Bisnis Gabungin
Bisnis Gabungin
PERLINDUNGAN USAHA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4 (II A)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Kunjungan/Literatur
Literatur dalam melakukan penulisan paper dilakukan teknik penyusunan yang
sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang akan diambil. Begitu pula yang
dilakukan penulis dalam penyusunan paper ini, langkah pertama yaitu dengan melakukan
studi literatur pada jurnal, dan penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan
Perlindungan Usaha.Data yang didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai
acuan dalam penyusunan paper ini. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan
beberapa sumber yang merupakan data pendukung yang bersumber dari literatur maupun
referensi-referensi yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen resiko adalah suatu fungsional manajemen yang bersifat umum bertugas
mengidentifikasi, menilai dan menunjukan penyebab serta dampak yang timbul dari
ketidak pastian dan resiko pada suatu organisasi / perusahaan. Sebelum anda membaca
artikel dan pembahasan mengenai manajemen resiko, sebaiknya anda mengenali terlebih
dahulu tentang resiko itu sendiri.
Pebisnis dalam memulai usahanya harus memiliki kewenangan mutlak dan perhatian
yang khusus kepada bisnis yang di rintisnya. Hal ini biasanya menimpa pada pebisnis
yang tidak fokus pada usahanya, atau memiliki pekerjaan sampingan lain selain usahanya.
Biasanya pebisnis terlalu mempercayakan segala sesuatunya kepada pegawai atau
karyawannya, tanpa memberikan perhatian ekstra, padahal iklim dunia bisnis selalu
berkembang dari waktu ke waktu. Dengan tanpa pengawasan yang jeli, potensi-potensi
untuk mengembangkan usaha dapat terlewati. Bahkan usaha bisa mandeg dan dapat
mengakibatkan kemunduran dan kerugian.
Pelajaran terbaik adalah belajar dari kebangkrutan Kodak. Tidak mampunya Kodak
melawan arus digitalisasi dalam fotografi membuat Kodak harus terjerembab dengan
ketidakpopuleran. Kodak juga melewatkan peluang bisnis dengan bertransformasi dalam
bagian kelompok media sosial dengan menggunakan layanan online untuk mengedit atau
menyimpan gambar. Sebaliknya hanya berfokus pada perangkat, dan teknologi digital
hanya diperuntukkan untuk memperbaiki kualitas film. Dari Kodak, dapat diambilkan
kesimpulan bahwa inovasi dan fleksibilitas merupakan hal yang harus dipertahankan
dalam perusahaan. Inovasi wajib dilakukan demi menarik minat konsumen dan investor.
Produk yang terus berkembang akan memiliki nilai jual lebih dan menarik pangsa pasar
lebih besar.
Besarnya modal yang dipunya harus diimbangi dengan besarnya hutang dan piutang
perusahaan. Perusahaan yang memiliki hutang yang besar dengan bunga yang tinggi
dapat menyebabkan minimnya keuntungan. Bahkan perusahaan akan terus merugi. Begitu
juga dengan piutang yang terlalu tinggi, akan menyebabkan neraca pendapatan menjadi
tidak stabil. Aktiva yang diam dan tidak produktif dapat menurunkan pendapatan. Dalam
jangka panjang akan mempengaruhi ketidakstabilan keuangan perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, minat dan kebutuhan konsumen
akan produk yang semakin beragam. Pebisnis harus punya strategi yang baik dalam
melayani konsumennya, salah satunya dengan cara menjaga relationship yang baik
dengan konsumen, memberikan service yang excellent, mendengarkan keluhan mereka.
Dengan cara itu, pebisnis dapat mengetahui jenis produk seperti apa yang sedang tren saat
ini. Begitupula dalam menanggapi kompetitor, pebisnis harus terus memantau langkah-
langkah yang dilakukan oleh kompetitor. Strategi marketing apa yang sedang dilancarkan
kompetitor. Setidaknya posisi perusahaan akan selaras dengan kompetitor, bahkan kalau
mungkin membuat strategi yang selangkah lebih maju dan lebih menarik daripada
kompetitor. Sehingga perkembangan usaha tidak berjalan di tempat. Mendekatkan diri
dengan konsumen dan pesaing sama-sama memberikan keuntungan bagi pebisnis.
Sementara itu, faktor-faktor eksternal yang kerap kali membuat kerugian suatu usaha,
antara lain :
Debitor yang memberikan piutang dengan waktu pengembalian yang lama akan
mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena banyaknya aktiva yang tidak dapat
dimanfaatkan untuk memberikan penghasilan.
4. Ketatnya persaingan
Tidak dapat dipungkiri suatu bisnis pasti memiliki pesaing atau kompetitor. Untuk
beberapa segmen produk, persaingan sangat ketat. Karena tidak bisa dihindari, untuk itu
perusahaan harus selalu memperbaiki diri demi memenuhi kepuasan konsumen. Semakin
ketatnya persaingan, seharusnya memberikan motivasi lebih kepada pebisnis untuk
memberikan nilai tambah yang terbaik bagi konsumen. Ketatnya persaingan jika tidak
dapat dihadang dengan inovasi ataupun kreatifitas yang sepadan, maka susatu usaha tidak
akan dapat bertahan. Ketika usaha tersebut mulai menunjukkan kemunduran maka
kerugian tidak dapat dihindari lagi.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi
kewajiban kepada bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Termasuk dalam
kelompok risiko kredit adalah risiko konsentrasi pembiayaan. Risiko konsentrasi
pembiayaan merupakan risiko yang timbul akibat terkonsentrasinya penyediaan dana
kepada 1 (satu) pihak atau sekelompok pihak, industri, sektor, dan/atau area geografis
tertentu yang berpotensi menimbulkan kerugian cukup besar yang dapat mengancam
kelangsungan usaha Bank.
b. Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif akibat
perubahan harga pasar, antara lain Risiko berupaperubahan nilai dari aset yang dapat
diperdagangkan atau disewakan. Risiko pasar meliputi antara lain, risiko nilai tukar,
risiko komoditas, dan risiko ekuitas. Risiko nilai tukar adalah risiko akibat perubahan
nilai posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar
valuta asing atau perubahan harga emas. Risiko komoditas adalah risiko akibat perubahan
harga instrumen keuangan dari trading book dan banking book yang disebabkan oleh
perubahan harga komoditas. Risiko ekuitas adalah risiko akibat perubahan harga
instrumen keuangan dari posisi trading book dan banking book yang disebabkan oleh
perubahan harga saham.
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid
berkualitas tinggi yang dapat digunakan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
keuangan bank.
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan system, dan/atau
adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
e. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Risiko ini timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang
mendukung atau kelemahan perikatan, deperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak
atau pengikat agunan yang tidak sempurna.
f. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder dari
persepsi negatif terhadap bank. Risiko ini timbul antara lain karena adanya pemberitaan
media dan/atau rumor mengenai bank yang bersifat negatif, serta adanya strategi
komunikasi bank yang kurang efektif.
g. Risiko Strategis
Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis. Risiko ini timbul antara lain karena bank menetapkan strategi yang
kurang sejalan dengan visi dan misi bank, melakukan analisis lingkungan stratejik yang
tidak komprehensif, dan/atau terdapat ketidaksesuaian rencana stratejik (strategic plane)
antar level stratejik. Selain itu risiko stratejik juga timbul karena kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis mencakup kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan teknologi, perubahan kondisi ekonomi makro, dinamika kompetisi di pasar,
dan perubahan kebijakan otoritas terkait.
h. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah risiko akibat bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta prinsip
syariah.
Ada juga beberapa tips bagi pengusaha agar terhindar dari peranggap kegagalan,
dintaranaya yaitu :
d. Pahamilah bisnis yang dijalankan secara mendalam.
e. Dalam merencanakan usaha janganlah lupa untuk membuat perencanaan bisnis secara
baik.
f. Aturlah sumber keuangan secara baik dan pahami neraca laporan keuangan (financial
statement)
g. Memanfaatkan sumber daya manusia secara efektif.
h. Pahamilah iklim kompetisi usaha secara baik.
i. Peliharalah selalu semnagat membara dalam berbisnis (Iskandar, 2013).
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Perlindungan usaha merupakan suatu hal perbuatan melindungi, menjaga, merawat
serta mempertahankan sesuatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran,
pekerjaan untuk mencapai sesuatu hal yang menjadi tujuan atau sasaran utama.
2. Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuh proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
3. Secara umum, faktor yang menyebabkan kerugian adalah faktor internal dan
eksternal.
4. Jenis – jenis kerugian/risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni, spekulatif, khusus,
fundamental, individu, harta, tanggung gugat.
5. Cara melindungi usaha yaitu salah satu cara atau strategi kita dalam menjaga ataupun
melindungi usaha yang kita jalankan agar terhindar dari resiko kerugian atau
sebagainya.
6. Cara pasti untuk mengurangi resiko kebangkrutan usaha dengan cara memastikan
keuangan usaha tetap di bawah kontrol atau pengawasan sepenuhnya.
3.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan sebagai penulis adalah kepada mahasiswa lainnya
untuk lebih memahami bisnis dan kewirausahaan laboratorium khususnya perlindungan
usaha sehingga selain sebagai analis kesehatan yang bekerja di laboratorium, kita
mampu mengembangkan jiwa berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
Hadijah, Siti. (2017). Jenis dan Macam-macam Risiko Asuransi yang Wajib Diketahui.
Diakses di https://www.cermati.com/artikel/jenis-dan-macam-macam-risiko-asuransi-
yang-wajib-diketahui
Syah, MR. (2017). Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah di BPRS PNM
Binama Semarang. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo
Iskandar. 2013. Apa Yang Harus Dilakukan Mencegah Kerugian. Tersedia pada :
http://www.iskandarst.com/apa-yang-harus-dilakukan-mencegah-kerugian/.
Diakses pada 15 Maret 2019