Proxy War
Proxy War
BAB I
PENDAHULUAN
other states (kemampuan untuk menjalin hubungan dengan negara lain); keempat
Salah satu unsur yang paling hakiki dalam suatu negara adalah rakyat.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, rakyat adalah warga masyarakat, segenap
penduduk yang menempati wilayah tertentu (dalam suatu negara). Istilah rakyat
mempunyai pengertian yang erat dengan Rumpun, Bangsa, dan Natie. 2 Rumpun
sama. Misalnya warna kulit, rambut, bentuk badan, bentuk muka dan sebagainya.
merupakan suatu kesatuan karena mempunyai satu kesatuan politik yang sama.
1
Huala Adolf, 1996, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum Internasional, Cetakan Kedua,
Raja Grafindo Persada,Jakarta, h. 2.
2
Ni’matul Huda, 2014, Ilmu Negara, Cetakan Keenam, Raja Grafindo, Jakarta, h. 18.
2
rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara yang tunduk pada kekuasaan Negara itu. Negara
sebagai suatu identitas adalah abstrak, yang tampak adalah unsur-unsur negara
yang berupa rakyat, wilayah, dan pemerintah. Salah satu unsur negara yang
nampak adalah rakyat. Rakyat yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk
negara yang bersangkutan. Warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu
wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan
terhadap negara dan sebaliknya warga negara juga mempunyai hak-hak yang
bahasa belanda, sedangkan dalam bahasa inggris untuk istilah yang pengertiannya
sama adalah citizen. Selain itu dalam kamus besar bahasa Indonesia dikenal pula
istilah kaula negara. Istilah kaula berasal dari bahasa jawa, mempunyai istilah
yang berlaku saat masa penjajahan. Onderdaan ditujukan kepada warga belanda
yang berada di Hindia Belanda, yang merupakan salah satu wilayah jajahan
kerajaan Belanda. Jadi dapat diartikan bahwa onderdaan atau kaula negara
merupakan konsep yang kurang lebih identik dengan pengertian semi warga
negara.
3
antar negara di berbagai bidang seperti ekonomi, budaya, politik, pertahanan dan
sebagainya. Dalam bidang pertahanan, sebuah negara yang sedang berkonflik atau
perang hibrida, dan perang proxy. Perang konvensional berupa perang yang
Pada dewasa ini ancaman perang konvensional kemungkinan sangat kecil karena
perang yang baru seperti perang asimetris, perang hibrida dan perang proxy.
perang asimetris, dan perang proxy untuk mendapat kemenangan atas pihak
lawan. Pada saat kondisi kuat, perang konvensional dilakukan untuk mengalahkan
pihak lawan. Namun, pada saat situasi kurang menguntungkan, cara-cara lain
risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. Biasanya pihak
ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun
kadang juga bisa dilakukan oleh kekuatan nonstate actors seperti Lembaga
gerakan separatis, demonstrasi massa dan bentrok antar kelompok dan juga dapat
narkoba, penyebaran pornografi serta seks bebas. Perang proxy atau proxy war
merupakan ancaman yang sangat besar bagi bangsa dan negara Indonesia.
Pada masa yang akan datang, peningkatan konsumsi energi dunia 41 persen
dari kebutuhan hari ini, dimana energi fosil diperkirakan akan habis pada tahun
2048 dan digantikan dengan bio energi.3 Sasaran konflik akan mengarah pada
sebagai salah satu negara ekuator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun
negara sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam tantangan dan
ancaman bangsa tersebut untuk kemudian bersatu padu dan bersinergi menjaga
keselamatan bangsa dan negara. Intinya yang terbaik adalah Back to basic,
mengerti bahwa cinta dan peduli akan kepentingan negara harus menjadi
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan hukum dasar telah
mengatur hak dan kewajiban sebagai warga negara khusus membela negara yang
dimuat dalam dalam Pasal 27 ayat (3), serta Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2)
3
British Petroleum, 2013, BP Statistical Review of World Energy June 2013, Pureprint
Group Ltd,UK.
5
1945 berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
Indonesia Tahun 1945 berbunyi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (2) Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi usaha pertahanan dan
Dalam kedua ayat tersebut di atas, ada perbedaan penyebutan antara warga
Negara pada ayat (1) dengan rakyat pada ayat (2). Pada ayat (1) penyebutan warga
negara merujuk pada kedudukan warga negara yang mempunyai hak dan
kewajiban. Sedangkan pada ayat (2) penyebutan rakyat lebih merujuk pada
sistem, yang mana rakyat menjadi salah satu komponen dalam sistem pertahanan
dan keamanan. Penyebutan rakyat dalam ayat (2) telah menyakup warga negara
Sebagaimana Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 di atas, warga negara sebagai rakyat mempunyai
peranan yang penting dalam sistem pertahanan dan keamanan. Sistem yang dianut
(2) berbunyi :
komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung. Dalam hal ini
dari komponen cadangan dan/atau komponen pendukung. Pada masa era orde
baru, atau peran rakyat sebagai warga negara dalam upaya bela negara lebih
7
kata lain Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih sudah
mengatur peran rakyat dalam sistem pertahanan dan keamanan negara. Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, tidak mengatur unsur-
keamanan negara.
Tidak semua warga negara bisa dikatakan sebagai rakyat terlatih dalam
masalah tersebut di atas, menarik untuk diteliti dan diangkat dalam bentuk skripsi
PERTAHANAN NEGARA”.
komponen pertahanan ?
9
batasan materi yang akan diuraikan. Ruang lingkup masalah dapat dibahas terarah
dan sistematis serta tidak menimbulkan suatu pembahasan yang nantinya keluar
dari pokok permasalahannya. Adapun yang akan dibahas dalam penelitian ini
peranan rakyat terlatih dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Ruang lingkup masalah kedua akan
dibahas apa saja unsur-unsur rakyat terlatih yang digolongkan sebagai komponen
pertahanan.
dengan sistem pertahanan dan keamanan negara sebagaimana yang diatur dengan
keamanan negara.
2002 Tentang Pertahanan Negara dan permasalahan yang hendak diteliti dalam
penelitian ini belum ada yang membahasnya, sehingga skripsi ini dapat
Negara.
Adapun manfaat dari penulisan ini dapat diklasifikasikan atas dua hal, baik
mengenai hak dan kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara.
wawasan.
13
konsep, definisi dan proposisi yang berkaitan dan bertujuan untuk memberikan
a. Teori kedudukan
karena memiliki beberapa pola kehidupan. Menurut Ralph Linton, ada tiga
4
Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung,
h. 141.
5
Maryati kun dan Juju Suryawati,2001, Sosiologi untuk SMA dan MA, Erlangga, Jakarta,
h. 37.
14
negara yaitu :6
6
Abu Daud Busroh, 2014, Ilmu Negara, PT Bumi Aksara, Jakarta, h. 78-79.
15
sebagainya.
kepentingan umum.
3. Status Aktif, bahwa setiap warga negara berhak ikut serta dalam
pasif.
mereka yang berpendapat bahwa raja yang berkuasa secara tiranik dapat
c. Teori kedaulatan
tuhan, teori kedaulatan negara, teori kedaulatan rakyat dan teori kedaulatan
tertinggi dalam negara adalah berasal dari Tuhan. Dunia dan segala isinya
adalah ciptaan Tuhan, demikian pula kedaulatan yang ada pada pemerintah
7
Ni’matul Huda, Op Cit, h. 37.
8
F. Isjwara, 1992, Pengantar Ilmu Politik, Cetakan 9, Binacipta, Jakarta, h. 152.
9
Ni’matul Huda, Op Cit, h. 48.
17
terbatas terhadap hidup, kebebasan, dan harta benda dari warganya. Warga
negara taat kepada hukum tidak karena suatu perjanjian tetapi karena hukum
itu adalah kehendak negara. Teori kedaulatan rakyat, teori ini mengandung
pernyataan nilai-nilai yang terbit dari kesadaran hukum manusia, dan hukum
hukum, karena hukum itu dalam teori ini terletak diatas negara.10
d. Teori pertahanan
digali dari nilai-nilai perjuangan bangsa dan pengalaman masa lalu untuk
kepentingan nasional.
10
I Dewa Gede Atmadja et. al., 2014, Buku Ajar Ilmu Negara, Fakultas Hukum
Universitas Udayana, Denpasar, h. 59
18
dan pertahanan nirmiliter secara terpadu, terarah, dan berlanjut sebagai satu
kesatuan pertahanan.11
Belanda staatnoodrecht artinya hukum darurat negara yaitu hak negara atau
adalah asas Salus Publica Suprema Lex yang artinya kepentingan umum di
atas undang-undang.12
11
Departemen Pertahanan Republik Indonesia, 2007, Doktrin Pertahanan Negara, Jakarta,
h. 4.
12
Yohanes Usfunan, 2015, Hukum, HAM, dan Pemerintahan, Udayana University Press,
Denpasar, h.41-42.
19
mempunyai beberapa pengertian yaitu (a) logika dari penelitian ilmiah, (b) studi
terhadap prosedur dan teknik penelitian, dan (c) suatu sistem dari prosedur dan
teknik penelitian.13 Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian
adalah suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni.
ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan
bersangkutan.14
metodelogi adalah suatu unsur yang harus ada dalam setiap penelitian dan
13
Zainuddin Ali, 2010, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 17.
14
Soerjono Soekanto, 1981, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 43.
15
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, 2013, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, Cetakan ke-15, PT. Rajagrafindo Persada,Jakarta, h. 23.
20
hukum normatif dan penelitian hukum empiris.16 Dalam penulisan ini jenis
norma/asas hukum;
16
Zainuddin Ali, Op.Cit, h. 22.
17
Amiruddin dan Zainal Azikin, 2010, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja
Grafindo Persada,Jakarta, h. 166.
18
Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Op.Cit, h. 14-20.
21
dan sebagainya.
perumusannya.
rendah;
Namun jika ada perbedaan, dapat diatur dalam hukum antar tata
hukum.
19
Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rieneka
Cipta, Jakarta, h.23.
20
Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penelitian Hukum, Cetakan kedua, Kencana, Jakarta, h.
93.
25
1945;
Asasi Manusia;
Terlatih;
Republik Indonesia;
Negara;
21
Bahder Johan Nasution, Op.Cit , h. 3.
26
Nasional Indonesia;
Indonesia.
Indonesia 2008;
22
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Op.Cit., h. 32.
27
dari dalam maupun buku asing, tulisan hukum diinternet, makalah dan
23
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, 2013, Dualime Penelitian Hukum Normatif dan
Empiris, Cet. Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, h. 175.
28
terlatih dalam sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dan apa saja
menyusun bahan hukum hasil penelitian tersebut secara logis, artinya ada
hubungan dan keterkaitan antara bahan hukum satu dengan bahan hukum
24
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op.Cit, h. 181.
29
sifat-sifat yaitu:26
25
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op.Cit, h. 183.
26
Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Op.Cit, h. 183-184.
30
penelitian.
kondisi atau posisi dari masalah hukum yang dianalisis dalam penelitian ini.