BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3. Humerus
Terdiri dari caput humeri yang membuat persendian dengan rongga
glenoidalis scapula. Terdapat tuberositas mayor dibagian luar dan
tuberositas minor dibagian dalam. Diantara kedua tuberositas terdapat
sulcus intertubercularis. Pada os humerus juga terdapat tuberositas
deltoid sebagi tempat melekatnya insertio otot deltoid. Pada bagian
distal humerus terdapat epikondilus lateral dan medial1.
B. Sendi
1. Sendi Sternoclavicular
16
-
Fungsi : Protaksi dan upward scapula.
5. M. Levator Scapula
-
Origo : Prosesus tranversus C1-C4
-
Insersio : Medial atas spina scapula
-
Fungsi : Elevasi
6. M. Subscapularis
-
Origo : Fossa subscapularis scapula
-
Insersio : Tuberculus humeri.
-
Fungsi : Medial rotasi1
2.3. Etiologi
Penyebab dari frozen shoulder belum diketahui pasti. Bahu memiliki kapsul
pelindung berupa jaringan yang saling berhubungan. Kapsul ini melindungi
tulang, ligamen, dan tendon pada bahu. Frozen shoulder terjadi karena jaringan
parut membuat kapsul pelindung menebal dan menempel di sekitar sendi bahu,
sehingga membatasi pergerakan bahu. Namun demikian, belum diketahui apa
yang menyebabkan jaringan parut tersebut terbentuk3.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya frozen shoulder, antara
lain:
- Usia di atas 40 tahun.
- Perempuan.
18
2.4. Patofisiologi
Frozen Shoulder dapat terjadi karena penimbunan kristal kalsium fosfat dan
kalsium karbonat. Penimbunan pertama kali ditemukan pada tendon dan biasanya
menyebar menuju ruang bawah bursa subdeltoideus sehingga terjadi radang bursa.
Radang bursa terjadi berulang-ulang karena adanya penekanan yang terus
menerus dapat menyebabkan penebalan dinding dasar dengan bursa akhirnya
terjadi perikapsulitis adhesiva 4.
c. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksan radiologi,
seperti foto rontgen, MRI dan USG. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
mengetahui penyebab atau keadaan lain pada bahu2,4.
2.7. Penalatalaksanaan
Frozen shoulder biasanya akan sembuh dengan sendiriya namun akan
memakan waktu yang lama, kadang hingga 2-3 tahun. Terapi yang dilakukan
bertujuan untuk mengontrol nyeri dan memulihkan pergerakan.
1. Terapi Medikamentosa
Beberapa peneliti telah melaporkan adanya komponen inflamasi pada
frozen shoulder syndrome. Oleh karena itu, penggunaan obat-obat non
steroid dalam tahap pengobatan awal frozen shoulder dianjurkan.
Pemberian obat-obatan nonsteroid dapat mengurangi peradangan dan
nyeri dan pasien lebih mampu mentolerir terapi fisik yang agresif 5.
2. Terapi Rehabilitasi
a. Modalitas Terapi Short Wave Diathermy
Modalitas ini menggunakan arus listrik dengan frekuensi tinggi
dengan panjang gelombang 11 m yang diubah menjadi panas sewaktu
21
e. Terapi Manipulasi
1) Glide ke arah posterolateral
Posisi pasien berbaring dengan posisi lengan di tepi bed,
terapis disamping pasien, sendi glenohumeral dalam posisi rileks.
Pegangan terapis di proksimal lengan atas dan siku pasien
diletakkan pada bahu terapis kemuudian terapis menarik lengan
pasien ke arah posterolateral. Dipertahankan selama 6 detik dan
diulangi 8 kali.
2) Glide ke arah anterolateral
Posisi pasien tidur tengkurap dengan posisi lengan di tepi
bed, terapis disamping pasien, sendi glenohumeral dalam
keadaan rileks. Pegangan terapis pada proximal humerus
kemudian terapis menarik lengan pasien ke arah anterolateral.
Dipertahankan selama 6 detik dan diulangi 8 kali 2,5.
f. Terapi latihan
1) Free active exercise
Posisi pasien berdiri atau duduk, terapis disamping pasien,
terapis meminta pasien untuk menggerakkan lengan secara aktif
ke arah fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, eksorotasi dan
endorotasi. Pengulangan 8 kali.
2) Ressisted active exercise
Posisi pasien berdiri atau duduk, terapis disamping pasien,
pegangan terapis pada lengan bawah kiri pasien. Pasien diminta
23
g. Pencegahan
Pencegahan frozen shoulder adalah dengan selalu berusaha
menggerakkan lengan meski sedang dalam proses pemulihan pasca
operasi. Jika Anda sulit menggerakkan bahu, diskusikan dengan
dokter mengenai jenis gerakan yang bisa diterapkan untuk melatih
bahu2,5.
2.8. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin muncul akibat frozen shoulder adalah kaku dan
nyeri pada bahu yang berlangsung lama. Pada beberapa kasus, pasien mengalami
kaku atau nyeri bahu hingga 3 tahun pasca mendapat penanganan. Komplikasi
24
lain dapat terjadi pasca menjalani manipulasi bahu, yaitu patah pada tulang lengan
atas (humerus) atau terjadi robekan pada otot biseps6,7.
2.9. Prognosis
Apabila dilakukan tindakan sendiri mungkin secara tepat
maka prognosis gerak dan fungsi dari kasus frozen shoulder adalah baik.
Penderita sebaiknya diberitahu bahwa akan dapat menggerakkan bahu kembali
tanpa rasa nyeri tetapi memerlukan waktu beberapa bulan 7.