Anda di halaman 1dari 3

1.

Potensi Bahaya Fisik


a. Kebisingan
Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan
gangguan pendengaran (KEPMENAKER No.Kep-51 MEN/1999). Berdasarkan hasil
pengamatan kebisingan bagian instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah Cepu termasuk jenis
kebisingan intermitten noise (kebisingan terputus-putus). Sumber kebisingan berasal dari alat-
alat pengolahan makanan seperti penggunaan blender dan mixer, selain itu kebisingan juga
timbul pada proses penggorengan meskipun tingkat kebisingannya masih dalam taraf ambang
batas kebisingan yang diperbolehkan.
.
b. Suhu
Suhu nikmat bekerja sekitar 24-260C bagi orang-orang Indonesia. Suhu dingin
mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinat otot. Suhu panas terutama
berakibat menurunnya prestasi kerja pikir. Penurunan sangat hebat sesudah 320C. Suhu panas
mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan,
mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf perasa dan motoris
(Suma’mur 1996). Standar suhu lingkungan kerja menurut Kepmenkes nomor :
405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu 18-300 C. Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa
produktivitas kerja manusia akan mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar
240C-270C (Sritomo Wigjosoebrata, 2003).
Berdasarkan hasil pengamatan di instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah Cepu suhu
ruangannya sudah baik karena pada ruang tersebut terdapat sistem sirkulasi udara yakni
penggunaan jendela dan kipas angin untuk mengatur suhu panas ruangan tersebut.
c. Getaran
Getaran-getaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis yang sebagian dari getaran ini
sampai ke tubuh dan dapat menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan pada tubuh kita.
Menambahnya tonus otot-otot oleh karena getaran di bawah frekuensi 20 Hertz (Hz) menjadi
sebab kelelahan. Kontraksi statis ini menyebabkan penimbunan asam laktat dalam alat-alat
dengan akibat bertambah panjangnya waktu reaksi. Sebaliknya frekuensi di atas 20 Hz
menyebabkan pengenduran otot. Getaran-getaran mekanis yang terdiri dari campuran aneka
frekuensi bersifat menegangkan dan melemaskan tonus otot secara serta merta berefek
melelahkan (Suma’mur P.K., 1996:78).
Besarnya getaran ini ditentukan oleh intensitas, frekuensi getaran dan lamanya getaran
itu berlangsung. Sedangkan anggota tubuh manusia juga memiliki frekuensi alami dimana
apabila frekuensi ini beresonansi dengan frekuensi getaran akan menimbulkan gangguan-
gangguan antara lain mempengaruhi konsentrasi kerja, mempercepat datangnya kelelahan,
gangguan-gangguan pada anggota tubuh seperti mata, syaraf, otot-otot dan lainlain (Sritomo
Wignjosoebroto, 2003:87).
Sumber getaran yang dapat menimbulkan bahaya potensial pada instalasi gizi RS PKU
Muhammadiyah Cepu berdasarkan hasil pengamatan yakni getaran yang berasal dari proses
pengolahan makanan dengan menggunakan mixer dan blender serta pada saat medistribusikan
makanan.

d. Pencahayaan
Pencahayaan mengkonsumsi energi dan memberikan pengaruh besar pada fungsi
penggunaan ruang suatu bangunan. Berdasarkan hasil pengamatan di instalasi gizi RS PKU
Muhammadiyah Cepu nilai intensitas penerangan pada beberapa ruangan di instalasi gizi
rumah sakit tersebut berdasarkan pedoman pencahayaan di rumah sakit yakni sebagai berikut
:
No Nama Ruangan Bidang Kerja Katagori
Pencahayan
1. Penerimaan bahan Penerimaan bahan C
2. Precleaning Pencucian awal C
3. Persiapan/meracik/cuci Pengolahan bahan C
4. Gudang Penyimpanan bahan B
5. Dapur utama Pengolahan bahan makanan C
6. Distribusi makanan & Penyaluran, pembagian
Ruang kontrol makanan dan pemantauan C
7. Administrasi Membaca, menulis, mengetik C
& pengarsipan

Pencahayaan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu menggunakan energi listrik


yang bersumber dari pembangkit tenaga listrik yang dimiliki pihak rumah sakit bukan berasal
dari PLN. Ruang instalasi gizi tidak hanya mengandalkan penerangan yang bersumber dari
lampu listrik tetapi juga memanfaatkan sumber penerangan alami yang bersumber dari cahaya
matahari yang masuk melalui ventilasi.

A. Potensi Bahaya Biologi


1. Bakteri
Penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri, misalnya: penyakit antraks, Penyakit
TBC,dll
2. Virus
Penyakit yang dpt disebabkan oleh virus,misalnya : Hepatitis (nakes di RS), Rabies
(petugas laboratorium), dll
3. Kuman

B. Potensi Bahaya Kimia


1 . penggunaan bahan-bahan kimia
Yang termasuk dalam lingkup kerja kimiawi adalah semua bahan kimia yang digunakan
dalam proses kerja di lingkungan kerja yang berbentuk :

 Debu (asbes,berilium,biji timah putih,dll)


 Uap (Uap logam)
 Gas (Sianida, gas asam sulfida,CO,dll)
 Larutan (asam kuat atau basa kuat)

C. Potensi Bahaya Psikososial


1. Hubungan antar pekerja
Yaitu suasana kerja yang tidak harmonis misalnya pekerjaan monoton, upah yg kurang,
hubungan atasan-bawahan yg kurang baik, dll. Hal tersebut Dapat menimbulkan stres
kerja dengan gejala psikosomatis berupa mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, jantung
berdebar-debar, dll.
2. Hubungan antara pekerja dengan pasien dan pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai