tahunnya menunjukkan
bahwa Indonesia akan menjadi negara yang berpenduduk sangat besar pada
beberapa waktu ke depan. Perkiraan kebutuhan pangan didasari pada
pertumbuhan penduduk. Setiap tahunnya kebutuhan beras di Indonesia naik
sebesar 0.94%. Pada tahun 2015 kebutuhan beras di Indonesia mencapai 35 juta
ton. Pada 2050 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan melebihi angka 300
juta penduduk. Diperkirakan kebutuhan beras mencapai 48 juta ton.
Indonesia perlu waspada terhadap konsumsi beras yang tinggi oleh
masyarakat Indonesia yang jika dibiarkan akan mengancam ketahanan pangan
nasional. Hal yang mesti dipersiapkan untuk menghadapi kebutuhan beras yang
meningkat adalah peningkatan produksi beras dengan cara meningkatkan luas
lahan untuk penanaman padi.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dari pemaran di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Pertumbuhan penduduk dari tahun 2005-2015 mencapai kenaikan
sekitar 1,3% setiap tahunnya.
2. Tingkat pertumbuhan penduduk sangat erat kaitannya dengan
kebutuhan pangan yang harus tersedia, karena ketidakmampuan
penyediaan pangan dapat berdampak serius pada penduduk Indonesia.
3. Indonesia mengalami keseimbangan antara kebutuhan dan produksi
pangan (padi).
4. Pada tahun 2050 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai
374.146.400 jiwa, dengan kebutuhan pangan (padi) yang diperlukan
mencapai 48 juta ton.

4.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan khususnya kepada pemerintah dan
umumnya kepada seluruh penduduk Indonesia sebagai para penentu
kebijakan ialah agar dengan serius melihat perkembangan penduduk di
Indonesia yang tergolong besar, serta ketersediaan pangan untuk
berlangsungnya kehidupan penduduk Indonesia, karena ketersediaan
pangan yang cukup akan membantu menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas.
SUMBER REFERENSI

World Bank. 2016. Population Of Indonesia. [Online]. Tersedia :


https://www.google.co.id/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_&met_y=
sp_pop_totl&idim=country:IDN:PHL&hl=en&dl=en. (Diakses, 2
November 2016
http://nasional.kompas.com/read/2009/08/24/08455440/Konsumsi.Beras.0.54.Kg.
per.Orang.per.Hari (Diakses, 2 November 2016)
http://bkpd.jabarprov.go.id/2015-indonesia-surplus-beras-terjadi-surplus-
produksi-beras-di-2015-sebesar-10572-juta-ton/ (Diakses, 2 November
2016)
http://www.bappenas.go.id/files/3713/9346/9271/RPJMN_Bidang_Pangan_dan_P
ertanian_2015-2019.pdf (Diakses, 2 November 2016)
digilib.unila.ac.id/1171/6/BAB%20I.pdf (Diakses, 2 November 2016)
www.bappenas.go.id/files/4313/5228/1878/tabel-1.pdf (Diakses, 2 November
2016)
http://www.pertanian.go.id/EIS-ASEM-2014/Padi%20Nasional.pdf (Diakses, 2
November 2016)
nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/.../5produksi-pangan-indonesia. (Diakses, 2
November 2016)
bappenas.go.id/files/5713/5229/9214/2-profil.pdf (Diakses, 2 November 2016)
www.bps.go.id (Diakses, 2 November 2016)
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183
(Diakses, 2 November 2016)
m.republika.co.id (Diakses, 2 November 2016)
http://googleweblight.com/?lite_url=http://m.republika.co.id/berita/nasional/umu
m/15/03/21/nlihft-berapa-tingkat-konsumsi-beras-secara-
nasional&ei=4QTgBGK0&lc=en-
ID&s=1&m=836&host=www.google.co.id&ts=1478174325&sig=AF9Ne
dnNSXirRryzP0d0RLiYrek0svPVaw (Diakses, 2 November 2016)
Aprilia, Ririn. 2015. 2015 Indonesia Surplus Beras. Terdapat pada:
http://m.news.viva.co.id/news/read/647096-2015-indonesia-surplus-beras
(Diakses, 3 November 2016)
Der Schaar, van. 2016. Beras. Terdapat pada: http://indonesia-
invesments.com/id/bisnis/komoditas/beras/item183 (Diakses, 3 November
2016)
Nur Rachmi, Muhammad. 2015. Berapa Konsumsi Beras Kita Setahun?. Terdapat
pada: http://beritagar.id/artikel/infografik/berapa-konsumsi-beras-kita-
setahun (Diakses, 3 November 2016)
Anny Mulyani dkk. 2011. Potensi dan Ketersediaan Sumber Daya Lahan Untuk
Mendukung Ketahanan Pangan (Diakses, 3 November 2016)

Anda mungkin juga menyukai