I
II
1. Pembuka 1
2. Apa itu Survei Penilaian Integritas? 8
3. Outline 12
4. Persiapan Perencanaan Pelaksanaan SPI 14
• Persiapan Tim 16
• Persiapan Teknis 18
5. Pelaksanaan SPI 20
• Mengenal Komponen Integritas Institusi 23
• Pemahaman terhadap Kuesioner dan 27
Faktor Koreksi
• Penentuan Sampel 43
• Pelaksanaan Survei 57
• Perhitungan Hasil Survei 65
• Langkah Komunikasi 86
6. Tindak Lanjut SPI 88
1
Daftar Isi
Selama ini
jika Anda
mendengar
terkait tindak
korupsi, apa
yang ada di
dalam pikiran
Anda?
Apakah terkait dengan tindak korupsi yang sering
muncul di televisi? Apakah Anda memikirkan
terkait tindakan penyidikan yang dilakukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)? Atau mungkin terkait
dengan suatu institusi tertentu?
2
Pengertian terkait korupsi memang sangat luas Rendahnya integritas baik di tingkat organisasi
dan beragam. Tanpa kita sadari, tindakan sekecil maupun individu dapat dikategorikan sebagai
datang terlambat atau berbohong pada rekan permasalahan yang mendasar karena integritas
kerja juga tetap merupakan bentuk korupsi. Saat sendiri berasal dari dalam diri setiap individu.
ini di negeri kita, persoalan terkait tindak korupsi Pendekatan pemberantasan korupsi melalui upaya
telah menjadi berita yang terus menerus muncul membangun integritas perlu digalakkan, karena
dan menciptakan sikap skeptis dari publik terkait tanpa memperbaiki integritas, sebaik apapun
persoalan ini. Masyarakat mulai berpikir bahwa sistem yang diterapkan akan terus muncul kolusi.
mengambil dana sisa terkait pengadaan bukanlah Kehadiran integritas di level individu, organisasi,
persoalan besar dan memberikan uang pelicin dan nasional merupakan pertahanan terbaik untuk
ketika mengurus administrasi pemerintahan mencegah terjadinya korupsi. Di Indonesia upaya
merupakan hal yang biasa, karena mereka berpikir tersebut sudah muncul, diinisiasi oleh berbagai
bahwa banyak hal terkait korupsi yang lebih besar Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah (K/L/
daripada itu. PD)
3
karena integritas sendiri berasal dari dalam diri kekuasaan resmi atau wewenang oleh para
setiap individu. Pendekatan pemberantasan pejabat publik untuk tujuan-tujuan yang sah
korupsi melalui upaya membangun integritas ( justified) menurut hukum. Keteguhan diri
perlu digalakkan, karena tanpa memperbaiki aparatur birokrasi dan pejabat publik untuk tidak
integritas, sebaik apapun sistem yang diterapkan meminta atau menerima apapun yang bukan
akan terus muncul korupsi. Kehadiran integritas di menjadi haknya merupakan bentuk integritas yang
level individu, organisasi, dan nasional merupakan dapat membantu mendukung terciptanya good
pertahanan terbaik untuk mencegah terjadinya governance.
korupsi. Di Indonesia upaya tersebut sudah
muncul, diinisiasi oleh berbagai Kementerian/ Untuk mendukung terwujudnya good governance
Lembaga/ Pemerintah Daerah (K/L/PD). tersebut, KPK merancang Survei Penilaian
Intergitas (SPI) yang dapat dilaksanakan
Kata integritas sendiri berasal dari bahasa secara mandiri oleh K/L/PD. SPI hadir untuk
inggris yaitu Integrity, yang secara definisi mengindikasikan adanya perilaku korupsi dan
berarti: kepengikutan dan ketundukan kepada mengukur tingkat integritas dalam suatu lembaga
prinsip-prinsip moral dan etis (adherence to pemerintahan dari sisi internal, eksternal, maupun
moral and ethical principles); keutuhan karakter pihak eksper dan laporan-laporan terkait. KPK
moral (soundness of moral character); kejujuran menyusun buku panduan pelaksanaan SPI ini
(honesty); tidak rusak secara moral (morally dengan harapan dapat menjadi acuan bagi K/L/
unimpared) atau keadaan moral sempurna tanpa PD dalam mempersiapkan pengukuran survei
cacat (morally perfect condition). Integritas integritas sesuai dengan kebutuhan spesifik di
dalam konteks pemerintahan adalah penggunaan masing-masing K/L/PD.
4
RELA -
TIVE S
5
Mengapa KPK
Menciptakan
SPI?
6
Corruption Perception Index (CPI) merupakan antara berbagai negara secara agregat (makro),
indeks yang dipublikasikan setiap tahun oleh CPI tidak mampu mengukur perubahan di tingkat
Transparency International dan dilakukan di 180 individu dan organisasi.
negara. Indeks ini merupakan indeks komposit
yang menggabungkan berbagai indikator dari Indeks Perilaku AntiKorupsi (IPAK) yang dilakukan
survey-survei lainnya. Di Indonesia, indeks dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik
penyusun Corruption Perception Index terdiri merupakan indeks dari survei yang dilakukan
dari 9 survey, yaitu: (1) Bertelsmann Foundation terhadap sekitar 10.000 responden yang tersebar
Transform Index, (2) World Economic Forum di 34 Provinsi Indonesia. Survei ini menangkap
Executive Opinion Survey, (3) Political Risk Service pendapat dan pengalaman masyarakat terkait
International Country Risk Guide, (4) Institute for korupsi. Meskipun alat ukur ini memiliki jumlah
Management Development World Competitiveness responden yang cukup besar dan mampu
Yearbook, (5) Economist Intelligence Unit Country menangkap pendapat dan pengalaman di tingkat
Rating, (6) Global Insight Country Risk Ratings, individu (mikro), indeks ini tidak menangkap
(7) Political & Economic Risk Consultancy Asia pendapat dan pengalaman dari sudut pandang
Risk Guide, (8) Varieties of Democracy Project, internal atau pegawai instansi publik.
(9) World Justice Project – Rule of Law Index.
Berbagai alat ukur penyusun indeks komposit CPI
ini melakukan survei terhadap para pengguna
layanan dan sektor swasta di kota besar di
Indonesia. Meskipun CPI dapat menjadi indikator
terhadap pemberantasan dan pencegahan korupsi
serta permasalahan integritas untuk dibandingkan
7
Apa Itu
Survei
Penilaian
Integritas?
Penilaian integritas adalah penilaian yang dilakukan
kepada suatu insititusi dengan mengkombinasikan
pendekatan persepsi dan pengalaman baik secara
langsung maupun tidak langsung dan diwakili oleh
pegawai/pejabat publik dalam melaksanakan tugas
secara transparan, akuntabel, dan antikorupsi.
8
Tujuan Meningkatkan kesadaran Risiko Korupsi dan
Perbaikan Sistem Antikorupsi
Sekilas Kegiatan
9
Apa Itu Survei Penilaian Integritas merupakan penilaian
integritas berbentuk survei yang telah
Survei
dikembangkan oleh KPK sejak 2007. Setelah
dilakukan percobaan terkait Survei Penilaian
Integritas di tahun 2017 dan 2018, KPK akhirnya
Integritas?
lembaga, dan pemerintah daerah untuk melakukan
survei ini secara mandiri.
10
Apa saja Siapa saja
yang dapat yang dapat
dinilai dari berpartisipasi
SPI? dalam SPI?
Budaya Pengelolaan Pegawai
Antikorupsi SDM yang bekerja dalam institusi
Budaya dalam institusi Tindakan dan sikap yang
terkait dengan tindakan ada di dalam pengelolaan
Pengguna
antikorupsi pegawai di suatu institusi Layanan
dari suatu institusi
Pengelolaan Sistem
Anggaran Antikorupsi Narasumber
Pengelolaan aliran dana Sistem pencegahan Ahli
dalam suatu institusi tindakan korupsi dalam terkait isu korupsi
suatu institusi
11
Persiapan
Perencanaan
1 Pelaksanaan SPI
Apa yang harus dipersiapkan
untuk menjalankan SPI?
Pelaksanaan SPI
2 Bagaimana langkah
pelaksanaan SPI?
Outline
Buku ini diharapkan dapat berguna untuk
membantu Anda untuk melaksanakan Survei
Penilaian Integritas dan menumbuhkan nilai-nilai Tindak Lanjut
integritas dalam institusi Anda. Secara umum,
buku ini akan dibagi ke dalam 3 (tiga) bagian yaitu
bagian persiapan, bagian pelaksanaan survei, dan
3 Hasil SPI
Apa yang dapat dilakukan
terkait hasil dari SPI?
bagian tindak lanjut.
12
13
1
Persiapan
Perencanaan
Pelaksanaan
SPI
14
15
Apa yang
Dilakukan
Pada Persiapan
Teknis terkait
Tahap Pelaksanaan
Survei
Ini?
Mempersiapkan
Tim yang
Bertanggung
Jawab terkait
dengan
Pelaksanaan SPI
16
Survei Penilaian Integritas merupakan survei yang • Membentuk suatu tim di luar bagian yang
akan diadakan oleh institusi dan hasil dari survei sudah ada dalam institusi untuk menjadi
ini akan berguna pula untuk institusi. penanggungjawab. Contoh: mengambil
sumber daya dari bagian Hubungan
Dalam pelaksanaannya, survei ini akan Masyarakat, bagian Penelitian dan
membutuhkan beberapa pihak internal dari Pengembangan, dan bagian Administrasi.
institusi yang berfungsi untuk menjadi penggerak
agar survei ini dapat berjalan dengan baik. Maka
itu, sangat disarankan untuk institusi agar dapat TIPS
membentuk sebuah tim yang bertanggungjawab
untuk menjalankan survei ini. Ada dua cara yang Berikut adalah beberapa tips yang Anda dapat
dapat dilakukan oleh institusi untuk memiliki tim gunakan untuk memudahkan pembentukan tim:
yang bertanggungjawab untuk pelaksanaan survei 1. Tentukan jumlah yang dibutuhkan untuk tim
ini: penanggungjawab SPI
2. Tentukan peran yang dibutuhkan untuk
• Menunjuk suatu bagian untuk menjadi pelaksanaan SPI
penanggungjawab, seperti bagian inspektorat 3. Tentukan tanggung jawab dari masing-masing
/ pengawasan internal. Namun apabila bagian peran
inspektorat / bagian pengawasan dalam
institusi Anda terlalu kecil, Anda dapat
menggunakan cara kedua.
17
Persiapan
Teknis
Setelah membentuk tim, maka yang perlu
dilakukan adalah persiapan teknis pelaksanaan
survei. Untuk pelaksanaan teknis, terdapat 3 (tiga)
pekerjaan utama yang harus dilakukan, antara
lain:
Menyusun
Anggaran Biaya
Saat sudah menyusun tim untuk melakukan Survei
Penilaian Integritas, ada baiknya untuk menentukan
anggaran terkait pelaksanaan Survei Penilaian Integritas
ini. Penyusunan anggaran perlu dilakukan agar dapat
dimasukan ke dalam pengajuan anggaran untuk rencana
anggaran di tahun berikutnya, ketika survei hendak
dijalankan.
18
Menentukan
Langkah
Pelaksanaan
Pekerjaan
Menentukan waktu berjalannya survei dan tim
lapangan. Tim dapat membuat timeline pekerjaan
agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat
waktu, dan mengkaji kembali tim lapangan yang
dapat dibentuk. Tim lapangan dapat ditentukan
oleh tim penanggungjawab: tim penanggungjawab
dapat menunjuk pihak ketiga untuk menjalankan Koordinasi
teknis survei ini.
dengan Pihak
KPK
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, insitusi
dapat menghubungi pihak KPK jika mengalami
kebingungan atau merasa tidak yakin terkait
pelaksanaan survei ini.
19
2
Pelaksanaan
SPI
20
21
Melakukan
Survei
Penilaian
Integritas
Dalam bagian ini, terdapat 6 (enam) langkah yang dapat
dilakukan oleh institusi terkait dengan pelaksanaan
Survei Penilaian Integritas.
22
1.
Dalam Survei Penilaian Integritas yang akan
dilakukan serentak oleh institusi, terdapat empat
Mengenal Komponen komponen penting yang akan membentuk indeks
Indeks Integritas
23
Mengenal Komponen Indeks Integritas Institusi
24
Mengenal Komponen Indeks Integritas Institusi
25
Mengenal Komponen Indeks Integritas Institusi
Pengarahan
Instansi
Sebelum
Survei
26
2.
Pemahaman Terhadap
Kuesioner Dan Faktor
Koreksi
Dalam setiap kuesioner Survei Penilaian Integritas KETERANGAN UMUM
akan terdapat 3 (tiga) bagian besar yaitu terkait Berisi mengenai keterangan tempat
keterangan umum, keterangan responden, dan dilaksanakannya survei dan nama interviewer /
penilaian integritas. pewawancara.
KETERANGAN RESPONDEN
Berisi mengenai keterangan data diri dan informasi
terkait responden yang menjawab pertanyaan
dalam kuesioner ini.
PENILAIAN INTEGRITAS
Berisi mengenai komponen-komponen yang akan
dinilai dalam survei dan isinya akan tergantung
pada jenis kuesioner yang ada.
27
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
28
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
A.
INTEGRITAS INTERNAL
Integritas internal dimaknai sebagai tingkat
integritas organisasi publik yang dinilai oleh
pegawai yang bekerja dalam organisasi. Integritas
internal dibentuk oleh 4 (empat) indikator yang
ada dalam kuesioner untuk pihak Internal, yaitu
budaya organisasi, sistem antikorupsi, pengelolaan
sumber daya manusia, dan pengelolaan anggaran.
29
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
BLOK V
Persepsi dan
Pengalaman tentang
Sistem Antikorupsi
BLOK VI
Persepsi dan
Pengalaman PENILAIAN
Pengelolaan Sumber INTEGRITAS
Daya Manusia INTERNAL
30
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
PENJELASAN:
31
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
Penilaian integritas internal dilakukan untuk atasan yang tidak semestinya, dan lain-lain. Dalam
mengukur persepsi dan pengalaman pegawai kuesioner terkait integritas internal, berdasarkan
tentang korupsi menyangkut tugas pokok 4 (empat) komponen yang dimiliki, terdapat
dan fungsi K/L/PD yang berhubungan dengan variabel-variabel penyusun indikator sebagai
gratifikasi, pengembangan sumber daya manusia, berikut:
pengelolaan dana yang tidak tepat, perintah
INTEGRITAS
ORGANISASI
32
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
Penilaian integritas internal dilakukan untuk atasan yang tidak semestinya, dan lain-lain. Dalam
mengukur persepsi dan pengalaman pegawai kuesioner terkait integritas internal, berdasarkan
tentang korupsi menyangkut tugas pokok 4 (empat) komponen yang dimiliki, terdapat
dan fungsi K/L/PD yang berhubungan dengan variabel-variabel penyusun indikator sebagai
gratifikasi, pengembangan sumber daya manusia, berikut:
pengelolaan dana yang tidak tepat, perintah
INTEGRITAS
KERJA PEGAWAI
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SDM
ANGGARAN
33
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
B.
INTEGRITAS EKSTERNAL
Penilaian integritas eksternal dilakukan dari sudut
pandang masyarakat sebagai pengguna layanan
publik. Integritas eksternal didefinisikan sebagai
sejauh mana pegawai sebagai penyedia layanan
publik melaksanakan tugas secara transparan,
akuntabel, dan bebas korupsi. Terdapat 3 (tiga)
komponen variabel yaitu transparansi, sistem
antikorupsi, dan integritas pegawai.
SISTEM ANTIKORUPSI
Meliputi kampanye antikorupsi, sanksi perilaku
korupsi, dan tindak lanjut pengaduan
34
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
BLOK I
Pengenalan Tempat BLOK V
KETERANGAN Persepsi dan
BLOK II UMUM Pengalaman tentang
Identitas Petugas Akuntabilitas Pegawai
BLOK III KETERANGAN
Karakteristik Responden RESPONDEN BLOK VI
Lainnya: lokus resiko
BLOK IV korupsi, program
Persepsi dan pencegahan korupsi, dll.
PENILAIAN
Pengalaman tentang INTEGRITAS BLOK VII
Transparansi/ INTERNAL Catatan
Keterbukaan dan
Akuntabilitas Pelayanan
35
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
PENJELASAN:
36
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
TRANSPARANSI DAN
INTEGRITAS PEGAWAI
AKUNTABILITAS PELAYANAN
SISTEM
TRANSPARANSI INTEGRITAS PEGAWAI
ANTIKORUPSI
Adanya transparansi -> R401 Kampanye/imbauan antikorupsi -> R406 Budaya Kejujuran -> R501
Prosedur pelayanan/perizinan -> R402 Sistem pencegahan korupsi -> R407 Bebas dari kepentingan pribadi -> R502
Bebas dari pengistimewaan orang/ Hukuman bagi para pelaku korupsi -> Bebas dari penyalahgunaan wewenang -> R503
kelompok tertentu -> R403 R408 Pelayanan yang baik dan efektif -> R504
Bebas dari diskriminasi identitas/ Mekanisme dan pelindungan whistle Bebas dari penerimaan suap -> R505, R506,
golongan -> R405 blower -> R409, R410 R507, R508, R509, R510, R511
Responsif terhadap laporan korupsi ->
R411, R412
37
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
C.
PENILAIAN EKSPER
Survei kepada eksper ini dilakukan untuk menilai
2 (dua) komponen yaitu transparansi dan sistem
antikorupsi. Penilaian ini dilakukan kepada para
eksper karena mereka adalah orang-orang yang
dianggap mengerti secara komprehensif terkait
masalah integritas, korupsi, dan lain-lain.
38
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
BLOK I
Pengenalan Tempat BLOK V
KETERANGAN Lainnya: lokus resiko
BLOK II UMUM korupsi, program
Identitas Petugas pencegahan korupsi, dll.
BLOK III KETERANGAN
Karakteristik Responden RESPONDEN BLOK VI
Catatan
BLOK IV
Persepsi dan PENILAIAN
Pengalaman tentang INTEGRITAS
Transparansi/ INTERNAL
Keterbukaan dan
Akuntabilitas Pelayanan
39
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
PENJELASAN:
40
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
TRANSPARANSI DAN
SISTEM ANTIKORUPSI
41
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Fak tor Koreksi
LAPORAN PENGADUAN
Laporan pengaduan yang digunakan adalah
laporan pengaduan masyarakat dari periode
sebelumnya terkait kasus korupsi. Sebagai
contoh, dalam SPI yang dilakukan KPK untuk
tahun 2017 pada 36 KLPD, digunakan laporan
pengaduan yang diterima KPK selama tahun
FAKTOR KOREKSI 2016.
42
3.
Penentuan Sampel
Dalam menentukan sampel, terdapat 1.
beberapa langkah yang harus dilalui. CAKUPAN
KPK menggambarkan 4 (empat) langkah RESPONDEN
yang dapat dilakukan untuk menentukan 2.
sampel responden. TARGET
RESPONDEN
3.
KERANGKA
SAMPEL
4.
PENENTUAN
TARGET SAMPEL
43
Penentuan Sampel
1.
CAKUPAN RESPONDEN
Pada bagian sebelumnya telah dikatakan bahwa keterwakilan populasi. Penentuan lokus
pengambilan data dalam Survei Penilaian Integritas survei sebaiknya meliputi syarat berikut:
ini akan dibagi menjadi pengambilan data primer • Unit-unit utama dalam rangka pencapaian
dan data sekunder. Untuk mengambil data primer, visi dan misi organisasi;
Anda memerlukan penentuan sampel agar hasil • Memiliki dampak berarti pada
yang didapatkan dapat menunjukkan keterwakilan penciptaan kepercayaan publik jika
data dan dapat dianggap valid. Sebelumnya, dilakukan perbaikan dalam konteks
mari mengerti terlebih dahulu terkait cakupan pencegahan korupsi (anggaran terbesar,
pengambilan data primer dari Survei Penilaian jumlah pengguna layanan besar, memiliki
Integritas ini. kerentanan korupsi tinggi dari data
temuan BPK/BPKP dan penindakan
CAKUPAN PUSAT
penegak hukum dll)
Lokus survei pada K/L adalah unit yang terkait 2. Unit di daerah dapat merupakan unit yang
dengan pihak eksternal dalam rangka pelaksanaan terkait dengan pekerjaan umum; bidang
tugas / pekerjaan. perhubungan; kesehatan / pendidikan;
pendapatan daerah (Samsat); PTSP (Pelayanan
Terpadu Satu Pintu); maupun pengadaan.
CAKUPAN DAERAH
44
Penentuan Sampel
2.
TARGET RESPONDEN
RESPONDEN
INTERNAL
PELAYANAN
LOKET
RESPONDEN
EKSTERNAL
TARGET
RESPONDEN
NON LOKET
(STAKEHOLDER)
EKSPER/ AHLI
45
Penentuan Sampel
3.
KERANGKA SAMPEL
PROBABILITY
Untuk menentukan kerangka sampel, berikut SAMPLING
adalah sedikit penjelasan terkait metode sampling Metode ini merupakan metode
yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pengambilan sampel secara
Survei Penilaian Integritas. random atau acak. Dengan cara
pengambilan sampel ini. Seluruh
anggota populasi diasumsikan
memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi sampel
penelitian.
METODE
SAMPLING
NON- PROBABILITY
SAMPLING
Metode pengambilan sampel
yang tidak dipilih secara acak.
Unsur populasi yang terpilih
menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena
faktor lain yang sebelumnya
sudah direncanakan.
46
Penentuan Sampel
47
Penentuan Sampel
48
Penentuan Sampel
*) tidak diharuskan.
49
Penentuan Sampel
BEST PRACTICE
EKSTERNAL EKSTERNAL
INTERNAL EKSPER
(LOKET) (NON LOKET)
50
Penentuan Sampel
4.
PENENTUAN TARGET SAMPEL
51
Penentuan Sampel
52
Penentuan Sampel
53
Penentuan Sampel
54
Penentuan Sampel
BEST PRACTICE
3.
2.
Pengambilan Distribusi Sampel
Penentuan Distribusi Sampel Selanjutnya masing-masing jabatan diambil sam-
Sebagai contoh Lokus 1 hanya memiliki 1 unit yang pel secara random sitematik saat petugas datang
ada layanan maka sebaran pegawai dihitung di di lokasi sebagai berikut:
unit yang ada layanan tersebut. Sebaran populasi
pegawai sebagai berikut: Dari daftar 40 pegawai yang diperoleh dari K/L
- Eselon II = 1 orang, Lokus 1 dilakukan pemilihan sebanyak 17 respon-
- Eselon III = 3 orang, den secara random untuk masing-masing jabatan.
- Eselon IV = 9 orang, dan Eselon II : 1 orang (take all)
- Staf = 27 orang Eselon III : Memilih 1 responden dari 3 orang.
Pertama, kita tentukan terlebih dahulu angka ran-
domnya. Angka random didapatkan dengan cara
Maka secara proporsional diperoleh distribusi menggunakan Apilkasi Ms. Excel dengan menge-
sampel sebagai berikut: tikkan =rand() di salah satu cell.
- Eselon II take all = 1 orang, Misal angka random (AR) = 0,56 dan interval (I) =
- Eselon III = 3/40 × 17 = 1,275 ≈ 1 orang, 3/1 = 3, maka:
- Eselon IV = 9/40 × 17 = 3,825 ≈ 4 orang, dan R1 = AR x I = 0,56 x 3 = 1,68 ≈ 2 (responden terpilih
- staf = 27/40 × 17 = 11,475 ≈ 11 orang. nomor urut 2)
55
Penentuan Sampel
BEST PRACTICE
56
4.
Pelaksanaan Survei
Ketika institusi Anda sudah mengerti terkait
Pewawancara akan memandu
wawancara dengan membacakan
pengambilan sampel, maka survei siap dilaksanakan setiap pertanyaan
melalui tahap pengumpulan data. Pengumpulan
data dibagi menjadi dua berdasarkan jenis data,
yaitu data primer dan data sekunder. Pengambilan
data primer dilakukan dengan metode wawancara Responden dapat langsung
langsung kepada responden dan pengambilan mengisikan jawaban pada media
data sekunder melalui pemeriksaan laporan. yang disediakan
Dalam pelaksanaan pengumpulan data primer,
akan terdapat pewawancara dan responden yang
akan di wawancara.
57
Pelaksanaan Survei
58
Pelaksanaan Survei
Persiapan Interview
Ketika hendak melakukan survei, hal yang paling tim terkait sampel responden dan kuesioner juga
mendasar yang perlu dipersiapkan adalah rapat menjadi hal penting untuk dilakukan agar seluruh
koordinasi. Entah melalui pihak eksternal yang tim memiliki perspektif yang sama berdasarkan
ditunjuk oleh K/L/PD, atau pihak ketiga yang buku panduan yang telah disususn ini sebelum
ditunjuk, maupun dibantu oleh BPS, pelaksanaan melaksanakan survei.
survei membutuhkan koordinasi dengan berbagai
pihak terkait dalam pelaksanaannya. Penunjukkan Untuk pengambilan data di lapangan, terdapat
orang yang bertanggung jawab sebagai dua metode wawancara langsung yang biasanya
penanggung jawab secara keseluruhan dan di sering dilakukan yaitu Computer Assisted Personal
setiap komponen perlu dilakukan. Interview atau Paper Assisted Personal Interview.
Apa perbedaan keduanya?
