Anda di halaman 1dari 29

DAFTRA ISI

DAFTAR PUSTAKA
A. BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG ................................................................................................................................................................... 1
2. TUJUAN ........................................................................................................................................................................................ 1
B. BAB II PEMBAHASAN
1. PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN.................................................................................................... 2
2. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN LAPORAN ................................................................................................................. 6
3. GARIS BESAR ISI MASALAH ..................................................................................................................................................... 9
4. BENTUK-BENTUK PROPOSAL ................................................................................................................................................... 13
5. RASIONALISASI LAPORAN PENELITIAN ............................................................................................................................... 24
6. TATA TULIS LAPORAN PENELITIAN ....................................................................................................................................... 24
C. BAB III PENUTUP
1. Penutup .......................................................................................................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................................................................... 30
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makalah ini membahas tahap-tahap penyusunan proposal; identifikasi dan pemilihan bidang maslah, identifikasi masalah dalm satu
bidang, studi literatur, pemilihan masalah yang esensi, krusial dan bemakna, peumusan dan pembatasan variabel, perumusan tujua,
peumusan asumsi, hipotesis atau petanyaan penelitian, pemilihan dan penentuan lokasi dan subyek penelitian, pemilihan teknik dan
instrumen pengumpulan data, pemilihan teknik analisis data dan interpretasi temuan, penyusunan desain penelitian. Pada bagian
selanjutnya dibahas komponen-komponen utama dalam proposal beisi pemasalahan, kajian literatur, metodologi dan penyusunan
desain, dan rician lebih detil setiap komponen antar lembaga pendidikan tinggi dan lembaga pembina penelitian.

B. Tujuan
1. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan proposal penelitian.
2. Menjelaskan komponen-komponen utama isi proposal penelitian.
3. Menjelaskan perbedaan proposal penelitian tesis s-disertasi dengan penelitian yang dibiayai lembaga penyandang dana.
4. Menyusun proposal lengkap untuk,penalis t tesis-disertasi atau mendapatkan bantuan danadri lembag/penyandang dana
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Penulisan dan perumusan masalah penelitian


Dalam penyusunan proposal penelitian, yang perlu mendapatkan perhatian pertama adalah masalah penelitian atau fokus
penelitian dan perumusan judul. Judul penelitian yang berbunyi, "Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi KBK di Kota
Bandung memiliki fokus masalah dan rumusan judul yang jelas. Fokus penelitiannya adalah pelaksanaan KBK, rumusan
judulnya mengarah pada penelitian deskriptif. Penelitian yang berjudul, "Keberhasilan KBK dalam meningkatkan program dan
mutu pendidikan", temanya masih berkenaan dengan KBK, tetapi apakah fokusnya pada KBK. atau pada peningkatan program
atau mutu pendidikan, kurang jelas. Apabila fokus masalahnya lebih dari satu, peneliti perlu memiliki pegangan (dengan alasan
tertentu yang kuat) mana yang menjadi fokus utama dan mana tambahan. Apakah fokus atau variabel kedua itu hanya sebagai
keterangan atau sesuatu yang berkorelasi? Rumusan judul yang menunjukkan hubungan antara fokus penelitian dengan variabel
lainnya, sangat penting, terutama dalam penmilihan metode penelitian, dan teori-teori yang mendasari kajian serta bagi pemilihan
teknilk analisis data.

Pentingnya Masalah
Pemilihan pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, disesuaikan dengan sifat masalah yang diteliti dan tujuan
penelitian. Masalah penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang berjalan pada saat ini, atau pada saat yang
lampau. Keadaan dan kegiatan pada saat ni bisa dilihat hanya dalam konteks saat ini, tetapi bisa juga dilihat hubungannya dengan
keadaan pada masa lalu atau kemungkinan perkembangannya pada masa yang akan datang.
Penelitian yang berhubungan atau berkenaan dengan keadaan pada masa lalu dikelompokkan sebagai penelitian historis, dan
ldengan nggunakan metode penelitian historis. Pendidikan masa lalu yang dapat diteliti ,umpamanya: pendidikan pada masa
sebelum kemerdekaan, pendidikan dari tahun 45 sampai '65, dari Dewantara, Pendidikan Kayu Tanam Moh Syafii, pendidikan
dibedakan dalam beberapa macam, yaitu yang menggambarkan keadaan saat ini dikempokkan sebagai penelitian deskriptif.
Laboratorium dan PPSP, dsb, Penelitian yang berkenaan dengan keadaan saat ini, bisa keadaan sebagaimana adanya, dan yang
diarahkan pada menyem-purnakan keadaan saat ini. Penelitian yang mengambarkan Penelitian deskriptif ini, juga ada beberapa
macam. Kalau penelitiannya diarahkan kepada mendapatkan deskripsi secara alamiah, menyeluruh dan utuh disebut penelitian
alamiah atau naturalistik. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan
ini suatu keadaan dilihat dalam konteks saling pengaruh-mempengaruhi antara yang menjadi fokus penelitian dengan aspek-
aspek lainnya yang terkait. Penelitian ini bersifat studi kasus, meneliti suatu fokus masalah dalam satu kesatuan unit tertentu, satu
orang, kelas, sekolah, organisasi, wilayah dsb. Kalau deskripsi atau gambaran yang ingin diperoleh hanya dibatasi pada hal-hal
tertentu, yang dipandang penting maka diteliti secara kuantitatif, dan metodenya ikelompokkan sebagai peneliti-an deskriptif
kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif juga masih bisa dibedakan lagi, antara deskriptif biasa atau deskriptif Survai dengan
deskriptif analitik. Metode deskriptif survai diarahkan pada mendapatkan gambar-an yang bersifat umum, meliputi banyak aspek,
dengan lingkup cukup banyak, wilayah penelitian luas, maka kajiannya kurang Penelitian deskriptif kuantitatif yang lebih
intensif, dilakukan wilayah penelitian yang relatif luas. Karena aspek yang diteliti mendalam. Penelitian ini diarahkan untuk
menghimpun pendapat, mendapatkan data yang bersifat nominal. dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Penelitian ini
bersifat deskriptif karena mendeskripsikan keadaan yang ada, tetapi juga analitis karena menganalisis fokus masalah atas aspek
atau variabel-variabel, dan antara aspek atau variabel-variabel tersebut dicari hubungannya. Pada dasarnya ada dua bentuk
hubungan antar variabel, yaitu hubungan korelasional dan hubungan perbedaan. Hubungan korelasional bukan menunjukkar
hubungan sebab-akibat, tetapi hanya saling berhubungan. Hubungan yang menunjukkan pengaruh, diteliti dengan metode
eksperimen dan dianalisis dengan uji perbedaan atau analisis varians, Penelitian untuk mengetahui perbedaan, membandingkan
dua atau lebih dari dua kegiatan, program, keadaan ataupun kelompok, menggunakan metode komparatif, dianalisis dengan teknik
uji perbedaan atau analisis varians. Penelitian yang ditujukan untuk mengevaluasi keadaan, kegiatan, program yang sedang
berjalan termasuk penelitian evaluatif, diteliti dengan menggunakan metode penelitian evaluatif. Untuk menafsirkan hasil
pengukuran atau pengumpulan data, sebagai kesimpulan evaluatif, dibutuhkan kriteria. Untuk menyimpulkan hasil penilaian
bahwa MBS telah dilaksanakan secara efektif, diperlukan apakalh kriteria MIBS yang efektif, dst. Penelitian yang ditujukan
untuk memperbaiki keadaan, kegiatan, program yang sedang berjalan saat , termasuk penelitian tindakan, dan dilakukan dengan
menggunakan metode penelitian tindakan (action research). Penelitian ini diarahkan pada mengetahui keadaan saat ini dan
bersama-sama para pelaksana secara berangsur mengadakan perbaikan-perbaikan atau penyempurnaan. Untuk mengembangkan
suatu model, program, instrumen, media, buku, dll, digunakan model penelitian pengembangan, dan bangan (research and
development). Penelitian lain yang juga terfokus pada keadaan saat ini, adalah penelitian explanation atau memberikan penjelasan
tentang keadaan tersebut. Eksplanasi atau penjelasan diberikan dengan menggunakan landasan teori atau konsep-konsep tertentu,
umpa- manya motivasi belajar siswa dengan teori motivasi dari Abraham Maslow, kemampuan berpikir dari konsep
perkembangan berpikir Piaget, dst. Meskipun penelitian ini terfokus meneliti keadaan saat ini, tetapi lebih diarahikan pada
menemukann hubungan yang lebih mendasar, bersifat universal, menggunakan dasar teoretis maka penelitian ini bisa bersifat
pengembangan ilmu. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen. Penelitian yang berhubungan dengan keadaan di masa
depan dikelompokkan sebagai penelitian prediktif, diteliti dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Karena penelitian
ini membutuhkan suatu kajian analisis, biasanya teknik analisis yang digunakan adalah regresi, sehingga metodenya disebut
deskripyif analitik regresi.

