Anda di halaman 1dari 10

Study Construction of Gillnet In The Village Nipah Panjang 1, Subdistrict of Nipah

Panjang, East Tanjung Jabung Regency, Province of Jambi

By

Aliman Sutrisno1) Irwandy Syofyan2) Isnaniah2)

Abstract

This study was conducted in November 2013 in the Village of Nipah Panjang 1,
District Nipah Panjang, East Tanjung Jabung Regency, Province of Jambi. The method used
in the research study construction gillnet fishing gear is a method of survey. The purpose of
this study was to compile information about the specifications of gillnet fishing gear
operating in the village of Nipah Panjang 1 . After doing research on the net to know that
gillnet operated in the village most of the Nipah Panjang 1 has a construction similar to that
of the gill nets are generally composed of ris top rope buoy rope , net weight , lower ris rope ,
buoys , big bouys and sinker . It's just shortening value less than 30 % , while there is a
difference in vertices of the mesh gillnet use this is caused from the characteristics of the
material . If the materials used PA multifilament englis knot used for the passage of knots and
knot using monofilament double englis knot because the danger of a more slippery surface.

Keywords: Contruction, Gillnet, Jambi

1)
Student of Fisheries and Merine Science Faculty, Riau University
2)
Lecturer of Fisheries and Merine Science Faculty, Riau University

PENDAHULUAN bantuan dan trobosan-trobosan baru dalam


Kemajuan teknologi dalam bidang bidang penangkapan ikan.
penangkapan ikan yang semakin Perkembangan usaha perikanan
berkembang memberikan dampak positif tangkap dapat dilihat berdasarkan
terhadap peningkatan permintaan pasar. perkembangan konstruksi dan rancangan
Sebagian besar ikan yang di kirim ke alat penangkapan, semakin majunya
negara tetangga ( Ekspor ) dan pasar lokal teknologi yang digunakan dalam
adalah ikan-ikan yang berasal dari laut. penangkapan. Konstruksi dari alat
Hal ini memberikan gambaran dari penangkapan ikan merupakan bentuk
perubahan usaha penangkapan ikan yang umum pengambarkan suatu alat
mulaya melakukan penangkapan ikan penangkapan ikan dengan bagian-
untuk kebutuhan pasar-pasar lokal bagiannya dengan jelas sehinga dapat
sekarang telah merambah sampai ke pasar- dimegerti (Syahputra, 2009).
pasar internasional. Perubahan daerah Kabupaten Tanjab Timur adalah
penangkapan yang dulunya hanya daerah pemekaran di Provinsi Jambi.
melakukan penangkapan pada daerah Letak kabupaten yang memiliki luas 5.330
pantai sekarang mulai melakukan km2 ini sangat strategis, karena
penangkapan sampai kelaut lepas. berdekatan dengan pusat pertumbuhan
Kemajuan ini tidak lepas dari dukungan ekonomi regional Singapura–Batam–Johor
pemerintah khususnya Dinas Perikanan (SIBAJO) atau Indonesia - Singapura –
dan Kelautan yang selalu memberikan Malaysia (IMS). Daerah di Pesisir Timur
Sumatera ini, bagian Utara dan Timurnya
berbatasan langsung dengan Laut Cina ikan-ikan kecil dan hewan-hewan air
Selatan, sementara sebelah Selatan dengan lainnya.
Kabupaten Muara Jambi, dan sebelah Salah satu kegiatan penangkapan di
Barat berbatasan dengan Kabupaten Desa Nipah Panjang 1 mengunakan alat
Tanjab Barat (Sutrisno, 2012). penangkapan ikan seperti, gillnet yang
Luas perairan Kabupaten Tanjung daerah operasi penangkapanya berada di
Jabung Timur yang memiliki potensi perairan selat berhala yang berbatasan
ekonomis pada tahun 2010 total produksi langsung dengan Laut Cina Selatan. Untuk
ikan mencapai 24.101 Ton dimana potensi alat tangkap gillnet terbagi lagi menjadi
areal perairan laut seluas 77.575 Ha dari dua yaitu jaring kurau dan jaring bawal.
berbagai jenis perairan di Kabupaten Dari kedua alat penangkapan tersebut baru
Tanjung Jabung Timur ini dengan diketahui jenisnya sedangkan untuk
penghasil utama terdapat di Kecamatan konstruksinya belum ada data dan
Mendahara, Nipah Panjang, Sadu, Kuala penelitian secara mendetail. Berdasarkan
Jambi dan Muara Sabak Timur. Meratanya gambaran diatas peneliti tertarik untuk
potensi perikanan yang ada di Kabupaten melakukan penelitian mengenai konstruksi
Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi ini dari alat tangkap jaringinsang (gillnet)
maka perlu dilakukan pengelolaan dengan yang ada di desa Nipah Panjang 1.
sebaik-baiknya (Dinas Perikanan Provinsi Tujuan penelitian ini untuk menyusun
Jambi, 2000). informasi tentang spesifikasi alat tangkap
Kegiatan penangkapan di daerah ini gillnet yang beroperasi di desa Nipah
mengunakan alat tangkap jaring gillnet, Panjang 1. Sedangkan manfaat dari
trawl, rawai, belat dan bubu yang di penelitian ini sebagai bahan informasi bagi
operasikan pada perairan selat berhala. pihak-pihak yang memerlukan khususnya
Berdasarkan target tangkapan utamanya dalam usaha pengembangan cara dan
jaring insang di bagi menjadi dua jenis teknik pembuatan serta perakitan alat
yaitu jaring bawal umumnya adalah untuk tangkap guna mengetahui konstruksi yang
menangkap ikan-ikan bawal dan jaring lebih baik dalam pengunaan bahan ataupun
kurau dengan target tangkapanya adalah aksesoris penangkapan.
ikan-ikan kurau yang bernilai ekonomis
tinggi dan berkualitas bagus. METODE PENELITIAN
Paristiwady (dalam Armansyah, 2013) Penelitian ini dilaksanakan pada
Ikan Kurau (Eleutheronema bulan November 2013 yang berlokasikan
tetradactylum) memiliki badan memanjang di Desa Nipah Panjang 1 Kecamatan
dan pipih, tinggi badan lebih kecil dari Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
pada panjang kepala. Mata hampir Timur, Provinsi Jambi.
semuanya tertutup oleh kelopak mata, Bahan yang digunakan dalam
garis tenggah mata lebih besar dari pada penelitian ini adalah alat tangkap jaring
panjang moncong. insang yang terdiri dari jaring kurau dan
Ikan bawal (Stromateus sp) jaring bawal. Sedangkan alat yang
merupakan ikan yang tergolong pada digunakan dalam penelitian seperti alat
keluarga Stromatidae yang berkerabat tulis, meteran,jangka sorong, timbangan
dengan keluarga Carangidae. Bentuk pegas dan alat dokumentasi.
badan pipih dengan badannya yang tinggi Metode penelitian yang digunakan
sehingga hampir menyerupai bentuk belah dalam penelitian studi konstruksi alat
ketupat. Ikan bawal ini merupakan ikan tangkap jaring insang (gillnet) di desa
herbivor yang cenderung bersifat Nipah Panjang 1 adalah metode survey /
omnivore, selain suka melalap tumbuhan pengamatan secara langsung terhapat alat
air ia juga suka memakan udang ataupun tangkap yang ada disana. Pengambilan
data dilakukan pada saat alat tangkap tidak
dioperasikan, hal ini dilakukan untuk HASIL
mempermudah dalam proses pengambilan Penelitian ini dilaksanakan pada
data dari alat tangkap tersebut. bulan November 2013 yang berlokasikan
Data yang di ambil terdiri dari dua di Desa Nipah Panjang 1 Kecamatan
jenis data yaitu data primer dan data Nipah Panjang Kabupaten Tanjung Jabung
skunder. Data primer diperoleh dari hasil Timur, yang merupakan salah satu
pengamatan terhadap alat tangkap gillnet kabupaten yang berada Provinsi Jambi.
dan data yang diperoleh dari wawancara (Gambar 1)
kepada pihak nelayan khususnya nelayang Gillnet adalah jaring yang berbentuk
jaring insang (gillnet) yang melakukan empat persegi panjang, mempunyai mata
operasi penangkapan di desa Nipah jaring yang sama ukurannya pada seluruh
Panjang 1. Sedangkan data skunder bagian badan jaring, lebar lebih pendek
merupakan data yang diperoleh dari jika dibandingkan dengan panjangnya.
instansi pemerintah seperti kelurahan, Gillnet sering diterjemahkan dengan jaring
kecamatan, dan dinas perikanan terkait. insang, jaring rahang, dan lain-lain. Istilah
gillnet didasarkan pada pemikiran bahwa
ikan-ikan yang tertangkap terjerat disekitar
operculumnya pada mata jaring.

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

A. Jaring kurau badan jaring yang digunakan termasuk


Jaring kurau yang digunakan nelayan bahan yang memuliki ketahanan yang
Nipah Panjang 1 merupakan jaring yang tinggi, baik terhadap arus atau benda-
berbahan PA multifilamen berwarna biru benda yang ada di dasar perairan. Hal ini
dengan diameter 1,10 mm mengunakan sesuai dengan pendapat Kulst (1987)
simpul bendera (english knot). Bahan bahwa jaring dari bahan polyamide (PA)
memiliki keunggulan dalam 2 sifat yaitu demikian juga dengan tali ris bawah dan
tahan terhadap pembusukan dan daya tali pemberat. Sedangkan yang digunakan
tahan terhadap gesekan. memiliki pintalan yang sama yaitu sama-
Warna bahan yang digunakan sama pintalan Z.
sebagai badan jaring sangat sesui dengan Tali ris bawah dan tali pemberat
keadaan fishing groud sehinga jaring terbuat dari bahan dan ukuran yang sama
tersamarkan. Warna bahan jaring yaitu polypropilene (PP) dengan diameter
sebaiknya memilih warna bening atau biru tali 2,25 mm. Tali ris yang digunakan
laut, kecuali untuk menangkan udang berwarna kuning dengan struktur tali 26 x
mengunakan bahan yang berwarna merah 4 Z dengan panjang untuk tali pemberat
bata (Martasuganda, 2008). 25,5 cm sedangkan untuk tali ris bawah
Tali yang digunakan untuk tali ris yaitu 3450 m. Hal ini sesuai dengan
atas dan tali pelampung merupakan tali pernyataan Martasuganda (2008), bahan
yang terbuat dari bahan yang sama yaitu yang dipakai untuk tali ris bawah dapat
polyetylene (PE), tali ini di pasang secara sama dengan bahan yang dipakai pada tali
berdampingan. Pada bagian kanan dan kiri pemberat, dan panjang tali dari mulai
pelampung terdapat tali yang di belit- ujung badan jaring biasanya dilebihkan
belitkan untuk mengabung kedua tali yaitu antara 30 – 50 cm.
tali ris atas dan tali pelampung, Tali ris Pelampung yang digunakan pada alat
atas dan tali pelampung memiliki panjang tangkap jaring kurau menggunakan bahan
3450 m. Struktur tali yang digunakan yang terbuat dari polypropilene (PP)
untuk tali ris atas dan tali pelampung yaitu dengan panjang 66 mm, tebal 13,2 mm,
17 x 10 x 4 Z (pintalan kiri) berwarna diameter rongga luar 39,9 mm, diameter
kuning dengan diameter tali 10,20 mm. rongga dalam 13,3 mm. Dengan jarak
Tali ris memiliki fungsi sebagai tali yang pemasangan pelampung 1.5 m, warna
digunakan untuk dipakai atau pelapung yang digunakan berwarna
mengantungkan badan jaring. Pemasangan merah. Dalam satu titik lokasi pemasangan
tali ris atas di bawah tali pelampung dan pelampung terdapat dua buah pelapung
pemasangan tali ris bawah di atas teli dengan jumlah total pelampung seluruhnya
pemberat (Martasuganda,2008). 6800 buah.
Sedangkan tali yang digunakan Menurut Martasuganda (2002)
adalah tali berwarna hijau tua dengan jumlah, berat dan volume pelampung yang
panjang 50 m. Tali peluntang yang dipasang dalam satu piece jaring
digunakan memiliki diameter 11,10 mm menentukan besar kecilnya daya apung
dengan struktur tali 12 x 10 x 4 Z (pintalan (buoyancy). Bersar kecilnya daya apung
kiri) dan berbahan dasar polyetylene (PE). yang terpasang sangat berpengaruh
Tali peluntang yang digunakan termasuk terhadap baik atau tidaknya hasil sebuah
kedalam tali yang terbuat dari serat sintetis tangkapan.
dengan sifat sedikit menyerap air. Pemberat adalah bahan yang
Menurut Sadhori (1984) mengatakan terpasang pada penangkapan ikan yang
untuk menghindari agar gillnet tidak memiliki masa jenis lebih besar dari 1,025
terbelit sewaktu dioperasikan, sebaiknya (rata-rata masa jenis air laut). Fungsi
tali ris atas dan tali pelampung dibuat dari pemberian pemberat pada alat tangkap
pintalan yang berlawanan, S-Z atau Z-S, adalah untuk menengelamkan alat tangkap
sampai kedalaman yang diinginkan, chloride (PVC) dengan panjang 640 mm
didasar ataupun pada pertengahan. dan berjumlah 33 buah dan ukuran
Pemberat yang digunakan pada alat peluntang sama. Sedangkan peluntang itu
tangkap jaring kurau terbuat dari bahan sendiri berfungsi sebagai tanda bahwa
semen yang berbentuk lingkaran dengan pada area atau wilayah tersebut sedang
diameter 180 mm dengan berat mencapai dilakukan operasi penangkapan dan
1,4 kgf. Menurut Martasuganda (2008), biasanya pada malam hari peluntang diberi
untuk nelayan jaring insang di negara- lampu kedip sebagai tanda. Pemberian
negara berkembang, bahan, ukuran, bentuk lampu kedip pada peluntang dengan
dan daya tenggelam dari pemberat memberikan penambahan kayu yang diberi
biasanya berbeda antara satu nelayan pemberat sehinga kayu tersebut dapat
dengan nelayan lainnya meskipun target berdiri pada perairan. Peluntang itu sendiri
tangkapannya sama. juga bermanfaat bagi nelayan sebagai
Peluntang yang digunakan pada alat acuan seberapa panjang jaring yang telah
tangkap jaring kurau mengunakan diturunkan saat operasi penangkapan
penluntang dengan bahan dasar polyvinyl maupun hauling alat tangkap.

Gambar 2. Konstruksi jaring kurau

Gambar 3. Desain jaring kurau


B. Jaring Bawal Pada alat tangkap jaring bawal tali
Jaring yang digunakan oleh nelayan ris atas tali pelampung merupakan dua tali
Nipah Panjang 1 khususnya jaring bawal yang di pasang dengan mengabungkanya,
mengunakan tali PA monofilamen untuk terbuat dari bahan yang sama, yaitu bahan
membentuk badan jaringnya (webbing). polyvinhyl alkohol (PVA) dengan diameter
Bahan yang digunakan berwarna bening 5,20 mm. Struktur tali yang digunakan 5 x
dengan bukaan mata jaring 168 mm 7 x 4 Z tali tersebut mengunkan pintalan Z
dengan diameter benang 0,20 mm. Dengan dengan warna hijau tua. Pengunaan dua
pengunaan tali dengan ukuran yang kecil tali pada tali ris atas dan tali pelampung ini
memudahkan nelayan dalam proses setting dikarenakan badan jaring tidak terlalu
maupun hauling, alat tangkap jaring bawal berat dan ukuran benangnya relative lebih
tidak memakai net hauler untuk kecil berbeda degan jaring kurau yang
mengulung jaring. Bahan jaring mengunakan tiga tali. Pengunaan dua tali
monofilamen tergolong bahan yang lebih juga di lakukan dengan alasan untuk
kaku dibanding dengan multifilamen, memperkecil pengeluaran nelyan dalam
panjang badan jaring saat jaring di pembiyayaan pembelian jaring.
rentangkan mencapai 540 m dengan Sadhori (1984) mengatakan untuk
kedalaman 3 m. Jika permukaan jaring menghindari agar gillnet tidak terbelit
lembut seperti PA monofilamen, maka sewaktu dioperasikan, sebaiknya tali ris
jaring akan mudah terangkat oleh arus atas dan tali pelampung dibuat dari
besar bentuk bentangan jaring di pintalan yang berlawanan, S-Z atau Z-S,
pengaruhi oleh arus, dan bentuk dasar demikian juga dengan tali ris bawah dan
perairan saat alat tangkap dioperasikan tali pemberat. Sedangkan yang digunakan
(Armansyah, 2013). untuk jaring bawal memiliki pintalan yang
Pemilihan warna untuk bahan jaring sama yaitu pintalan Z.
dapat disesuaikan dengan tingkah laku Tali pemberat adalah tali yang
ikan yang menjadi target tangkapan digunakan untuk memasang pemberat
ataupun disesuaikan dengan keinginan dan pada suatu alat tangkap, tali pemberat yang
pengalaman nelayan. Menurut digunakan pada umumnya mengunakan
Martasuganda (2008) warna bahan jaring tali berbahan serat sintetis. Tali pemberat
sebaiknya memilih warna bening atau biru yang digunakan oleh nelayan Nipah
laut, kecuali untuk menangkan udang Panjang 1 mengunakan tali dengan bahan
mengunakan bahan yang berwarna merah dasar serat sintetis dengan panjang 28 cm
bata. Simpul mata jaring yang digunakan dengan struktur tali 28 x 3 Z. Warna tali
mengunakan doubel english knot karena yang digunakan tali yang digunakan
simpul ini memiliki kelebihan kedudukan berwarna kuning dan hijau dengan bahan
simpul stabil atau tidak berubah-rubah. yang sama serta memiliki diameter 2,5
Bahan jaring terbuat dari serat sintetis mm. Tali pemberat dan pemberat
yang tidak tidak menyerap air, tetapi disatukan dengan mengikatkan tali
karena ukuran dari benang yang kecil di pemberat pada bagian ujung pemberat
perlukan kehati-hatian dalam yang telah diberi lubang, kemudian tali
pengoperasian jaring bawal jangan sampai tersebut diikatkan ke bagian bawah badan
tersangkut baik pada lambung kapal. jaring. Tali pemberat dibuat berlapis agar
proses pemasangan pada badan jaring
lebih mudah, dan memperkuat tali. Jaring menentukan besar kecilnya daya apung.
bawal memiliki sedikit perbedaan pada Besar kecilnya daya apung sangat
bagian bawah badan jaring, jaring bawal mempengaruhi hasil tangkapan ikan saat
tidak mengunakan tali ris bawah sehingga alat tangkap di operasikan pada perairan
pemberat di pasang pada badan jaring. sehinga perlu di perhatikan daya apung
Pelampung adalah semua bahan dan daya tengelam dari sebuah alat.
yang terpasang pada alat penangkapan Pemberat yang digunakan oleh
ikan yang masa jenisnya lebih kecil dari nelayan Nipah Panjang 1 mengunakan
1,025 (rata-rata masa jenis air laut). pemberat dari semen yang dibentuk
Pelampung yang digunakan oleh nelayan persegi panjang, berat dari pemberat ini
Nipah Panjang 1 merupakan pelampung 0,25 kg. Pemberat model ini dipilih karena
yang dibeli di toko-toko nelayan atau di mudah didapat dan harga dari pemberat
belikan oleh pemilik kapal. Pelampung tersebut terjangkau harganya. Pemberat
yang digunakan berwarna orange, jarak yang digunakan dalam satu alat tangkap
pemasangan pelampung satu dengan yang mencapai 318 pemberat. Menurut
lainya berjarak 1,5 m. Pelampung Martasuganda (2008), untuk nelayan jaring
berfungsi untuk membuka badan jaring insang di negara-negara berkembang,
secara vertikal sempurna saat dioperasikan bahan, ukuran, bentuk dan daya tenggelam
pada suatu perairan. Pelampung jaring dari pemberatbiasanya berbeda antara satu
bawal ini memiliki ketebalan 7,10 mm nelayan dengan nelayan lainnya meskipun
dengan panjang 95 mm dan jumlah seluruh target tangkapannya sama. Fungsi
pelampung mencapai 1800 buah. pemberian pemberat pada alat tangkap
Martasuganda (2008) mengatakan adalah untuk menengelamkan alat tangkap
berat dan volume dari pelampung yang sampai kedalaman yang diinginkan,
dipasang dalam satu piece jaring didasar ataupun pada pertengahan.

Gambar 4. Konstruksi jaring bawal


Gambar 5. Desain jaring bawal

KESIMPULAN tangkapan ikan yang menjadi


Dari hasil penelitian terhadap target.
beberapa jaring insang yang di jadikan  Tali ris atas dan tali pemberat
sampel penelitian yang ada di desa Nipah mengunakan tali bahan poly
Panjang 1 Kecamatan Nipah Panjang ethylene (PE) dengan arah pintalan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur keduanya adalah pintalan Z.
Provinsi Jambi sebagai berikut :  Jaring bawal tidak mempunyai tali
 Alat tangkap jaring kurau ris bawah, sehingga pemasangan
dioperasikan di dasar perairan pemberat lagsung di ikatkan pada
dengan target tangkapan utama webbing.
ikan kurau (Stromateus sp) yang  Ukuran mata jaring yang
merupakan ikan bernilai ekonomis diguankan dari kedua alat tangkap
tinggi dan tujuan ekspor. ini sama yaitu 168 mm, ukuran ini
 Alat tangkap jaring bawal jauh lebih besar dibanding dengan
dioperasikan di dasar perairan mata jaring alat tangkap lain.
dengan target tangkapan utama  Simpul yang digunakan untuk alat
ikan bawal (Stromateus sp) yang tangkap jaring kurau mengunakan
merupakan ikan bernilai ekonomis simpul bendera (english knot)
tinggi dan tujuan ekspor. sedangkan untuk jaring bawal
 Badan jaring yang digunakan untuk mengunakan simpul doubel english
jaring bawal berbahan dasar PA knot. Perbedaan simpul antara
monofilamen sedangkan untuk jaring bawal dan jaring kurau ini
jaring kurau mengunakan bahan karena jaring bawal mengunakan
PA multifilamen. Pengunaan jenis jaring PA monofilamen yang
bahan pada alat tangkap jaring memiliki permukaan tali yang lebih
kurau dan jaring bawal berdasarkan licin sehingga mengunaka simpul
target tangkapan dan ukuran yang lebih kuat. Sedangkan jaring
kurau mengunakan tali PA Meningkatkan Devisa
multifilamen dengan diameter tali Negara. Universitas Riau Press,
yang lebih besar sehingga cukup Pekanbaru.
hanya dengan mengunakan simpul Matasuganda, S. 2008. Jaring Insang
bendera (englis knot). (Gillnet). Serial Teknologi
 Pelampung yang digunakan Penangkapan Ikan Berwawasan
mengunakan pelampung berbahan Lingkungan. Jurusan Pemanfaatan
dasar polypropiline (PP) sedangkap Sumberdaya Perikanan. Fakultas
pemberat mengunakan bahan dari Perikanan Dan Ilmu Kelautan Istitut
semen. Pertanian Bogor, Bogor. 68 hal.
DAFTAR PUSTAKA Megawati, 2001. Penangkapan Ikan Di
Armansyah, D. 2012. Studi Kostruksi dan Kelurahan Kijang Kecamatan
Rancangan Alat Tangkap Jaring Bantan Timur Kabupaten Kepulauan
Kurau di Desa Pambang Kecamatan Riau Provinsi Riau.Laporan Praktek
Bantan Kabupaten Bengkalis Lapangan. Fakultas Perikanan Dan
Provinsi Riau (Skripsi). Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Riau,
Pekanbaru. 33 hal 9 (tidak
Perikanan dan Ilmu Kelautan,
diterbitkan).
Universitas Riau. Pekanbaru 47 hal.
Khairi, F.2013. Analisis Konstruksi Dan
Ayodhyoa, 1981. Metode Penangkapan Rancangan Alat Tangkap Jaring
Ikan.Yayasan Dewi Sri;Bogor.97 Insang Hanyut (Drift Gillnet) Yang
hal. Digunakan Di Perairan Kuala
Kampar Kecamatan Kaula Kampar
Dinas Perikanan kProvinsi Jambi. 2000. Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Pokok-Pokok Pengembagan Skripsi. Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Universitas Riau:
Perikanan Pesisir. 27 hal.
Pekanbaru. 54 hal (tidak diterbitkan).
Everhart, W. H dan W. D, Youngs. 1981. Rasdani, M. 1988. Kumpulan Desain Alat
Principle of Scince Comstock Tangkap Tradisional. Bagian Proyek
Publishing Associates, a Devision of Pengembangan Teknik Penangkapan
Cornel University Press, Ithalia an Ikan, Balai Pengembangan
Penangkapan Ikan. Semarang. 76
London. 348 p.
hal.
Feliatra, 2004. Pembangunan Perikanan Sadhori, N.1985. Teknologi Penangkapan
dan Kelautan Indonesia. Diktat Ikan. Penerbit Angkasa.
Kuliah Ilmu Perikanan dan Kelautan Bandung.175 hal.
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Sutrisno, A. 2013. Teknik Pengoperasian
Kelautan Universitas Riau.
Jaring Kurau di Desa Nipah Panjang
Pekanbaru.
1 Kecamatan Nipah Panjang
Malik, B.A., 1998. Prospek Pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Perikanan di Daerah Riau, hal 158- Provinsi Jambi. Laporan Magang.
185. dalam Feliatra (editor) Strategi Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Pembangunan Perikanan dan
Kelautan Nasional Dalam
Kelautan Universitas Riau, Syamsuddin, A.R. 1986. Pengantar
Pekanbaru. 52 hal (tidak diterbitkan). Perikanan. Seri Karya Nusantara
Jakarta.58 hal.
Syahputra, A. 2009. Studi Konstruksi Alat
Penangkapan Ikan di Kelurahan Syofyan, I. Nofrizal dan Isnaniah,2012.
Teluk Meranti Kecamatan Teluk Penuntun Praktikum Bahan dan
Meranti Kabupaten Pelalawan
Rancangan Alat Penangkapan Ikan.
Provinsi Riau. Skripsi. akultas
perikanan dan ilmu kelautan Fakultas Perikanan Dan Ilmu
universitas riau, pekanbaru.90 hal Kelautan Universitas Riau,
(tidak diterbitkan). Pekanbarau. 91 hal. (tidak
diterbitkan).

Anda mungkin juga menyukai