Anda di halaman 1dari 4

BAHAN PEMBELAJARAN

MENGIDENTIFIKASI KOMPONEN ELEKTRONIKA PASIF, AKTIF DAN


ELEKTRONIKA OPTIK

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Komponen optik (optoelektronik) yaitu semua komponen yang berhubungan
dengan cahaya, baik komponen tersebut bekerja karena adanya cahaya, atau
menghasilkan dan mengubah cahaya. Komponen optik dapat dikategorikan meliputi Foto
Emisi, Foto kondusif dan Foto Voltaik
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran penerapan rangkaian elektronika diharapkan peserta
didik mampu:
1) Mengidentifikasi macam-macam komponen optik
2) Menjelaskan karakteristik LED
3) Menjelaskan karakteristik LCD
4) Menjelaskan karakteristik solar cell

B. Mengidentifikasi Komponen Optik Dan Kegunaannya

Komponen optik dalam bidang elektronika sering disebut dengan optoelektronik, yaitu
semua komponen yang berhubungan dengan cahaya, baik komponen tersebut bekerja
karena adanya cahaya, atau menghasilkan dan mengubah cahaya. Komponen optik adalah
komonen-komponen yang dipengaruhi sinar (optoelektronik), komponen-komponen
pembangkit cahaya (Light-Emitting) dan komponen-komponen yang mempengaruhi atau
mengubah sinar. Komponen optik dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Foto Emisi, di sini radiasi yang mengeni katoda menyebabkan electron-elektron
diemisikan dari permukaan katoda itu, contoh : LED (Light Emitting Diode), LCd
(Liquid Crystal Dinamic), diode laser (Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiotation), dan Opto Coupler.
b. Foto Kondusif. Di sini bila komponen disinari maka resistansi bahan berubah,
contohnya : Dioda Foto (Diberi tegangan mundur) dan LDR (Light Dependent
Resistor).
c. Foto Voltaik, komponen ini akan membangkitkan tegangan pada output yang
sebanding dengan kekuatan radiasi. Contohnya : Dioda Foto (tanpa diberi tegangan),
solar cell, transisitor foto, Darlington, FET Photo, dan Dectronic Coupler.

C. LED

LED (Light Emiting Dioda) dikenal juga dengan Dioda cahaya, karena perangkat
elektronik ini mampu menghasilkan cahaya. LED adalah dioda yang di dalam Junction

1
diadop dengan Fosfor, maka bila dialiri arus listrik akan menghasilkan cahaya. LED akan
menyala jika diberi arus DC arah forward atau arus AC yang sesuai dengan tegangan
kerjanya. LED memiliki 2 kaki anoda (+) dan katoda (-), LED memiliki tiga warna yaitu
merah, hijau dan kuning serta ada juga yang bewarna putih untuk memancarkan tiga
warna sekaligus. Dioda LED digunakan sebagai lampu indikator dan sebagai display.

Gambar 1. Simbol dan bentuk LED

Gambar 2 Berbagai macam bentuk LED

Ada berbagai macam bentuk LED seperti gambar di atas, dan ada berbagai macam warna
nyala LED. Masing-masing warna mempunyai tegangan kerja berbeda-beda. Berikut
tabel warna nyala LED dan tegangan kerjanya.

Tabel 1.Tabel warna dan besar tegangan

D. LCD

LCD (Liquid Crystal Display) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang
menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada

2
kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua
elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya
pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair
merupakan cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila
diberi medan elektrik–seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila
diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut. LCD adalah piranti
Display yang banyak dipakai sebagai tampilan Output sebuah Proses Digital, seperti
Kalkulator, Jam, Counter bahkan monitor Personal Computer.

LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda
transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda
pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan),
molekul organik yang panjang

dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich
memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang
diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-
molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap
dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Gambar 3. Contoh LCD

E. Solar sel

Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip efek
Photovoltaic. Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena dimana
munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda yang
dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya. Oleh
karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic (PV).
Efek Photovoltaic ini ditemukan oleh Henri Becquerel pada tahun 1839. Arus listrik
timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya berhasil
membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan tipe P
untuk mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell ini juga
memiliki kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat yang
memerlukan sumber listrik.

3
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki permukaan
yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan perangkat Sel Surya
ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan Tegangan dan Arus
yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah Sel Surya yang
terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan setinggi 0,5V
dan Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose) cahaya matahari. Saat ini, telah banyak
yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam penggunaan. Mulai
dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga ke pembangkit
listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang mengorbit
Bumi kita.

Gambar 4 Simbol, bentuk, dan struktur sel surya

Seperti Baterai, Sel Surya juga dapat dirangkai secara Seri maupun Paralel. Pada
umumnya, setiap Sel Surya menghasilkan Tegangan sebesar 0,45 ~ 0,5V dan arus listrik
sebesar 0,1A pada saat menerima sinar cahaya yang terang. Sama halnya dengan Baterai,
Sel Surya yang dirangkai secara Seri akan meningkatkan Tegangan (Voltage) sedangkan
Sel Surya yang dirangkai secara Paralel akan meningkatkan Arus (Current).

Gambar 5. Rangkaian Paralel Sel Surya, Meningkatkan Arus (Ampere)

Gambar 6. Rangkaian Seri Sel Surya, Meningkatkan Tegangan (Voltage)


F. Sumber
PPPPTK BOE.2017. Modul Pendalaman Uji Kompetensi Program Keahlian Ganda.
Teknik Audio Video Penerapan Rangkaian Elektronika.

Anda mungkin juga menyukai