Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SIKAP-SIKAP KEPRIBADIAN MANUSIA


Di Susun Untuk Memenihi Salah Satu Tugas Psikologi Kepribadian Sebagai Penganti
Ujian Tengah Semester (UTS)

Oleh

NAMA : Yulianus Tibertius Adi Papa


NIM : 838214001136
PRODI : PGSD B

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


YAYASAN PENDIDIKAN NUSA CENDANA (YAPNUSDA)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
WEETEBULA
SUMBA BARAT DAYA
2015
BAB I
PEMBAHASAN

A. SIFAT-SIFAT KHAS KEPRIBADIAN MANUSIA


Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-
macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli
berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka
berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan
baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti
dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal
sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan
penggolongan ke dalam tipe-tipe tertentu. Antara lain:

a. Tipe-tipe manusia menurut keadaan jasmaninya


Kretschmer menggolong-golongkan atas dasar bentuk tubuhnya menjadi empat :
 Tipe piknis:
Sifat-sifat khas tipe ini ialah :
- Badan agak pendek,
- Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
- Leher pendek dan kuat
- Lengan dan kaki kuat
gejala ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada
kejasmanian atau kewiyasaan. Di antara terdapat gejalah-gejalah tertentu yaitu:
1. Tropisme
Merupakan peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu arah
tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetative
animal.
2. Reflex
Merupakan gerak reaksi yang tidak di sadari terhadap perangang. Reflex
ini dihubungkan dengan gejalah konasi yang rendah tingkatnya maka reflex
hanya boleh dikatakan gerak reflex, hokum perbuatan reflex.
3. Insting
Merupakan kemampuan berbuat tertentu yang dibawah sejak lahir yang
tertujuh pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan lainnya.
4. Kebiasaan
Gerak perbuatan yang berjalan dengan lancar dan seolah-olah berjalan
dengan sendirinya, disebut kebiasaan.
5. Nafsu
Merupakan dorongan yang terdapat pada tiap manusia dan memberi
kekuatan bertindak untuk memenuhi kebutuhan hidup tertentu.
6. Keinginan
Nafsu yang telah mempunyai arah tertentu dan tujuan tertentu di sebut
keinginan. Kalau dorongan sudah menuju kearah tujuan yang nyata/kongkret
dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada
suatu objek tertentu maka nafsu ini disebut keinginan.
7. Kemauan
a. Gejala kemauan pada manusia
Gejala kemauan adalah gejala hasrat yang berpusat pada kerohanian
atau kejiwaan dan hanya terdapat pada manusia saja. Kemauan adalah
dorongan dari dalam yang lebih tinggih tingkatnya daripada insting,
reflex, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecenderungan dan hawa nafsu.
b. Proses kemauan
Proses ini bersumber pada dorongan yang menimbulkan aktifitas-
aktifitas yang mengarah pada pencapaian tujuan, mempunyai proses
yang bertingkat-tingkat. Berikut ini di paparkan beberapa proses
kemauan.
Proses kemauan menurut meuman:
a) Adanya motif
b) Saat mempertimbangkan motif-motif
c) Saat memilih
d) Memutuskan
e) Melaksanakan keputusan kemauan
b. Tipe-Tipe Manusia Menurut Temperamennya.
1. Tipe schizothym
Orang yang bertemperament schizothym, sifat-sifat jiwanya bersesuaian dengan
para penderita schizoprenia, hanya sangat tidak jelas, ada kecenderungan ke arah
autisme: menutup diri sendiri, hidup dengan dirinya sendiri
2. Tipe cyklothym
Orang yang bertemperament cyklothym, sifat-sifat jiwanya bersesuain dengan para
penderita manisdefresif, hanya sangat tidak jelas. Golongan ini juga mudah untuk ikut
merasakan suka dan duka orang lain.

c. Hubungan Antara Keadaan Jasmani Dan Temperament


1. orang yang konstitusi piknis kebanyakan bertemperament cyklothym, atau orang-
orang yang bertemperament cyklothym kebanyakan berkonstiusi piknis.
2. orang-orang yang berkonstitusi leptosom, atletis, dan displastis kebanyakan
bertemperament schizothyum, atau orang-orang yang bertemperament schizothym
kebanyakan berkonstitusi leptosom, atau atletis atau displastis.

