Laporan Khusus Penyakit Demam Berdarah Dengue
Laporan Khusus Penyakit Demam Berdarah Dengue
PEMBAHASAN
1. Anatomi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang darah dan aspeknya
pada keadaan sehat atau sakit dalam keadaan normal volume darah manusia ± 7-8 % dari
Bila darah lengkap dibiarkan membeku dan bekuan dibuang cairan yang tertinggal
dinamakan serum.
Eritrosit merupakan sel darah yang telah berdeferensi jauh dan mempunyai fungsi
khusus untuk transport oksigen.Sel darah merah : Kekurangan eritrosit, Hb, dan
Sel darah putih : Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan
juga fagosit.Sel darah putih yang mengandung inti, normalnya 5.000 – 9.000
sel/mm³.
darah.
1. Struktur Sel
Membran struktur elastic yang sangat tipis, tebalnya hanya 7,5-10nm. Hampir
merupakan lewatnya berbagai zat yang keluar masuk sel. Membran ini bertugas
untuk mengatur hidup sel dan menerima segala untuk rangsangan yang datang.
b) Plasma
Protein plasma, berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah serta
Zat-zat lain seperti hormon, vitamin, dan enzim yang berfungsi untuk
membantu metabolisme.
2. Definisi
Demam berdarah dengue adalah suatau penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
(arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Suriadi &
Yuliana, 2006).
DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengangejala utama demam, nyeri
otot, dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.( Hendarwanto; 417; 2004 )
DHF adalah infeksi akut yang disebabkan oleh arbovirus ( arthropodbora virus ) dan; 341
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes albopictus dan Aedes agypty ). ( Ngastiyah;
1997 )
DHF adalah penyakit demam yang disebabkan oleh virus disertai demam akut, perdarahan,
3. Etiologi
virus yaitu DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Keempatnya ditemukan di indonesia dengan den-
3 serotype terbanyak. Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap
serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain
sangat kurang, sehingga tidak dapat memberi perlindungan yang memadai terhadap
serotipe lain tersebut. Seseorang yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi
oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan
4. Manifesitas Klinis
6. Sakit kepala
gelisah, capila reffil time lebih dari 2 detik nadi cepat dan lemah).
3. Pada anak-anak yang lebih besar dan dewasa, bisa dimulai dengan demam ringan/
demam tinggi (> 39◦C) yang tiba- tiba dan berlangsung selama 2-7 hari, disertai sakit
kepala hebat, nyeri dibelakang mata, nyeri sendi dan otot, mual dam muntah dan
ruam-ruam.
5. Penderita juga sering mengeluh nyeri menelan, tidak enak di ulu hati, nyeri ditulang
6. Kadang-kadang demam mencapai 40-41◦C dan terjadi kejang demam pada bayi.
5. Fatosiologi
Virus Dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk terjadi
viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyebab yangjelas disertai
gejala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, pegal diseluruh tubuh, nafsu
makan berkurang dan sakit perut, bintik-bintik merahpada kulit. Kelainan juga dapat
bening, hati dan limpa. Pelepasanzat anafilaktoksin, histamin dan serotonin serta aktivitas
sehingga cairan dari intravaskuler keluar keekstra vaskuler atau terjadinya perembesaran
efusi dan renjatan. Selain itu sistemreikulo endotel bisa terganggu sehingga menyebabkan
reaksi antigen anti bodiyang akhirnya bisa menyebabkan anaphylaxia (Price dan Wilson,
2000).
Plasma merembes sejak permulaan demam dan mencapai puncaknya saat renjatan. Pada
pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat berkurang sampai 30% atau lebih. Bila
renjatan hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi
maka akan terjadi anoksia jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan ini
Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akanmenyebabkan depresi sumsum
karena gangguan trombosit dan kelainan koagulasi dan akhirnya sampai pada perdarahan.
Reaksi perdarahan pada pasien DHF diakibatkan adanya gangguan pada hemostasis yang
intravaskuler (DIC) jugabisa menyebabkan terjadi saat renjatan (Price dan Wilson, 2000).
6. Pengobatan
- Obat anti piretik, untuk menurunkan panas, dapat juga dilakukan kompres
- Jika kejang maka dapat diberi luminal ( antionvulsan ) untuk anak <1th dosis 50
mg im dan untuk anak >1th 75 mg im. Jika 15 menit kejang belum teratasi , beri
lagi luminal dengan dosis 3mg / kb bb ( anak <1th dan pada anak >1th diberikan
5 mg/ kg bb.
- Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander (20– 30 ml/ kg
BB )
7. Pencegahan