Pentingnya Perumusan Judul


Di samping fokus masalah perumusan judul juga merupakan hal yang sangat penting. Bagi peneliti, perumusan judul memberikan
pegangan dalam menentukan arah penelitian, variabel-variabel dan metode penelitian. Bagi pembaca, perumusan judul yang tepat
akan menimbulkan daya tarik, dan memudahkan menangkap isinya. Penelitian yang berjudul Partisipasi Curu dan Komite
Sekolah dalam Pelaksanaan Program Sekolah , mengarah pada penelitian deskriftif kualitatif atau deskriptif survai, karena tidak
ada kata yang menerangkan hubungan antara partisipasi guru dan Komite Sekolah dengan elaksanaan program sekolah. Apabila
judulnya diubah menjadi "Korelasi atau Hubungan antara Partisipasi Guru dan Komite Sekolah dengan Efektivitas Pelaksanaan
Program Sekolah", maka penelitiannya mengarah pada penelitian korelasional. Kalau kata korelasi atau hubungan tersebut diganti
dengan kontribusi, sehingga judulnya menjadi "Kontribusi Partisipasi Guru dan Komite Sekolah terhadap Efektivitas Pelaksanaan
Program Sekolah", maka penelitiannya menjadi mengarah pada penelitian tentang kontribusi atau dampak. Kalau diganti dengan
kata pengaruh, sehingga judulnya menjadi "Pengaruh Partisipasi Guru dan Komite Sekolah terhadap Efektivitas Pelaksanaan
Program Sekolah", maka penelitiannya mengarah pada penelitian eksperimental. Memang kata-kata tersebut belum standar
mengarah kepada makna di atas tetapi kecenderungan ke arah sana besar sekali. ta-kata lain yang besar sekali kenecderungannya
ke arah pendekatan atau metode penelitian tertentu, adalah: relevansi, efkivitaisiensi, produiktivitas, akuntalbilitas, dan
sejenisnya. kata-kata tersebut mengarahk pada penelitian evaluatif. Judul penelitian "Efektivitas pelaksanaan program
pendidikan", mengarah kepada penelitian yang bersifat menilai apakah pelaksanaan program pendidikan sudah efektif atau
belum.
Demikian juga dengan yang menggunakan kata-kat efisien relevansi. produktivitas, akuntabilitas, apakah sesuatu itu efisien,
relevan, produktif, akuntabel atau tidak. Dalam penelitian evaluatif hal yang sangat penting adalah dipelukannya kriteria, atau
indikator, apa itu efisien, efektif, produktif, dst. Kriteria atau indikator untuk setiap aspek atau bidang bisa berbeda-beda.