Selain itu, melakukan briefing bersama seluruh
59
Pelaksanaan Survei
60
Pelaksanaan Survei
61
Pelaksanaan Survei
Pelaksanaan Interview
Setelah koordinasi telah dilakukan, penentuan wawancara. Perlu dilakukan briefing kepada
tools untuk wawancara telah dilakukan, maka yang petugas lapangan agar proses pengambilan data
harus diperhatikan sekarang adalah pelaksanaan tidak mengganggu responden.
1. Perlunya pemahaman etika wawancara. Terdapat minimal 3 (tiga) etika dasar wawancara
yang harus diingatkan K/L/PD kepada petugas lapangan, mengingat materi dalam survei ini
merupakan materi dengan tema yang cukup sensitif
a. Mampu memberikan
penjelasan yang cukup
b. Menjaga kerahasiaan identitas
responden (anonymity)
c. Menjaga kerahasiaan jawaban
dan memastikan jawaban hanya
mengenai maksud dan tujuan digunakan untuk kepentingan survei
survei (informed consent) (confidentiality)
2. Pihak K/L/PD juga perlu mengingatkan petugas lapangan untuk memiliki keterampilan dan cara
bijak menghadapi berbagai sikap dan perilaku responden; khususnya responden eksternal dan
eksper.
62
Pelaksanaan Survei
Quality Control
Quality control dilakukan agar kualitas dari hasil 2. Melakukan observasi dan ikut turun ke
Survei Penilaian Integritas ini akan tetap terjaga. lapangan untuk melihat proses pengambilan
Terdapat beberapa langkah quality control yang data.
dapat dilakukan oleh pihak K/L/PD, antara lain:
Diharapkan dengan dilakukannya quality control
1. Menghubungi narasumber yang menjadi ini, maka hasil Survei Penilaian Integritas dari
responden survei untuk memastikan bahwa lembaga merupakan hasil yang valid dan dapat
data yang dimasukan sudah benar. dipertanggungjawabkan.
63
Pelaksanaan Survei
Coding dan data entry merupakan metode mempermudah proses perhitungan dan analisa
memasukan data ke dalam sistem atau data. Untuk data processing dan analisa data, akan
program untuk diolah. Setelah data diolah, dibahas dalam bagian selanjutnya.
maka akan didapatkan tabulasi data, yang akan
64
5.
Perhitungan
Hasil Survei
Formula dari perhitungan Survei Penilaian Indeks Indeks Indeks
Integritas adalah sebagai berikut: Penilaian + Penilaian + Penilaian -
Internal Eksternal Eksper
Indeks Integritas
Institusi = Faktor Laporan
Laporan
65
Perhitungan Hasil Survei
LANGKAH #1
LANGKAH #2
LANGKAH #3
66
Perhitungan Hasil Survei
Langkah pertama yang akan dilakukan untuk proses memodifikasi nilai-nilai yang telah ada untuk
perhitungan adalah melakukan transformasi memudahkan proses analisis lebih lanjut.
variabel. Transformasi variabel adalah proses
VARIABEL LANGSUNG
Dalam penyusunan Indeks Integritas, terdapat variabel langsung yang langsung dapat
dihitung dari indeksnya. Akan terdapat pertanyaan-pertanyaan dengan skala 1-6, dan skala
tersebut akan langsung dihitung ke dalam perhitungan indeks.
VARIABEL KOMPOSIT
Dalam penyusunan Indeks Integritas, proses transfomasi yang dilakukan lebih kepada
penyetaraan skala masing-masing variabel penyusun menjadi skala 1-6. Proses transformasi
ini tidak dilakukan pada semua variabel penyusun, tetapi difokuskan pada variabel komposit
yang merupakan gabungan dari dua atau lebih butir pertanyaan. Untuk lebih memudahkan,
mari masuk ke dalam contoh.
67
Perhitungan Hasil Survei
1.
VARIABEL ASAL VARIABEL ASAL VARIABEL
Pada pertanyaan R401 pada kuesioner internal, (R401A) (R401B) KOMPOSIT
terdapat dua bagian yaitu bagian A dan B. Maka, Kategori Jawaban Kategori Jawaban Skor Total
hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah
1 1 2
menjumlahkan skor pada variabel bagian A dan
2 5 7
variabel bagian B.
3 4 5
4 2 8
5 1 6
6 6 12
68
Perhitungan Hasil Survei
2.
Selanjutnya, akan dilakukan kategorisasi ulang. INTERVAL SKOR
VARIABEL KOMPOSIT KATEGORI BARU
Kategorisasi ulang adalah penempatan kembali
1-2 1
total skor hasil variabel komposit ke dalam skala
1-6. Dari hasil penjumlahan variabel komposit pada 3-4 2
69
Perhitungan Hasil Survei
INTERVAL SKOR
Untuk perhitungan komposit pada pertanyaan VARIABEL KOMPOSIT KATEGORI BARU
70
Perhitungan Hasil Survei
3.
Sekarang, Anda masuk pada transformasi variabel INTERVAL SKOR
VARIABEL KOMPOSIT KATEGORI BARU
komposit yang sudah dibentuk sebelumnya
2 1
ke dalam variabel baru berdasarkan kategori
baru pada Langkah 2. Variabel inilah yang akan 7 4
6 3
Dapat disimpulkan bahwa proses transformasi
variabel indeks ini terdiri dari 3 (tiga) langkah yaitu 12 6
71
Perhitungan Hasil Survei
VARIABEL PENGALAMAN
VARIABEL
Untuk variabel yang berkaitan dengan aspek ASAL (R405B) VARIABEL BARU
72
Perhitungan Hasil Survei
Setelah menemukan bobot baru, maka sekarang interdependensi antarvariabel dan sekaligus
Anda dapat melakukan perhitungan bobot memberikan besaran bobot bagi setiap variabel
komponen indeks integritas. Terdapat 2 (dua) yang signifikan secara statistik.
metode analisis statistik yang mampu menangani
AHP
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model perhitungan statistik yang berguna
untuk menguraikan masalah dari berbagai faktor yang kompleks menjadi suatu susunan
yang tampak lebih terstruktur dan sistematis. Terdapat 3 (tiga) prinsip dasar meliputi:
• Dekomposisi
• Perbandingan penilaian / pertimbangan
• Sintesa prioritas
Metode AHP hanya dilakukan oleh para ahli dan dilakukan untuk pembobotan Dimensi dan
Sub Indikator dalam Penilaian Integritas, sedangkan bobot Indikator dan Variabel dihitung
menggunakan metode PCA.
73
Perhitungan Hasil Survei
PCA
Principal Component Analysis (PCA) adalah sebuah tata cara perhitungan statistik untuk
melakukan analisis multivariat yang berguna untuk membangun variabel-variabel baru yang
merupakan kombinasi linear dari variabel-variabel aslinya. Variabel-variabel asli yang saling
berhubungan akan diubah menjadi variabel-variabel baru yang tidak saling berhubungan
dengan cara mereduksi sejumlah variabel tersebut sehingga mempunyai dimensi yang lebih
kecil namun dapat menerangkan sebagian besar keragaman aslinya. Banyaknya komponen
utama yang terbentuk sama dengan banyaknya variabel asli.
Syarat yang perlu dilakukan sebelum menggunakan pembentukan bobot dengan metode
PCA adalah:
• Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequacy ≥ 0,6
• Eigen value > 1
• Loading Factor ≥ 0,4
• Total Variance Explained ≥ 60%
74
Perhitungan Hasil Survei
AHP dan PCA telah dihitung dan ditentukan hasil AHP dan PCA berdasarkan perhitungan KPK.
oleh pihak KPK, namun jika Anda merasa ingin Untuk nilai AHP dan PCA terbaru, silahkan untuk
mengerti lebih lanjut terkait AHP dan PCA, Anda berkoordinasi dengan KPK.
dapat mengacu pada buku statistik. Berikut adalah
Internal 0,4189
Eksternal 0,2962
Eksper 0,2849
75
Perhitungan Hasil Survei
INTERNAL
INDIKATOR JENIS VARIABEL NOMOR ANGKA INDIKATOR JENIS VARIABEL NOMOR ANGKA
PERTANYAAN PCA PERTANYAAN PCA
76
Perhitungan Hasil Survei
EKSTERNAL EKSPER
INDIKATOR JENIS VARIABEL NOMOR ANGKA INDIKATOR JENIS VARIABEL NOMOR ANGKA
PERTANYAAN PCA PERTANYAAN PCA
SISTEM Variabel Langsung R406 0,1180 SISTEM Variabel Langsung R401 0,0992
ANTIKORUPSI R407 0,1468 ANTIKORUPSI R402 0,0997
(0,3329)
R408 0,1072 R404 0,0962
R409 0,1498 R408 0,1028
R410 0,1599 R409 0,0966
R411 0,1612 R501 0,0995
R412 0,157
Variabel Komposit
Variabel Komposit
Variabel Pengalaman
Variabel Pengalaman
INTEGRITAS Variabel Langsung R501 0,2208 Kuesioner yang digunakan dalam pelaksanaan SPI
PEGAWAI R502 0,2193
(0,3407)
R503 0,2065 ini dapat diunduh di kpk.go.id.
R504 0,2055
R505 0,1479
Variabel Komposit
Variabel Pengalaman
77
Perhitungan Hasil Survei
78
Perhitungan Hasil Survei
Indeks Penilaian untuk setiap komponen akan berkisar dari skala 0 sampai dengan 100. Semakin
dihitung dari rata-rata tertimbang dari seluruh mendekati 100 menunjukkan baiknya integritas
skor pada variabel penyusun setelah dikali lembaga.
bobot standarnya. Nilai Indeks Penilaian akan
PERHITUNGAN SKOR
INTEGRITAS EKSPER
79
Perhitungan Hasil Survei
Faktor Koreksi =
1/3 (persentase laporan pengaduan masyarakat terkait korupsi yang diterima KPK selama tahun
sebelumnya + persentase jumlah wajib lapor yang belum melaporkan LHKPN + persentase responden
yang menerima pengarahan sebelum survei)
80
Perhitungan Hasil Survei
Indeks Integritas, baik Internal, Eksternal, maupun ada dari skala 0 sampai dengan 100. Semakin
Ekspert dihitung dari rata- rata tertimbang dari mendekati 100 menunjukkan suatu organisasi
seluruh skor pada variabel penyusun setelah dikali semakin berintegritas.
bobot standarnya. Kisaran nilai indeks integritas
Perhitungan skor indeks integritas akan dibagi ke dalam 2 (dua) bagian besar, yaitu:
81
Perhitungan Hasil Survei
82
Perhitungan Hasil Survei
KONVERSI
Hasil pembagian tersebut kemudian dikurangi Jawaban dari responden tersebut dijumlahkan
dengan angka 1 dan dikalikan dengan 100 / 6-1. dengan jawaban-jawaban responden lain dan
membentuk hasil indeks transparansi dari
Perlakuan ini dilakukan agar didapatkan hasil di organisasi Anda.
skala 0-100 untuk setiap responden.
83
Perhitungan Hasil Survei
1. Pengaduan PENGADUAN
Untuk skor pengaduan cara perhitungannya NAMA
SKOR
ORGANISASI NOMOR SKOR
adalah: PERTANYAAN PENGADUAN
PENGADUAN
FINAL
Skor pengaduan: Jumlah pengaduan / UCP * 100
Organisasi A 61 88,56 88,56
Skor jumlah pengaduan yang melebihi UCP adalah Organisasi B 82 119,04 100,00
maksimal (100 poin) Organisasi C 7 10,16 10,16
Contoh: UCP 68,8
Catatan:
UCP adalah upper cut-off point yang mengambil angka 95%
dari distribusi jumlah pengaduan seluruh institusi yang
menjadi lokus SPI
84
Perhitungan Hasil Survei
Organisasi A 1 60 3 60 3,33
Organisasi B 2 60 2 60 3,33
85
6.
Setelah pengelolaan data hasil survei, maka data yang telah
didapatkan dapat diolah dan dikomunikasikan kepada pihak
internal, pihak yang bertanggungjawab untuk menindaklanjuti,
PEMBUATAN LAPORAN
Membuat laporan hasil SPI yang dapat disampaikan kepada
pihak internal untuk evaluasi area perbaikan, maupun dapat
menyampaikan laporan kepada pihak KPK atau Kemen PAN-RB
untuk segera mendapatkan penanganan terkait problematika
institusi jika memang diperlukan.
86
87
3
Tindak
Lanjut SPI
88
89
Setelah
memiliki hasil
dan data SPI,
apa yang
harus saya
lakukan?
90
Data hasil Survei Penilaian Integitas memiliki untuk mengembangkan integritas institusi secara
banyak manfaat untuk institusi tempat Anda keseluruhan. Beberapa manfaatnya antara lain:
bekerja. Data-data hasil SPI dapat ditindaklanjuti
91
1 Menjadi bahan evaluasi kembali terhadap
kinerja pencegahan korupsi institusi
Dari data hasil SPI, Anda dapat melihat sejauh Sebagai contoh, apabila indeks penilaian eksternal
mana kinerja institusi Anda dari 4 (empat) sisi: baik rendah, maka institusi Anda sebaiknya melihat
dari sisi internal, eksternal, maupun eksper. Hasil lagi pihak-pihak mana yang berhadapan langsung
ini dapat membuat institusi Anda melihat secara dengan pihak eksternal dan menentukan langkah
menyeluruh terkait aspek-aspek apa yang harus apa yang harus dilakukan untuk mengurangi
dipertahankan, dikembangkan, dan aspek-aspek kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan
apa yang harus segera ditangani. Hasil SPI tidak menyimpang dari pelayanan kepada pihak
dapat menjadi suatu bukti langsung terkait pihak eksternal. Namun, jika ditemukan indeks penilaian
yang melakukan tindakan yang menyimpang, internal khususnya terkait indikator budaya
namun hasil dari SPI dapat menjadi dasar untuk organisasi tinggi, maka institusi Anda dapat
menentukan action plan yang harus dilakukan mempertahankan dan mengembangkan variabel-
di dalam institusi agar indeks integritas yang variabel dalam aspek tersebut agar indeks
sempurna dapat dicapai dalam institusi. penilaian internal dari institusi tersebut dapat
terus dipertahankan.
92
2 Menjadi dasar action plan terkait dengan
temuan dan indikasi korupsi di institusi
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, Dari hasil SPI juga, institusi dapat membuat
hasil SPI dapat menjadi dasar action plan dari rencana strategis terkait aksi pemberantasan
institusi. Salah satu action plan yang dapat korupsi dan penumbuhan integritas. Rencana
dilakukan adalah dengan menjadikan hasil SPI strategis terkait aksi ini dapat menjadi dasar yang
sebagai bukti untuk melakukan pemberantasan konkrit yang dijalankan oleh institusi.
korupsi. Institusi dapat melakukan penyelidikan
terkait indikasi korupsi berdasarkan hasil yang
ditemukan, ataupun dapat memetakan titik-titik
mana yang menjadi rawan yang membutuhkan
pengawasan.
93
Dengan adanya buku ini, diharapkan Anda dan insitusi tempat Anda bekerja
dapat menjalankan Survei Penilaian Integritas secara mandiri dengan mudah.
Lebih daripada itu, KPK berharap melalui buku ini, institusi tempat Anda
bekerja memiliki keinginan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai integritas,
sehingga institusi Anda, bahkan negeri ini dapat terus berkembang tanpa ada
lagi tindakan-tindakan menyimpang terkait korupsi.
94
95
https://www.kpk.go.id/id/
@official.kpk
KomisiPemberantasanKorupsi
@KPK_RI
96