A. Latar Belakang
Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolism
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energy
(Proverawati;Asfuah;2010:1). Gizi menjadi bagian sangat penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan. Gizi didalamnya memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan
dan kecerdasan. Oleh sebab itu, gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya
manusia. Status gizi yang baik pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena
ketika status gizi balita buruk dapat menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun
kemampuan berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas kerja. Jenis
makanan dan cara pemberiannya pun perlu sesuai dengan keadaaan pertumbuhan badan
dan perkembangan kecerdasanya. Sehingga,akan diperoleh gizi yang seimbang untuk
balita. Pada dasarnya, kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai usia, jenis kelamin,
aktivitas, berat badan, tinggi badan dll.
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut
keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli
makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang
secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.
Balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak usia lebih satu tahun
sampai tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia lebih dari tiga tahun
sampai lima tahun yang dikenal dengan usia “prasekolah’’. Anak dibawah lima tahun
merupakan kelompok yang menunjukan pertumbuhan badan yang pesat namun
kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan
gizi.(Proverawati, Asfuah;2010;127)
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi
merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka.
Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali
menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang
optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak
yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.
Seperti yang diamanatkan dalam UUD no 4 th 1979 pasal 2 ayat 3 tentang
kesejahteraan anak yang berbunyi “Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan,
baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan”. Pasal ini mempunyai arti
bahwa anak berhak mendapatkan kasih sayang. Oleh karena itu sebagai orang tua harus
merawat dan menjaga buah hatinya dengan baik. Tingginya angka kematian bayi dan
anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara-negara yang sedang berkembang
termasuk Indonesia. (Suhardjo;2007:vii) Angka kematian bayi dan anak tersebut bisa
saja disebabkan salah satu faktornya yaitu tentang pemberian asupan gizi yang kurang
memadai.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan.
Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah
makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
B. Analisa Situasi
1. Peserta
Pesertanya yaitu Ibu-Ibu atau bapak-bapak yang membawa anaknya ke
posyandu, orangtua telah memiliki pengetahuan bahwa gizi yang seimbang penting
diberikan pada anak balita untuk mencegah stunting karena diberitahu oleh petugas
kesehatan.
2. Tempat penyuluhan : Penyuluhan akan dilaksanakan di Puskesmas Banyumulek
3. Penyuluh : Mahasiswa/i semester VII A Stikes Mataram
E. Materi
1. Pengertian gizi seimbang pada balita
2. Manfaat gizi seimbang pada balita
3. Menu seimbang pada balita
4. Penatalaksanaan gizi seimbang pada balita
5. Tips untuk balita susah makan
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
G. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik
H. Kegiatan Pembelajaran
I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Satuan pengajar sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
c. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
b. Peserta mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
1. Jangka Pendek
a. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
pengertian gizi seimbang pada balita
b. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
manfaat gizi seimbang pada balita
c. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
pengertian kurang gizi
d. Minimal 60 % sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
menu seimbang pada balita
e. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan
penatalaksanaan gizi seimbang pada balita
f. Minimal 60% sasaran dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menyebutkan
tips untuk balita susah makan.
2. Jangka Panjang
Pertanyaan Evaluasi
I. PENGERTIAN
Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang
beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2008). Gizi seimbang pada balita adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal balita.
Menu seimbang : Menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dengan jumlah
dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna
pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan
perkembangan (Almatsier, 2006). Peranan berbagai kelompok bahan makanan tergambar
dalam piramida gizi seimbang yang berbentuk kerucut. Populer dengan istilah “TRI
GUNA MAKANAN”.
Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-
tepungan yang digambarkan di dasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran
dan buah-buah digambarkan bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun,
yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan bagian atas
1. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan
(telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-
tumbuhan.
Fungsi Protein:
a. Penunjang pertumbuhan
b. Pengaturan proses tubuh
c. Energi.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat
asupan makanan dari ASI. Seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi.
Fungsi Karbohidrat:
a. Energi
b. Aksi pencadangan protein
c. Pengaturan metabolisme lemak
d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal.
3. Lemak
Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan yang tidak larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen. Asam lemak
jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat, stearat
yang merupakan unsur utama mentega coklat.
Fungsi Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi, setiap gram lemak
jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Lemak bertindak sebagai
barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan
yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan
dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai
kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak
dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi
vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak : ASI,
susu formula, minyak goreng, margarine, daging
4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi
untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988)
Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu
makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman
penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel,
meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam
usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
a. Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
b. Vit B : beras merah
c. Vit C : jeruk, jambu biji
d. Vit D : buah dan sayur
e. Vit K : jambu biji.
5. Mineral
Fungsi mineral
a. Mengaktifkan metabolisme tubuh
b. ASI, susu formula, garam dapur, hati.
A. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang penyakit
B. Mempercepat pertumbuhan fisik
C. Untuk pengembangan otak dan mental anak
D. Memenuhi kebutuhan gizi balita
E. Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat
F. Tidak mudah lelah
1. Nasi, roti, sereal, dan gandum (oat) mengandung karbohidrat yang sangat tinggi,
selain itu juga terdapat serat larut, protein nabati, vitamin, dan mineral.
Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energi bagi anak-anak untuk beraktivitas.
Sumber karbohidrat lain yang juga bisa kita kenalkan adalah kentang dan umbi-
umbian (ubi jalar, misalnya).
2. Ikan, daging, ayam, telur, dan kacang-kacangan merupakan sumber protein yang
berperan sebagai zat pembangun. Biasanya anak yang kurang asupan protein
hewani, akan terhambat proses pertumbuhan.
3. Sayur-sayuran dan buah mengandung serat yang sangat dibutuhkan dalam proses
pencernaan makanan. Fungsinya membantu kerja usus, sehingga memudahkan
buang air besar dan mencegah susah buang air besar pada anak.
4. Keju dan yoghurt merupakan produk turunan dari susu. Semua produk dari susu
mengandung banyak kalsium yang dibutuhkan tulang dan sebagai pembentuk sel
darah merah selain itu juga mengandung mineral dan protein.
5. Mentega, margarin, dan minyak merupakan sumber lemak, selain lemak bahan-
bahan ini juga mengandung vitamin dan mineral. Berfungsi sebagai sumber energi
yang lebih efektif (dibandingkan dengan karbohidrat dan protein) dan
memberikan cita rasa enak. Contoh sumber lemak yang sangat dianjurkan untuk
batita adalah unsalted butter (mentega tawar) dan minyak zaitun (olive oil) karena
kandungan minyak tak jenuhnya paling tinggi. Namun perlu juga di catat, terlalu
banyak mengonsumsi makanan yang diproses dengan mentega, margarin maupun
minyak goreng dapat menyebabkan kegemukan pada anak. Untuk mengatasinya,
kita dapat memilih sumber lemak baik/sehat atau kombinasikan gorengan dengan
sayuran yang mengandung serat karena serat dapat melunturkan lemak dalam
usus.
Buah 2x
Bubur susu 2x
Buah 1x
Bubur susu 2x
Buah 1x
Bubur susu 1x
10 s/d 12 ASI 1x
Buah 3x
seperti keluarga
Buah 1x
Makanan kecil 1x
Keterangan :
EVALUASI
Pertanyaan :
Jawab :
1. Gizi seimbang pada balita adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal balita.
2. Manfaat gizi seimbang pada balita :
a. Menjaga daya tahan tubuh balita sehingga tidak mudah terserang penyakit
b. Mempercepat pertumbuhan fisik
c. Untuk pengembangan otak dan mental anak
d. Memenuhi kebutuhan gizi balita
e. Balita menjadi lebih aktif dan bersemangat
f. Tidak mudah lelah.
Mengetahui,
(___________________________) (___________________________)
NIP. NIDN.