2. Langkah-langkah Penyusunan Proposal


Setelah dijelaskan secara lebih rinci kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada setiap langkah penelitian. prinsip-prinsip yang
harus dijadikan pegangan, hal-hal yang harus dibuat dan dikembangkan. dalam merencanakan suatu penelitian, pada Bab 12.
perumusan masalahnya ditegaskan kembali pada bagian awal bab ini, di bawah ini dikemukakan langkah-langkah teknis yang
harus ditempuh dalam penyusunan proposal penelitian, khususnya proposal skripsi. tesis. dan disertasi.
a. Adakan identifikasi masalah, melalui proses pemetaan bidang dan sub bidang ilmu dan profesi yang menjadi bidang
keahlian kita sebagai peneliti.
b. Minimal pada satu bidang atau sub bidang ilmu dan profesi kita, identifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini.
Identifikasi masalah sebaiknya didukung oleh sumber yang dapat dipercaya, seperti: hasil penelitian terdahulu, data dari
lembaga!embaga yang memroses, menyimpan data dan mempublikasikan data pendidikan.
c. Pilih satu masalah sebagai fokus penelitian kita. Fokus masalah yang dipilih hendaknya yang cukup penting dan mendasar
(esensial), hangat dan mendesak (urgen), dan hasilnya bermakna bagi pemecahan masalah atau perbaikan praktik
pendidikan.
d. Rumuskan variabel-variabei atau aspek-aspek yang melatarbelakangi atau menjadi penyebab fokus masalah tersebut, dan
variabel atau aspek-aspek yang diakibatkannya. Lebih bagus kalau dibuat dalam suatu peta variabel. Pemetaan variabel
ini bersifat teoretis, oleh karena itu sebaiknya menggunakan landasan teori sebagai kerangka pikir perumusan dan
pemetaan variabel.
e. Dari variabel atau aspek-aspek yang melatarbelakangi dan diakibatkan fokus masalah tersebut pilih atau batasi mana yang
akan anda teliti. Pemilihan atau pembatasan variabel atau aSpek tersebut didasarkan atas kekuatan variabel atau aspek
tersebut hubungannya dengan variabel fokus, sebagai variabel yang melatarbelakangi atau diakibatkan oleh variabel fokus
(dipilih variabel yang dominan).
f. Hubungan antara variabel-variabel tersebut juga dapat disusun dalam sebuah peta, peta variabel yang diteliti. Hubungan
antara variabel atau aspek-aspek yang terpilih dapat dirumuskan dalam sebuah judul, sebagai judul penelitian anda.
g. Setiap variabel atau aspek yang terkandung dalam judul penelitian, diberi rumusan secara secara operasional (definisi
operasional) yaitu rumusan yang menggambarkan keadaan atau perilaku yang dapat diukur. Definisi operasional
diperlukan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, sebagai acuan dalam penyusunan
instrumen. Dalam penelitian kualitatif tidak perlu rumusan operasional cukup penjelasan istilah saja. Makna sesuatu aspek
atau kegiatan dalam penelitian kaulitatif akan berkembang dalam proses pengmpulan data.
h. Setelah jelas makna dari setiap variabel atau masalah dalam judul, rumuskan tujuan penelitian. Biasanya dibedakan antara
tujuan umum dengan tujuan khusus penelitian. Dalam rumusan tujuan umum akan tergambar apakah penelitian tersebut
bersifat deskriptif, eksploratif, evaluatif, pengujian (eksperimental), korelational, komparatif, pengembangan,
penyempurnaan, dsb. Rumusan tujuan khusus, lebih menggambarkan sasaran Yang akan dicapai, dan akan memberikan
rambu-rambu dalam perumusan hipotesis atau pertanyaan penelitian.
i. Rumuskan asumsi-asumsi atau proposisi-proposisi yang dijadikan pegangan dalam mengkaji masalah tersebut.
j. Bila penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif dan akan dilakukankan analisis data secara statistik inferensial,
maka perlu dirumuskan hipotesis penelitian. Untuk penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif yang tidak menggunakan
analsis statistik inferensial, tidak perlu dirumuskan hipotesis, Cukup dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan pokok
penelitian.
k. Tentukan dan rumuskan metode penelitian yang digunakan disertai penjelasan penggunaan serta alasan pemilihannya.
Tentukan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan, bentuk instrumen serta jenis data yang akan diperoleh, dan
berikan alasan mengapa menggunakan teknik pengumpulan data dengan bentuk instrumen seperti itu. Sebelum
penyusunan instrumen sebaiknya dibuat dulu kisi-kisi penyusunan instru. men atau layout.
l. Rumuskan rencana pengolahan atau analisis data serta cara menginterpretasikan hasil analisis data.
m. Rumuskanlah desain penelitian, yang menunjukkan langkah pengumpulan data secara rinci. Dalam setiap langkah
dikemuka. kan apa yang dilakukan, teknik pengumpulan data apa yang digunakan dari sumber data yang mana dengan
menggunakan instrumen yang mana. Setelah semua data terkumpul dijelaskan langkah-langkah analisis, interpretasi dan
penyimpulannya.
n. Bila lembaga menuntut adanya komponen atau langkah lain di luar yang telah disebutkan di atas silakan cantumkan.

3. Garis Besar Isi Proposal


Berdasarkan langkah-langkah penyusunan proposal yang telah diuraikan di muka, dapat disusun garis-garis besar isi proposal.
Secara umum isi proposal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Latar belakang masalah:


1. Menjelaskan kedudukan dari tema masalah yang diteliti dalam konteks masalah atau bidang yang lebih luas.
2. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat ini yang berada dalam lingkup atau terkait tema masalah.
Dukung tema atau masalah-masalah tersebut dengan data hasil penelitian terdahulu, sehingga jelas keberadaan
dan pentingnya tema atau masalah-masalah tersebut.
3. Memilihlah salah satu masalah terpenting, jadikan fokus masalah.

b. Merumuskan dan membatasi masalah:


1. Merumuskan masalah: menjelaskan variabel atau aspek-aspek yang secara teoretis berhubungan atau terkait
dengan fokus masalah (Karena yang dijelaskan hubungan variabel secara teoretis, maka sebaiknya mengacu pada
suatu teori atau paduan beberapa teori).
2. Hubungan antarvariabel atau aspek tersebut lebih baik kalau bisa dipetakan dalam suatu bagan (Pemetaan variabel
teoretis).
3. Pembatasan masalah: membatasi variabel atau aspek mana yang diteliti dan mana yang tidak (Pemetaan variabel
empiris).
4. Hubungan antarvariabel atau aspek dirumuskan dalam sebuah judul.

c. Merumuskan definisi operasional atau menjelaskan:


1. Berisi rumusan tentang variabel/aspek dan hubungan antarvariabel/aspek yang menggambarkan keadaan atau
perilaku yang dapat diukur/diamati.
2. Menggambarkan hierarki dan keluasan segi yang dicakup oleh variabel/aspek tersebut.
3. Definisi variabel/aspek menjadi acuan dalam menyusun instrumen. Definisi hubungan antarvariabel/aspek
menjadi acuan dalam analisis statistik/analisis rasional.
4. Untuk penelitian kualitatif cukup dalam bentuk penjelasan istilah.

d. Merumuskan tujuan penelitian


1. Tujuan umum, menjelaskan sasaran umum yang akan dicapai/dihasilkan oleh penelitian. Bisa dirumuskan dalam
bentuk hasil atau proses.
2. Tujuan khusus, menjelaskan sasaran-sasaran khusus yang akan dicapai. Sasaran khusus ini merupakan rincian dari
sasaran/tujuan umum, dan dirumuskan dalam bentuk hasil

e. Merumuskan asumsi atau proposisi


1. Merumuskan pikiran-pikiran mendasar yang dijadikan pegangan dalam mengkaji tema, fokus atau hubungan
variabel penelitian.
2. Dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip atau kaidahkaidah yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya.
f. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian
1. Hipotesis, digunakan untuk penelitian kuantitatif yang menggunakan pengujian statistik inferensial. Berisi dugaan
atau jawaban sementara terhadap hubungan antar variabel.
2. Pertanyaan penelitian, digunakan dalam penelitian kualitatif atau deskriptif kuantitatif. Berisi pertanyaan pokok
yang akan diurai/dirinci dalam instrumen penelitian dan dijawab dalam kesimpulan (setelah melalui analisis/
interpretasi).

g. Menjelaskan manfaat penelitian


1. Manfaat teoretis, menjelaskan dalil, kaidah (kalau bisa), minimal prinsip yang diharapkan dihasilkan dari
penelitian tersebut. Hasilnya harus secara eksplisit dinyatakan dalam bab kesimpulan
2. Manfaat praktis, menjelaskan kemungkinan digunakan hasil penelitian oleh pihak-pihak tertentu. Hasilnya secara
eksplisit dinyatakan dalam rekomendasi.

h. Menjelaskan sistematika isi laporan (tidak wajib) Berisi garis besar (outline) dari isi laporan penelitian, tesis atau
disertasi.
i. Menjelaskan metode dan/atau pendekatan penelitian yang digunakan disertai alasan mengapa menggunakan metode
tersebut. Alasan ini adalah alasan praktis terkait dengan permasalahan yang diteliti, bukan alasan teoretis yang bersifat
umum.
j. Menjelaskan teknik dan instrumen pengumpulan data yang digunakan disertai alasan pemilihannya. Berkenaan dengan
instrumen juga dijelaskan jenis instrumen yang digunakan disertai langkah-langkah pengembangannya.
k. Menjelaskan populasi dan sampel yang digunakan disertai alasan dan pertimbangan pemilihannya. Dijelaskan pula teknik
penentuan sampel yang digunakan serta prosedur pengambilannya disertai alasan penggunaan prosedur tersebut,
l. Menjelaskan desain penelitian, khusus untuk penelitian eksperimental dijelaskan model disain eksperimen yang
digunakan. Untuk pendekatan penelitian lainnya dijelaskan prosedur pengamatan dan pengumpulan datanya secara rinci;
termasuk diperoleh dari sumber data yang mana..
m. Menjelaskan teknik analisis data: dijelaskan teknik analisis data apa yang digunakan, jenis data apa yang diperoleh, model/
perhitungan statistik mana yang digunakan, alasan mengguna' kan model/teknik tersebut serta langkah-langkahnya
secara singkat. Untuk penelitian kualitatifjuga perlu dijelaskan jenis data yang diperoleh, langkah-langkah mengolah data
kasar (catatan lapangan) menjadi data yang lebih halus (tersaring, tersusun sistematis, terkelompokan).
n. Interpretasi: menarik makna dari hasil-hasil pengolahan statistik, secara bagian (hasil satu perhitungan) dan hubungan]
keterkaitan antar bagian (beberapa hasil perhitungan). Untuk penelitian kualitatif interpretasi mencakup: melihat
hubungan antar unsur, segi, aspek, bagian, variabel, atau komponen, dan menarik makna dari adanya hubungan-hubungan
tersebut.

4. Bentuk-bentuk Proposal
Walaupun secara umum isi proposal itu sama, yaitu menjelaskan permasalahan, metodologi dan hasil yang diharapkan, tetapi
rincian dan sistematika yang dikembangkan pada berbagai institusi, dan oleh para ahli termasuk para pembimbing penulisan
skripsi, tesis dan disertai berbeda-beda. Walaupun penulis telah mengemukakan komponen-komponen dan sistematika
penyusunan proposal seperti telah dijelaskan di muka, tetapi penggunaannya diserahkan kepada masing-masing peneliti.
Ada satu hal yang disarankan digunakan oleh para peneliti dan pembimbing, terutama peneliti pemula dan pembimbing yunior,
yaitu dalam identifikasi dan perumusan-pembatasan masalah. Berdasarkan pengalaman dalam pelaksanaan perkuliahan Seminar
Penyusunan Proposal Tesis dan Disertasi serta membimbing penulisan tesis dan disertasi, “cara-cara mengidentifikasi masalah
dan perumusan-pembatasan masalah” seperti yang diuraikan dalam bagian tersebut sangat membantu memperkuat wawasan dan
penguasaan masalah serta mempermudah dalam penulisan proposal dan penyelesaian penelitian.
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh bentuk sistematika dan isi proposal penelitian, baik untuk penelitian biasa, maupun
penelitian untuk penulisan tesis dan disertasi.
a. Proposal Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi
Proposal penulisan tesis dan disertasi dalam Pedoman PenuliSaIl Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
tahun 2000.
Sistematika isi proposal
1. Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
2. Latar Belakang Masalah
Membeberkan mengapa masalah yang diteliti itu timbul dan penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan
ilmul dan kepentingan pembangunan. Yang perlu disajikan adalah apa yang membuat peneliti merasa gelisah dan
resah sekiranya masalah tersebut tidak diteliti, Diungkapkan gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan.
Kerugian apa yang akan diderita apabila masalah tersebut dibiarkan, dan keuntungan apa yang akan diperoleh bila
diteiliti. Diungkapkan juga kedudukan masalah tersebut dalam wilayah bidang studi yang ditekuni peneliti.
Pemunculan masalah dan perlu ditunjang oleh hasil studi kepustakaan.
3. Rumusan Masalah
Untuk merumuskan masalah mahasiswa perlu punya penguasaan pengetahuan yang luas. Dalam rumusan dan analisis
masalah sekaligus juga diidentifikasi variabel-variabel yang terkait beserta definisi operasionalnya. Rumusan masalah
dapat dinyatakan dalam kalimat tanya, setelah didahului uraian tentang masalah penelitian, variabel-variabel yang
diteliti dan kaitan antara satu variabel dengan yang lainnya. Definisi operasional harus menghasilkan indikator-
indikator dari setiap variabel yang diteiliti, yang kemudian akan dijabarkan dalam instrumen penelitian.
4. Tujuan Penelitian/Studi
Tujuan menggambarkan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai. Tujuan penelitian harus konsisten dengan
perumusan masalah dan proses penelitiannya. Rumusan tujuan tidak sama dengan maksud penulisan tesis atau
disertasi. Tujuan penelitian terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan apa yang
ingin disampai peneliti, dirumuskan dalam satu kalimat. Tujuan khusus merupakan jabaran dari tujuan umum,
dirumuskan dalam butirbutir.
5. Asumsi
Asumsi merupakan titik pangkal dalam penelitian skripsi, tesis dan disertasi. Asumsi dapat berupa teori, evidensi,
atau pemikiran peneliti sendiri, yang tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya minimal dalam kaitan dengan masalah
yang diteliti. Asumsi merupakan landasan bagi hipotesis, dan dirumuskan dalam kalimat deklaratif.
6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau submasalah yang diteliti, dijabarkan dari landasan
teori tetapi harus diuji kebnarannya. Diterima atau ditolak. Hipotesis dibuat dalam penelitian analisis, dalam
penelitian deskriptif tidak perlu dibuat. Hipoteisis dirumuskan dalam kalimat aflrmatif.
7. Metode Penelitian
Dijelaskan metode penelitian yang digunakan apakah: historis, deskriptif, eksperimental dan teknik pengumpulan
data angket, wawancara, observasi, tes, dll. J uga dimasukkan proses pengembangan instrumen penelitian.
8. Lokasi dan Sampel Penelitian
Disebutkan lokasi dan sampel dari penelitian disertai alasan mengapa lokasi dan sampel ini yang digunakan.

b. Proposal Penelitian Riset Unggulan Terpadu (RUT)


Dikeluarkan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, bekerjasama dengan Dewan Riset Nasional (2001).

Sistematika isi proposal


1. Judul Riset dan Nama Peneliti
2. Abstrak
Tulis secara singkat tapi padat dan menyeluruh riset yang akan dilaksanakan, penjelasan masalah ilmiah yang akan
diteliti dan latar belakangnya, hipotesa yang akan dibuktikan, dan khusus untuk program teknologi (yang bersifat
generik), kegunaan hasil riset, serta metodologi yang akan dipakai.
3. Pendahuluan
Jelaskan alur pikir pemilihan topik dan area riset, mencakup: latar belakang, ruang lingkup dan batas-batas penelitian,
asumsi yang digunakan, dan tujuan umum riset. Disarankan agar menyampaikan pula tinajuan (review) atas paten-
paten/riset terdahulu yang telah dilaksanakan dan ditelusuri. Perbedaam perbedaan antara tujuan paten/riset yang ada
dengan ruang lingkup usulan risetnya perlu disampaikan dengan rinci.
4. Perumusan Masalah
Jelaskan masalah yang akan diteliti dan rencana penyelesaian… nya sesuai dengan metodologi, dilengkapi dengan
teknik-teknik observasi dan pengumpulan data, pengolahan data dan penaf. sirannya. Jelaskan pula kesiapan tenaga
pelaksana penelitian yang mendukung keberhasilannya.
5. Hipotesis/Kegunaan dan Tujuan Khusus
Hipotesis: Jawaban tentatif terhadap masalah riset berdasarkan pengetahuan yang ada dan logika yang kemudian
dibuktikan kebenarannya dengan riset ini. Hipotesis tidak perlu dicantumkan bila corak penelitiannya tidak
mengharuskan adanya pernyataan tersebut..
Kegunaan: Jelaskan manfaat hasil riset ini untuk pembangunan nasional dengan memperhatikan topik-topik prioritas
utama masing-masing bidang dan kebijakan strategis pembangunan iptek nasional.
6. Metodologi
Jelaskan rencana, tempat waktu, pengambilan sampel, penentuan unit analisis, cara dan instrumen pengumpulan data,
pengolahan dan analisis, serta uji mutu data yang sesuai dengan rancangan riset yang dibuat. Dengan metodologi ini
dapat diperkirakan hasil penelitian yang akan diperoleh secara utuh.

7. Rancangan (design) Riset


Jelaskan pendekatan dan strategi yang akan diambil untuk memperoleh jawaban pertanyaan riset dan pencapaian
tujuan riset. Beberapa jenis rancangan riset: eksperimental murni, eksperimental semu, korelasi, operasional, kasus,
deskriptif, sejarah. Menurut waktunya: sekali waktu, jangka panjang, kilas balik, kilas depan (prediksi).
Rancangan riset harus disertai alasan sekaligus diuraikan keunggulan dan kelemahannya. Juga dijelaskan secara rinci
tahapan riset dan kaitan antara tahapan tersebut.
8. Personalia Riset
9. Dijelaskan siapa ketua, peneliti dan pembantu peneliti, disertai deskripsi latar belakang pendidikan keahlian dan
pengalaman dalam penelitian, tugas dan ketersediaan waktu masing-masing peneliti.
10. Rincian Anggaran
Dibuat rincian biaya untuk honor peneliti, perjalanan, peralatan dan bahan, kegiatan seminar, penggandaan, dll.
11. Jadwal Kegiatan
12. Dibuat jadwal kegiatan mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, pengolahan, penyusunan
laporan, seminar sampai laporan final.

c. Proposal Penelitian Kuantitatif dikutip dari McMillan & Schumacher (2001)

Pengantar (Pendahuluan)
1. Pernyataan masalah secara umum.
Masalah yang masih bersifat umum (general problem statement) dirumuskan secara jelas dan tepat. Rumusan
demikian akan membantu pembaca memahami pentingnya masalah dan kedudukan fokus masalah dalam bidang
keahlian peneliti (pendidikan). Rumusan masalah umum tersebut ditunjang oleh studi kepustakaan yang sesuai,
dijabarkan dalam pertanyaan dan/atau hipotesis khusus, dan manfaat penelitian. Rumusan permasalahan umum
tersebut disimpan pada awal alinea, diikuti oleh latar belakang pemilihan masalah. Rumusannya hendaknya cukup
padat tetapi mudah ditangkap/dipahami oleh orang yang tidak ahli dalam bidang masalah tersebut.

2. Reviu kepustakaan
Mengemukakan apa yang telah diketahui tentang permasalahan dari kajian teori dan penelitian terdahulu, membantu
memperjelas latar belakang dan pentingnya penelitian. Reviu kepustakaan juga menjelaskan tentang pentingnya
masalah yang akan diteliti, pendirian dari peneliti, kritik terhadap desain penelitian terdahulu, identifikasi
kesenjangan-kesenjangan dan hal-hal baru yang akan dikembangkan.
3. Hipotesis atau pertanyaan penelitian khusus
4. Sebagai jabaran dari permasalahan umum dirumuskan hipotesis dan/atau pertanyaan khusus, diikuti oleh rumusan
definisi Operasional atau penjelasan dari variabel yang diteliti. Rumusan pertanyaan khusus atau hipotesis hendaknya
menggambarkan dengan jelas bahwa penelitian bersifat empiris, dengan desain penelitiannya yang spesifik.
5. Manfaat penelitian
6. Menjelaskan pentingnya penelitian dalam: 1) pengembangan pengetahuan, 2) implikasinya bagi penelitian lebih
lanjut dan penyempurnaan pelaksanaan pendidikan. Manfaat bagi pengem. bangan pengetahuan (manfaat teoretis)
berupa penemuan pengetahuan atau prinsip-prinsip baru. Implikasi bagi penyem. purnaan pelaksanaan pendidikan,
masih dalam bentuk rumusan atau pernyataan-pernyataan yang bersifat umum bukan, saransaran khusus.

Desain dan Metodologi


Menjelaskan jenis desain dan metodologi yang akan digunakan, apakah menggunakan penelitian deskriptif, survai,
korelasional, eksperimental, pengembangan, dll.

1. Subjek
Dijelaskan siapa/apa target populasi, bagaimana pengambilan sampel dari populasi tersebut, besarnya sampel,
prosedur penarikan sampel. Dalam bagian ini dijelaskan juga bagaimana menjaga nama baik subjek yang diteliti, izin
untuk meneliti serta memelihara kerahasiaan data dari individu-individu yang menjadi sumber data.

2. Penyusunan instrumen
Dijelaskan jenis instrumen yang digunakan, alasan penggunaan instrumen tersebut. Jika instrumen sudah ada
dikemukakan validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Bila instrumen akan dikembangkan dikemukakan proses
pengembangan dan pengujian validitas dan reliabilitasnya.
3. Prosedur
4. Dijelaskan bagaimana penelitian akan dilaksanakan, bagaimana hubungan antar variabel dapat dicari. Dalam
penelitian deskriptif atau survai, prosedur ini mencakup penyiapan angket, pembuatan pedoman dan jadwal
wawancara, latihan dan pemberian petunjuk bagi pengumpul data. Dalam penelitian eksperimental prosedurnya lebih
kompleks, meliputi: identifikasi dan pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, spesifikasi perlakuan,
prosedur untuk mengurangi variabel-variabel penyela, dll.
5. Analisis dan penyajian data
Dijelaskan teknik analisis data yang digunakan dan bagaimana proses analisisnya serta bagaimana data hasil analisis
disajikan. Bagaimana pengujian setiap hipotesis dilakukan serta alasan penggunaannya. Alasan diarahkan pada
kesesuaian dengan tujuan studi, ukuran sampel, dan pengujian instrumen yang digunakan. Juga dijelaskan bentuk
penyajian data yang akan dibuat seperti: tabel, grafik, profil, bagan dll.
6. Keterbatasan desain
Dijelaskan keterbatasan desain dalam kaitan dengan lingkup studi, desain, dan metodologi. Lingkup studi terbatas
pada apa yang dirumuskan dalam permasalahan umum atau fokus penelitian, tidak bisa meneliti semua hal yang
terkait yang terkait dengan permasalah tersebut. Desain juga dibatasi oleh metodologi yang digunakan, kalau
metodenya korelasional maka penelitian diarahkan pada menemukan korelasi, demikian juga dengan komparasi
terbatas pada membandingkan hal-hal yang sudah dirancang.

Rujukan
Dijelaskan sumber-sumber apa yang dijadikan rujukan. Sumber tersebut bisa berbentuk buku, jurnal, hasil penelitian
serta sumbersumber dalam situs internet. Rujukan digunakan dalam identifikasi, perumusan masalah, perumusan
definisi, penyusunan desain, pengembangan instrumen, analisis data, pembahasan bahkan sampai penarikan
kesimpulan.

Lampiran
Dijelaskan apa saja yang akan dimasukkan sebagai lampiran. Apa yang dilampirkan merupakan bahan pelengkap dari
kegiatan atau temuan-temuan hasil penelitian.

d. Proposal Penelitian Kualitatif dikutip dari McMillan & Schumacher (2001)

Pengantar (Pendahuluan)
1. Pernyataan masalah secara umum.
Rumusan permasalahan penelitian yang masih bersifat umum dinyatakan secara jelas dan tepat, agar mudah dipahami
oleh pembaca yang bukan ahli dalam bidang yang diteliti. Rumusan masalah juga hendaknya menegaskan kedudukan
dari masalah bidang pendidikan. Rumusan permasalahan umum tersebut disimpan dalam awal alinea, diikuti oleh
rumusan latar belakang masalah. Masalah umum dirumuskan dalam kalimat yang berbunyi “menggambarkan dan
menganalisis”, kegiatan atau proses yang diteliti.
2. Reviu kepustakaan
Dikemukakan kerangka konseptual awal yang digunakan dalam merumuskan masalah atau pertanyaan bayangan
(foreshadowed problem), dan menegaskan pentingnya penelitian. Pentingnya penelitian dijelaskan dengan
mengidentifikasi kesejangankesenjangan yang ada. Dalam reviu kepustakaan juga bisa dikemukakan pemikiran para
ahli dalam bidang yang lebih luas seperti tinjauan: sosiologis, psikologis, antropologis, politis. Reviu kepustakaan
dalam penelitian kualitatif, tidak mereviu secara tuntas tetapi hanya berupa reviu awal untuk mengeksplisitkan
kerangka pemikiran peneliti dalam memasuki lapangan, memulai wawancara dan melakukan pengamatan. Reviu
kepustakaan juga diperlukan untuk memperkuat perlunya melakukan studi deskriptif secara mendalam, dan
menggunaan pendekatan kualitatif.
3. Masalah bayangan
Masalah bayangan (foreshadow problem) merupakan perkiraan atau dugaan tentang masalah utama yang dihadapi
dalam sesuatu kegiatan atau sesuatu lokasi. Rumusan masalah masih bersifat umum, akan diperjelas atau dirinci
dalam pelaksanaan penelitian. Untuk merumuskan masalah bayangan peneliti harus mendapatkan informasi
pendahuluan. Dalam merumuskan masalah ini biasanya peneliti telah mempunyai ancer-ancer tentang lokasi
penelitian dan/atau partisipan yang akan dilibatkan. Lebih jauh juga telah ada kesediaan dari para partisipan untuk
mengadakan penelitian pada mereka.
4. Manfaat penelitian
Menjelaskan pentingnya penelitian dalam: 1) pengembangan pengetahuan, 2) implikasinya bagi penelitian lebih
lanjut dan penyempurnaan pelaksanaan pendidikan. Penelitian kualitatif seringkali memberikan beberapa tambahan
pengetahuan dalam deskripsi yang lebih mendetil tentang peristiwa yang bersifat alamiah yang tidak dideskripsikan
secara sempurna dalam literatur. Penelitian kualitatif juga memberikan sumbangan dalam pengembangan konsep atau
penjelasan teoretis dari apa yang diamati. Dalam saran bagi penelitian lebih lanjut, dapat berupa saran penelitian lebih
lanjut dengan desain yang sama, atau penelitian tentang masalah yang sama dengan desain yang berbeda, terutama
ditujukan untuk memverifikasi.

Desain dan Metodologi


Desain dan metodologi dalam penelitian kualitatif meliputi: lokasi atau jaringan sosial yang dipilih, peranan peneliti,
strategi enentuan sampel secara purposif, analisis data yang bersifat induktif, dan keterbatasan desain.

1. Pemilihan lokasi
Mendeskripsikan kecocokan keadaan lokasi dengan tujuan penelitian, menggambarkan fenomena-fenomena dan
proses seperti yang dinyatakan dalam masalah bayangan. Deskripsi lokasi mencakup jenis satuan pendidikan
(sekolah), tujuan atau peranannya di masyarakat, kegiatan atau proses yang spesifik, dan jenis partisipan. Rumusan
tentang lokasi lebih diarahkan pada mendeskripsikan karakteristik khusus dari lokasi, bedanya dengan yang lain.
2. Jaringan sosial yang dipilih,
Mendeskripsikan anggota-anggota kelompok yang akan dilibatkan dalam penelitian. Dideskripsikan peranan mereka
dalam kegiatan, serta bagaimana keterlibatan mereka di dalam penelitian. Ada hubungan logis antara informasi yang
akan didapatkan melalui kontak pribadi dengan masalah bayangan.
3. Peranan peneliti.
Peranan peneliti dikemukakan secara umum, umpamanya sebagai pengamat partisipatif, atau pewawancara
(mendalam). Karena peranan peneliti sangat mempengaruhi hubungan dalam pengumpulan data yang bersifat
interaktif, maka peranannya harus disesuaikan dengan konteks sosial setempat. Peranan peneliti harus cocok dengan
tugasnya untuk mengungkap masalah bayangan.
4. Strategi penentuan sampel purposif.
Strategi penentuan sampel yang bersifat purposif dinyatakan dalam proposal, walaupun strategi ini akan
dikembangkan lebih lanjut dalam pelaksanaan penelitian di lapangan. Tujuan dari pengambilan sampel secara
purposif adalah untuk memperoleh sampel kecil dari individu-individu yang kaya informnasi, proses atau wawasan
sosial. Dalam pemilihan sampel juga dijelaskan bagaimana memelihara nama baik subjek yang diteliti, menjaga
kerahasiaan data dari individu-individu.
5. Strategi pengumpulan data
Walaupun strategi pengumpulan data akan dikembangkan dalam pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, tetapi
Strategi secara umum dan beberapa prinsip yang menjadi pegangan perlu dijelaskan. Pada prinsipnya penelitian
kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data yang beragam (multi teknik). Dalam strategi pengumpulan data
juga perlu dijelaskan lebih spesifik tentang tahap-tahap observasi, bentuk wawancara mendalam, dan dokumen yang
diharapkan dikumpulkan, perkiraan lama waktu pengumpulan data, waktu yang bersifat alamiah yang diharapkan
berlangsung, bentuk format pencatatan data seperti catatan lapangan, rangkuman pengamatan, catatan interviu,
transkrip, dll. Meskipun strategi pengumpulan data sudah direncanakan dalam desain tetapi dalam pelaksanaan di
lapangan ada penyesuaian-penyesuaian dan perubahan.

6. Analisis data yang bersifat induktif


Analisis data dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Sambil mengumpulkan data dan mencari
temuan-temuan dari lapangan, proses analisis data juga terus dilakukan. Proses analisis bersifat induktif menghimpun
dan memadukan datadata khusus menjadi kesatuan-kesatuan informasi. Pengumpulan dan analisis dilakukan melalui
pembuatan catatan lapangan, pemberian kode pada topik-topik, membuat kategori, teknik mencari pola, dll. Hasil
analisis disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, profil, dsb dan biasa disimpan dalam lampiran. Untuk analisis
data biasa juga digunakan program software terutama untuk manajemen data.
7. Keterbatasan desain
Dijelaskan keterbatasan desain dalam kaitan dengan lingkup studi, desain, dan metodologi. Masalah bayangan
biasanya dibatasi pada satu aspek dalam satu kegiatan, umpamanya hanya meneliti tentang bagaimana guru mengajar
dan bukan menilainya, atau mengetahui dampaknya terhadap siswaKeterbatasan metodologi karena kesulitan
berkenaan dengan peranan peneliti sebagai instrumen penelitian, penentuan sampel secara purposif, kegiatan yang
bersifat alamiah yang tidak bisa diinterupsi. Keterbatasan desain, terutama berkenaan dengan validitas, refleksibilitas,
dan perluasan temuan. Temuantemuan dalam penelitian kualitatif tidak digeneralisasikan.

Rujukan
Dijelaskan sumber-sumber apa yang dijadikan rujukan. Sumber tersebut bisa berbentuk buku, jurnal, hasil penelitian serta
sumbersumber dalam situs internet. Rujukan digunakan dalam identifikasi, perumusan masalah, penentuan sampel,
penyusunan desain, pemilihan strategi pengumpulan data, analisis data dan interpretasi temuan, bahkan sampai
pembahasan dan penyimpulan.

Lampiran
Dijelaskan apa saja yang akan dimasukkan sebagai lampiran. Apa yang dilampirkan merupakan bahan pelengkap dari
kegiatan atau temuan-temuan hasil penelitian.
5. RASIONALISAS! LAPORAN PENELITIAN
Langkah akhir bagi seorang peneliti yang melakukan kegiatan penelitian adalah membuat laporan dari hasil penelitian tersebut
secara tertulis. Evaluasi terhadap pembuatan laporan penelitian mempunyai beberapa macam fungsi, termasuk:
a. menunjukkan adanya pertanggungjawaban peneliti kepada diri sendiri maupun sponsor,
b. memberikan infdrmasi kepada peneliti lainnya tentang pendekatan, proses, dan metode penelitian yang dilakukan. dan
c. memberikan kesempatan peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sejenis.

Pembuatan laporan pada umumnya perlu mengikuti aturanaturan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh. Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Yogyakarta ( l995) telah memberikan ketentuan yang perlu diikuti oleh para peneliti. Oleh karena
ketentuan yang telah ditetapkan tersebut dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap laporan penelitian yang
diberikan oleh peneliti untuk kemudian digunakan untuk menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai. Beberapa
komponen laporan penelitian pada umumnya dapat dibedakan menjadi organisasi laporan dan substansi dalam setiap
komponen penelitian. '

6. TATA TULIS LAPORAN PENELITIAN


Tata tulis laporan penelitian pada umumnya mencakup:
a. kertas naskah dan sampul.
b. pengetikan,
c. penomoran,
d. penyajian label dan gambar.
e. Pengutipan, Dan
f. penulisan daftar pustaka.
a. Kertas dan Naskah Sampul Penelitian
Kertas dan naskah sampul laporan penelitian. pada umumnya mencakup kertas yang digunakan kertas HVS 80 gram dengan
ukuran kuano atau 21 x 28.5. Sampul laporan biasanya ditempatkan sebagai tutup laporan penelitian dan dibuat dari kertas
yang mempunyai ketebalan lebih. Kenas sampul ini dapat dibuat dari kertas bufalo atau kertas linen yang warnanya
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di lembaga masing-masing. Pada kenas sampul ini biasanya dicantumkan judul
penelitian dan simbol dari lembaga peneliti. Dibuat dengan ukuran yang lebih besar, dan bila perlu juga memuat Simbol atau
logo lembaga di mana peneliti bekerja. Ukuran tulisan dibuat besar dengan maksud agar mudah dibaca oleh para peneliti
lainnya.
b. Pengetikan Penelitian
Naskah laporan pada umumnya diketik dengan menggunakan huruf pica yang mencakup lO huruf dalam l inchi. Jika diketik
menggunakan komputer. laporan diketik menggunakan kualitas Surat (letter quality). Laporan penelitian biasanya diketik
dengan menggunakan jarak antarbaris 2 spasi. Hal yang demikian berbeda jika seorang peneliti mengetik abstrak penelitian.
Abstrak penelitian biasanya diketik dengan jarak antarbaris ] spasi.
Batas tepi pengetikan naskah pada umumnya mencakup ketentuan sebagai berikut:
 Tepi atas : 4 cm.
 tepi bawah : 3 cm
 tepi kiri = 4 cm.
 tepi kanan : 3 cm.
Alinea baru dimulai pada huruf keenam dari tepi kiri atau satu tab ketukan pada mesin ketik atau mesin komputer. Judul bab
diketik dengan huruf kapital yang penempatannya diatur secara simetris antara margin kiri dengan margin kanan. Jika diketik
dengan menggunakan mesin komputer. maka dapat diatur dengan perintah justified center. Nomor huruf bab ditulis dengan
angka Romawi yang ditempatkan secara simetris di atas judul dibuat dengan tebal yang berbeda. Sebagai contoh
misalnyazUntuk pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dan' batas tepi kiri. kemudian secara jenenjang masuk
beberapa ketukan untuk sub-sub bab yang mempunyai kaitan.
c. Penomoran Penelitian
Agar mudah bagi para pembaca untuk dapat mengetahui dengan mudah substansi yang dilaporkan. peneliti biasanya
memberikan penomoran. Penomoran halaman mungkin diletakkan di sebelah kanan atas. kanan bawah. atau tengah bawah.
dua spasi di atas baris pertama teks atau 2 cm dari baris terakhir. Bila dilihat dari tepi atas atau bawah penomoran dapat 3
cm dari tepi atas dan dari tepi bawah. Nomor-nomor halaman tersebut biasanya digunakan huruf Arab. Jika menggunakan
penomoran komputer akan mengerjakan secara otomatis setelah mendapat perintah atau command yang sesuai.
Laporan penelitian yang menggunakan sejumlah rumus. persamaan matematis. persamaan aljabar. penomoran dibuat dengan
menggunakan angka Arab yang ditempatkan di batas tepi di antara dua kurung.
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋1 + 𝐶𝑋2 (1)
2 2 2
𝐶 =𝑎 +𝑏 (2)

Pada laporan penelitian sebelum halaman laporan biasanya didahului dengan kata pengantar. daftar isi. abstrak. daftar tabel.
dah lampiran. Halaman-halaman pengantar tersebut biasanya menggunakan angka Romawi kecil. misalnya i. ii. iii. iv dan
seterusnya.
d. Penyajian Tabel dan Gambar
Laporan penelitian pada umumnya juga mencakup penyajian tabel dan gambar. Cara penyajiannya perlu mengikuti aturan
yang telah ditetapkan oleh lembaga bersangkutan. Menurut pedoman penelitian umumnya sebagai contohnya. penomoran
label diletakkan di. tengah antara margin kiri dan margin kanan. dan diikuti nama label di bawahnya dengan jarak satu spasi.
nomor tabel dengan menggunakan angka Arab, penyajian tabel sebaiknya dalam satu halaman.
Tabel 8.1
Dosen yang Sedang Menempuh Pendidikan Lanjut
S2 S3
Jurusan/Prodi Jumlah
ON ON
PPKn 12 0 13 7 32
BK 46 0 11 0 57
MT 29 - 6 - 35
Sejarah 44 1 13 2 60
Fisika 25 2 2 - 29
Geografi 23 - 3 - 26
Jumlah 179 3 48 9 239

Cara penulisan gambar dan nomor gambar. Dalam laporan penelitian pada umumnya dapat diletakan dibawah gambar,
ditengah antara margin kiri dan margin kanan. Nomor gambar ditulis dengan menggunakan angka arah dan gambar sebaiknya
ditampilkan dalam satu halaman

6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4

Series 1 Series 2 Series 3

Gambar 8.1
e. Pengutipan
Dalam laporan penelitian kutipan dibedakan menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Pengutipan dikatakan
langsung jika substansi ditulis sama persis dengan sumber aslinya. Cara menulis kutipan langsung adalah dengan
menggunakan dalam satu spasi dimulai dari satu ketukan tab dari margin kiri.
Kutipan dikatakan lidak langsung. jika peneliti menulis substansi tidak sama persis dengan aslinya. Untuk kutipan (idak
langsung. maka peneliti dapal mengetiknya dengan spasi rangkap sama seperti teksnya. Untuk semua kutipan baik secara
langsung maupun tidak langsung. setelah substansi yang diinginkan ditulis. sebaiknya sumber kulipan nama pengarang atau
pemihk ide. tahun terbilan. dan nomor halaman yang dikulip perlu dicantumkan di dalam daftar kepustakaan secara jelas.
f. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka dalam laporan penelitian merupakan komp|emen terakhir sebelum daftar lampiran. Penulisan daftar pustaka.
ada bermacam-macam misalnya APA (American Psychological Association). ASA (American Sociological Association),
dan masih banyak lagi. Untuk APA. butir-bulir pustaka disusun secara alfabetis menurut nama pengarang.

Contoh daftar pustaka menurut APA.


Kerlinger. RN (1988) Foundations of Behavioral Research and Evaluation. 3𝑛𝑑 Edition. New York: Holt Rinehart and
Winston. US A
Agus Irianto (1988) Statistik Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi P2LPTK.

Jika lembaga tidak menentukan cara penulisan baku, peneliti dapaz menggunakan salah satu sumber dalam menuliskan daftar
pustaka yan dugunakan secara konsisten. Dan tidak boleh menggunakan kombinasi sumber. karena hasilnya akan tidak
menunjukkan konsistensi dalam menulis daftar pustaka.
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Penyusunan proposal mengikuti sejumlah tahap: mengidentifikasi dan memilih bidang masalah, mengidetif'lkasi masalah
dalam salah satu bidang, mengadakan kajian literatur, memilih masalah yang paling esensial krusial dan bermakna,
merumuskan dan membatasi variabel, merumuskan tujuan penelitian, merumuskan asumsi, dan hipotesis atau pertnyaan
penelitian, memilih dan menentukan lokasi dan subjek penelitian, memilih teknik dan instrumen Pengumpulan data,
memilih teknik analisis data dan interpretasi temuan, menyusun desain penelitian.

Walaupun format proposal antar perguruan tinggi dan antar lembaga penelitian berbeda-beda, tetapi komponen umumnya
hampir sama, meliputi: permasalahan, kajian literatur, metodologi dan penyusunan desain. Rincian lebih detil dalam setiap
kompenen ada variasi.Format proposal dari lembaga penyandang dan menuntut tambahan rincian komponen biaya,
personalia dan peralatan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, H. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.


Sukmadinata, N. S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Anda mungkin juga menyukai