Anda di halaman 1dari 14

PENYEDIAAN DAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA

OLEH DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2013-2014

Ogi Seftiawan
Email:ogi_setiawan@yahoo.com

Pembimbing: Dr. Ali Yusri, MS

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Riau

Program studi ilmu pemerintahan FISIP Universitas riau


Kampus Bina Widya. Jl. H.R. Soebrantas Km. 12.5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/Fax 0761-
63277

ABSTRACT
This study aims to determine determine the planning process in the provision and
maintenance of facilities and tourism infrastructure in Kuantan Singingi and knowing the obstacles
in the provision and maintenance of facilities and tourism infrastructure in Kuantan Singingi. This
study uses qualitative research methods with descriptive research, which can be interpreted as a
problem-solving process was investigated by describing the state of the research subjects were
based on the facts that appear during the study were then followed by the popularity of existing
theories.
Facilities and infrastructure attractions Niagara Falls Thunder Gemurai and seven levels
Batang Koban incomplete and means that there is also in no circumstances be maintained so it can
not be used as a toilet ,, there kondisisnya is damaged, the door has been dated and can not be used
again , as well as locker rooms, condition was broken so visitors who came difficult to find a place
to change clothes and places of worship / prayer room less kept clean, especially the floors were
dirty and no equipment to pray like, sejadah, mukenah, and other-other. During this time there is
no effort from the parties involved to make improvements of facilities and infrastructure that has
suffered such damage
The conclusion that the provision and maintenance of Infrastructures in Kuantan Singingi
Tourism Attraction in Niagara Falls Thunder Gemurai and seven levels Batang Koban incomplete
and not well maintained. Obstacle to the provision and maintenance of facilities and infrastructure
in Kuantan Singingi Tourism is of limited funds, human resources, ie, not all employees in the
department of culture youth and sports tourism Kuantan district Singingi the educational
background in tourism and a lack of community support around.

Keywords: Provisioning, Maintenance, Facilities and Infrastructure Tourism.

PENDAHULUAN dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya


Latar Belakang Masalah telah melakukan kegiatan untuk
Berdasarkan tugas dan fungsi yang mengembangkan pariwisata yang ada di
diberikan Kepada Bidang Pariwisata melalui Kabupaten Kuantan Singingi.
Seksi Sarana dan Prasarana wisata tersebut, Adapun program dan kegiatan yang
maka Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda pernah dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan
dan Olahraga Kabupaten Kuantan Singingi Pariwisata Pemuda dan Olahraga khususnya
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 1
Bidang Pariwisata yang bersumber dari Rumusan Maslah
LAKIP tahun 2013-2014 yaitu : Dari penjelasan yang dikemukakan
1. Pengembangan dan pemasaran pada latar belakang diatas mengenai mengapa
pariwisata penelitian ini harus dilaksanakan, dapat
2. Pengembangan destinasi pariwisata diambil sebuah rumusan masalah pokok dari
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana penelitian ini yaitu: Bagaimana Proses
pariwisata Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
Untuk pelaksanaan pemeliharaan Prasarana Pariwisata di Kabupaten
sarana dan prasarana pariwisata yang ada di Kuantan Singingi tahun 2013-2014 ?
Kabupaten Kuantan Singingi, Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Kabupaten Kuantan Singingi melalui Bidang 1. Tujuan Penelitian
Pariwisata dan seksi Sarana dan Prasarana a. Untuk mengetahui proses
Wisata telah melaksanakan beberapa kegiatan perencanaan dalam penyediaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana wisata, pemeliharaan sarana dan prasarana
dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian pariwisata di Kabupaten Kuantan
adalah wisata air terjun Batang Koban dan Air Singingi.
Terjun Guruh Gemurai. b. Untuk mengetahui hambatan dalam
beberapa fenomena atau kondisi penyediaan dan pemeliharaan sarana
sarana dan prasarana pariwisata yang ada di dan prasarana pariwisata di
Kabupaten Kuantan Singingi dalam usaha Kabupaten Kuantan Singingi.
pembangunan dan pengembangan pariwisata 2. Kegunaan Penelitian
yang penulis dapatkan, diantaranya dalam a. Sebagai bahan kajian studi banding
usaha penyediaan dan pemeliharaan sarana antara pengetahuan yang sifatnya
dan prasarana pariwisata alam yang tersedia teoritis dengan kenyataan yang ada
seperti mushollah, kamar ganti, tangga, dan dilapangan.
jembatan penghubung terlihat tidak layak b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dipakai dan tidak terpelihara dengan baik. memberikan kontribusi, masukan
Selain itu fasilitas yang disediakan masih kepada pemerintah daerah dalam hal
belum mencukupi untuk memenuhi ini Dinas Kebudayaan Pariwisata
kebutuhan pengunjung, seharusnya fasilitas Pemuda dan Olahraga Kabupaten
yang disediakan disesuaikan dengan jumlah Kuantan Singingi dalam Penyediaan
pengunjung dan dirawat karena pada saat dan Pemeliharaan Sarana dan
penulis melakukan penelitian fasilitas yang Prasarana Pariwisata di Kabupaten
ada kondisinya sangat buruk, fasilitas- Kuantan Singingi.
fasilitas yang ada banyak yang sudah rusak.
Berdasarkan fakta tersebut membuktikan Kerangka Teori
bahwa kurangnya Pelaksanaan Fungsi Dinas 1. Konsep Pemerintahan
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Menurut Sedarmayanti (2004:9),
Kabupaten Kuantan Singingi Dalam pemerintah yang baik dapat dikatakan sebagai
Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan pemerintah yang menghormati kedaulatan
Prasarana Pariwisata di Kabupaten Kuantan rakyat, yang memiliki tugas pokok yang
Singingi. mencakup :
Berdasarkan fenomena di atas, penulis 1. Melindungi segenap bangsa
tertarik melakukan penelitian dengan judul: Indonesia dan seluruh tumpah
”Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana darah Indonesia
dan Prasarana Pariwisata di Kabupaten 2. Memajukan kesejahteraan umum
Kuantan Singingi tahun 2013-2014”. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban umum,
perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 2
Terselenggaranya good governance dapat dilihat dan disaksikan, harus
merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintah pula disediakan fasilitas rekreasi
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan yang dapat membuat wisatawan
mencapai tujuan serta cita-cita bangsa betah tinggal lebih lama di tempat
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan itu.
pengembangan dan penerapan system 3. Daerah tersebut harus tersedia apa
pertanggung jawaban yang tepat dan jelas, yang disebut sebagai “something
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan to buy”. Artinya di tempat tersebut
pembangunan dapat berlangsung secara harus tersedia fasilitas untuk
berdayaguna, berhasilguna, bersih dan berbelanja (shopping), terutama
bertanggung jawab, serta bebas korupsi, barang-barang souvenir dan
kolusi dan nepotisme, (Sedarmayanti, kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh
2004:12). untuk dibawa pulang ke tempat
2. Pariwisata asal wisatawan.
Menurut Suswantoro (2004:3) 4. Sarana Dan Prasarana Obyek Wisata
pariwisata adalah suatu proses kepergian Suwantoro (1997:22) mengatakan,
sementara dari seseorang atau lebih menuju berbagai sarana wisata yang harus disediakan
tempat lain di luar tempat tinggalnya. di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro
Dorongan kepergiannya karena berbagai perjalanan, alat transportasi, rumah makan
kepentingan, baik karena kepentingan serta sarana pendukung lainnya. Sarana wisata
ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, agama, dapat dibagi menjadi tiga unsur pokok yaitu :
kesehatan maupun kepentingan lainnya 1. Sarana pokok kepariwisataan
seperti ingin tahu, menambah pengalaman Fungsinya adalah meneydiakan
ataupun untuk belajar. suatu perjalanan fasilitas pokok yang dapat memberikan
dianggap sebagai perjalanan wisata bila pelayana bagi kedatangan wisatawan. Sarana
memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, semacam ini harus diadakan,
yaitu : pembangunannya harus diarahkan, apalagi
a. Harus bersifat sementara dalam rangka hendak menarik lebih banyak
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) wisatawan. Pariwisata sebagai industri mutlak
dalam arti tidak terjadi paksaan memerlukan sarana pokok kepariwisataan,
c. Tidak bekerja yang sifatnya yaitu:
menghasilkan upah ataupun a. Biro perjalanan umum dan agen
bayaran perjalanan
3. Pengembangan Wilayah Pariwisata Transportasi wisata baik darat,
Dalam pengembangan suatu daerah b. Restaurant
untuk menjadi suatu daerah tujuan wisata, c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya.
agar menarik untuk dikunjungi oleh 2. Sarana pelengkap kepariwisataan
wisatawan potensial dalam berbagai pasar, Yang dimaksud dengan sarana pelengkap
maka harus memiliki tiga syarat (Yoeti, kepariwisataan ialah fasilitas-fasilitas
1996:177), yaitu: yang dapat melengkapi sarana pokok
1. Daerah tersebut harus mempunyai sedemikian rupa, sehingga fungsinya
apa yang disebut sebagai dapat membuat wisatawan lebih lama
“something to see”. Artiya di tinggal di tempat atau di daerah yang
tempat tersebut harus ada objek dikunjunginya. Misalnya:
wisata dan atraksi wisata yang a. Fasilitas rekreasi dan olahraga
berbeda dengan apa yang dimiliki b. Prasarana umum seperti jalan raya,
oleh daerah lain. jembatan listrik, telekomunikasi, air
2. Daerah tersebut harus tersedia bersih dan lain- lain.
dengan apa yang disebut sebagai 2. Sarana penunjang kepariwisataan
“something to do”. Artinya di Yang dimaksudkan dengan sarana
tempat tersebut setiap banyak yang penunjang kepariwisataan adalah fasilitas
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 3
yang diperlukan wisatawan yang manajemen perawatan dengan baik
berfungsi tidak hanya melengkapi sarana sehingga mempunyai dampak pada
pokok dan sarana pelengkap, tetapi peningkatan efektivitas dan
fungsinya yang lebih penting adalah agar efisiensi kerja.
wisatawan lebih banyak membelanjakan 8) Meningkatkan motivasi pekerja
uangnya ditempat yang dikunjunginya Menurut Dwiantara dan Sumarto
tersebut. Misalnya souvenir shop. (2004:107) macam-macam pemeliharaan
5. Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana sarana dan prasarana, antara lain:
dan Prasarana Pariwisata 1) Perawatan preventif (pencegahan)
Menurut Santoso (2004: 35) unsur- Perawatan preventif merupakan
unsur penyediaan dalam pengembangan obyek cara perawatan alat/barang
wisata, yaitu unsur-unsur yang harus sebelum mengalami kerusakan.
diperhatikan dalam mengolah suatu 2) Perawatan represif
perencanaan pengembangan kepariwisataan. Perawatan represif merupakan
Unsur-unsur penyediaan dalam pengembangan cara perawatan alat/barang setelah
obyek wisata antara lain: mengalami kerusakan.
1. Atraksi Perawatan alat/barang diperlukan
2. Transportasi perawatan secara preventif maupun represif
3. Akomodasi agar mampu mencapai batas umur pemakaian
4. Fasilitas Pelayanan secara optimal. Perawatan secara preventif
5. Infrastruktur perlu dilakukan secara periodik terhadap
Kegiatan pemeliharaan sarana dan setiap alat/barang yang dimiliki, sehingga
prasarana pariwisata dilakukan untuk frekuensi dan biaya perawatan secara represif
menjamin sarana dan prasarana yang ada dapat ditekan.
dalam kondisi baik dan siap digunakan
wisatawan. Menurut Purwanto dan Ali (2008: Metode Penelitian
233), pemeliharaan sarana dan prasarana 1. Pendekatan Penelitian
memiliki beberapa tujuan yang mencakup, Pendekatan penelitian ini adalah
antara lain: pendekatan kualitatif
1) Menjamin sarana dan prasarana
selalu dalam kondisi prima, siap 2. Jenis Penelitian
digunakan untuk mendukung Penelitian ini menggunakan jenis
proses bisnis dan berfungsi dengan penelitian Deskriptif.
baik. 3. Lokasi Penelitian
2) Memperpanjang umur pemakaian Berdasarkan judul penelitian yaitu
sarana dan prasarana yang “Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan
digunakan dalam proses bisnis. Prasarana Pariwisata oleh Dinas Kebudayaan
3) Menjamin keamanan dan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten
kenyamanan bagi para pemakai. Kuantan Singingi” maka jelas penelitian ini
4) Mengetahui kerusakan secara dini dilaksanakan di Dinas Kebudayaan Pariwisata
sehingga tindakan perbaikan dapat Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan
direncanakan dengan baik. Singingi.
5) Menghindari terjadinya kerusakan 4. Jenis dan Sumber Data
secara mendadak peralatan- Jenis dan sumber data yang digunakan
peralatan yang kritikal. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6) Menghindari terjadinya kerusakan a. Data pimer
fatal yang mengakibatkan waktu b. Data sekunder
perbaikan yang lama dan biaya 5. Teknik Pengumpulan Data
perbaikan yang besar. Adapun teknik pengumpulan data
7) Meningkatkan budaya perusahaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
untuk mengembangakan sistem a. wawancara
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 4
b. Observasi dilakukan. Objek wisata haruslah
c. Dokumentasi menyediakan fasilitas sarana dan pra-sarana
6. Informan Penelitian yang baik guna mendukung kegiatan para
Pada penelitian ini yang menjadi pengunjung yang datang di objek wisata
informan adalah mereka yang dianggap tersebut. Sarana dan prasarana pariwisata di
memahami betul dan dapat memberikan Kabupaten Kuantan Singingi berupa
informasi yang benar berkaitan dengan ketersediaan fasilitas pendukung obyek wisata
masalah peneliti. Untuk lebih jelasnya Air Terjun Batang Koban dan Air Terjun
informan dalam penelitian ini dapat dilihat Guruh Gemurai. Sarana dan prasarana yang
pada tabel berikut: dimaksud adalah:
Tabel 1.4 Informan Penelitian 1) Akomodasi
Wisatawan akan memerlukan tempat
No Informan Jumlah tinggal untuk sementara waktu selama dalam
1 Kepala Dinas Kebudayaan 1 perjalanan untuk dapat beristirahat. Dengan
Pariwisata Pemuda dan adanya sarana ini, maka akan mendorong
Olahraga wisatawan untuk berkunjung dan menikmati
2 Kepala Seksi Sarana dan 1 objek dan daya tarik wisata dengan waktu
Prasarana Wisata. yang relatif lebih lama. Dari observasi peneliti
3 Masyarakat Sekitar Objek 2 saat ini akomodasi bagi wisatawan yang ingin
Wisata menikmati obyek wisata seperti hotel, villa,
4 Pengunjung Objek Wisata 3 bumi perkemahan belum ada di Kabupaten
Jumlah 7 Kuantan Singingi.
Sumber: Data Olahan, 2017. Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
7. Teknik Analisis Data Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan
Setelah data yang diperlukan dalam Singingi, diperoleh keterangan sebagai
penelitian ini terkumpul maka langkah berikut:
selanjutnya adalah analisis data. Teknik Akomodasi merupakan salah satu
analisis data adalah suatu uraian tentang cara- sarana obyek wisata, namun pada saat
cara analisis, yaitu kegiatan mengumpulkan ini tempat penginapan disekitar objek
dan kemudian diedit untuk selanjutnya wisata belum tersedia.Tempat
dimanfaatkan sebagai bahan analisis yang penginapan terdekat ada di desa Bukit
sifatnya kualitatif. Menurut Iskandar Pedusunan sebelum desa Lubuk Jambi
(2008:100) analisis data merupakan kegiatan dari arah Teluk Kuantan, dan bisa
yang dilakukan oleh peneliti setelah data juga para wisatawan menginap di
terkumpul. hotel atau penginapan di Teluk
Kuantan (Wawancara 16 Januari
HASIL PENELITAIN DAN 2017).
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara penulis
A. Proses Perencanaan Dalam Penyediaan dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
dan Pemeliharaan Sarana dan Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Prasarana Pariwisata di Kabupaten Tempat penginapan belum tersedia di
Kuantan Singingi. sekitar objek wisata Air Terjun Guruh
1. Penyediakan Sarana dan Prasarana Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat
Pariwisata di Kabupaten Kuantan Batang Koban, namun bagi wisatawan
Singingi. yang memerlukan tempat penginapan,
Ketersediaan fasilitas sarana dan dapat memanfaatkan penginapan yang
prasarana di suatu objek wisata merupakan ada di Kota Teluk Kuantan yang tidak
hal yang penting bagi pengunjung dalam terlalu jauh dari lokasi objek wisata.
menunjang kegiatan kunjungan wisata yang Penambahan sarana dan prasarana
baru yang diusulkan pengelola melalui
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 5
Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, perjalanan untuk dapat beristirahat. Dengan
pemuda dan olaraga Kabupaten adanya sarana ini, maka akan mendorong
Kuantan Singingi yaitu membuat wisatawan untuk berkunjung dan menikmati
tempat/toko untuk para pejual objek dengan waktu yang relatif lebih lama.
makanan dan minuman secara 2) Transportasi
permanen agar lebih layak dan bagus Transportasi merupakan sarana pokok
dilihat, memperbesar dan dalam industri kepariwisataan. Sesuai dengan
memperdalam kolam objek wisata Air fungsinya, transportasi adalah sarana untuk
Terjun Guruh Gemurai dan kemudian mempercepat dan mempermudah seseorang
ditepi-tepi kolam renang akan di dalam mencapai suatu tempat yang
tambahkan payung-payung untuk diinginkan, bahkan suatu objek yang jauh
beristirahat di objek wisata Air Terjun berada di negara orang pun, dapat ditempuh
Guruh Gemurai (Wawancara 16 dalam waktu yang relatif singkat.
Januari 2017). Berdasarkan hasil wawancara penulis
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
dengan masayarakat sekitar objek wisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan
diperoleh keterangan sebagai berikut: Singingi, diperoleh keterangan sebagai
Untuk tempat penginapan, sampai saat berikut:
ini belum tersedia di sekitar objek Akses untuk menuju objek wisata Air
wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun
Air Terjun tujuh tingkat Batang tujuh tingkat Batang Koban hanya bisa
Koban. Namun ke depannya, jika hal di tempuh dengan kendaraan pribadi,
itu diperlukan, mungkin masyarakat sedangkan untuk kendaraan umum
sekitar objek wisata bisa menyewakan tidak tersedia (Wawancara 16 Januari
rumahnya kepada pengunjung, hal ini 2017).
tentu juga akan dapat menambah Berdasarkan hasil wawancara penulis
penghasilan masyarakat sekitar dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
(Wawancara 18 Januari 2017). Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil wawancara penulis Saat ini jika para wisatawan ingin
dengan pengunjung objek wisata, diperoleh berkunjung ke objek wisata Air Terjun
keterangan sebagai berikut: Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh
Jika pihak pengelola menyediakan tingkat Batang Koban hanya bisa
Hotel, villa atau bumi perkemahan di menggunakan kendaraan pribadi saja
sekitar objek wisata ini, memang akan karena kendaraan umum untuk menuju
sangat membantu, karena pengunjung ke objek wisata belum disediakan oleh
bisa beristirahat sambil menikmati pemerintah daerah (Wawancara 16
pemandangan alam yang ada disekitar Januari 2017).
objek wisata ini (Wawancara 18 Berdasarkan hasil wawancara penulis
Januari 2017). dengan masayarakat sekitar objek wisata,
Berdasarkan hasil wawancara dan diperoleh keterangan sebagai berikut:
observasi penulis, sarana akomodasi seperti Dalam hal kepariwisataan tidak dapat
tempat penginapan di sekitar objek wisata Air disangkal lagi kalau aktivitas
Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh kepariwisataan banyak tergantung
tingkat Batang Koban sampai saat belum kepada transportasi. Namun saat ini
tersedia. Karena akomodasi yang ada berada akses angkutan umum yang
cukup jauh dengan tempat wisata yang menghubungkan rute jalan yang ada
disediakan. Hal ini juga merupakan faktor dengan objek wisata Air Terjun
penting jika kawasan ini akan melakukan Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh
pembangunan, sebab pada dasarnya tingkat Batang Koban tidak tersedia
wisatawan akan memerlukan tempat tinggal (Wawancara 18 Januari 2017).
untuk sementara waktu selama dalam
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 6
Berdasarkan hasil wawancara penulis Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan pengunjung objek wisata, diperoleh dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
keterangan sebagai berikut: Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Kami ke sini menggunakan kendaraan Untuk kedepannya pengelola melalui
pribadi, kendaraan umum menuju Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata,
objek wisata Air Terjun Guruh pemuda dan olaraga Kabupaten
Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat Kuantan Singingi bisa bekerja sama
Batang Koban tidak ada (Wawancara dengan masyarakat sekitar
18 Januari 2017). menyediakan rumah makan, sehingga
Berdasarkan hasil observasi penulis, pengunjung bisa melepaskan lapar
dikatahui bahwa untuk sarana transportasi dan dahaga (Wawancara 17 Januari
umum menuju objek wisata Air Terjun Guruh 2017).
Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat Batang Berdasarkan hasil wawancara penulis
Koban belum tersedia, hanya bisa ditempuh dengan masayarakat sekitar objek wisata,
menggunakan kendaraan pribadi (sepeda diperoleh keterangan sebagai berikut:
motor, mobil). Masyarakat sekitar objek wisata,
3) Rumah Makan sampai saat ini belum ada yang
Wisatawan yang berkunjung ke suatu membuka usaha rumah makan,
objek wisata tentunya ingin menikmati masyarakat hanya berjualan minuman
perjalanan wisatanya, sehingga pelayanan dan makan ringan saja (Wawancara
makanan dan minuman harus mendukung hal 18 Januari 2017).
tersebut bagi wisatawan yang tidak membawa Berdasarkan hasil wawancara penulis
bekal. Bahkan apabila suatu daerah tujuan dengan pengunjung objek wisata, diperoleh
wisata mempunyai makanan yang khas, keterangan sebagai berikut:
wisatawan yang datang di samping menikmati Pengunjung yang datang ke objek
atraksi wisata juga menikmati makanan khas wisata ini membawa makanan dari
tersebut. rumah, disini hanya ada jualan
Berdasarkan hasil wawancara penulis minuman dan makan ringan
dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata (Wawancara 18 Januari 2017).
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan Dari pengamatan peneliti di lokasi
Singingi, diperoleh keterangan sebagai objek wisata, saat ini belum ada rumah makan
berikut: dan restoran di areal objek wisata. Masyarakat
Sejauh ini di daerah objek wisata Air sekitar hanya berjualan makanan dan
Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun minuman ringan di sekitar tangga menuju air
tujuh tingkat Batang Koban belum terjun. Ini sangat menyulitkan bagi wisatawan
tesedia rumah makan dan restoran. yang berkunjung, peneliti melihat banyak
Kedepanya untuk meningkatkan daya wisatawan yang membawa makanan dari luar
tarik perlu disediakan rumah makan kawasan air terjun.
dan restoran. Sehingga para
wisatawan dapat merasakan makanan 4) Toko Cinderamata
khas daerah Kabupaten Kuantan Berbelanja merupakan salah satu
Singingi. Tempat makan dan minum aktivitas kegiatan wisata dan sebagian
berada berdekatan dengan tempat pengeluaran wisatawan didistribusikan untuk
belanja dan jaraknya berada dalam berbelanja, untuk itu toko cindramata sangat
kawasan wisata. Hal ini agar para diperlukan di areal objek wisata.
wisatawan dengan mudah Berdasarkan hasil wawancara penulis
mencapainya, selain itu pula dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
wisatawan dapat sambil beristirahat Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan
makan (Wawancara 16 Januari 2017). Singingi, diperoleh keterangan sebagai
berikut:

Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 7


Toko souvenir merupakan hal itu yang wiasatawan yang datang tidak bisa
ikut menunjang kegiatan membelanjakan uang mereka. Oleh-
kepariwisataan karena dalam oleh dijual diluar kawasan objek
melakukan kegiatan wisata wisata seperti di Kota Teluk Kuantan
pengunjung juga berharap ada (Wawancara 18 Januari 2017)
kenangan baik berupa fisik maupun Dari hasil observasi penulis di
non fisik yang akan mereka bawa lapangan souvenir yang bisa dibawa pulang
pulang sebagai oleh-oleh. Saat ini di dari wisatawan belum ada. Di objek wisata air
objek wisata air terjun guruh gemurai terjun guruh gemurai telah dibangun 10 kios
telah dibangun 10 kios untuk tempat untuk tempat penjualan oleh-oleh, namun
penjualan oleh-oleh, kios ini di bangun sampai sekarang belum difungsikan.
oleh pemerintah provinsi Riau namun Berdasarkan hasil wawancara dan
sampai sekarang belum dapat pengamatan penulis di lapangan, diketahui
difungsikan karena belum ada serah bahwa sarana dan prasarana yang ada pada
terima dari pemerintah Provinsi Air Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun
kepada pemerintah daerah Kabupaten tujuh tingkat Batang Koban saat ini memang
Kuantan SingingI (Wawancara 16 sangat kurang dan banyak yang belum
Januari 2017). tersedia, penyediaan sarana dan prasarana
Berdasarkan hasil wawancara penulis baru berbentuk wacana yaitu membuat
dengan pengunjung objek wisata, diperoleh tempat/toko untuk para pejual makanan dan
keterangan sebagai berikut: minuman secara permanen, memperbesar dan
Pada dasarnya memang manusia jika memperdalam kolam objek wisata Air Terjun
melakukan perjalanan pasti akan Guruh Gemurai dan kemudian ditepi-tepi
berbelanja sebagai buah tangan atau kolam renang akan di tambahkan payung-
sebagai kenang-kenangan tanda bukti payung untuk beristirahat di objek wisata air
bahwa mereka pernah mengunjungi terjun guruh gemurai tersebut.
tempat tersebut. Dengan demikian ini 5) Sarana fasilitas MCK
merupakan kesempatan daerah untuk Untuk fasilitas MCK/sanitasi yang
manaikkan pendapatan daerah, merupakan kebutuhan vital bagi wisatawan.
memperkenalkan aset daerah dan Penyediaan toilet dan ruang ganti untuk para
meningkatkan pendapatan masyarakat wisatawan sangat diperlukan, karena kamar
setempat. Hal ini dilakukan dengan mandi/ toilet juga dapat menunjang
cara menjajakan hasil karya kenyamanan para wisatawan. Saat ini di
penduduk asli. Untuk itu sebaiknya kawasan objek wisata Air Terjun Guruh
memang harus disediakan tempat Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat Batang
berbelanja pada kawasan objek Koban sudah ada beberapa toilet dan ruang
wisata. Dalam perencanaan dan ganti yang telah dibangun namun tidak bisa
pembangunannya tempat berbelanja digunakan. Hal ini sangat menyulitkan bagi
tersebut haruslah berkelanjutan tidak para wisatawan karena jika para wisatawan
hanya yang penting ada atau mandi di sekitar air terjun maka untuk
dibangun tanpa ada perencanaan mengganti pakaian sangat sulit.
dalam pembangunannya (Wawancara Berdasarkan hasil wawancara penulis
17 Januari 2017). dengan pengunjung objek wisata, diperoleh
Berdasarkan hasil wawancara penulis keterangan sebagai berikut:
dengan pengunjung objek wisata, diperoleh Toilet dan ruang ganti di objek wisata
keterangan sebagai berikut: Air Terjun Guruh Gemurai dan Air
Di kawasan objek wisata Air Terjun Terjun tujuh tingkat Batang Koban
Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh saat ini kondisinya kurang baik,
tingkat Batang Koban belum ada karena dari keseluruhan toilet dan
tempat khusus yang menjajakan oleh- ruang ganti yang sudah banyak yang
oleh khas daerah, sehingga sudah rusak sehingga tidak bisa
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 8
digunakan lagi oleh pengunjung, kendaraan. Begitu juga dengan keamanan
disamping itu juga ada toilet dan pengunjung disekitar objek wisata, pengelola
ruang ganti yang masih bisa belum mempunyai pos pengamanan dan pusat
digunakan tetapi kondisinya kotor dan informasi, pengelola hanya memberitahukan
tidak terawat, sehingga pengunjung kepada pengunjung untuk dapat berhati-hati
merasa tidak nyaman (Wawancara 18 dan waspada dan jangan terlalu takabur,
Januari 2017). karena tempat wisata ini selain indah untuk
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dinikmati juga banyak mahluk gaib lainnya.
dapat diketahui bahwa sarana MCK di obyek Untuk pengamanan pengunjung pengelola
wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan Air telah membangun hampir diseluruh ruas jalan
Terjun tujuh tingkat Batang Koban sudah membangun pagar pembatas yang tujuannya
banyak yang rusak dan kotor sehingga tidak untuk keselamatan pengunjung pagar tersebut
dapat digunakan. dari hasil observasi penulis berukuran tinggi 1 meter, akan tetapi pagar
pada objek wisata Air Terjun tujuh tingkat tersebut sudah banyak yang tidak layak
Batang Koban banyak pengunjung yang banyak yang sudah karatan, patah dan
buang air kecil bukan pada tempatnya hal ini bengkok.
terjadi karena kurangnya MCK, kalaupun ada 7) Sarana fasilitas tempat ibadah.
jaraknya sangat jauh dari jangkauan Penyediaan sarana tempat ibadah
pengunjung, seharusnya MCK harus ada pada digunakan untuk pengunjung yang ingin
setiap tingkatnya. beribadah pada saat berwisata obyek wisata
6) Sarana fasilitas tempat parkir Air Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun
Area parkir di obyek wisata Air tujuh tingkat Batang Koban.
Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh Berdasarkan hasil wawancara penulis
tingkat Batang Koban bagi kendaraan dengan pengunjung objek wisata, diperoleh
wisatawan baik kendaraan roda 2 maupun keterangan sebagai berikut:
roda 4, pada obyek wisata Terjun Guruh Tempat ibadah pada objek wisata di
Gemurai terdapat 3 tempat parkir dan di objek Air Terjun Guruh Gemurai dan Air
wisata Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban Terjun tujuh tingkat Batang Koban
tersedia 1 tempat parkir. sudah tersediia, namun tidak dapat
Berdasarkan hasil wawancara penulis digunkan karena sangat kotor
dengan pengunjung objek wisata, diperoleh (Wawancara 18 Januari 2017).
keterangan sebagai berikut:
Tempat parkir pada obyek wisata Air Berdasarkan pengamatan penulis,
Terjun Guruh Gemurai dan Air pada obyek wisata Air Terjun Guruh Gemurai
Terjun tujuh tingkat Batang Koban dan Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban
sudah tersedia, namun terlalu jauh terdapat masing-masing satu tempat ibadah
dari tempat wisata (Wawancara 18 tetapi tidak terawat.
Januari 2017). Berdasarkan uraian diatas, dapat
Berdasarkan pengamatan penulis, disimpulkan bahwa sarana dan prasarana
tempat parkir dan penjaga parkir di obyek objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan
wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan Air Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban dalam
Terjun tujuh tingkat Batang Koban sudah ada. keadaan tidak terawat, seperti toilet yang ada
Namun tempat parkir di objek wisata Air kondisisnya sudah rusak, pintu sudah tanggal
Terjun tujuh tingkat Batang Koban terlalu dan tidak bisa digunakan lagi, begitu juga
jauh dari tempat wisata sehingga kendaraan dengan kamar ganti, kondisinya sudah rusak
pengunjung hilang dari penglihatan mata sehingga pengunjung yang datang susah
karena jarak antara parkir dengan tempat untuk mencari tempat ganti baju serta tempat
wisata berkisar antara 5-7 Km, banyak beribadah/musholla kurang dijaga
pengunjung yang merasa takut dan khawatir kebersihannya terutama lantainya yang kotor
akan kehilangan kendaraan, namun demikian dan tidak ada yang perlengkapan untuk sholat
belum ada pengunjung yang kehilangan seperti, sejadah, mukenah, dan lain-lainya.
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 9
2. Pemeliharaan Sarana dan Berdasarkan hasil wawancara penulis
Prasarana Pariwisata di Kabupaten dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
Kuantan Singingi. Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
Kegiatan pemeliharaan sarana dan Sarana dan prasarana yang ada
prasarana pariwisata dilakukan untuk memang dalam kondisi yang
menjamin sarana dan prasarana yang ada memprihatinkan, tetapi sudah ada
dalam kondisi baik dan siap digunakan rencana dari kami untuk melakukan
wisatawan. Menurut Dwiantara dan Sumarto renovasi sarana dan prasarana yang
(2004:107) macam-macam pemeliharaan sudah tidak layak pakai (Wawancara
sarana dan prasarana, antara lain: 17 Januari 2017).
3) Perawatan preventif (pencegahan)
Perawatan preventif merupakan Hal inilah yang menjadi dasar
cara perawatan alat/barang masyarakat mengjawab sarana dan prasarana
sebelum mengalami kerusakan. di sekitar objek wisata Air Terjun Guruh
4) Perawatan represif Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat Batang
Perawatan represif merupakan Koban sangat memperihatinkan.
cara perawatan alat/barang setelah Berikut hasil wawancara penulis
mengalami kerusakan. dengan masayarakat sekitar objek wisata,
Melalui observasi di lapangan dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
peneliti berikan tanggapan bahwa keadaan Keadaan prasarana objek wisata di
sarana dan prasarana pada objek wisata Air Air Terjun Guruh Gemurai dan Air
Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh Terjun tujuh tingkat Batang Koban
tingkat Batang Koban memang dalam menurut saya sangat memprihatinkan
keadaan kurang baik, artinya tidak terpelihara intinya tidak ada perhatian dari
dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pemerintah khususnya Dinas
fisik sarana dan prasarana yang ada di sekitar Pariwisata untuk memelihara dan
objek wisata yang sangat tidak terawat, dan memperbaiki fasilitas yang sudah ada
sudah ditumbuhi dengan rumput-rumput liar, ,apabila sarana dan prasarana yang
hal ini tentunya membuat pengunjung tidak sudah ada tersebut tidak dipelihara
nyaman untuk berkunjung di objek wisata akan sangat rugi sekali, yang
tersebut seharusnya dapat dimanfaatkan untuk
Berdasarkan hasil wawancara penulis menarik perhatian wisatawan untuk
dengan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata berkunjung ke objek wisata Air Terjun
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kuantan Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh
Singingi, diperoleh keterangan sebagai tingkat Batang Koban (Wawancara 18
berikut: Januari 2017).
Kami menyadari dalam pelaksanaan Berdasarkan hasil wawancara penulis
pemeliharaan sarana dan prasarana dengan masayarakat sekitar objek wisata,
pariwisata di Kabupaten Kuantan diperoleh keterangan sebagai berikut:
Singingi belum maksimal, untuk itu Perlu adanya perbaikan sarana dan
peran serta masyarakat untuk prasarana objek wisata Air Terjun
memelihara sarana dan prasarana Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh
yang sudah ada juga sangat kami tingkat Batang Koban yang lebih
butuhkan sehingga terjalin kerjasama tersusun oleh Dinas Pariwisata,
yang baik antara pemerintah dengan karena secara fisik keadaan sarana
masyarakat setempat terutama dalam dan prasarana objek wisata Air Terjun
sarana dan prasarana pariwisata di Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh
Kabupaten Kuantan Singingi tingkat Batang Koban ini sudah dalam
(Wawancara 16 Januari 2017). kondisi yang sangat memprihatinkan
(Wawancara 18 Januari 2017).

Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 10


Berdasarkan hasil wawancara di atas, tingkat Batang Koban ini sebagai
diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana salah satu sarana untuk mengenalkan
objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan potensi wisata di Kabupaten Kuantan
Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban tidak Singingi kepada wisatawan, tapi
baik, dan perlu adanya perbaikan sarana yang sayangnya perhatian dari pemerintah
terprogram dan terealisasi dengan baik daerah khusunya Dinas Pariwisata
sehingga dapat memberikan perubahan pada dalam mengelola memelihara sarana
keadaan sarana dan prasarana yang ada pada dan prasarana yang sudah ada kurang
objek wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan baik. (Wawancara 18 Januari 2017).
Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban yang Selain itu, berdasarkan hasil observasi
nantinya dapat menarik perhatian wisatawan penulis di lapangan lingkungan sekitar objek
untuk berkunjung di objek wisata tersebut. wisata juga belum terjaga kebersihannya, ini
Berdasarkan hasil wawancara penulis dilihat dari banyaknya sampah yang
dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana bertebaran bekas makanan dan minuman yang
Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut: dibuang sembarangan. Pada waktu penulis
Kondisi sarana dan prasarana di objek mengunjungi tempat wisata Air Terjun Tujuh
wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan Tingkat, bersama dengan pengunjung lainnya
Air Terjun tujuh tingkat Batang Koban banyak pengunjung yang membuang sampah
memang sudah banyak yang tidak tidak pada tempatnya, karena tempat sampah
layak pakai, dalam artian banyak yang yang disediakan oleh pengelola sangat minim
rusak tetapi setelah kami melakukan sekali hanya ada 2 tempat sampah yang
pengamatan di lapangan, ternyata penulis ketahui yaitu pada tingkat pertama,
kerusakan sarana dan prasarana tempat sampah yang berukuran lumayan besar
tersebut tidak lain disebabkan oleh yang dibangun dengan tembok permanen
para pengunjung dan masyarakat yang dengan ukuran 1x3 meter ditempat itulah
menggunakan sarana tersebut tidak sampah-sampah dikumpulkan oleh pengelola
bertanggung jawab (Wawancara 17 kemudian dibakar.
Januari 2017). Berdasarkan hasil wawancara penulis
Dari hasil wawancara di atas, dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
diketahui keadaan sarana dan prasarana Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
wisata Air Terjun Guruh Gemurai dan Air Mengenai masalah sarana dan
Terjun tujuh tingkat Batang Koban tidak prasarana pada objek wisata Air
terawat dengan baik, dan perlu perbaikan Terjun Guruh Gemurai dan Air
sehingga dapat memberikan perubahan pada Terjun tujuh tingkat Batang Koban
keadaan sarana dan prasarana Air Terjun tidak terlepas dari anggaran yang di
Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh tingkat sediakan untuk pemeliharaan sarana
Batang Koban yang nantinya dapat menarik dan prasarana, kami hanya menunggu
perhatian wisatawan untuk berkunjung di perintah dari atasan kalau ada dana
objek wisata tersebut. kami kerjakan tetapi kalau tidak kami
Berdasarkan hasil wawancara penulis hanya menuggu saja (Wawancara 17
dengan masayarakat sekitar objek wisata, Januari 2017).
diperoleh keterangan sebagai berikut: Berdasarkan hasil uraian diatas,
Sebenarnya apabila sarana dan diketahui bahwa pemeliharaan sarana dan
prasarana di objek wisata Air Terjun prasarana pariwisata di Kabupaten Kuantan
Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh Singingi tidak terlaksana dengan baik, pihak
tingkat Batang Koban ini terawat Dinas tidak melakukan upaya-upaya untuk
dengan baik terutama dari segi melakukan perbaikan-perbaikan sarana dan
infrastruktur dan pengaturan letak prasarana dengan anggaran yang telah di
bangungan-bangunan yang baik akan sediakan hal ini jelas merupakan sebuah
menjadikan objek wisata Air Terjun permasalahan yang harus segera dicarikan
Guruh Gemurai dan Air Terjun tujuh solusinya.
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 11
Menurut penulis, berjalan atau Untuk mengatasi hal tersebut jelas
tidaknya pemeliharaan sarana dan prasarana harus ada kebijakan dari pemerintah, menurut
pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi penulis kebijakan tersebut antara lain :
tidak terlepas dari peran serta atau partisipasi 1. Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
masyarakat sekitar, minimal untuk menjaga Pemuda dan Olahraga Kabupaten
atau merawat sarana dan prasarana yang Kuantan Singingi perlu
sudah ada. Tetapi apabila masyarakat sekitar pernyediaan dan pemeliharaan
tidak mau menjaga prasarana yang sudah ada, sarana dan prasarana dengan
maka proses pemeliharaan sarana dan memasukkan anggaran dalam
prasarana pariwisata di Kabupaten Kuantan RAPBD Kuantan Singingi setiap
Singingi tidak akan mencapai hasil yang tahunnya.
maksimal. 2. Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten
B. Hambatan Dalam Penyediaan dan Kuantan Singingi perlu
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana memfokuskan penyediaan sarana
Pariwisata di Kabupaten Kuantan dan parasa secara satu-persatu,
Singingi. mengingat banyaknya lokasi
Adapun hambatan-hambatan berkaitan wisata yang ada di Kabupaten
dengan penyediaan dan pemeliharaan sarana Kuantan Singingi.
dan prasarana pariwisata di Kabupaten 3. Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Kuantan Singingi adalah sebagai berikut: Pemuda dan Olahraga Kabupaten
1. Keterbatasan Dana Kuantan Singingi untuk tetap
Berdasarkan hasil wawancara penulis mempromosikan obyek wisata
dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana yang ada meskipun tidak memiliki
Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut: anggaran untuk menyediakan dan
Salah satu faktor penghambat dalam memelihara sarana dan prasarana.
pengembangan pariwisata adalah 2. Sumber Daya Manusia
karena kurangnya dana yang ada di Keterbatasan sumber daya manusia
dinas kebudayaan pariwisata pemuda dilihat dari kuantitas dan keahliannya. Tidak
dan olahraga sehingga program- semua pegawai yang ada di dinas kebudayaan
program yang telah direncanaka pariwisata pemuda dan olahraga kabupaten
sebelumnya tidak bisa berjalan dengan Kuantan Singingi yang berlatar pendidikan
maksimal (Wawancara 17 Januari dibidang pariwisata.
2017). Berdasarkan hasil wawancara penulis
Dari hasil wawancara di atas, dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
diketahui bahwa hambatan utama dalam Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut:
penyediaan dan pemeliharaan sarana dan Pegawai yang ada di dinas
prasarana pariwisata di Kabupaten Kuantan kebudayaan pariwisata pemuda dan
Singingi adalah keterbatasan dana. olahraga kabupaten Kuantan Singingi
Pembangunan pariwisata memerlukan modal. tidak semuanya yang berlatar
Modal ini dapat berasal dari pemerintah pendidikan dibidang pariwisata
maupun swasta. Dalam situasi ini dimana (Wawancara 17 Januari 2017).
pemerintah terpaksa harus bekerja dengan 3. Kurangnya dukungan masyarakat sekitar
sumber daya yang amat terbatas, sangatlah Untuk mengembangkan pariwisata
diharapkan pihak swasta dapat berperan lebih alam di suatu daerah mutlak diperlukan
besar dengan ikut mendanai pembangunan kerjasama dengan masyarakat sekitar. Peran
berbagai prasarana, terutama yang berkaitan serta aktif masyarakat dilaksanakan secara
langsung dengan pembangunan objek atau langsung, baik secara perseorangan maupun
daerah tujuan wisata. secara bersama-sama, peran serta pasif adalah
timbulnya kesadaran masyarakat untuk tidak

Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 12


melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat 2. Hambatan dalam penyediaan dan
mengganggu atau merusak lingkungan alam. pemeliharaan sarana dan prasarana
Berdasarkan hasil wawancara penulis Pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi
dengan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah keterbatasan dana, sumber daya
Wisata, diperoleh keterangan sebagai berikut: manusia yaitu tidak semua pegawai yang
Masyarakat disibukkan sibuk dengan ada di dinas kebudayaan pariwisata
pekerjaan mereka masing-masing pemuda dan olahraga kabupaten Kuantan
sehingga tidak ada waktu untuk Singingi yang berlatar pendidikan
merawat dan memelihara lingkungan dibidang pariwisata dan kurangnya
objek wisata (Wawancara 17 Januari dukungan masyarakat sekitar.
2017). B. Saran
Berdasarkan hasil observasi penulis, Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
diketahui bahwa masyarakat sekitar objek penulis menyarankan sebagai berikut:
wisata terkesan kurang koopratif dalam 1. Perlu adanya penambahan sarana dan
mempromosikan objek wisata di daerahnya, prasarana terhadap objek wisata di
mereka cendrung tidak begitu perduli, dan Kabupaten Kuantan Singingi, untuk
sibuk dengan pekerjaan mereka masing- memberikan kemudahan, kenyamanan dan
masing yang mayoritas sebagai petani. keamanan bagi para pengunjung yang
Dilihat dari hasil uraian diatas, datang ke objek wisata tesebut dan
diketahui bahwa bahwa ada tiga yang menjadi melakukan perbaikan sarana dan prasarana
penghambat dalam penyediaan dan yang sudah tidak kondusif atau tidak
pemeliharaan sarana dan prasarana pariwisata bagus lagi.
di Kabupaten Kuantan Singingi, yaitu: 2. Perlu adanya partisipasi masyarakat dalam
1. Keterbatasan dana menjaga kelestarian lingkungan sekitar
2. Sumber daya manusia objek wisata.
3. Kurangnya dukungan masyarakat
sekitar. DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku

PENUTUP Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur


A. Kesimpulan Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek
Berdasarkan hasil penelitian yang (Edisi Revisi VI), Rineka Cipta.
telah penulis lakukan, maka dapat Jakarta.
disimpulkan bahwa:
1. Penyediaan dan pemeliharaan Sarana dan Iskandar. 2008. Metode Penelitian
Prasarana Pariwisata di Kabupaten Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif
Kuantan Singingi pada objek wisata Air dan Kualitatif). Jakarta : Gaung
Terjun Guruh Gemurai dan Air Terjun Persada Press.
tujuh tingkat Batang Koban belum
lengkap dan tidak terawat, seperti toilet Kuper Adam & Yessica, 2000. Ensiklopedia
yang ada kondisisnya sudah rusak, pintu Ilmu-Ilmu Sosial. PT. Raja Grafindo
sudah tanggal dan tidak bisa digunakan Persada. Jakarta.
lagi, begitu juga dengan kamar ganti,
kondisinya sudah rusak sehingga Labolo, Muhadam, 2010. Memahami Ilmu
pengunjung yang datang susah untuk Pemerintahan, PT. Raja Grafindo
mencari tempat ganti baju serta tempat Persada. Jakarta.
beribadah/musholla kurang dijaga
kebersihannya terutama lantainya yang Ndraha, Taliziduhu, 2003. Kybernologi
kotor dan tidak ada yang perlengkapan Sebuah Charta Pembaharuan.
untuk sholat seperti, sejadah, mukenah, Tangerang Banten, Sirao Credentia
dan lain-lainya. Center.
Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 13
Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian
Pandit S, Nyoman. 2006. Ilmu Pariwisata. Social. Edisi Kedua. Bumi Aksara,
PT. Pradnya Paramita. Jakarta Jakarta.

Paturusi, SyamsulAlam. 2008. Perencanaan Yoeti, Oka A. 1997. Perencanaan dan


Kawasan Pariwisata. Denpasar : Press Pengembangan Pariwisata. Jakarta :
UNUD PT. PradyaParamita

Poerwadaminta. 2002. Kamus Umum Bahasa _________, 1996. Pengantar Ilmu


Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka Pariwisata. Bandung : Angkasa

Rasyid M Ryaas. 2000. Makna


Pemerintahan. Mutiara Sumberdaya. B. Peraturan Perundang-Undangan
Jakarta
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel- Tahun 1945.
Variabel Penelitian, Alfabeta,
Bandung. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
Robert Mc Intosh dan Shashinkant Gupta,
2004. Pengelolaan Wisata Unggulan. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008
Balai Pustaka: Jakarta Tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata KerjaDinas Daerah
Sedarmayanti. 2004. Reformasi Administrasi
Publik, Reformasi Birokrasi, dan Peraturan Bupati Kuantan Singingi Nomor 25
Kepemimpinan Masa Depan. Refika Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas
Aditama. Bandung. Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan
Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Statistik Kabupaten Kuantan Singingi
Pendidikan.. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kebudayaan Pariwisata Pemudadan
Kuantitatif Kualitatif dan R&D. dan Olahraga Kabupaten Kuantan
Afabeta. Bandung. Singingi Tahun 2011.

Sukarsa, I Made. 1999. PengantarPariwisata.


Badan Kerjasama Perguruan Tinggi
Negeri Indonesia Timur.

Suswantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar


pariwisata,Andi, Jogyakarta.

Spillane, J. 1994. Pariwisata Indonesia


(Siasat Ekonomi dan Rekayasa
Kebudayaan. Yogyakarta :Kanisius

Syafiie, Inu Kencana. 2005. Pengantar Ilmu


Pemerintahan, PT Refika Aditama.
Bandung.

Jom FISIP Volume 4 No.1 Februari 2017 Page 14

Anda mungkin juga menyukai