B. STRUKTUR, DINAMIKA, DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

1) Struktur Kepribadian
Ø Tingkah laku responden (responden behavior)
Respon yang dihasilkan organisme untuk menjawab stimulus secara spesifik
berdasarkan respon yang diberikan, seperti mengeluarkan air liur ketika melihat
makanan.
Ø Tingkah laku operan (operant behavior)
Respon yang dimunculkan organisme tanpa adanya stimulus spesifik yang langsung
memaksa terjadinya respon itu. Organisme dihadapkan kepada pilihan-pilihan respon
mana yang akan dipakai untuk menanggapi suatu stimulus.
Jadi, struktur kepribadian pada Pavlov ini tergantung kepada respon atau stimulus yang
diberikan, maka respon yang diterima juga akan semakin kuat.
2) Dinamika dan Perkembangan Kepribadian
Yakin bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku
dalam hubungan yang terus menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk
mengubah dan mengontrol tingkah laku adalah penguatan, maksudnya dengan diberikan
penguatan-penguatan yang positif, maka tingkah laku seseorang akan bisa berubah dan
terkontrol dengan baik.
Suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi
pada masa yang akan datang. Manusia dan binatang dapat dilatih melakukan semua
jenis tingkah laku dimana semua konsekuensi atau penguatan yang tersedia di
lingkungan dapat diubah dan diatur sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
Strategi itu pada dasarnya ada dua yaitu:
1. Conditioning Clasik,
disebut juga dengan conditioning responden karena tingkah laku dipelajari
dengan memanfaatkan hubungan stimulus respon yang bersifat reflek.
2. Conditioning Operan,
conditioning operan tidak tergantung kepada tingkah laku otomatis atau refleks
sehingga jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan conditioning clasik.
3. Perubahan Tingkah Laku
Tingkah laku seseorang dapat diubah melalui stimulus-stimulus yang
diberikan kepada seseorang tersebut sehingga menimbulkan respon yang
sesuai dengan stimulus tersebut
BAB II

PENUTUP

a. KESIMPULAN
Untuk itu penulis dapat menyimpulkan makalah ini sebgaai berikut:
1. Psikologi kepribadian betujuan untuk mengenal sesama manusia baik sifatnya
maupun tipe kepribadian masing-masing.
2. Saling berhubungan antara konstitusi dan temperament baik jasmani.
3. Mengikis dorongan keakuran dan mengembangkan dorongan kecenderungan
egoistis yang tersembunyi untuk kemudian memberantasnya.

b. SARAN
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca budiman demi kesempurnaan
pembuatan makalah selnjutnya. semoga penulisan makala ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi umum. JAKARTA: Rineka Cipta.


REFLEKSI DIRI

Nama lengkap : yulianus tibertius adi papa (Tiber’s Papa)

Arti dari nama Tiber’s adalah tiga bersaudara karena saya adalah
anak bungsu laki-laki dari empat bersaudara.

Refleksi diri ini saya buat untuk mengetauhi sifat saya dan juga mengenal sifaf-sifat
dasar yang melekat padadiri saya:

 Badan agak pendek,


 Dada membulat, perut besar, bahu tidak lebar
 Leher pendek dan kuat
 Lengan dan kaki kuat
 Humoris
 Serius
 Rajin
 Pemarah
 Suka bergaul
 Pemaaf
 Baik
 Pencinta wanita
 Nakal
Dari semua karakter di atas yang nakal dan tidak nakal karena kenakalan yang saya
lakukan tidak merugikan orang lain yang ada di samping saya, serta kebaikan yang saya
lakukan kepada orang lain apa adanya itu yang ada pada diri saya dan itulah yang saya
buat dan selalu pasti dalam melakukan kegiatan apa saja, seperti belajar, bekerja dan
dalam kegiatan bermain. Tetapi banyak orang yang lebih menggangap saya itu orangnya
nakal dan saya tidak menyangkal atas perkataan itu. Namun saya juga menggagap itu
sebagai motifasi untuk merubah kelakuan saya yang nakal menjadi baik karena tidak
ada kata terlambat berubah.
Akhir kata jangan menilai saya dari luar melainkan nilailah saya dari dalamnya.
Sekian refleksi diri saya.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai