Anda di halaman 1dari 25

PENGANTAR ILMU ADMINSTRASI DAN MANAJEMEN

“STRUKTUR ORGANISASI”

Dosen Pengampu : 1. Drs. H. Amin Saib, M.N

2. Dr.Dra. Hj. Muazza, M.

Disusun oleh : 1. Rini (A1A115001) 2. Massurniati (A1A115002)

3. Reny Ridwanilla (A1A115006) 4. Wilda Ari Santi (A1A115010)

5. Yuli Wulandari (A1A115012) 6. Qurota A’yun (A1A115013)

7. Nopi Nurkholifah (A1A115014) 8. Deasy Rahmadani (A1A115018)

9. Kiki Pitriani (A1A115022) 10. Serlia Indah Putri (A1A115029)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS JAMBI

2015

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. karena telah memberikan rahmat serta hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik yang berjudul. “Struktur
Organisasi”. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas dalam mata kuliah Pengantar
Ilmu Admninistrasi dan Manajemen. kami menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan, serta
dukungan dari berbagai pihak, . Pada kesempatan kami menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada Ibu Dr.Dra.Hj. Muazza, M. yang telah membimbing kami dalam tahap penyelesaian
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan
ilmu dan kendala-kendala lain yang terjadi selama pengerjaan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun mengenai makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan bagi para pembaca.

Jambi, 24 november 2015

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................ 1


KATA PENGANTAR ........................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................ 4
Perumusan Masalah ........................................................................ 5
Tujuan Penulisan ........................................................................ 5
BAB II ISI PEMBAHASAN
Pengertian Letak usaha ........................................................................ 6
Jenis-jenis perusahaan ........................................................................ 7
Metode Penentuan Letak ........................................................................ 9
Faktor-faktor ........................................................................ 10
Cara penentuan letak usaha ........................................................................ 11
Contoh Letak usaha ........................................................................ 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan dan Saran ........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud struktur organisasi ?
2. Apa yang ditunjukan oleh sebuah bagan organisasi ?
3. Apakah Sentralisasi Mutlak Atau Disentralisasi Mutlak Yang Mungkin Terjadi
Dalam Suatu Organisasi ?
4. Organisasi Informal Dalam Organisasi Formal ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk Mengetahui Apa itu Struktur Organisasi
2. Untuk Mengetahui Apa Yang Ditunjukan Oleh Sebuah Bagan Organisasi
3. Untuk Mengetahui Sentralisasi Mutlak Atau Disentralisasi Mutlak Yang
Mungkin Terjadi Dalam Suatu Organisasi
4. Untuk Mengetahui Organisasi Informal Dalam Organisasi Formal

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur Organisasi

Wright dkk,(1996:188) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan struktur organisasi


adalah :“sebagai bentuk cara di mana tugas dan tanggangjawab dialokasikan kepada individu, di
mana individu tersebut dikelompokkanke dalam kantor, departemen, dan divisi. struktur
organisasi hendaknya selalu menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan publik dan
lingkungan. hal tersebut bertujuan untuk terciptanya kinerja organisasi yang efektif dan proses
kerja yang cepat”.

Menurut Steers (1977:70), bahwa :“struktur menyatakan cara organisasi mengatur


sumber daya manusia bagi kegiatan-kegiatan ke arah tujuan. struktur merupakan cara yang
selaras dalam menempatkan manusia sebagai bagian organisasi pada suatu hubungan yang relatif
tetap, yang sangat menentukan pola-pola interaksi, koordinasi dan tingkah laku yang berorientasi
pada tugas”.

Menurut robbins (1995:6), mengenai struktur organisasi :“struktur organisasi menetapkan


bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, mekanisme koordinasi yang formal
serta pola interaksi yang akan diikuti”.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana


organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.

6
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:

1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.


2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam


organisasi.
2. Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan
3. Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja :

 Elemen Utama Struktur Organisasi


1. Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi, baik
diferensiasi horizontal, vertikal, maupun spasial.
A. Diferensiasi Horizontal
Penyebab terjadinya diferensiasi horizontal adalah berkembangnya beragam unit
dalam organisasi berdasarkan orientasi pekerjaan, sifat tugas-tugas di dalamnya, serta
latar pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Ketika organisasi membutuhkan unit-unit yang beragam untuk melaksanakan berbagai
pekerjaan yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, pada saat itu
pula terjadi diferensiasi horizontal.

