Anda di halaman 1dari 13

ASKEP PENYAKIT DIFTERI

Kasus :

An B, umur 5 tahun laki – laki, BB: 14 kg, datang ke poli anak bersama orang tuanya dengan keluhan
pilek sudah 1 minggu, demam, sesak, suara serak, sulit menelan. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
tarikan dinding dada, leher sapi (bullneck), RR: 31x/menit, N:110x/menit, S: 38,5˚C terdengar
stridor. Dari riwayat imunisasi diketahui An B tidak lengkap mendapatkan imunisasi DPT. Swab
tenggorokan (+)/KN=(+). An B terlihat diam tetapi kooperatif terhadap tindakan yang diberikan.

3.1 Asuhan Keperawatan

3.1.1 Riwayat Kesehatan


a. Keluhan utama
Pasien mengatakan pilek sudah 1 minggu, demam, sesak, suara serak, dan sulit menelan
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke poli anak bersama orang tuanya dengan keluhan pilek sudah 1 minggu,
demam, sesak, suara serak, sulit menelan.
c. Riwayat Kesehatan sebelumnya
d. Riwayat penyakit dulu
- Penyakit yang pernah diderita: Pasien pernah sakit demam
- Operasi : Sebelumnya pasien tidak pernah menjalani operasi
- Alergi : Pasien tidak alergi dengan apapun
- Imunisasi: BCG : umur 2 bulan Campak : 9 bulan
Hepatitis : 1 bulan DPT : 2 bln, 4 bln, 6 bulan

e. Riwayat kesehatan keluarga

- Penyakit yang pernah diderita keluarga : Keluarga tidak pernah menderita penyakit serupa

- Lingkungan rumah dan komunitas : Pasien tinggal di kawasan industri

- Perilaku yang mempengaruhi kesehatan : Pasien sering membeli makanan di pinggir jalan

1
- Persepsi keluarga terhadap penyakit : Keluarga menganggap penyakit yang diderita
anaknya sebagai suatu hal yang biasa

f. Riwayat nutrisi

Nafsu makan : nafsu makan menurun

Pola makan : 3x/hari

Minum : 2000 cc/hari

Pantangan Makanan : tidak ada pantangan makanan

Menu makanan : nasi

g. Riwayat pertumbuhan

BB saaat ini : 14 kg TB : 110 kg

BB lahir : 3,3 kg Panjang lahir : 50 cm

BB sebelum sakit: 18 kg

3.1.2 Observasi dan Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Vital:
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 110x/menit
RR : 31x/menit
Suhu : 38,5oC
b. Sistem Pernafasan (B1)
- Sesak : ada
- Batuk : (+)
- Suara nafas : stridor
- tarikan dinding dada : dibagian supra strenal

- Lain – lain : Pasien pilek, suara serak, terdapat pembesaran tonsil


(bullneck), dan terdapat pseudomembran

2
Masalah Keperawatan : Bersihan jalan nafas tak efektif dan Pola nafas tak efektif
c. Sistem kardiovaskuler (B2)
- Irama jantung : reguler
- S1/ S2 : tunggal
- Suara jantung : normal
- CRT : < 2 detik
- Nyeri dada : tidak ada
- Akral : hangat dan kering
Masalah Keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan
d. Sistem Persyarafan (B3)
- GCS: Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
- Refleks patologis : tidak ada
- Keluhan pusing : tidak
- Istirahat/ tidur : 8 jam/hari
Masalah Keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan
e. Sistem Perkemihan (B4)
- Keluhan kencing : tidak ada
- Produksi urine : 500 ml/hari warna : kuning bau : khas
- Intake cairan : 1500ml/hari
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
f. Sistem Pencernaan (B5)
- Diet : TKTP
- Nafsu makan : menurun Frekuensi makan : 3x/ hari
- BAB : 1x/ 2 hari konsistensi : lunak
- Lain-lain : Makanan yang disajikan hanya dimakan sebanyak 3 sendok
Masalah Keperawatan : perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
g. Sistem Muskulo skeletal dan Integumen (B6)
- pergerakan sendi : bebas
- kelainan ekstremitas : tidak ada
- kulit : tidak ada masalah
- turgor : baik
Masalah Keperawatan : tidak terdapat masalah keperawatan

3
h. Sistem endokrin
- Hiperglikemia : tidak
- Hipoglikemia : tidak
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
i. Pemeriksaan penunjang
Swab tenggorokan (+)/KN=(+).

ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Ibu pasien mengeluhkan Difteri Bersihan jalan napas
pilek sudah 1 minggu, suara tak efektif
serak Daerah nasal

DO : suara nafas stridor Inflamasi nasal

Akumulasi sekret

2 DS : pasien mengeluhkan sesak


Difteri Laring Pola nafas tidak efektif
nafas
Peradangan laring
DO :
Pembengkakan
 Terdapat tarikan
dinding dada di Saluran nafas
suprasternal
 RR : 31x/menit Menyempit
 Nadi : 110x/menit
Sesak

3 DS : Pasien mengeluhkan
Difteri Hipertermi b.d proses
badannya terasa panas
penyakit
DO : Proses infeksi

 S : 38,5 C Peningkatan produksi panas


 Kulit terasa hangat

4
4 Difteri Perubahan nutrisi
DS : pasien mengeluh sulit kurang dari kebutuhan
untuk menelan Sulit menelan t tubuh

DO : Intake kurang
 BB : 14kg
 pasien tampak kurus Berat badan turun
 3 sendok setiap kali
makan

5 DS : -
Suasana baru,
Ketakutan
tindakan medis
DO : Pasien hanya diam saat
tenaga medis datang
Ketakutan

DS : ibu pasien mengatakan


bahwa dia sudah seminggu Biaya perawatan, kurangnya
6 tidak masuk kerja Perubahan proses
informasi peran ortu &
saudara kandung keluarga
DO : ibu terlihat menemani
anaknya sepanjang hari
Perubahan proses keluarga

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tak efektif b.d akumulasi sekret

2. Pola nafas tidak efektif b.d proses inflamasi

3. Hipertermi b.d proses penyakit

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d sulit untuk menelan

5. Ketakutan anak b.d lingkungan asing dan prosedur tindakan

6. Perubahan proses keluarga b.d penyakit anak

5
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : An.L


NO. REG : 285XXX
NO DIAGNOSA TUJUAN
TANGGAL INTERVENSI RASIONAL TT
DX KEPERAWATAN KRITERIA STANDART
11 1 Bersihan jalan napas Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan O2 melalui 1. Untuk membantu klien
tidak efektif b.d keperawatan selama 1x 24 nasal canul sebanyak 2 dalam pemenuhan O2.
September
akumulasi sekret jam, pasien dapat liter.
2018 mempertahankan jalan 2. Berikan posisi 2. Leher sedikit ekstensi
napas yang adekuat dengan terlentang dengan dari hidung menghadap ke
Kriteria Hasil : kepala pada posisi atas memudahkan anak
 Pasien dapat bernapas leher sedikit ekstensi bernapas
dengan normal RR : 20- dan hidung menghadap
30x/menit keatas 3. Mencegah aspirasi
 Jalan napas tetap bersih 3. Berikan nebulasi karena volume yang besar
dibuktikan dengan tidak dengan alat dan larutan dari sputum dapat tiba –
ada stridor yang yang tepat sesuai tiba mengental.
 Tidak ada tarikan dengan ketentuan.
dinding dada pada Observasi anak dengan 4. Membatasi penghisapan
bagian supra strenal ketat setelah teraspi diperlukan untuk
aerosol memungkinkan
4. Aspirasi sekresi dari reoksigenasi
jalan napas sesuai
kebutuhan, btatsi 5. Fisioterapi dada
setiap penghisapan bertujuan untuk
sampai 5 detik dengan

6
waktu cukup diantara merontokkan secret
tindakan.
5. Lakukan fisioterapi 6. Ekspetoran berfungsi
dada jika diperlukan untuk mengencerkan
6. Berikan ekspetoran secret sehingga mudah
bila diresepkan dikeluarkan

1. Posisikan untuk
efisiensi ventilasi yang 1. Untuk
Setelah dilakukan tindakan mempertahankan agar
2 Pola nafas tidak maksimum (misal
keperawatan 1 x 24 jam, jalan nafas tetap
jalan nafas terbuka,
efektif b.d proses pasien mampu menunjukkan terbuka
ekspansi paru
fungsi pernafasan normal 2. Posisi fowler tinggi
inflamasi maksimum)
dengan Kriteria Hasil : dapat mengurangi sesak
2. Berikan posisi yang
nyaman (misal posisi nafas
 Anak dapat bernafas fowler yang tinggi) 3. Untuk
normal RR:30- 3. Gunakan bantal dan mempertahankan jalan
40x/menit bantalan secukupnya nafas agar tetap terbuka
4. Tingkatkan istirahat 4. Meminimalkan
dan tidur dengan penggunaan energy
penjadwalan 5. Melatih kemandirian
5. Ajarkan pada anak dan dalam mengurangi
keluarga tentang gangguan pola nafas
tindakan yang
mempermudah upaya
pernafasan

7
1. Kompres pasien pada 1. Untuk melebarkan
Setelah dilakukan tindakan pembuluh darah dan
3 Hipertermi b.d lipat paha dan aksila
keperawatan di harapkan 1 x memperlancar peredaran
proses penyakit 24 jam, diharapkan suhu 2. Kolaborasi pemberian darah
badan pasien dalam rentang
antibiotic sesuai indikasi
normal dengan Kriteria 2. Untuk menekan atau
Hasil : dokter menghentikan
perkembangan bakteri atau
3.Monitor suhu pasien
 Suhu badan pasien mikroorganisme
dalam rentang normal 4. Monitor warna kulit berbahaya yang berada di
yaitu 36-38⁰C dalam tubuh
pasien
 Badan pasien sudah
tidak hangat lagi 3. Untuk mengetahui status
 Warna kulit pasien suhu badan klien
normal, yaitu
tidak kemerahan 4. Warna kuit pucat dapat
menunjukan adanya
sianosis, kemerahan
menunjukan adanya
inflamasi, suhu yang tinggi
dapat menunjukan adanya
tanda infeksi

1. Memperbaiki nutrisi
4 Perubahan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan diet TKTP anak.
keperawatan di harapkan 1 x sesuai dengan kondisi
kurang dari 24 jam, pasien mampu klien
2. Makanan yang lembut
menunjukkan kebutuhan 2. Kolaborasi dengan ahli
kebutuhan tubuh b.d membantu anak untuk
gizi untuk menyediakan
mudah menelan.
sulit menelan makanan lembut.

8
nutrisi yang adekuat dengan 3. Sediakan susu lebih 3. Membantu perbaikan
Kriteria Hasil : banyak. nutrisi
4. Berikan minum yang
 Anak mengkonsumsi sering. 4. Memelihara kebersihan
nutrisi yang adekuat 5. Berikan penjelasan mulut dan membantu
untuk mengenai nutrisi yang kelancaran eliminasi
mempertahankan adekuat
berat badan yang 6. Aturlah pemberian 5. Mendorong anak untuk
sesuai dengan usia makanan dalam porsi meningkatkan nutrisinya
 Tidak ada tanda- yang sedikit tapi sering
tanda malnutrisi 7. Timbanglah berat 6. Mencegah anak agar
badan setiap hari tidak bosen dan mencegah
8. Memasang NGT bila terjadinya anoreksia
diperlukan
7. Menilai indikator
terpenuhinya kebutuhan
nutrisi

8. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi anak bila
tidak bisa makan peroral

1. Penyebab dan tingkat


Ketakutan anak b.d
5 1.Kaji tingkat dan kecemasan dapat
lingkungan asing Setelah dilakukan tindakan penyebab ansietas pada mempengaruhi asuhan
dan prosedur keperawatan selama 1 x 24 keperawatan yang
anak
tindakan jam, pasien tidak merasa diberikan pada anak
2. Berikan gambaran pada
takut lagi dengan 2. Agar anak lebih

9
lingkungan rumah sakit dan anak mengenal sekitar mengenal lingkungan
prosedur tindakan dengan lingkungan Rs. (ruang sekitarnya yang baru
kriteria Hasil : perawatan) sehingga dapat
 Anak tidak takut 3. Berikan penjelasan pada mengurangi ansietasnya
lagi dan dapat anak sebelum melakukan
melakukan akivitas prosedur tindakan dan alat 3. Penjelasan yang
dengan tenang yang digunakan diberikan diharapkan dapat
sesuai dengan usia, 4. Memberi pengarahan mengubah pikiran yang
minat, kondisi,dan bagi perawat yang takut akan prosedur
tindakan kognitif merawat anak agar selalu tindakan dan alat yang
sabar dan telaten terhadap digunakan
tingkah laku anak
4. Sikap perawat yang
sabar dan telaten akan
mengurangi rasa takut
anak terhadap perawat dan
kecemasan anak dapat
menurun

1. Untuk memberikan
Setelah dilakukan tindakan informasi dan dukungan
6 Perubahan proses
keperawatan selama 1 x 24 1. Kenali kekhawatiran
keluarga b.d
jam, Keluarga mampu dan kebutuhan orang 2. Untuk meringankan
penyakit anak
mengurangi kekhawatiran tua beban orang tua yang
dan kemampuan 2. Gali perasaan keluarga mengkhawatirkan keadaan
peningkatan dalam dan masalah sekitar anaknya
melakukan koping serta hospitalisasi dan
lebih sabar dalam menerima penyakit anak 3. Dengan adanya
3. Jelaskan tentang terapi penjelasan prosedur

10
kondisi yang ada dengan dan perilaku anak tindakan dan tujuannya
Kriteria Hasil : 4. Beri dukungan sesuai akan mengurangi ansietas
 Orang tua dengan kebutuhan orang tua
mengajukan 5. Anjurkan perawatan
pertanyaan yang yang bepusat pada 4. Dengan dukungan akan
tepat, keluarga dan anjurkan membuat orang tua lebih
mendiskusikan anggota keluarga agar sabar dan tabah dalam
kondisi dan terlibat dalam menerima kondisi yang ada
perawatan anak perawatan anak
dengan tenang serta 6. Tekankan kecepatan 5. Dengan terlibatnya
terlibat secara pemulihan orang tua dan keluarga
positif dalam akan mengurangi
perawatan anak kecemasan
 Keluarga
melanjutkan untuk 6. Untuk menurunkan
mencapai tujuan ansietas
pengobatan
 Keluarga mencari
dukungan yang
dibutuhkan.

7 PK: Miokarditis Setelah dilakukan tindakan 1. Untuk mencegah


keperawatan selama 1 x 24 penyebaran bakteri lebih
jam, tidak terjadi tanda- 1. Kolaborasi dengan jauh lagi.
tanda miokarditis dengan dokter untuk pemberian
Kriteria hasil : ADS sedini mungkin
2. Penting untuk
mengetahui kondisi klien.
 Pemerikasaan EKG 2. Mengobservasi kondisi
dalam batas normal pasien. Nadi, suhu, RR.
 Nadi normal 90-

11
100x/menit 3. Anjurkan pasien untuk 3. Istirahat dapat
istirahat selama 3 minggu mempercepat pemulihan
atau sampai hasil EKG 2 pasien.
kali berturut-turut normal.

8 PK : Trakeostomi Setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama 1 x 24 1. Perawatan trakeostomi 1. Secret yang menumpuk
jam, dapat mencegah efek akan menganggu
samping dari trakeostomi 2. Berikan dukungan pernapasan.
dan menghilangkan psikolgi
ketakutan anak terhadap 2. Anak dengan
tindakan trakeostomi dengan 3. Awasi tanda vital pasien trakeostomi memiliki
Kriteria hasil : kemungkinan untuk
merasa rendah diri.
 Tidak ada suara
stridor 3. Penting untuk
 Anak rileks mengetahui kondisi pasien

12
13

Anda mungkin juga menyukai