GANGGUAN
KESEHATAN JIWA
PRODUKTIVITAS
Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya
Mampu menghadapi stress kehidupan yang
wajar
Mampu bekerja produktif dan memnuhi
kebutuhan hidupnya
Dapat berperan serta dlm lingkungan
hidupnya
Menerima baik apa yg ada pd dirinya
Merasa nyaman bersama org lain
Masalah gangguan jiwa (PPDGJ III/ICD 10)
Masalah psikososial (gelandangan psikotik,
anak jalanan, penyalahgunaan napza,
tindak kekerasan sosial, dll)
Masalah perkembangan mns yg harmonis
dan peningkatan kualitas hidup (siklus
hidup: menikah, usila; peny. Menahun;
pemukiman sehat; pindah tpt tinggal)
SEHAT PSIKO DISORDER
(HEALTHLY) (GGN.)
SOSIAL
Anak Individu Individu Individu
(Child) Family Family Family
Group Group Group
Dewasa Individu Individu Individu
(Adult) Family Family Family
Group Group Group
Lansia Individu Individu Individu
(Eldery) Family Family Family
Group Group Group
Sindroma atau pola perilaku yang secara
klinis bermakna yang berkaitan langsung
dengan distress dan menimbulkan hendaya
pada satu atau lebih fungsi kehidupan
manusia.
Dipengaruhi/disebabkan oleh 3 faktor:
organobiologi, psikoedukatif, sosiokultural.
Jenis: 100 (F.00 – F 99)
Di dunia: 400 juta penderita gangguan
kesehatan jiwa
Di Indonesia: 264 / 1000 anggota rumah
tangga.
Merupakan masalah kesehatan masyarakat
(prevalensi > 100/1000)
Akan bertambah seiring peningkatan stresor
kehidupan
9
Penelitian Bank Dunia:
8
Beban yang harus
ditanggung akibat 7
penyakit (Global Burden 6
of Disease) pada tahun
1995 di beberapa 5
negara: 4
◦ 8,1 % masalah kesehatan
3
jiwa,
◦ tuberkulosis 7,2% 2
◦ kanker 5,8%
1
◦ penyakit jantung 4,4 %
◦ malaria 2,6 % 0
Tahun 1995, 16
8,1%
14
12
Tahun 2000, 10
12,3% 8
6
Tahun 2020, 4
15% 2
0
(angka proyeksi) 1995 2000 2020
25% penduduk
pernah mengalami
ggn mental dan
perilaku, hanya
40% yang
terdiagnosis
10% populasi orang dewasa pernah
mengalami ggn mental dan perilaku
60
40
gangguan mental
anak usia sekolah
20
sebesar per 1000
art 104
0
> 15 < 15
Psikosis3
Demensia 4
Retardasi Mental 5
Ggn jiwa lain 5
◦ Angka bunuh diri (di
Indonesia) 1,6-1,8
per 100.000.
◦ Kualitas Hidup
Masyarakat
Indonesia: 105 di
antara 180 negara
(WHO 2001)
Di Indonesia laporan gangguan jiwa yang
datang berobat ke Puskesmas kurang dari 2%
dari jumlah kunjungan (Data SP2TP 1999)
◦ Tambora (1985): 28 %
◦ Aceh (2002) 51,1%
◦ Penelitian Bandung (2003): 36%
◦ WHO (2001) 30-50%
Mental addiction: 44%
Mental capacity deficit: 34%
Mental dysfunction: 16,2%
Mental disintegration: 5,8%
Survey kesehtan mental rumah tangga 1995:
185/1000 pddk dewasa mengalami gg jiwa
Disabilities Adjusted Life Years (DALYs) ~
ukuran disease burden: WHO – masalah
keswa 8,1% “Global Burden of Disease” (>
TBC, > kanker, > Penyk jantung, > malaria)
Status keswa dpt diukur dr HDI (Human
Development Index) ~ Indonesia peringkat
105 dari 180 negara.(th 1999)
3 domain HDI: kesehatan, pendidikan, dan
ekonomi.
Blm memadai utk 202 jt (RSJ 33, RSKO 1,
BPKJM di setiap prov)
28% pengunjung PKM gejala gg jiwa
80% blm terdeteksi oleh PKM
Kurang krn: ketidaktahuan dan keengganan;
stigma negatif thd gg jiwa
Hrs ada political will dr pemerintah utk
penyuluhan yg ekstensif dan intensif di
masyarakat
Perlu sosialisasi upaya keswa yg dilakukan
oleh LSM atau swasta
Globalisasi ~ peningkatan arus komunikasi
~ perubahan nilai sosial ~ butuh kapasitas
adaptasi dan koping ~ rentan stress ~
butuh peningkatan pelayanan keswa.
Transformasi masy ~ transisi epidemiologi
masalah keswa ~ NAPZA, HIV?AIDS, trauma
kekerasan
Demokratisasi dan keadilan sosial ~
kemajuan berbangsa dan bernegara ~
bantuan masyarakat dan pemerintah.
Tuntutan tinggi, penyediaan terbatas ~ rentan
Sistem yankes blm jelas, penyediaan yankes
terbatas ~ muncul swasta profit ~
mengurangi hak thd yankes
UU Kes No 23/1992 perlu PP.
“A specialized area of nursing practice,
employing the wide range of explanatory
theories of human behavior as its science and
purposeful use of self as its art” (ANA, 2000)
Klinikus: mampu memberikan asuhan dan
pelayanan di tatanan klinik.
Advokasi: memberikan perlindungan
kepada klien dan keluarga.
Legal dan etis: mentaati kode etik dan
hukum yang berlaku.
Tanggung jawab sosial: mampu
mempertanggungjawabkan terhadap
masyarakat.
Kolaborasi antar disiplin: bisa bekerja sama
dengan disiplin ilmu lain (profesi kesehatan
lain) demi pelayanan yang komprehensif
dan profesional.
Tanggung jawab fiskal: mampu
memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien secara keuangan.
Individu memiliki harkat dan martabat
Tujuan individu adl tumbuh dan
berkembang
Setiap individu memiliki potensi berubah
Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi
dan bereaksi thd lingkungan)
Semua org memiliki kebutuhan dasar
Semua perilaku bermakna
Perilaku terdiri dari: persepsi, pikiran,
perasaan, dan tindakan.
Kapasitas koping individu bervariasi
Sakit menjadi pengalaman bertumbuh bagi
individu
Semua org berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan
Kesehatan jiwa mpk komponen penting
Setiap org berhak menentukan diri sendiri
Tujuan askep: meningkatkan kesehatan,
memaksimalkan fungsi, dan meningkatkan
aktualisasi diri
Hub interpersonal dpt menghasilkan
perubahan dan pertumbuhan bagi individu
Inpatient: di rumah sakit, rawat inap.
Partial: perawatan paroh hari. Daycare atau
night care.
Outpatient: rawat jalan
Residential: kunjungan ke panti-panti
rehabilitasi mental.
Home: memberikan perawatan di rumah,
melalui home visit dan home care.
Levels of Care & Intervention
low high
1
Mental hospital
Frequency Costs
of need Psychiatric service at
2
general hospital/clinics
6
Self and family care
high low
Quantity of services needed
(Maramis A, 2005; adapted from van Ommeren, 2005)