*)
Ilmu Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
Abstrak
Keselamatan pasien merupakan isu global yang paling penting saat ini dimana sekarang banyak dilaporkan
bahwa tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada pasien. Saat ini keselamatan pasien belum
sepenuhnya menjadi budaya dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemahaman perawat pelaksana di
lapangan, pemahaman perawat mengenai prinsip keselamatan pasien, pemahaman mengenai manajemen
keselamatan pasien, dan pemahaman mengenai keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan terhadap
budaya keselamatan pasien pada pelaskanaan perawat di Ruang Rawat Inap Obstetri dan Ginekologi Rumah
Sakit Umum Pusat Prof. dr. R.D. Kandou Manado.
Penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan
pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Obsgin Rumah Sakit
Umum Pusat Prof. DR. R. D. Kandou Manado, dan akan dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai
Januari 2017. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat yang bekerja di Ruang Rawat Inap Obsgin
RSUP Prof. DR. R.D. Kandou Manado dan sampel sebanyak 74 perawat. Data diambil dianalisis
menggunakan bantuan SPSS dari mulai analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemahaman perawat pelaksana,
pemahaman mengenai prinsip keselamatan pasien, pemahaman mengenai manajemen keselamatan pasien dan
pemahaman mengenai penerapan keselamatan pasien dalam pelayanan keperawatan dengan budaya
keselamatan pasien oleh perawat di Ruang Rawat Inap Obstetri Dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat
Prof. DR. R.D. Kandou Manado. Maka disarankan agar selalu mengingatkan pegawai rumah sakit untuk
melakukan standar keselamatan pasien bukan hanya untuk pasien tetapi juga untuk keamanan diri sendiri dan
lingkungan rumah sakit seperti kesadaran mencuci tangan sesuai dengan momen dan prosedur.
Abstract
Hospital health services are integrative intensive services with medical personnel simultaneously providing
services to patients. The purpose of health services is the achievement of satisfaction, hope and fulfillment of
patient needs, service personnel, and institutions. Patient safety is the most important global issue today where
there are many patients with medical errors that occur in patients. Currently patient safety has not. Therefore
the researchers felt it was necessary to conduct research on factors related to understanding of nurses in the
field, nurses' understanding of patient safety principles, notions of patient safety management, and
understanding of patient safety in nursing services to the patient's safety culture on the premises nurse in
Obstetrics and Gynecology Room of General Hospital of Prof. Center. dr. R.D. Kandou Manado.
This research is a quantitative research that is analytic descriptive by using cross sectional study
approach. This research was conducted in the Inpatient Room Obsgin General Hospital Prof. Center. DR. R.
D. Kandou Manado, and will be held in November 2016 until January 2017. The population in this study is the
overall nurses who work in the Inpatient Room Obsgin RSUP Prof. DR. R.D. Kandou Manado and 74 samples
of nurses. Data were analyzed using SPSS support from univariate, bivariate and multivariate analyzes.
The results of the analysis indicate a relationship between the understanding of the nurses of the
executor, the understanding of the patient safety principle, the understanding of patient safety management
and understanding of the patient's safety implementation in the care of the inpatient hospital of Obstetrics and
Gynecology of the Center General Hospital. DR. R.D. Kandou Manado. It is always recommended. For
patients also for personal safety and hospital environment.
82
PENDAHULUAN dunia terdapat 43 juta orang dirugikan setiap
Keselamatan pasien merupakan isu global tahun akibat perawatan dengan efek samping.
yang paling penting saat ini dimana sekarang (Jha et al, 2013) Data dari National Patient
banyak dilaporkan bahwa tuntutan pasien atas Safety Agency, menyebutkan dari kurun
medical error yang terjadi pada pasien. waktu April-September 2012 di London
Undang-undang Rumah Sakit nomor 44 tahun Inggris pada pelayanan kesehatan akut
2009 sudah jelas mengatakan bahwa spesialis terjadi insiden yang tidak diinginkan
keselamatan pasien adalah faktor yang harus sebanyak 56.1%. Persentase insiden tersebut
diutamakan oleh petugas kesehatan menimbulkan kerugian ringan sebanyak
dibandingkan faktor yang lain. Keselamatan 34.3%, kerugian sedang sebanyak 21.1%,
pasien di rumah sakit adalah suatu sistem kerugian berat sebanyak 0.5% dan sebanyak
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien 0.2% berkibat fatal.
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, Survey yang dilakukan pada rumah
identifikasi, dan pengelolaan hal yang sakit pendidikan Kairo Mesir didapatkan
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, bahwa dimensi yang paling dominan terhadap
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari peningkatan budaya keselamatan pasien
insiden dan tindak lanjutnya serta adalah pembelajaran organisasi/ perbaikan
implementasi solusi untuk meminimalkan terus – menerus sebanyak 78, 2% (Aboul-
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya Fotouh, et al. 2012). Pengukuran pada rumah
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat sakit di Michigan didapatkan data bahwa
melaksanakan suatu tindakan atau tidak dimensi dominan adalah dimensi kerjasama
mengambil tindakan yang seharusnya diambil tim di dalam unit sebanyak 59,9% (McGuire
(Anonim, 2011). et al., 2013). Penelitian pada rumah sakit di
Saat ini keselamatan pasien belum Swedia didapatkan bahwa dimensi yang
sepenuhnya menjadi budaya dalam pelayanan tertinggi adalah komunikasi terbuka yaitu
kesehatan. Hal ini terlihat dari masih adanya 67,8% (Goras, et al. 2013).
kasus seperti malpraktik, diskriminasi, dan Ruang Obstetri dan Ginekologi adalah
lainnya. Setiap profesi kesehatan memiliki ruang pelayanan terpisah bagi ibu melahirkan
kode etik masing-masing dan seharusnya yang berada di dalam rumah sakit. Rumah
keberadaan kode etik menjadi aspek dalam sakit dikelola secara khusus untuk perawatan
penerapan budaya keselamatan pasien. pasien dengan kegawatan yang mengancam
Budaya keselamatan pasien yang baik nyawa akibat penyakit, pembedahan atau
dapat memperkecil insiden yang berhubungan trauma dengan harapan dapat melahirkan
dengan keselamatan pasien. Penelitian secara sempurna dan sehat serta menjalani
Harvard School of Public Health (HSPH) kehidupan social melalui terapi intensif yang
(2011) menyebutkan bahwa dari 421 juta menunjang (supporti fungsi vital tubuh) pada
pasien yang dirawat setiap tahun di seluruh
83
pasien selama masa kegawatan (Anonim, mengenai prinsip keselamatan pasien,
2006). pemahaman mengenai manajemen
Hasil data rekapitulasi jumlah tenaga keselamatan pasien, dan pemahaman
perawat di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. mengenai keselamatan pasien dalam
R.D. Kandou Manado selama 1 (satu) tahun pelayanan keperawatan terhadap budaya
terakhir khususnya di Ruang Obsgin yakni keselamatan pasien pada pelaskanaan perawat
pada tahun 2015 diperoleh sebanyak 79 di Ruang Rawat Inap Obstetri dan Ginekologi
tenaga perawat, dimana Rumah Sakit Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. R.D.
Pusat Prof. dr. R.D. Kandou Manado ini Kandou Manado.
membawahi tenaga kerja tetap (PNS) dan
tenaga honorer (Pegawai BLU) yaitu tenaga METODOLOGI PENELITIAN
perawat tetap sebanyak 61 perawat, tenaga Penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif yang
honorer perawat sebanyak 18 perawat bersifat deskriptif analitik dengan
(Anonim, 2015). menggunakan pendekatan cross sectional
Penerapan keselamatan pasien di study. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. R.D. Rawat Inap Obsgin Rumah Sakit Umum Pusat
Kandou Manado meliputi waktu pelayanan Prof. DR. R. D. Kandou Manado, dan akan
sebelum dikirim ke ruang perawatan terlalu dilaksanakan pada bulan November 2016
lama, sehingga pasien merasa jenuh disaat sampai Januari 2017. Populasi dalam
pasien tersebut terus merasa kesakitan karena penelitian ini yaitu seluruh perawat yang
terdesak sudah saat atau tibanya pasien bekerja di Ruang Rawat Inap Obsgin RSUP
melahirkan. Perawat di Rumah Sakit Umum Prof. DR. R.D. Kandou Manado dan sampel
Pusat Prof. DR. R.D. Kandou Manado terlalu sebanyak 74 perawat. Data diambil dianalisis
sibuk dengan kesibukannya masing-masing menggunakan bantuan SPSS dari mulai
tanpa berpikir harus mengutamakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
keselamatan pasien terlebih dahulu.
Hasil uraian di atas menunjukkan HASIL DAN PEMBAHASAN
adanya penerapan keselamatan pasien yang 1. Hubungan Antara Pemahaman Perawat
terlalaikan oleh perawat dalam menangani Pelaksana Dengan Penerapan Sasaran
kedaruratan utama dan kurang akan pelayanan Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di
pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Ruang Rawat Inap Obstetri Dan
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Oleh karena Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat
itu peneliti merasa perlu untuk melakukan Prof. DR. R.D. Kandou Manado
penelitian tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemahaman perawat
pelaksana di lapangan, pemahaman perawat
84
Tabel 1. Hubungan Antara Pemahaman Perawat Pelaksana Dengan Penerapan Sasaran
Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap Obstetri Dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R.D. Kandou Manado
Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Nilai p
Pemahaman Terpenuhi Belum Terpenuhi Total
perawat pelaksana n % n % n %
Paham 31 41,9 10 13,5 41 55,4 0,049
Tidak Paham 17 23,0 16 21,6 33 44,6
Total 48 64,9 26 35,1 74 100,0
Hubungan antara pemahaman perawat keselamatan pasien (SKP) pada instalasi rawat
pelaksana dengan penerapan sasaran inap di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
keselamatan pasien oleh perawat di ruang Subjek penelitian terdiri dari 42 perawat
rawat inap obstetri dan ginekologi Rumah pelaksana dan 60 pasien rawat inap di
Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Instalasi Rawat Inap Mawar RSUD
Manado menunjukkan bahwa antara Dr.Moewardi Surakarta. Perawat diberikan
pemahaman perawat pelaksana dengan kuesioner pengetahuan dan dilakukan
penerapan budaya keselamatan pasien yang observasi sebanyak tindakan sasaran
paham sebanyak 41 responden (55,4) dengan keselamatan pasien. Pasien dan keluarga
terpenuhi sebanyak 31 responden (41,9% ) diberi kuesioner kepuasan. Hasil analisis
dan yang belum terpenuhi sebanyak 10 deskriptif menunjukkan pengetahuan perawat
responden (13,5%), sedangkan yang tidak di Instalasi Rawat Inap Mawar RSUD
paham ada 33 responden (44,6%) dengan Dr.Moewardi Surakarta tentang sasaran
terpenuhi sebanyak 17 responden (23,0%) dan keselamatan pasien pada kategori tinggi
yang belum terpenuhi sebanyak 16 responden (57,1%), pelaksanaan sasaran keselamatan
(21,6%). Berdasarkan hasil analisis uji chi- pasien pada kategori tinggi sebesar 50,0%,
square didapatkan hasil dengan nilai serta pasien yang merasa puas terhadap
p=0,049<α=0,05 yang menunjukkan terdapat pelayanan sebanyak 71,7%. Hasil analisis
hubungan antara pemahaman perawat bivariat menunjukkan ada hubungan
pelaksana dengan penerapan sasaran signifikan antara pengetahuan dan
keselamatan pasien oleh perawat di ruang pelaksanaan sasaran keselamatan pasien
rawat inap obstetri dan ginekologi Rumah (p=0,002), selain itu juga ada hubungan
Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou signifikan antara pelaksanaan sasaran
Manado. keselamatan pasien dengan kepuasan pasien
Penelitian berjenis observasional analitik, (p=0,024).
dengan rancangan penelitian cross sectional Tingkat pengetahuan tenaga medis
dilakukan oleh Prajani (2015) yang khususnya perawat sangatlah penting dalam
mengevaluasi pelaksanaan sasaran meiaksanakan asuhan keperawatan. Semakin
85
tinggi pengetahuan perawat tentang kode etik dibekali dengan pengetahuan tentang etika
dan hukum kesehatan maka semakin baik pula dan patient safity kinerja perawat dipengaruhi
kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan oleh faktor balas jasa yang adil dan layak
keperawatan. Untuk meningkatkan penempatan yang sesuai dengan keahliannya,
pengetahuan perawat mengenal kode etif din berat ringan pekerjaannya lingkungan,
hukum kesehatan maka perawat harus peralatan yang menunjan serta setiap
membaca buku mengenai kode etik pimpinan dalam memberikan bimbingan dan
keperawatan dan hukum kesehatan. Selain itu pembinaan
dapat juga melalui teknologi internet serta Penerapan keselamatan pasien perawatan
melalui teman seprofesinya. Upaya untuk tidak aman yang dilakukan oleh petugas
menambahkan tingkat pengetahuan perawat kesehatan dirumah sakit menjadi prioritas
atau tenaga kesehatan yang lain yaitu melalui masalah yang harus segera diselesaikan 83%
pelatihan atau seminar pelatihan dan seminar kejadian yang menyebabkan pasien tidak
dapat bermanfaat untuk melakukan evaluasi aman merupakan kejadian yang seharusnya
terhadap program-program dan standar- bisa dicegah dan 30% diantaranya berkaitan
standar termasuk standar asuhan keperawatan dengan kematian pasien. Adanya tindakan
standar asuhan keperawatan harus selalu yang tidak aman dikarenakan beberapa faktor
ditinjau keakuratannya sehingga tidak terjadi diantaranya tidak kurangnya pelatihan
suatu kesaiahan yang dapat merugikan pasien, pengawasan, kegagalan menindak lanjuti
selain itu perawat harus dibina untuk kebijakan.
mencapai kinerja yang professional dan Hubungan Antara Pemahaman Mengenai
bertanggung jawab tingkat pengetahuan yang Prinsip Keselamatan Pasien Degan Penerapan
tinggi akan mempengaruhi kinerja perawat Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di
sehingga asuhan keperawatan akan terlaksana Ruang Rawat Inap Obstetri Dan Ginekologi
dengan baik dan kemungkinan terjadinya Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R.D.
malpraktik atau kelalian rendah. Hal ini Kandou Manado
terjadi karena perawat atau tenaga medis telah
Tabel 2. Hubungan Antara Pemahaman Mengenai Prinsip Keselamatan Pasien Degan Penerapan
Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap Obstetri Dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R.D. Kandou Manado
Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Nilai p
Pemahaman Terpenuhi Belum Terpenuhi Total
Mengenai Prinsip n % n % n %
Keselamatan Pasien
Ada Prinsip 31 41,9 9 12,2 40 54,1 0,016
Tidak Ada Prinsip 17 23,0 17 23,0 34 45,9
Total 48 64,9 26 35,1 74 100,0
86
Hubungan antara pemahaman mengenai budaya keselamatan Rumah Sakit Perancis
prinsip keselamatan pasien degan penerapan digunakan untuk mengidentifikasi dimensi
budaya keselamatan pasien oleh perawat di budaya keselamatan pasien. Hasil penelitian
ruang rawat inap obstetri dan ginekologi menunjukkan bahwa area dengan potensi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. perbaikan adalah keseluruhan persepsi
Kandou Manado menunjukkan bahwa antara keamanan, kerja tim dalam satuan,
pemahaman mengenai prinsip keselamatan pembelajaran organisasi / perbaikan terus-
pasien degan penerapan budaya keselamatan menerus, komunikasi terbuka dan pelaporan
pasien, yang memiliki prinsip sebanyak 40 kejadian yang tidak memadai. Kerja tim di
responden (54,1%) dengan terpenuhi seluruh unit rumah sakit memiliki skor
sebanyak 31 responden (41,9%) dan yang terendah. Tidak ada perbedaan signifikan
belum terpenuhi sebanyak 9 responden antara dokter dan perawat yang ditemukan
(12,2%), sedangkan yang tidak ada prinsip untuk semua komposit dalam penelitian ini.
sebanyak 34 responden (45,9%) dengan Peneliti menyimpulkan bahwa budaya
terpenuhi sebanyak 17 responden (23,0%) dan keselamatan pasien tetap terbelakang di
yang belum terpenuhi sebanyak 17 responden rumah sakit tersebut. Peneliti menganjurkan
(23,0%). Berdasarkan hasil analisis uji chi- agar pemimpin harus menerapkan strategi
square didapatkan hasil dengan nilai pembangunan dengan menciptakan budaya
p=0,016<α=0,05 yang menunjukkan terdapat dan komitmen yang diperlukan untuk
hubungan antara pemahaman mengenai mengidentifikasi dan mengatasi penyebab
prinsip keselamatan pasien degan penerapan sistemik yang mendasar yang terkait dengan
sasaran keselamatan pasien oleh perawat di keselamatan pasien.
ruang rawat inap obstetri dan ginekologi Di negara maju, keselamatan pasien
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. sekarang diakui sebagai prioritas utama dalam
Kandou Manado. sistem layanan kesehatan mereka.
Rejeb et al (2017) meneliti “Patient Keselamatan pasien bertujuan untuk
Safety Culture in a Tunisian Teaching melindungi pasien dari kejadian buruk terkait
Tertiary Care Hospital”. Tujuan penelitian ini perawatan. Sementara, 35 sampai 70%
untuk mengetahui sikap dan persepsi kejadian yang tidak diinginkan telah dinilai
keselamatan pasien di antara penyedia layanan dapat dicegah, mereka tampaknya
kesehatan di rumah sakit perawatan tersier bertanggung jawab atas 44.000 sampai 98.000
Tunisia. Penelitian cross-sectional ini kematian yang tidak disengaja dan lebih dari
dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2015 di satu juta korban luka berlebih setiap tahun.
rumah sakit Universitas Sahloul di Sousse: Situasi ini dianggap lebih menantang di
rumah sakit tersier berkapasitas 630 tempat negara-negara berkembang dengan risiko
tidur di Tunisia Timur. Survei ini melibatkan rawan terhadap pasien yang lebih tinggi
344 penyedia layanan. Survei kuisioner
87
karena keterbatasan sumber daya dan penelitian yang ditinjau melaporkan bahwa
kurangnya infrastruktur yang memadai. pembelajaran organisasi dan perbaikan secara
Elmontsri (2017) meneliti “Status of terus-menerus memuaskan karena skor rata-
patient safety culture in Arab countries: a rata dimensi ini untuk semua penelitian
systematic review” melalui pelacakan sebesar 73,2%. Selain itu, tinjauan tersebut
elektronik dari MEDLINE, EMBASE, menemukan bahwa keterbukaan komunikasi
CINAHL, ProQuest and PsychINFO, Google tampaknya menjadi isu yang memprihatinkan
Scholar and PubMed databases. 18 studi bagi profesional kesehatan di negara-negara
memenuhi kriteria inklusi dan kajian tersebut Arab.
mengidentifikasi bahwa tanggapan terhadap
kesalahan yang tidak dihukum dipandang
sebagai masalah serius yang perlu dibenahi. 2. Hubungan Antara Pemahaman Mengenai
Profesional kesehatan di negara-negara Arab Manajemen Keselamatan Pasien Dengan
cenderung berpikir bahwa budaya Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
menyalahkan' masih ada dan hal ini yang Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap
mencegah mereka melaporkan insiden. Kerja Obstetri Dan Ginekologi Rumah Sakit
tim dalam unit ditemukan lebih baik daripada Umum Pusat Prof. DR. R.D. Kandou
kerja tim di seluruh unit rumah sakit. Semua Manado
Tabel 4. Hubungan Antara Pemahaman Mengenai Penerapan Keselamatan Pasien Dengan Penerapan
Sasaran Keselamatan Pasien Oleh Perawat Di Ruang Rawat Inap Obstetri Dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Pusat Prof. DR. R.D. Kandou Kota Manado
Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Nilai p
Pemahaman Mengenai Terpenuhi Belum Terpenuhi Total
Penerapan Keselamatan n % n % n %
Pasien
Ada Penerapan 43 58,1 16 21,6 59 79,7 0,007
Tidak Ada Penerapan 5 6,8 10 13,5 15 20,3
Total 48 64,9 26 35,1 74 100,0