Anda di halaman 1dari 5

Nama : Anggawati Imanniyah

Nim : 147915017

BIMBINGAN dan KONSELING ABK

1. Landasan Bimbingan Konseling ABK


Kebutuhan layanan bimbingan konseling dalam proses pendidikan berkaitan erat
dengan makna fungsi pendidikan perlunya layanan bimbingan konseling dalam proses
pendidikan bila kita memandang bahwa pendidikan merupakan upaya untuk mencapai
perwujudan manusia sebagai totalitas kepribadian.
Sesuai dengan tujuan pendidikan bahwasanya pendidikan pada hakekatnya adalah
usaha sadar, untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung seumur hidup baik
disekolah maupun diluar sekolah. Usaha tersebut tidak hanya ditujukan kepada sebagian
besar individu saja, tetapi seluruh bangsa Indonesia, baik yang berkelainan maupun tidak
(normal). Ini sesuai dengan UUSPN tahun 1989 Bab III pasal 8 yang menyatakan bahwa
“ warga negara yang memiliki kelainan fisik dan atau mental berhak memperoleh
Pendidikan Luar Biasa”.
Adanya undang-undang ini mengisyartakan bahwa layanan pendidikan
menyeluruh ke segala lapisan masyarakat sebagai wujud perkembangan manusia
Indonesia seutuhnya, serta masyarakat Indonesia yang menjadi tolok ukur keberhasilan
pembangunan nasional yang pada saat ini lebih diarahkan pada perkembangan sumber
daya manusia.

II. Filosofis Bimbingan Konseling


Salah satu tugas pokok Sekolah adalah membantu siswa untuk mencapai
perkembangan yang optimal sesuai dengan tingkat dan jenis kelainannya. Seorang siswa
dikatakan berhasil mencapai perkembangan yang optimal apabila ia dapat menggunakan
sisa kemampuannya secara optimal sesuai dengan tingkat ketunaanya.
Namun kenyataan menunjukkan masih banyaknya kesenjangan dalam
mengantarkan anak untuk mencapai perkembangan tersebut. Kesenjangan tersebut antara
lain masih banyaknya anak kebutuhan khusus yang belum mampu melaksanakan setelah
dimasyarakat mereka merasa kurang percaya diri. Karena dalam dirinya masih ada rasa
khawatir: prestasi anak yang belum sesuai dengan potensinya bakat anak yang belum
mendapatkan tempat yang sesuai (berkembang secara optimal).
Ketidak berhasilan tersebut tidak semuanya semata-mata karena ketunaan yang
disandang siswa. Tapi ada juga karena ketidakmampuan pelaksana pendidikan untuk
mendekati secara individu sehingga dapat mengetahui berbagai hambatan-hambatan yang
mereka hadapi , untuk itu mereka perlu dibantu untuk mengatasi berbagai hambatan
tersebut. Salah satunya adalah diberikan bimbingan konseling.
Bimbingan konseling diperlukan bagi anak luar biasa dapat ditinjau dari latar
belakang pendidikan, latar belakang psikologis dan latar belakang sosiologis.
Menurut Rochman Natawidjaja (1987), mengartikan bimbingan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga dia sanggup mengarahkan
dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan
dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat member sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai
perkembangan diri ssecara optimal sebagai mahluk social.
Sedangkan menurut M Surya dan Rochman N (1986) mengartikan konseling
adalah “semua bentuk hubungan antara dua orang, dimana yang seorang (klien) dibantu
untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan
lingkungannya”.

III. Tujuan Bimbingan Konseling

Secara umum layanan bimbingan konseling bagi anak berkebutuhan khusus di


sekolah bertujuan agar selalu mendapat layanan bimbingan konseling agar dapat
mencapai penyesuaian dan perkembangan yang optimal sesuai dengan sisa kemampuan
bakat dan nilai-nilai yang dimiliki. Secara umum tujuan tersebut mengarah kepada “ self-
actualization , selfrealization fully functioning dan selfacceptence” sesuai dengan variasi
perbedaan individu antara sesama anak. Hal ini mengingat setiap siswa memiliki
keunikan-keunikan tetentu.
Salah satu fungsi bimbingan konseling adalah fungsi pencegahan. Layanan bimbingan
konseling dapat berfungsi pencegahan maksudnya pencegahan maksudnya merupakan usaha
pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya masalah dalam hal itu layanan bimbingan
konseling diarahkan agar siswa terhindar dari masalah yang menghambat
perkembangannya. Untuk itu konselor harus mengetahui siapa dan bagaimana individu yang
di bimbingnya. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan yang ada pada masing-
masing individu, masalah yang timbul mungkin dapat diramalkan melalui hasil ramalan
masalah yang mungkin timbul tersebut, pembimbing berusaha mengadakan pencegahan.
Usaha tersebut berupa program terarah dan terencana. Sehingga segala sesuatu yang
menghambat tercapainya tujuan pendidikan seperti kesulitan belajar, kekurangan informasi
masalah sosial dapat dihindari.

Bagi anak berkebutuhan khusus selain tujuan tersebut di atas, tekanan pencapaian tujuan
lebih di arahkan untuk membentuk kompensasi positif dari kelainan yang dimilikinya.
Mereka tidak begitu terganggu dengan kelainan yang ia miliki, tetapi justru ada usaha
optimalisasi sisa kelainannya.

Secara khusus layanan bimbingan konseling di sekolah bertujuan agar anak dapat:

a. Memahami dirinya denagn baik, yaitu mengenal segala kelebihan dan kelemahan
yang dimiliki berkenaan dengan bakat, minat, sikap, perasaan dan kemampuannya.
b. Memahami lingkungan dengan baik meliputi lingkugan pendidikan di sekolah.
Lingkungan di asrama, lingkungan pekerjaan dan lingkungan sosial masyarakat. Dari
segi lingkungan pendidikan sekolah anak hendaknya dapat memahami peraturan-
peraturan sekolah, kemudahan-kemudahan di sekolah, ruang sekolah, fasilitas
sekolah dan sebagainya. Dan dari lingkungan sosial masyarakat anka hendaknya
mampu memahami adat istiadat masyarakat, budaya yang ada di masyarakat dan
sebagainya.
c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana, yaitu pilihan dan keputusan yang
didasarkan kepada pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri dan
lingkungannya.
d. Mengatasi masalah-masalah yang dihadapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Dalam hal ini penguasaan aktivitas kehidupan
sehari-hari merupakan persyaratan utama untuk membantu mengatasi masalah-
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
 Secara rinci Ricco dan Quaranta dan kawan-kawan (1989:26) mengelompokkan tujuan
program bimbingan di sekolah ke dalam 4 layanan yaitu:
1. Layanan analisis individu
2. Layanan informasi
3. Layanan konseling, dan
4. Layanan penempatan.
 Tujuan konseling yang menggunakan pendekatan behavior menurut George dan
Christiani (1986; 90) yaitu :
a) Mengubah tingkah laku yang tak selaras dengan tuntutan masyarakat dan kebutuhan
pribadi.
b) Membantu mempelajari proses pengambilan keputusan yang lebih efisien.
c) Mencegah timbulnya masalah di waktu yang akan dating.
d) Memecahkan masalah tingkah laku yang diusulkan klien.
e) Mengadakan perubahan tingkah laku untuk masa yang akan datang.

Fungsi Bimbingan

1. Pemahaman yaitu membantu siswa agar memiliki pemahaman terhadap dirinya(potensi)


dan lingkungannya(pendidikan,pekerjaan dan norma agama).
2. Preventif yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta
didik.
3. Pengembangan yaitu konselor berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Tehnik bimbingan yang dipakai
adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat(brain
stroming), dan karyawisata.
4. Perbaikan yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif, fungsi ini berkaitan dengan
pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek
pribadi,social, belajar, maupun karir. Tehnik yang digunakan adalah konseling dan
remedial teaching.
5. Penyaluran yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi.
6. Adaptasi yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru
atau dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan siswa.
7. Penyesuaian yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyesuaikan
diri secara dinamis dan konstruktif terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau
norma agama.

Anda mungkin juga menyukai