Anda di halaman 1dari 10

Perancangan

Perancangan adalah beberapa alternatif pemecahan masalah

Dengan merujuk kepada buku ’Pengantar Pengurusan’ yang ditulis oleh Jaafar
Muhammad, Mohd Hizam Hanafiah dan Zafir Mohd Makbul mereka memetik
pandangan dua orang tokoh dari barat yang memberikan pandangan tentang definisi
perancangan seperti berikut:

1. Daft (1997) – Perancangan merupakan satu proses penetapan objektif dan


menentukan apakah yang mesti dilakukan untuk mencapai objektif tersebut.

2. Robbins & Coulter (1999) – Perancangan merupakan satu proses yang


melibatkan pentakrifan objektif dan matlamat organisasi, mewujudkan strategi
keseluruhan untuk mencapai matlamat-matlamat ini dan membangunkan
rancangan yang menyeluruh untuk menyelaras dan mengintegrasikan semua
aktiviti dalam organisasi.

Sarana dan prasarana

Sarana dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yg
dapat dipakai sbg alat dl mencapai maksud atau tujuan . sedangkan prasaran adalah
segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek, dsb): jalan dan angkutan merupakan -- penting bagi pembangunan suatu
daerah
PROSES PERANCANGAN

1. Identifikasi
Artinya proses pencarian informasi informasi awal dalam suatu perencanaan
teknik prasarana

2. Survey
Survey adalah suatu desain yang digunakan untuk penyelidikan informasi
yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan hubungan antar variabel
dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi, survey mengumpulkan
informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan, pendapat, perilaku,
dan nilai
Dari berbagai devinisi tentang survei tersebut di atas dapat di simpulkan
bahwa survei merupakan suatu aktivitas atau kegiatan penelitian yang dilakukan
untuk mendapatkan suatu kepastian informasi (seperti : jumlah orang, persepsi
atau pesan-pesan tertentu), dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

B. Jenis survei, antara lain:


1. Jenis survei secara umum, ada 2 yaitu:
a. Survei yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-
elemen yang menjadi objek penelitian. Survei tipe ini disebut sensus.
b. Survei yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya
menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey
method.

2. Jenis survei secara ilmu penelitian, yaitu:


a. Penelitian Exploratif (Penjajagan): Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti
tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan
ini misalnya : Apakah yang paling mencemaskan anda dalam hal infrastruktur di
daerah Kalbar dalam lima tahun terakhir ini? Menurut anda, bagaimana cara
perawatan infrastruktur jalan dan jembatan yang baik?
b. Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang
berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang
sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat
tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti menegmbangkan konsep,
menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis;
c. Penelitian Evaluasi : mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang
digariskan sebelumnya. Evaluasi disini mencakup formatif (melihat dan meneliti
pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk
mengukur pencapaian tujuan);
d. Penelitian Eksplanasi (Penjelasan) : menggunakan data yang sama, menjelaskan
hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis;
e. Penelitian Prediksi : Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu;
f. Penelitian Pengembangan Sosial : Dikembangkan berdasarkan survei yang
dilakukan secara berkala: Misal : Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di
Kalbar, 1998-2003;
C. Tujuan dan Kegunaan Survei, antara lain:
Tujuan dari survey adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan
menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi
itu tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.
Kegunaan dari survei antara lain: (1) Untuk memperoleh fakta dari gejala yang
ada; (2) Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb; (3)
Melakukan evaluasi serta perbandinagn terhadap hal yang telah dilakukan orang
lain dalam menangani hal yang serupa; (4) Dilakukan terhadap sejumlah individu
/ unit baik secara sensus maupun secara sampel; dan (5) Hasilnya untuk
pembuatan rencana dan pengambilan keputusan
3. Analisis
Tahap ketiga Analisa atau analisis atau Analysis adalah suatu usaha untuk
mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan
komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk di kaji lebih
lanjut. Analisa berasal dari kata Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan.
Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan luein
yang berarti melepas sehingga jika di gabungkan maka artinya adalah melepas
kembali atau menguraikan. Kata anlusis ini di serap kedalam bahasa inggris
menjadi analysis yang kemudian di serap juga ke dalam bahasa Indonesia menjadi
analisis

Beberapa ahli memberikan pengertian analisis menurut sudut pandang


mereka .
Analisis menurut anne Gregory merupakan bagian awal dari tahap
perencanaan . sedangkan dwi pratowo darminto dan rifka julianty memberikan
definisi lain , menurut mereka analisis adalah sebuah langkah penjabaran semua
permasalahan dari setiap bagian dan penelahan bagian itu untuk mendapatkan
pemahaman yang tepat serta arti dari keseluruhan masalah tersebut .

4. Kelayakan

Feasibility (kelayakan) tak pernah menunjukkan kepastian. Suatu proyek


dikatakan feasible ketika secara logis ada kecenderungan untuk dapat memenuhi
tujuan. Jadi hasil FS yang memuaskan tetap tidak menjamin kesuksesan suatu
proyek.

5. pradesign
Pra-design merupakan tahap awal realisasi proyek secara visual, yang
didasarkan pada proses planning-programing serta kebutuhan yang ada. Pada
tahap pra-design ini akan di mulai penjajagan mengenai bentuk dan kebutuhan
ruang yang yang dibutuhkan

Ruang lingkup pembahan untuk perancangan teknik prasarana

A. AIR BERSIH

pengertian air secara umum dapat diklasifikasikan atas 2% yaitu :

a. air asin atau air laut dengan jumlah 97%


b. air tawar
 air permukaan sebesar 99%
 air dari bentuk es , uao dan es dan sebagainya 1%

air permukaan mencakup

 air sungai ,danau


 air mata air
 air tanah (air dalam ataupun air dangkal)
 air terkekang

sumber air bersih

 air permukaan adalah air yang terdapat dipermukaan bumi,sungai,danau ,waduk


dan lainnya
 air tanah adalah air resapan dari limpasan air hujan, masuk kedalam permukaan
tanah melalui pori yang dikenal sebagai air rumus dangkal dan air sumuran dalam
 air dari mata air adalah air tanah yang terkomposit pada suatu kedalaman pada
lapis tanah dan tidak dapat dilalui air diantara lapisan kedap air
 air laut merupakan diantara air bersih setelah proses destilasi
 air terkekang diantara batuan dipengaruhi siklus hidrologi
 destilasi dalah proses dimana air asin berubah menjadi dari air tawar

TINGKAT KEBUTUHAN AIR BERSIH


factor factor yang mempengaruhi besarnya air yang dikonsumsi

a. iklim
b. status ekonomi social masyarakat
c. jenis komersil dan industri
d. kawasan khusus
e. apartemen,hotel, restoran dan sebagainya .
f. kualitas air
g. system distribusi

tujuan penyediaan air adalah untuk terpenuhinya kebutuhan hidup dan mecegah
terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air

kriteria penyediaan air minum

 kualitas adalah air yang memenuhi persyaratan dan fungsi secara baik bagi
masyarakat pengguna

a. kualias air mencakup secara fisik meliputi bau , warna, suhu , kekeruhan .
b. secara kimiawi unorganik (tidak membahayakan masyarakat) organic (tidak
membahayakan kesehatan dalam bentuk senyawa aktif pembentuk pestisida)
c. secara mikrobiologi artinya tidak ada indicator pencemaran air oleh aktifitas
manusia
d. radio aktif artinya bebas dari radio aktif

 kuantitas adalah jumlah air bersih dapat memenuhi kebutuhan bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya .
kuantitas adalah jumlah air kebutuhan perkotaan tergantung :
a, domestic atau kegiatan rumah tanggak
b, non domestic mencakup industri komersial dan social
c, kebutuhan air diperkotaan secara umum 150/ltr/org/hari dan sangat tergantung
kondisi suatu perkotaan yang bias mencapai 2000ltr/hr/org
 kontinuitas atau keberlanjutan tersedia dan terjangkaunya air sepanjang masa dan
setiap saat .

B. DRAINASE

Drainase merupakan salah satu prasarana kota yang hamper seluruh kota
diindonesia mengalami hal yang sama , permasalahan drainase perkotaan akibat
tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dawasan dengan pembangunan
drainase perkotaan .

Jenis- jenis drainase

1. Menurut sejarahnya terbentuknya drainase terbentuk atas 2 yaitu :


a. Drainase alamiah (terbentuk secara alam akibat kondisi topografi yang
ada )
b. Drainase buatan (dibuat dan direncanakan sesuai dengan perhitungan

2. Drainase menurut letak bangunannya terdiri atas 2


a. Drainase pemukaan tanah
Yaitu suatu system pembungan air untuk menyalurkan air permukaan
tanah
b. Drainase bawah permukaan
Yaitu suatu system pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air
dibawah tanah
3. Drainase berdasarkan fungsi
a. Drainase fungsi tunggal
b. Drainase fungsi ganda

4. Drainase menurut konsruksi


a. Drainase terbuka
b. Frainase tertutup

System drainase

Sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi antara satu saluran dengan saluran
lainnya yang dasar mengalirkan air secara menyeluruh adapun system drainase
secara terstruktur dimulai dengan

a. Drainase system tersier


b. Drainase system sekunder
c. Drainase system primer
d. Drainase utama / kanal / sungai

System drainase pasang surut

Tujuan dan fungsi drainase

1. Untuk menghindari terjadinya genangan atau banjir


2. Untuk mencegah terjadinya bencana
3. Memperbaiki kualitas lingkungan
4. Konservasi sumber daya air

Permasalahan umum drainase perkotaan

1. Jumlah kapasitas pengaliran drainase tidak seimbang dengan jumlah debit


limpasan
2. Terjadinya pembangunan yang tidak mengacu pada konsep tata ruang
perkotaan
3. Pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pengembangan wilayah dan
pengembangan prasarana
4. Drainase berdasarkan system banyak mengalami permasalahan antara lain
terjadinya sedimentasi pada saluran drainase
5. Hubungan antara drainase dengan drainase lain tidak terjadi dengan
semeastinya
6. Kesadaran masyarakat entang pentingnya drainase masih minim

Adapun tata cara perencanaan

1. Factor-faktor umum yang meliputi social ekonomi ,angkatan kerja ,kebutuhan


nyata , prontar daerah , keseimbangan pembangunan antar kota dan dalam kota
. ketersediaan tata guna tanah dan pertambahan fisik kota serta ekonomi
pedesaan
2. Factor lingkungan mencakup topografi kota jaringan drainase existing (saat ini)
keberadaan jalan , perkampungan , laut , pantai dan lainnya .

Factor perencanaan
Didasarkan pada konsep kelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya air
yaitu pengendalian curah hujan agar lebih banyak meresap dalam tanah dan
mengurangi aliran permukaan .

Anda mungkin juga menyukai