Abstract: This study aims to determine the effect of hospital service quality on satisfaction and
trust of the patients. Data were collected using questionnaires. Questionnaires were given to
patients in the hospitalization unit of RSBK. The sample of this study is 121 people. Data were
analyzed by Structural Equation Modeling (SEM) with SPSS AMOS software. The study shows
that service quality has a direct and indirect effect on patients’ trust. Service quality has indirect
effects on patient’s trust through patient satisfaction as interviening variable. There is a
significant direct effect of service quality on patients’ satisfaction, but there is no significant
indirect effect of service quality on patients’satisfaction through patients’ trust.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap
kepuasan dan kepercayaan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Kuesioner
dibagikan kepada pasien rawat inap RSBK. Jumlah sampel dalam penelitian ini 121 orang. Data
dianalisa menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan software SPSS
AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan mempengaruhi kepercayaan
pasien baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas layanan mempengaruhi
kepercayaan secara tidak langsung melalui kepuasan sebagai variabel interviening. Kualitas
layanan mempengaruhi kepuasan secara langsung. Pengaruh langsung kualitas layanan terhadap
kepercayaan mempunyai nilai lebih besar dibandingkan kualitas layanan terhadap kepuasan.
Gresik. RSBK merupakan rumah sakit umum dengan untuk membangun kepercayaan pelanggan terhadap
layanan 11 poli spesialistik dan melayani pasien rumah sakit selain meningkatkan kepuasan pasien.
umum, Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES), Kepercayaan merupakan faktor penting yang dapat
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), mengatasi krisis dan kesulitan antara organisasi dan
asuransi swas-ta. Program SJSN ini merupakan pelanggan, juga merupakan aset penting dalam me-
peluang karena RSBK telah mempunyai pola ngembangkan hubungan jangka panjang antar organi-
pelayanan berbasis asuransi sehingga diharapkan sasi (Rousseau, et al., 1998).
dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien ke Pengalaman konsumen merupakan dasar tercip-
RSBK. Pasien yang ber-kunjung ke RSBK terdiri atas tanya rasa percaya dan akan mempengaruhi evaluasi
kategori pasien yang membayar sendiri (Out of konsumen dalam konsumsi, penggunaan atau kepuas-
pocket), dan kategori pa-sien corporate yang terdiri an secara langsung dan kontak tidak langsung dengan
dari ASKES, JAMSOSTEK, asuransi swasta serta merek (Costabile, 2000), sehingga apabila konsumen
perusahan. Data kunjungan pasien rawat inap tidak percaya dengan penyedia jasa berdasarkan
berdasarkan kategori pasien disaji-kan dalam Tabel 1. pengalaman yang mereka alami sebelumnya maka
akan timbul rasa tidak puas (Chiou, et al., 2002).
Tabel 1. Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Penilaian kinerja rumah sakit dapat diukur dari
Kategori Pasien kualitas layanan, tingkat kinerja yang tinggi dianggap
No. Tahun Kategori Pasien Jumlah dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan
Umum Corporate pasien. Tingkat kepuasan pasien yang mengalami
1. 2011 2210 1593 3803 peningkatan pada tahun 2013, diharapkan dapat
2. 2012 1770 1813 3583
3. 2013 1553 1786 3339
meningkatkan jumlah kunjungan pasien di rawat inap
RSBK baik pasien umum dan perusahaan, tetapi
Sumber: Data rekam medis RSBK diolah, 2013
ternyata tidak diiringi dengan peningkatan jumlah pa-
Tabel 1 menunjukkan jumlah pasien umum me- sien. Pada tahun 2013 secara umum jumlah
ngalami penurunan pada dua tahun terakhir, pada tahun kunjungan Pasien di RSBK mengalami penurunan
2012 mengalami penurunan sebanyak 20% dan pada jika diban-dingkan dengan tahun 2011 dan 2012.
tahun 2013 menurun sebanyak 29% jika diban-dingkan Proses kreden-sialing yang akan dilakukan oeh BPJS
dengan tahun 2011, sedangkan pada tahun 2013 untuk menilai rumah sakit provider BPJS merupakan
mengalami penurunan sebanyak 12% dibanding-kan tantangan bagi RSBK untuk meningkatkan kualitas
tahun 2012. Jumlah pasien asuransi dan perusa-haan layanan. RSBK dalam upaya untuk meningkatkan
mengalami peningkatan sebanyak 13% pada tahun 2012 kualitas layanan selain menilai kepuasan pasien juga
dan sebanyak 12% pada tahun 2013 jika dibandingkan harus membentuk kepercayaan pasien. Penelitian ini
dengan tahun 2011, tetapi pada tahun 2013 jumlah bertu-juan untuk mengetahui pengaruh kualitas
kunjungan mengalami penurunan seba-nyak 2% jika layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan di
dibandingkan pada tahun 2012. Rumah Sakit Bunda Kandangan Surabaya.
Kualitas pelayanan merupakan alat ukur yang
digunakan untuk penilaian kinerja rumah sakit, oleh
METODE
karena itu rumah sakit dikatakan mempunyai kinerja Penelitian ini merupakan penelitian cross sectio-
yang baik apabila rumah sakit dapat memberikan pela- nal dengan pendekatan kausalitas untuk mengetahui
yanan yang berkualitas (Nurcaya, 2008). Parasuraman, pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan
et al. (1988) mendefinisikan penilaian kualitas pela- kepercayaan. Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat
yanan sebagai pertimbangan global atau sikap yang Inap RSBK. Pengambilan data menggunakan kuesio-ner
berhubungan dengan keunggulan (superiority) dari yang dibagikan kepada pasien rawat inap selama bulan
suatu pelayanan (jasa). Tingkat kinerja layanan yang Mei 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
tinggi dianggap dapat meningkatkan kepuasan dan pasien rawat inap RSBK, pengambilan sampel
kepercayaan pasien (Huang & Liu, 2010). Rumah sakit menggunakan non probability sampling dengan metode
dalam meningkatkan kualitas layanan juga perlu purposive sampling. Kuesioner dibagikan
kepada 131 responden tapi terdapat 10 kuesioner masing variabel sehingga dapat memberi gambaran
yang tidak diisi dengan lengkap sehingga tidak yang jelas mengenai kualitas layanan. Analisis Struc-
dapat diikutsertakan dalam analisis. Jumlah tural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk
responden dalam penelitian ini 121. menguji model dan hubungan yang dikembangkan
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dalam penelitian ini. SEM merupakan teknik statistik
kualitas layanan sebagai variabel eksogen. Kepuasan yang digunakan untuk mengukur pertanyaan penelitian
dan kepercayaan sebagai variabel endogen, kedua yang bersifat regresi atau dimensional. SEM juga dapat
variabel ini juga sekaligus menjadi variabel mengidentifikasi dimensi-dimensi konstruk dan me-
interviening atau perantara dalam hubungannnya ngukur derajat hubungan faktor yang dapat didentifi-
dengan variabel lain. Analisa data dalam penelitian kasikan dimensinya (Ferdinand, 2000).
ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis
Structural Equation Modeling (SEM). HASIL
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskrip-
Karakteristik Responden
sikan karakteristik responden yang diteliti serta masing-
Karakteristik responden disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah Persentase
Jenis Kelamin Laki 51 42,1
Usia Perempuan 70 57,9
15-19 3 2,5
20 - 24 7 5,8
25-29 29 24
30-34 37 30,6
35-39 25 20,7
40-44 10 8,3
45-49 4 3,3
Pendidikan Di atas 50 4 3,3
SMU 78 64,5
Diploma 14 11,6
Sarjana 27 22,3
S2/S3 ( pascasarjana) 2 1,7
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 6 5
Karyawan Swasta 78 64,5
Pemilik Usaha 5 4,1
Ibu rumah tangga 32 26,4
Pendapatan <1.500.000 24 19,8
>1.500.000 - 2.500.000 46 38
>2.500.000 - 3.500.000 23 19
> 3.500.000 - 4.500.000 11 9,1
> 4.500.000 - 5.500.000 6 5
> 5.500.000 11 9,1
Pembiayaan Sendiri 52 43,0
Asuransi 55 45,5
Tempat kerja 12 9,9
Sumber lain 2 1,7
Sumber: Data kuesioner diolah, 2014
Tabel 3. Nilai Rerata dan Loading Factor Kualitas Layanan, Kepuasan dan Kepercayaan
terhadap keseluruhan pelayanan mempunyai nilai Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)
rerata terendah. Pada variabel kepercayaan nilai rera-
Hasil uji kesesuaian model pada full model
ta tertinggi pada keyakinan akan jaminan kerahasiaan
SEM disajikan pada Tabel 4.
dokumen pasien dan nilai terendah pada keyakinan
Tabel 4 menunjukkan hasil evaluasi kesesuaian
tidak pernah mendengar komentar buruk. Dimensi
model untuk full model SEM, dari delapan kriteria
prosedeur administrasi mempunyai nilai loading
goodness of fit hanya dua kriteria yang memenuhi nilai
factor yang tertinggi pada variabel kualitas layanan,
Goodness of Fit yaitu CMIN/DF dengan nilai 1,694 (cut
Pada variabel kepuasan, pernyataan puas atas keselu-
off value 2,00) dan RMSEA dengan nilai 0,076 ( cut off
ruhan pelayanan mempunyai nilai loading factor
value 0,08). Prinsip parsimony dan rule of tumb
tertinggi dan pada variabel kepercayaan keyakinan
mengatakan bahwa model dapat dikatakan fit atau
pemeriksaan sesuai yang dijanjikan mempunyai
memenuhi apabila paling tidak terda-pat satu atau dua
loading factor yang tertinggi.
kriteria goodness of fit yang meme-nuhi (Rinaldo,
2009). Mengacu pada prinsip parsi-mony dan rule of
Pengujian Model Struktural
tumb tersebut dapat disimpulkan bahwa model ini baik
Hasil pengujian model struktural untuk dan dapat diterima.
menguji hubungan kualitas layanan, kepuasan dan Gambar 2 menunjukkan hasil pengujian full model
keperca-yaan disajikan pada Gambar 1. SEM dalam bentuk diagram path yang menggambarkan
Pengujian structural equation model hubungan jalur pengaruh langsung dan pengaruh
dilakukan dua macam pengujian yaitu uji tidak langsung antara kualitas layanan terhadap
kesesuaian model dan uji kausalitas melalui uji kepuasan dan kepercayaan. Hasil pengaruh langsung
koefisien regresi yaitu (Ferdinand, 2000): dan tidak langsung variabel kualitas layanan terhadap
kepuasan dan kepercayaan disajikan pada Tabel 5
Gambar 2. Path Diagram Hubungan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan dan Kepercayaan
Uji Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung kepercayaan diperoleh dari perkalian nilai koefisien
langsung antara variabel bebas terhadap variabel
Hasil pengujian hipotesis pengaruh langsung
interviening (b) dengan nilai koefisien langsung
dijelaskan sebagai berikut:
variabel interviening terhadap variabel terikat (d),
Hasil uji pengaruh langsung variabel kualitas
yaitu 0,876 X 0,103 = 0,090. Pada hasil uji pengaruh
layanan terhadap kepercayaan mempunyai nilai
langsung (Tabel 5) didapatkan nilai koefisien
esti-mate sebesar 0,876 dengan arah positif, nilai
hubungan antara kepercayaan terhadap kepuasan
CR sebe-sar 7,559 dan probability lebih kecil dari
tidak signifikan, hal ini mempunyai arti bahwa
0,001, sehingga dapat disimpulkan kualitas
variabel kepercayaan bukan variabel interviening
layanan berpe-ngaruh positif dan signifikan
(Solimun, 2007), sehingga dapat disimpulkan tidak
terhadap kepercayaan. Pengaruh positif
terdapat hubungan tidak langsung antara kualitas
mempunyai arti semakin tinggi kuali-tas layanan
layanan terhadap kepuasan melalui kepercayaan.
maka akan meningkatkan kepercayaan pasien.
Hasil uji pengaruh langsung variabel kualitas laya-
nan terhadap kepuasan mempunyai nilai estimate
PEMBAHASAN
sebesar 0,583 dengan arah positif, nilai CR sebesar Deskriptif Variabel
7,271 dan probability lebih kecil dari 0,001, sehingga Dimensi prosedur administrasi mempunyai nilai
dapat disimpulkan kualitas layanan berpengaruh positif loading factor tertinggi, tetapi mempunyai nilai rerata
dan signifikan terhadap kepuasan. Pengaruh positif terendah pada variabel kualitas layanan. Hal ini
mempunyai arti semakin tinggi kualitas layanan akan berarti dimensi prosedur administrasi sebagai faktor
meningkatkan kepuasan pasien. dominan pembentuk variabel kualitas layanan masih
Hasil uji pengaruh langsung variabel kepuasan dinilai rendah oleh responden. Pada variabel
terhadap kepercayaan mempunyai nilai estimate kepuasan, indikator kepuasan atas keseluruhan
0,113 dengan arah positif, nilai CR sebesar 2,372 dan pelayanan mempunyai nilai loading factor tertinggi,
pro-bability lebih kecil dari 0,018, sehingga dapat tetapi mempunyai nilai rerata terendah. Hal ini berarti
disim-pulkan bahwa kepuasan berpengaruh positif indikator kepuasan keseluruhan pelayanan
dan signifikan terhadap kepercayaan. Pengaruh merupakan faktor pembentuk variabel kepuasan
positif mempunyai arti semakin tinggi kepuasan masih dinilai rendah oleh responden.
pasien maka akan meningkatkan kepercayaan pasien.
Hasil uji pengaruh langsung variabel kepercayaan Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
terhadap kepuasan mempunyai nilai estimate 0,103, CR
sebesar 1,477 (< 1,96) dan probability 0,140 (>0,01)
Keper-cayaan Pasien
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Hasil pengujian hipotesa pada Tabel 5
kepercayaan tidak mempengaruhi kepuasan. menunjuk-kan bahwa kualitas layanan mempunyai
Hasil pengujian hipotesis pengaruh tidak pengaruh langsung positif dan signifikan terhadap
langsung dijelaskan sebagai berikut: kepercayaan pasien Hal ini mempunyai arti semakin
Untuk menguji nilai koefisien tidak langsung baik kualitas layanan RSBK maka kepercayaan
variabel kualitas layanan terhadap kepercayaan pasien di RSBK juga akan meningkat, demikian pula
melalui kepuasan diperoleh dari perkalian nilai sebaliknya, sema-kin buruk kualitas layanan RSBK
koefisien langsung antara variabel bebas terhadap maka kepercayaan pasien akan menurun.
variabel interviening (a) dengan nilai koefisien Integritas merupakan hal-hal yang berkaitan
langsung variabel interviening terhadap variabel dengan perilaku perusahaan dalam memberikan
terikat (c), yaitu 0,583 X 0,113 = 0,066. Hasil pelayanan dan menjalankan usahanya (Kim, et al.,
pengujian ini mempunyai arti kualitas layanan 2003; Mayer, et al., 1995). Upaya perusahaan untuk
berpengaruh tidak langsung terhadap kepercayaan menciptakan kualitas layanan yang baik bertujuan
melalui kepuasan sebesar 0,066. untuk membentuk hubungan antar pelanggan dengan
Untuk menguji nilai koefisien tidak langsung perusahaan dan menumbuhkan kepercayaan
variabel kualitas layanan terhadap kepuasan melalui pelanggan terhadap perusahaan (Johnson dan
Indonesia. Tesis, Program Studi Magister Kajian Kassim, N., & Abdullah, N. 2010. ’The effect of perceived
Pariwisata, Universitas Udayana, Denpasar. service quality dimensions on customer satisfaction,
Blackston, M. 1992. ’A Brand with an Attitude: A Suitable trust, and loyalty in e-commerce settings: a cross
Case for the Treatment’, Journal of the Market Re- cultural analysis’, Asia Pacific Journal of Market-ing
search Society, vol. 34, no. 3, pp. 231–41. and Logistics, vol. 22, no. 3, pp. 351–71.
Chang, C.S., Chen, S.Y., & Lan, Y.T. 2013. ’Service Kim, D., Ferrin, D., & Rao, R. 2003. ’Antecedents of
quality, trust, and patient satisfaction in con-sumer trust in B-to-C electronic commerce’.
interpersonal-based medical service encounters’, Kotler, P., & Keller, K.L. 2008. Manajemen Pemasaran,
BMC Health Services Research, vol. 13, p. 22. 12 edn, Indeks.
ProQuest Health & Medical Complete Database. Mayer, R.C., Davis, J.H., & Schoorman, F.D. 1995. ’An
Chiou, J.S., Droge, C., & Hanvanich, S. 2002. ’Does cus- Integratif Model of Organizational Trust’, Academy
tomer knowledge affect how loyalty form ?’ Journal of Management Review, vol. 30, no. 3, pp. 709–34.
of Services Research, vol. 5, no. 2, pp. 113–24. Morgan, R., & Hunt, 1994. ’The commitment, trust,
Costabile, M. 1998. ’Customer satisfaction and trust loyalty theory of relationship marketing’, Journal
into the resource-based perspective. Research of Mar-keting Research, vol. 58 july, pp. 20–38.
proposi-tions endorsing the Nurcaya, I.N. 2008. ’Analisis kualitas pelayanan Rumah
confirmation/disconfirmation paradigm’, in Sakit Di Provinsi Bali’, Piramida, vol. 4, no. 2.
Proceedings of the Annual Conference European Oliver, L.R. 1981. ’Measurement and Evaluation of
Marketing Academy, ed. P Andersson, pp. 76–97. Satis-faction Processes in Retailing’, Journal of
Costabile, M. 2000. ’A dynamic model of customer loy- Retailing, vol. 57, no. 3, pp. 25–48.
alty’, in 16th IMP-conference, Bath, U.K. Olorunniwo, F., Hsu, M.K. 2005. Service quality,
Dharmmesta, B.S. 2005. ’Kontribusi involvement dan customer satisfact ion, and behavioral intention in
trust in a brand dalam membangun loyalitas the service factory. The Journal of Service
pelanggan’, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Marketing, vol 20, No. 1, p 59–72.
vol. 20, no. 3, pp. 287–304. Parasuraman, A., Zeithaml, V.A., & Berry, L.l. 1988.
Ferdinand, A. 2000. Structural Equation Modelling ’Servqual: a multiple - item scale for measuring
dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit con-sumer perception of service quality’, Jornal of
Universitas Diponegoro, Semarang. Re-tailing, vol. 64, no. 1, pp. 12–40.
Ferrinadewi, E., & S. Pantja Djati. 2004. ’Upaya mencapai Rinaldo, F.A.A. 2009. Modul Pelatihan Statistika
loyalitas konsumen dalam perspektif sumber daya Menggunakan Software AMOS dan Smart PLS,
manusia’, 2004, vol. 6, no. 1, pp. 15–26. Service, Labstat Universitas Brawijaya, Malang.
Con-sumer Loyalty, Human Resources. Rousseau, D.M., Sitkin, S., Burt, R.S., & Camerer, C.F.
Garbarino dan Johson. 1999. The different roles of satis- 1998. ’Not So Different After All: a Cross-
faction. Journal of Marketing. discipline View of Trust’, Academy of Management
Huang, E., & Liu, C.C. 2010. ’A study on trust building and its Review, vol. 23, no. 3, pp. 393–404.
derived value in C2C e-commerce’, Journal of Glo-bal Silalahi, M. 2007. Analisis Pengaruh Kualitas
Business Management, vol. 6, no. 1, pp. 186–95. Pelayanan dalam Kaitannya dengan Loyalitas
Johnson, D., & Grayson, K. 2005. ’Cognitive and Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam
affective trust in service relationship’, Journal of Malahayati Medan, Uni-versitas Sumatera Utara.
Bussiness Research, vol. 58, pp. 500–7. Solimun. 2007. Memahami Metode Kuantitatif
Kau, A., & Loh, E.W. 2006. ’The effects of service recov- Mutakhir SEM & PLS, Pelatihan: Permodelan
ery on consumer satisfaction: a comparison between Persamaan Struktural Pendekatan SEM dan PLS di
complainants and non complainants’, Journal of Ser- Universitas Brawijaya, Program Studi Statistika
vices Marketing, vol. 20, no. 2, pp. 101–11. Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang.