Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 HASIL KEGIATAN YANG DI PEROLEH

3.2 LAPORAN KASUS/BEDAH KASUS

1. Anatomi

Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan aspeknya

pada keadaan sehat atau sakit dalam keadaan normal volume darah manusia ± 7-8 % dari

berat badan. (Lauralee Sherwood : 2001)

Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal

dinamakan serum.

Sel-sel darah ada 3 macam yaitu:

a) Eritrosit (sel darah merah)

Eritrosit merupakan sel darah yang telah berdeferensi jauh dan mempunyai fungsi

khusus untuk transport oksigen.Sel darah merah : Kekurangan eritrosit, Hb, dan

Fe akan mengakibatkan anemia.

b) Leukosit (sel darah putih)

Sel darah putih : Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan

cara memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut

juga fagosit.Sel darah putih yang mengandung inti, normalnya 5.000 – 9.000

sel/mm³.

c) Trombosit (sel pembeku darah)


Keping darah berwujud cakram protoplasmanya kecil yang dalam peredaran

darah tidak berwarna, jumlahnya dapat bevariasi antara 200.000 – 300.000/mm³

darah.

1. Struktur Sel

a) Membran sel (selaput sel)

Membran struktur elastic yang sangat tipis, tebalnya hanya 7,5-10nm. Hampir

seluruhnya terdiri dari keeping-keping halus gabungan protein lemak yang

merupakan lewatnya berbagai zat yang keluar masuk sel. Membran ini bertugas

untuk mengatur hidup sel dan menerima segala untuk rangsangan yang datang.

b) Plasma

Terdiri dari beberapa komponen yaitu :

 Air membentuk 90 % volume plasma

 Protein plasma, berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah serta

melawan bibit penyakit (immunoglobulin).

 Garam (mineral) plasma dan gas terdiri atas O2 dan CO2

berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dan pH darah sehingga fungsi

normal jaringan tubuh.

 Zat-zat makanan sebagai makanan sel.

 Zat-zat lain seperti hormon, vitamin, dan enzim yang berfungsi untuk

membantu metabolisme.

 Antibodi dan antitoksin melindungi badan dari infeksi bakteri

 Sesuai produk jaringan : urea, asam urat dan kreatinin

2. Definisi
Demam berdarah dengue adalah suatau penyakit yang disebabkan oleh virus dengue

(arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suriadi &

Yuliana, 2006).

DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengangejala utama demam, nyeri

otot, dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.( Hendarwanto; 417; 2004 )

DHF adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus ( arthropodbora virus ) dan; 341

ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes albopictus dan Aedes agypty ). ( Ngastiyah;

1997 )

DHF adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus disertai demam akut, perdarahan,

tedensi syok.( Suryanah; 191; 1996 )

3. Etiologi

Virus dengue, termasuk genus flavivirus, keluarga flaviridae. Terdapat 4 serotipe

virus yaitu DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Keempatnya ditemukan di indonesia dengan den-

3 serotype terbanyak. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap

serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain

sangat kurang, sehingga tidak dapat memberi perlindungan yang memadai terhadap

serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi

oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan

diberbagai daerah di indonesia (Sudoyo Aru, 2009).

4. Manifesitas Klinis

Menurut Khair 2013, tanda dan gejalanya adalah :

1. Demam tinggi 5-7 hari

2. Perdarahan , terutama perdarahan bawah kulit, ptekie, hematoma


3. Epistaksi, hemamelena, hematuria

4. Mual, muntah diare, konstipasi, tidak ada nafsu makan

5. Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati.

6. Sakit kepala

7. Pembengkakan sekitar mata

8. Pembesaran hati, limpa dan kelenjer getah bening

9. Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin,tekanan darah menurun,

gelisah, capila reffil time lebih dari 2 detik nadi cepat dan lemah).

Pada bayi dan anak-anak kecil biasanya berupa :

2. Demam disertai ruam-ruam makulopapular

3. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan/

demam tinggi (> 39◦C) yang tiba- tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit

kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual dam muntah dan

ruam-ruam.

4. Bintik-bintik perdarahan dikulit sering terjadi, kadang-kadang disertai bintik-bintik

perdarahan di farings dan konjungtiva

5. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri ditulang

rusuk kanan dan nyeri seluruh perut

6. Kadang-kadang demam mencapai 40-41◦C dan terjadi kejang demam pada bayi.

5. Fatosiologi

Virus Dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk terjadi

viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyebab yangjelas disertai

gejala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, pegal diseluruh tubuh, nafsu
makan berkurang dan sakit perut, bintik-bintik merahpada kulit. Kelainan juga dapat

terjadi pada sistem retikulo endotel atauseperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah

bening, hati dan limpa. Pelepasanzat anafilaktoksin, histamin dan serotonin serta aktivitas

dari sistem kalikrein menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding kapiler/vaskuler

sehingga cairan dari intravaskuler keluar keekstra vaskuler atau terjadinya perembesaran

plasma akibat pembesaran plasama terjadi pengurangan volume plasma yang

menyebabkan hipovolemia,penurunan tekanan darah,hemokonsentrasi, hipoproteinemia,

efusi dan renjatan. Selain itu sistemreikulo endotel bisa terganggu sehingga menyebabkan

reaksi antigen anti bodiyang akhirnya bisa menyebabkan anaphylaxia (Price dan Wilson,

2000).

Plasma merembes sejak permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renjatan. Pada

pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau lebih. Bila

renjatan hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi

maka akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini

biasanya pada hari ke-3 dan ke-7 (Sudoyo, 2000).

Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akanmenyebabkan depresi sumsum

tulang sehingga akan terjadi trombositopenia,yang berlanjut akan menyebabkan perdarahan

karena gangguan trombosit dan kelainan koagulasi dan akhirnya sampai pada perdarahan.

Reaksi perdarahan pada pasien DHF diakibatkan adanya gangguan pada hemostasis yang

mencakup perubahan vaskuler, trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3),menurunnya

fungsi trombosit dan menurunnya faktor koagulasi (protrombin,faktor V, IX, X dan

fibrinogen). Perdarahan yang terjadi seperti peteke,ekimosis, purpura, epistaksis, perdarahan


gusi, sampai perdarahan hebat pada traktus gastrointestinal Pembekuan yang meluas pada

intravaskuler (DIC) jugabisa menyebabkan terjadi saat renjatan (Price dan Wilson, 2000).

6. Pengobatan

DHF Tanpa Renjatan

- Beri minum banyak ( 1 ½ – 2 liter / hari )

- Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres

- Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak <1th dosis 50

mg im dan untuk anak >1th 75 mg im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri

lagi luminal dengan dosis 3mg / kb bb ( anak <1th dan pada anak >1th diberikan

5 mg/ kg bb.

- Berikan infus jika terus muntah dan hematokrit meningkat

DHF Dengan Renjatan

- Pasang infuse(RL, NaCl Faali) yang biasa digunakan

- Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander (20– 30 ml/ kg

BB )

- Tranfusi jika Hb dan Ht turun

7. Pencegahan

 Bersihkan bak mandi seminggu sekali

 Perhatikan perabotan rumah tangga yang menampung air

 Gunakan kasa nyamuk.

 Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama.

 Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu.

Anda mungkin juga menyukai