Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nurul Emilia W.

U
Nim : 1603405017
Prodi : Agribisnis
Tugas : Mengulas materi Budidaya Tanaman Kedelai

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak
makanan di Asia Timur. Di antara tanaman aneka kacang, produk unggulannya yaitu kedelai
karena paling tinggi protein nabatinya. Sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku
makanan masyarakat yaitu tahu dan tempe. Budidaya tanaman kedelai dapat dilakukan dengan
TOT (Tanpa Olah Tanah), sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga. Misalnya dengan
merotasi tanaman, dengan jangka waktu 2 – 3 hari setelah panen padi maka dapat langsung
ditanami kedelai. Meskipun kedelai banyak diminati di Indonesia dan budidayanya dapat
dilakukan tanpa olah tanah, tetapi ironinya sampai saat ini Indonesia masih melakukan impor
kedelai. Mengapa Indonesia masih impor kedelai?

Alasan yang paling mendasari mengapa hingga saat ini Indonesia masih melakukan
impor kedelai antara lain:

1. Luas lahan tanaman kedelai terus berkurang. Salah satu pemicu rendahnya produksi
kedelai lokal adalah minimnya lahan kedelai di tanah air. Dengan jumlah lahan yang
terbatas, maka output kedelai yang dihasilkan juga sedikit.
2. Produktivitas kedelai lokal rendah. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas
kedelai lokal adalah tidak adanya ketersediaan subsidi pupuk dan pemberian benih
kedelai varietas unggul ke petani oleh pemerintah.
3. Harga kedelai lokal rendah, sehingga petani enggan menanam kedelai. Harga kedelai
lokal saat panen di tingkat petani cukup rendah. Hal ini membuat para petani enggan
dan tidak tertarik menanam kedelai lokal. Petani lebih memilih menanam padi atau
jagung daripada kedelai.
4. Pembebasan masuk impor kedelai. Pemerintah telah membebaskan impor kedelai untuk
memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Kebijakan ini memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap kedelai lokal karena harus bersaing dengan kedelai impor asal
Amerika Serikat.
Adapun solusi yang mungkin dapat dilakukan yaitu:

1. Harus ada regulasi dari pemerintah yang pro terhadap petani. Saat ini penurunan daya
beli petani justru terjadi di tengah upaya pemerintah dalam menggenjot produktivitas
sektor pertanian demi mewujudkan target swasembada pangan. Pemerintah cenderung
fokus terhadap kepentingan konsumen dan kurang memperhatikan kepentingan
produsen. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya regulasi dari pemerintah yang
memihak pada kepentingan produsen atau petani sehingga petani tidak terabaikan.
2. Pemerintah harus kreatif dalam upaya mengatasi kelangkaan kedelai. Salah satu cara
yang dapat ditempuh adalah dengan pengembangan pertanian kedelai lokal yang
kualitasnya setara dengan kedelai impor sebagai solusi jangka panjang. Pengembangan
ini pastinya perlu dibarengi teknologi pertanian yang canggih, modern, efisien dan
ramah lingkungan. Selain itu perlu ada pembinaan petani oleh pemerintah untuk
menunjang terwujudnya tujuan tersebut.
3. Menciptakan lahan baru di beberapa wilayah di Indonesia. Di mana juga harus
dilengkapi dengan pembangunan infrastruktur terutama di bidang transportasi guna
memudahkan distribusi hasil panen. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
perlu ada pemetaan wilayah. Misalnya ada 3 – 4 wilayah pertanian kedelai yang dapat
panen dua kali tiap tahun.

Anda mungkin juga menyukai