Anda di halaman 1dari 4

BAB III

UNSUR BUNYI REBANA DAN PERANANNYA

Dalam bab 3 ini membahas tentang unsur bunyi rebana dan peranannya, kemudian saya ingin
menganalisis isi materi di dalam bab 3 ini dengan menggunakan bahasa saya sendiri. Sebelum
saya menganalisis materi di bab 3, ada aspek yang akan saya analisis yaitu cakupan
konsep/materi, kedalaman materi, dan kelengkapan materi.
Setelah saya baca isi di bab 3 ini, saya rasa cakupan materi di dalam bab ini cukup jelas
karena hanya membahas tentang unsur dan peranan rebana itu sendiri. Kemudian dari kedalaman
materi, dalam bab ini kedalaman materi cukup mendalam dalam artian materi ini dibahas atau di
jelaskan dengan matang. Lalu kelengkapan dalam materi di bab 3 menurut saya cukup lengkap,
karena di dalam buku ini selain materi yang disampaikan juga ada pendapat dari penulis buku
ini. Jadi secara keseluruhan cukup baik tidak ada masalah dalam materi di bab ini.
Selanjutnya saya akan menganalisis materi di bab 3 ini dengan bahasa saya sendiri:
- Dalam acara Qasidah rebana, Qasidah haderah, Qasidah Maulidur Rasul atau Shalawatan,
Qasidah Samrah dan bahkan Qasidah gambus modern menggunakan instrument rebana
atau tarbang.
- Rebana memiliki unsur bunyi yaitu:
 Dipukul ditepi (dapat menimbulkan bunyi tinggi melingking seperti tang, ting,
tung)
 Dipukul ditengah , kurang lebih 7cm (dapat menimbulkan bunyi rendah
berdengung seperti dang, dung)
 Dipukul ditengah [menggunakan telapak tangan] (dapat menimbulkan bunyi
Kafark/ Frrakk)
 Dipukul – kat- dengan lima jari yang disatukan dalam keadaan terbuka pada saat
me-kat- nya bunti triel. (Trr-rakkk)
- Unsur bunyi dari rebana tersebut sangat menentukan bagaimana hasil dari bunyi pada
saat dimainkan yang nantinya akan membentuk netrum/dinamika/harmonisasi/balland di
antara kesatuan bunyi-bunyi dalam rebana. Mungkin bass, pengiring, peningkah, pengisi
juga diperlukan tetapi dalam konsep permainan rebana yang lebih diutamakan dalam
bunyi disini yaitu unsur bunyi dari rebana itu sendiri.
- Bentuk dan ukuran rebana di Indonesia bisa kita lihat dalam tabel dibawah ini:

Diameter Atas Diameter Bawah Tinggi Bingkai Keterangan


50 cm 40 cm 15 cm Bass 1
40 cm 36 cm 14 cm Sda 2

Peggiring, Penenteng,
35 cm 35 cm 10 cm
Peningkah

Lingkar bawah 45 cm Lingkar bawah 37 cm Lingkar bawah 15 cm Sda

- Rebana dalam qasidah rebana, haderah, samrah, maulid tarbang terdiri dari:
 Pengiring (ritma dalam music perkusi rebana), bentuk rebananya yang besar atau
ukuran yang medium
 Bass (pengendali irama), bentuk rebannya besar
 Peningkah ( matra), bentuk rebannya yang kecil
 Panenten (merupakan teknik yang biasanya dimainkan pada saat intro pukulan
sewaktu-waktu aja)
 Tamborent (pengendali tempo atau mat)
- Standar nasional dalam memainkan rebana terdaapat 11 orang terdiri dari 1 orang vokalis
tunggal, kemudian 8 orang pemain rebana, dan 2 orang pemaian tamborent. Tetapi itu
tidak mutlak ada yang lebih dari 11 orang bahkan bisa mencapai 30-40 orang dalam
penampilannya. Dalam kelompok haderah terdapat 36 orang, kemudian kelompok
maulid tarbang terdapat 22 orang.

BAB IV
STRUKTUR QASIDAH REBANA INDONESIA
Di bab 4 ini materi yang dibahas tentang struktur qasidah rebana Indonesia, dimana struktur
qasidah disini hanya berbicara masalah urutan urutan dalam pementasan tersebut. Setelah saya
baca struktur di dalam bab 4 ini, strutur Qasidah sangat lengkap dan jelas. Berikut hasil analisis
dari yang saya cermati di dalam bab 4 ini dengan menggunakan bahasa saya sendiri:
Khusus
1. Pertama mengucapkan salam awal dengan ucapan assalamualaikum Wr. Wb.
2. Intro awal diikuti dengan pukulan rebana/intro music untuk rebana untuk kolaborasi
disesuaikan kemudian.
3. Intro vocal./Maawal/Raal/fluet
Note: untuk intro pukulan atau music tadi dan intro vocal boleh tertukar artinya tidak
mutlak.
4. Lagu yang dibawakana oleh vokalis harus sesuai dengan pedoman misalnya kaset
5. Koor atau paduan suara sambil bergerak membuat komposisi panggung
6. Apabila ada lagunya reef (vokalisnya melagukan)
7. Koor
8. Ulangan kembali ke reef
9. Intro penghubung
10. Koor (akhir)
11. Intro penutup dan
12. Salam penutup = Summas Salamu alaiku Wr. Wb.
Selesailah lagu Qasidah yang diadabtasi ke Qasidah Rebana
Kemudian disini terdapat beberapa catatan
1) Apabila lagu tidak diulang ke reef maka intro penghubung ini setelah reef sebelum koor
terakhir dilpenuliskan. (banyak grup Qasidah setelah intro penghubung ini sering
melakukan kesalahan atau bahasa dalam dunia music distorsi). Disini diperbolehkan saja
menggunakan cengkok asal sesuai dengan lagu pedoman
2) Lagu pilihan dan wajib sama saja. Tetapi perbedaanya jika lagu pilihan tidak
mengucaokan salam awal melainkan setelah selesai membawa lagu kemudian ditutup
dengan intro penutup
3) Pada saat festival perhitungan waktu saat dimulai mengucapkan salam dan diakhiri
dengan salam penutup.
Lalu berkaitan dengan pukulan dalam rebana dikatakan berkembang di Parsi sebelum Islam.
Dikehidupan nyata masih berkembang sampai sekarang atau biasanya merupakan pukulan
rebana klasik.
1) Sarah Mesir
2) Sarah iragi (pengisi)
3) Hayyah parsi
4) Basrah
5) Yamantiq
6) Syaiba (penggiring)
7) Syaida (penggiring)
8) Alaqibun
9) Raudatiq
10) Nadier
11) Baya’an
12) Huda (peningkah , pukulan tertua di negeri Parsi)
Kemudian nama pukulan rebana yang berkembang sesudah Islam di wilayahh Parsi Selatan
masih berkembang sampai sekarang, berikut nama pukulan:
1) Sarah Mesir (irama gembira)
2) Sarah Iraqi (irama gembira hanya dimainkan ½ bar)
3) Baladi (Baladi Tawil, Baladi Salusi, Baladi Qatmi) 4/4
4) Zehiffah (lincah dan gembira , digunakan ½ bar)
5) Wahdah-wahdah (sebagai lagu pengirim 1 – 1 bebas)
6) Taktuba (pengisi insturmen)
7) Hadrun (gabungan sarah ½ bar dengan Quatty ½ bar bebas gembira)
8) Quatty (sedang gembira)
9) Maqribi (khusus bass sedang irama sahdu)
10) Malfuf (tempo sedang banyak di gunakan saat irama Ramal dan sahdu)
Kemudian sebagai informasi bahwa pada kegiatan prakteknya tempo tergantung lagu yang
dibawakan, sehinga kecepatan dan harmonisasi utama dengan tempo bener-bener tepat.

Anda mungkin juga menyukai