Berbeda dengan longsoran bidang, longsoran baji akan terjadi bila ada 2
bidang lemah atau lebih berpotongan sedemikian rupa sehingga membentuk baji
terhadap lereng (gambar 4.1). persyaratan lain yang harus terpenuhi untuk terjadinya
longsoran baji adalah bila sudut lereng lebih besar dari pada sudut garis potong
kedua bidang lemah tersebut (Ψfi > Ψi), dan sudut garis potong kedua bidang lemah
lebih besar daripada sudut geser dalamnya.
( R A RB ) tan
F ……………………………………………(7-1)
W sin i
W cos i sin
R A RB …………………………………….(7-4)
sin 12
LONGSORAN BAJI | 69
sin tan
F ……………………………………………..(7-5)
sin 12 tan i
LONGSORAN BAJI | 70
Gambar 7.2 Gaya-gaya pada longsoran baji
3
F (c A X c BY ) ( A W X ) tan A ( B W Y ) tan B …(7-6)
H 2 2
LONGSORAN BAJI | 71
Dimana :
CA, CB = kohesi bidang lemah A dan B
Bidang C pada soal latihan sub-bab 2.3 adalah muka lereng dimana lereng
tersebut mempunyai tinggi 70 m. Baji yang terbentuk dari perpotongan bidang A dan
B serta muka lereng memiliki 50 m. Hitung faktor keamanan lereng tersebut bila γ
batuan = 2.6 t/m3, γw = 1 t/m3 cjoint = 11 t/m2 dan øjoint = 300 .
LONGSORAN BAJI | 72
Gambar 7.3 Geometri baji untuk analisis kemantapan dengan memperhitungkan
kohesi air
Keterangan:
LONGSORAN BAJI | 73
Gambar 7.4 Stereoplot geometri baji dari gambar 7.3 untuk keperluan analisis
LONGSORAN BAJI | 74