7
B. Diferensiasi Vertikal

Diferensiasi horizontal dan vertikal sebenarnya berhubungan erat. Meningkatnya


diferensiasi horizontal biasanya selalu dibarengi dengan kebutuhan untuk mengontrol
aktivitas yang kian beragam. Organisasi kemudian menambah lapisan pengawas atau
supervisor (untuk mengawasi lapisan pekerja) atau manajer (untuk mengawasi supervisor
atau manajer level bawah). Hal ini dengan sendirinya menambah diferensiasi vertikal. Jadi,
diferensiasi vertikal adalah gambaran dari lapisan-lapisan hierarki dalam organisasi.

C. Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana fasilitas dan personel organisasi
tersebut secara geografis. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor dan/atau personal yang
tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akana menghadapi kompleksitas yang
lebih tinggi daripada organisasi yang hanya berpusat pada satu atau beberapa lokasi.

2. Formalisasi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan dengan dua pola yaitu melalui
aturan, prosedur, dan sanksi-sanksi regulatif yang disusun oleh pengelola organisasi, atau
melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga profesional yang telah terdidik dengan nilai-nilai,
norma-norma, dan pola perilaku sesuai profesi mereka.
3. Sentralisasi
Senralisasi adalah sejauh mana otoritas formal untuk membuat pilihan-pilihan bebas
terkonsentrasi ada seseorang, sebuah unit, atau suatu level, sedemikian rupa sehingga para
pegawai hanya dimungkinkan memberikan input seminimal mungkin dalam pekerjaan.
Sentralisasi kadang-kadang terkait juga dengan masalah kecenderungan personal. Hal ini
terutama pada perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya sendiri. Ketika ukuran
organisasi semakin besar dan menuntut pendelegasian keputusan yang lebih banyak, tidak
jarang pemilik sekaligus pengelola tersebut merasa enggan.

8
 Fungsi atau Kegunaan Struktur dalam Organisasi

1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa
yang harus dipertanggungjawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan
itu yang harus dipertanggungjawabkan.

2. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya


mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan
penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu
pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.

 Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi


1. Struktur Garis (Sederhana)
Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini,
wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang memberi
perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih
kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.
-Ciri-Ciri :
Kesatuan perintah terjamin. Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan. Organisasi
tergantung pada satu pimpinan. Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan jumlah
anggota juga sedikit. Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung.
Tujuan alat-alat yang digunakan dan struktur organisasi bersifat sederhana. Tingkat
spesialisasi yang dibutuhkan masih sangat rendah. Semua anggota organisasi masih
kenal antara satu sama lainnya. Produksi yang dihasilkan belum beraneka ragam
(defersified).

9
2. Struktur Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F. W. Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan
mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang
atasan yang berberda-beda.
-Ciri-ciri :
-Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
-Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
-Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama.

3. Struktur Staff
Organisasi dalam bentuk staff yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan.
Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran
tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk ini tidak mempunyai
garis komando ke bawah. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya
memberi nasehat dan saran dalam bidang kepada pemimpin dalam organisasi.

4. Struktur Garis dan Staff


Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang dikembangkan
oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar,
daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak
sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf ahli yaitu
orang yang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada
pimpinan dalam organisasi tersebut.

5. Struktur Produk
Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan produk yang mereka hasilkan
sebagai dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan. Jenis
organisasi ini membagi tugasnya ke dalam dimensi produk. Artinya sebuah garis koordinasi

10
atau kelompok koordinasi terbagi atas jenis produk yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
Pada masing-masing produk terdapat bagian atau divisi yang mendukung kesuksesan produk
di pasar. Masing-masing produk akan memiliki divisi pemasaran, SDM, dan produksi
sendiri-sendiri.
6. Struktur Matriks
Struktur ini merupakan struktur yang paling baru dari semua struktur organisasi yang ada
dan paling sering digunakan oleh perusahaan yang melakukan proyek rumit. Struktur ini
mengintegrasikan hubungan vertikal dan horizontal dengan unit lain dalam sebuah proyek.
7. Struktur Campuran (Hibrid)
Jenis organisasi ini merupakan gabungan dari struktur organisasi produk dan
fungsional. Masing-masing produk yang diproduksi memiliki fungsi-fungsi yang dibutuhkan
oleh produk tersebut. Selain itu, organisasi juga memiliki struktur fungsional yang tetap
mengontrol secara terpusat jalannya organisasi.

2.2 Apa yang ditunjukkan oleh sebuah bagan organisasi

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bagan organisasi adalah gambar struktur
organisasi yang di tunjukkan dengan kotak-kotak atau gars-garis yang disusun menurut
kedudukannya yang masing-masing memuat fungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan
dengan garis-garis saluran wewenang.
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau
posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi
memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1. Pembagian kerja.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen

11
1. Kegunaan bagan organisasi yaitu :
a. Dapat untuk mengetahui besar kecilnya organisasi

b. Dapat untuk mengetahui garis-garis saluran wewenang

c. Dapat untuk mengetahui berbagai macam-macam organisasi yang ada

d. Dapat untuk mengetahui rincian masing-masing satuan organisasi

e. Dapat untuk mengetahui setiap jabatan yang ada

f. Dapat untuk mengetahui rincian tugas para pejabat

g. Dapat untuk mengetahui nama, pangkat, golongan pangkat para pejabat

h. Dapat untuk mengetahui jumlah pejabat

i. Dapat untuk mengetahuin photo pejabat

j. Dapat mengetahui kedudukan pejabat

k.Dapat menilai apakah sesuatu organisasi telah menerapkan asas-asas organisasi dengan
baik.

2. jenis dan macam bagan organisasi :

a. Bagan organisasi induk adalah bagan yang menunjukkan gambar struktur organisasi pkok,
bagan ini menggambarkan struktur organisasi dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan-
satuan organisasi utama.

b. Bagan organisasi pelengkap adalah bagan yang menunjukkan gambar struktur organiasi yang
menunjukkan gambar struktur organisasi dari satuan organisai atau jenjang terntentu, dari
satuan utama sampai satuan lanjutan.

3. Berdasarkan bentuk bagan :

a. Bagan piramid ialah bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah dari atas ke bawah atau sebaliknya.

12
b. Bagan mendatar ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai
dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau
sebaliknya.

c, Bagan menegak ialah bagan yang saluran wewenangnta dari pucuk pimpinan sampai dengan
satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari atas kebawah atau sebaliknya dengan
menjajarkan dua-dua satuan organisasi atau pejabat yang sederajat.

d. Bagan lingkaran ialah bentuk bagan yang saluran wewenangnya dari pucuk pempinanan
sampai dengan satuan organisasi atau pejabat terendah disusun dari pusat lingkaran kearah
bidang lingkaran.

4. Bagan organisai berdasarkan isi :

a. Bagan struktur ialah bgan organisasi yang isinya menunjukkan sususan organisasi dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi yang terndah dengan menyebutkan sebutan satua
organisasi serta nama masing-masing satua organisasi.
b. Bagan aktivitas ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan rincian tugas masing-
masing pejabat. Bagian tugas lazimnya dibuat bersama bagan jabatan.
c. Bagan nama adalah bagan organisasi yang isinya menunjukkan nama masing-masing pejabat
dan biasanya dibuat bersama dengan bagan jabatan.
d. Bagan pangkat dan golongan ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan masing-
masing pangkat dan golongan pangkat para pejabat dan biasanya dibuat bersama bagan
pejabat.
e. Bagan photo ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan masing-masing photo pejabat.
f. Bagan berkode ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan tanda penunjuk berupa
angka atau huruf tertentu pada tiap kotak sedang rincian uraian masing-masing kotak ditulis
dibawah gambar bagan.
g. Bagan lukisan ialah bagan yang isinya menunjukkan gambar tertentu yang dengan jelas dan
tepat menggambarkan aktivitas masing-masing satuan atau tugas tiap-tiap pejabat.
h. Bagan serbaguna ialah bagan organisasi yang isinya menunjukkan jabatan, nama satuan,
nama pejabat, pangkat/golongan pangkat, dan rincian tugas para pejabat.

13
5. Cara menggambarkan bagan organisasi dengan baik

Setelah mempelajari dan mengerti struktur organisasi yang akan digambar , maka langkah
pertama adalah memilih bentuk bagan, kotak-kotak yang akan dipakai, garis-garis saluran
wewenang serta warna yang akan digunakan untuk kota-kotanya sesuai dengan pembagian
fungsi umum dalam organisasi. Apabila akan dipakai warna pada kotak-kotaknya dapat diatur
sebagai berikut:

- Warna kuning untuk menggambar kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan pimpinan
atau pimpinan.
- Warna hitam untuk menggambarkan kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan operasi
- Warna merah untuk menggambar kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan operasi
- Warna biru untuk menggambarkan kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan
komersial
- Warna hijau untuk menggambarkan kotak yang akan dipakai untuk meletakkan satuan
penataan
- Warna coklat untuk menggambar kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan konsultasi
- Warna oranye untuk menggambarkan kotak yang dipakai untuk meletakkan satuan
konsultasi

Contoh Bagan Struktur Organisasi :

14
Job Description :

Direktur Utama Adalah seseorang yang di tunjuk untuk memimpin perusahaan, direktur
dapat juga seseorang yang memiliki perusahaan tersebut. untuk lebih mengerti apa sebenarnya
tanggung jawab yang di kerjakan seorang direktur utama dalam tugasnya mengepalai perusahaan
, yaitu sebagai berikut :
* Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
* Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya) bekerja sama dengan MD dan
CEO
* Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar
* Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika dan hukum

Manajer Kepegawaian Dan Bagian Umum adalah seseoang yang mempunyai hak dalam
pengurusan SDM dan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai
tujuan ini bagian kepegawaian dan bagian umum ini akan menunjukan bagaimana seharusnya
perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi dan memelihara SDM
dalam jumlah kuantitas dan tipe kualitas.

15
Manajer Accounting Dan Admin adalah seseorang yang membuat keputusan bisnis informasi
yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi lebih siap dalam pengelolaan dan fungsi
kontrol. yaitu dengan cara :
mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menganalisis, menginterprestasikan persiapan, dan
mengkomunikasi informasi yang diguanakan oleh manakemen untuk merencanakan,
mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk memastikan penggunaan yang
tepat dan akuntabilitas untuk sumber dayanya.

Manajer Marketing adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam penjualan produk ,
bertanggung jawab dalam promosi produk dan bertanggung jawab dalam pemasaran produk ke
masyarakat. Seorang manajer marketing tidak hanya melihat masa sekarang tetapi juga masa
depan. Begitu pula rencana pemasaran yang akan dibuatnya. Seorang manajer pemasaran harus
dapat melihat kesempatan/peluang pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah
program pemasaran dan menjalankannya.
* Perencanaan : mencakup , menetapkan tujuan yang di capai, mengevaluasi
kesempatan/peluang pemasaran yang ada, menciptakan strategi marketing, mempersiapkan
rencana marketing dan mengembangkan program marketing
* Implementasi : pelaksanaan dari rencana yang telah di buat
* Kontrol : mencakup pengkuran hasil yang di capai dan dievaluasi proses implementasi
pemasaran yang dilakukan.

Manajer Produksi adalah upaya atau kegiatan Manajer produksi untuk menambah nilai pada
suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat
menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa.

Staff adalah seseorang pelaksana tugas dan juga mempunyai wewenang untuk memberikan
masukan demi tercapainya tujuan secara baik

16
2.3 Apakah sentralisasi mutlak atau disentralisasi mutlak yang mungkin terjadi dalam
suatu organisasi

A.Istilah dan Pengertian Sentralisasi :

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang atas segala urusan yang menyangkut
pemerintahan kepada tingkat pusat. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di
Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Bahkan pada zaman kerajaan, pemerintahan kolonial,
maupun di zaman kemerdekaan.Istilah sentralisasi sendiri sering digunakan dalam kaitannya
dengan kontrol terhadap kekuasaan dan lokasi yang berpusat pada satu titik.
Dewasa ini,

Urusan- urusan yang bersifat sentral adalah :

1. Luar Negri
2. Peradilan
3. Hankam
4. Moneter dalam arti mencetak uang, menentukan nilai uang, dan sebagainya.
5. Pemerintahan Umum

B. Istilah dan Pengertian Desentralisasi

Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di


definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan
Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena
dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di
Indonesia

 Secara teoritis, sentralisasi memiliki keunggulan, Keunggulannya adalah:

1. Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien. Seluruh aktivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.

17
2. Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi. Tidak perlu jenjang
koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan
melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
3. Peningkatan resource sharing dan sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien
karena dilakukan secara terpusat.
4. Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara
bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-
beda.
5. Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of command.
6. Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara
maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang

 Kelemahan sentralisasi adalah:

1. Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan.


Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak
mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan tersebut.
2. Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit
mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang
terlalu tinggi.
3. Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat
bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
4. Peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit
karena banyaknya masalah pada level uniit organisasi yang di bawah.
5. Perspektif luas, tetapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan
berdasarkan perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang
mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.

18
 Konsep desentralisasi memiliki keunggulan, Keunggulan Desentralisasi adalah:

1. Jenjang manajemen lebih sedikit (flat)


2. Birokrasi berkurang. Pengambilan keputusan akan berada pada unit yang sekaligus
melaksanakan.
3. Lebih responsif terhadap perubahan. Unit organisasi akan lebih mudah menghadapi
situasi terkini karena pengambilan keputusan ada pada unit desentralisasian.
4. Lebih mendorong kreativitas dan pengembangan ide baru. Unit-unit organisasi yang ada
akan berupaya mengembangkan potensi dirinya.
5. Motivasi karyawan lebih tinggi. Anggota organisasi akan mempunyai rasa memiliki
organisasi yang tinggi dan termotivasi untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja
unit organisasinya.
6. Keterlibatan karyawan lebih besar. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa
partisipasi yang lebih tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi.
7. Kapabilitas organisasional meningkat. Kecakapan organisasi akan lebih meningkat
karena tersedianya sumber daya manusia yang terlatih dan teruji dalam memimpin
organisasi.

 Kelemahan desentralisasi:

1. Manajer pada tingkat yang lebih rendah dapat membuat keputusan yang tidak sejalan
dengan strategi umum perusahaan

2. Dapat terjadi kurangnya koordinasi antar manajer

3. Manajer pada level yang lebih rendah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan

4. Dalam organisasi terdesentralisasi, agak sulit untuk menyebarkan gagasan inovatif secara
efektif

19
C. Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi

• Segi Ekonomi

Dari segi ekonomi, efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini adalah
perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja yang
mengatur perekonomian. Sedangkan dampak negatifnya adalah daerah seolah-olah hanya di
jadikan sapi perahan saja dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing-
masing sehingga terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.

• Segi Sosial Budaya

Dengan di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan kebudayaan yang


dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga, setiap daerah tidak saling
menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih menguatkan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yang di miliki bangsa Indonesia . Sedangkan dampak negatif yang di
timbulkan sistem ini adalah pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh
aktivitas negara.

• Segi Keamanan dan Politik

Dampak positif yang dirasakan dalam penerapan sentralisasi ini adalah keamanan lebih
terjamin karena pada masa di terapkannya sistem ini, jarang terjadi konflik antar daerah
yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional Indonesia. Tetapi, sentralisasi juga
membawa dampak negatif dibidang ini. Seperti menonjolnya organisasi-organisasi
kemiliteran. Sehingga, organisasi-organisasi militer tersebut mempunyai hak yang lebih
daripada organisasi lain.

Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan sistem
sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang
timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan
dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Sehingga keputusan yang dihasilkan dapat
terlaksana secara maksimal karena pemerintah daerah hanya menerima saja. Sedangkan

20
dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri daerah karena hanya terus
bergantung pada keputusan yang di berikan oleh pusat. Selain itu, waktu yang dihabiskan
untuk menghasilkan suatu keputusan atau kebijakan memakan waktu yang lama dan
menyebabkan realisasi dari keputusan tersebut terhambat.

D. Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi

• Segi Ekonomi

Dari segi ekonomi banyak sekali keuntungan dari penerapan sistem desentralisasi ini
dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber daya alam yang
dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki telah dikelola secara
maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat.

Manfaat-manfaat itu lebih menarik sehingga mengganggu kita untuk berfikir


desentralisasi sebagai hal yang baik dan sentralisasi sebagai hal yang kurang baik. Namun
demikian, desentralisasi menyeluruh tanpa koordinasi dan integrasi atau pemaduan yang
efisien, tanpa pengendalian tetap bukan hal yang diharapkan. Oleh karena itu, persoalannya
bukan suatu organisasi harus melakukan desentralisasi, tetapi sejauh mana harus
didesentralisasi.

2.4 Organisasi informal dalam organisasi formal

A. Pengertian organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi formal dan
organisasi informal. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal maupun
informal yang sempurna.

21
B. Pengertian organisasi formal dan informal

Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikat diri dengan
suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contohnya :
perseroan terbatas, sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu
aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contohnya : arisan ibu-ibu sekampung, belajar
bersama anak-anak SD, kemping ke puncak bersama teman, dan lain-lain.

Organisasi informal ini keberadaannya tidak direncanakan tetapi secara otomatis karena
hubungan antar perseorangan pada sesama anggota dalam organisasi formal (perusahaan).
Organisasi informal merupakan organisasi yang tercipta karena adanya hubungan antar pribadi
yang secara tidak sadar terjadi keberadaannya tanpa didasarkan pada hubungan wewenang
formal pada struktur organisasi. Organisasi ini juga terjadi karena adanya komunikasi antar
sesama karyawan yang dengan cepat menyebarkan melalui desas-desus dari mulut ke mulut.
Adapun desas-desus itu bisa saja berlebihan, salah, kurang tepar maupun merupakan kebocoran
informasi dari atasan yang mungkin benar. Untuk itulah organisasi informal bermanfaat bagi
perusahaan maka sudah sepantasnya kalau setiap atasan harus bisa menggunakan segi positif
keberadaan organisasi informal ini terutama dalan menyampaikan perintah.

Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama.
Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan
kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

C. Penyebab munculnya organisasi informal

Pada dasarnya semua individu memiliki kebutuhan untuk mendapat kepuasan dalam
berafiliasi dengan orang-orang di lingkungannya atau dengan kata lain manusia tidak pernah
puas, jika dala organisasi formal kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka ia akan mencari
sumber lain untuk memenuhi kebutuhannya. Dan sumber itu adalah organisasi informal. Dan
biasanya organisasi informa muncul dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki
kebutuhan yang sama.

22
Sifat-sifat organisasi informal :

1. Hubungan yang terjadi secara spontan dan tidak terorganisir


2. Kepemimpinan ada diantara dua pilihan antara formal dan tidak formal
3. Tidak bertumpu pada pengendalian manajemen seperti pada organisasi formal

D. Kelebihan dan kekurangan organisasi informal

Kelebihan:

- Memberi dukungan terhadap tujuan organisasi


- Melengkapi perusahaan dengan jalur komunikasi tambahan
- Alat pemuas kepentingan social yaitu sebagai pemersatu dan meberi ketenangan bagi
individu.
- Kompensasi bagi manager yang kurang memiliki kapabilitas

Kekurangan :

- Kabar angin yang beredar bisa mengakibatkan hal yang negatif, akibat yang paling fatal
adalah pecahnya organisasi.
- Daya tahan terhadap perubahan, apalagi jika organisasi tidak siap berubah
- Penyesuaian kelompok (akan jadi pengganggu jika standar kelompok lebih rendah dari
organisasi formal, karena akan enurunkan kualitas dari organisasi formalnya.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer


melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan
sumber daya yang memiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikordinasikan dan dikomunikasikan. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,
departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya.
Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi

Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya


otonomi daerah. Bahkan pada zaman kerajaan, pemerintahan kolonial, maupun di zaman
kemerdekaan.Istilah sentralisasi sendiri sering digunakan dalam kaitannya dengan kontrol
terhadap kekuasaan dan lokasi yang berpusat pada satu titik. Dewasa ini, disentralisasi dalam
keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Secara
teoritis sentralisasi dan desentralisasi memiliki keunggulan walaupun demikian sentralisasi dan
desentralisasi juga memiliki kelemahan masing-masing

Manfaat-manfaat itu lebih menarik sehingga mengganggu kita untuk berfikir


desentralisasi sebagai hal yang baik dan sentralisasi sebagai hal yang kurang baik. Namun
demikian, desentralisasi menyeluruh tanpa koordinasi dan integrasi atau pemaduan yang efisien,
tanpa pengendalian tetap bukan hal yang diharapkan. Oleh karena itu, persoalannya bukan suatu
organisasi harus melakukan desentralisasi, tetapi sejauh mana harus didesentralisasi.

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi
formal dan organisasi informal. Namun dalam kenyataannya tidak ada sebuah organisasi formal
maupun informal yang sempurna. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan terhadap
organisasi yang sedeang dijalankan.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://rheza-a-kumoro.blogspot.com/2011/12/hubungan-organisasi-dengan-manajemen.html

http://syamgusti.blogspot.co.id/2012/10/makalah-struktur-organisasi.html

https://pembuatansop.wordpress.com/2014/07/12/pentingnya-pengembangan-struktur-organisasi-
perusahaan/

http://emilyalhamidi.blogspot.co.id/2013/06/dampak-struktur-organisasi-pada.html

http://emilyalhamidi.blogspot.co.id/2013/06/pentingnya-struktur-organisasi-dalam_27.html

25

Anda mungkin juga menyukai