DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dengan judul “Persiapan Pelaksanaan
dan Paska Pemeriksaan Diagnostic dan Laboratorium pada Gangguan
Hematologi” Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
3) Waktu pengambilan
Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil pada pagi hari
tertutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut dalam urin akan
menjadi lebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah diperiksa bila
kadarnya rendah. Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus atas perintah
dokter. Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat waktu berhubung
dengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan penanganan segera disebut
pemeriksaan sito. Beberapa parameter hematologi seperti jumlah eosinofil dan
kadar besi serum menunjukkan variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi
oleh waktu pengambilan. Kadar besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan
lebih rendah pada sore hari dengan selisih 40-100 ug/dl. Jumlah eosinofil akan
lebih tinggi antara jam 10 pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari
tengah malam sampai pagi.
4) Posisi pengambilan
Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume plasma 10%
demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan penderita
adalah menenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan sebagai
sopan santun atau etika sehingga membuat penderita atau keluarganya tidak
merasa asing atau menjadi obyek.
a) Persiapan Alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan
instruksi dokter sehingga tidak salah persiapan dan berkesan profesional
dalam bekerja.
b) Pengambilan Darah
Yang harus dipersiapkan antara lain : - kapas alkohol 70 %, karet
pembendung (torniket) semprit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml,
penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti
koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang
diminta oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pula tabung kapiler polos
atau mengandung antikoagulan.
c) Penampungan Urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel,
kering, bersih, bertutup rapat dapat steril (untuk biakan) atau tidak steril.
Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2 liter dengan memakai
pengawet urin.
d) Penampung Khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan
khusus yang lain. Yang penting diingat adalah label harus ditulis lengkap
identitas penderita seperti pada formulir termasuk jenis pemeriksaan
sehingga tidak tertukar.
4
b. Bentuk Pemeriksaan
1) Jenis/golongan darah
2) HB
3) Gula darah
4) Malaria
5) Filaria dll
c. Persiapan alat
1) Lanset darah atau jarum khusus
2) Kapas alcohol
3) Kapas kering
4) Alat pengukur Hb/kaca objek/botol pemeriksaan, tergantung macam
pemeriksaan
5) Bengkok
6) Handscoon
7) Perlak dan pengalas
d. Prosedur kerja
1) Mendekatkan alat
2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur
3) Memasang perlak dan pengalas
4) Memakai hand scoon
5) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan
6) Kulit dihapushamakan dengan kapas alkohol
7) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol
8) Merapikan alat
9) Melepaskan handscoon
2. Pemeriksaan Urine
a. Kegunaan
1) Menafsirkan proses-proses metabolisme
2) Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM)
b. Jenis pemeriksaan
1) Urine sewaktu: Urine yang dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan
pemeriksaan.
2) Urine pagi: Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
3) Urine pasca prandial: Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien
makan (1,5-3 jam sesudah makan)
4) Urine 24 jam: Urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam.
c. Persiapan alat
1) Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
2) Wadah urine dengan tutupnya
3) Hand scoon
6
4) Kertas etiket
5) Bengkok
6) Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
d. Prosedur Tindakan
1) Mencuci tangan
2) Mengisi formulir
3) Memberi etiket pada wadah
4) Memakai hand scoon
5) Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam wadah kemudian ditutup
rapat.
6) Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
7) Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisi
8) Meletakkan wadah ke dalam bengkok atau tempat khusus bertutup.
9) Membereskan dan merapikan alat
10) Melepas hand scoon
11) Mencuci tangan
3. Pemeriksaan Feses
a. Pengertian
Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan yang
tertentu.
b. Tujuan
Untuk menegakkan diagnosa
c. Pemeriksaan Tinja untuk Pasien Dewasa
Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi, lendir, darah, dan
telur cacing. Tinja yang diambil adalah tinja segar.
d. Persiapan Alat
1) Hand scoon bersih
2) Vasseline
3) Botol bersih dengan penutup
4) Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
5) Bengkok
6) Perlak pengalas
7) Tissue
8) Tempat bahan pemeriksaan
9) Sampiran
e. Prosedur Tindakan
1) Mendekatkan alat
2) Memberitahu pasien
3) Mencuci tangan
4) Memasang perlak pengalas dan sampiran
7
b. Cara Pemeriksaan
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1) Pervagina
a) Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
b) Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
c) Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.
d) Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
e) Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
f) Tidak menyebabkan keguguran.
2) Perabdominan
a) Probe USG di atas perut.
b) Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
c) Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak
baru menembus rahim.
10
2. Pemeriksaan Rontgen
Teknologi rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang lalu. Tepatnya
sejak 8 November 1890 ketika fisikawan terkemuka berkebangsaan Jerman, Conrad
Roentgen, menemukan sinar yang tidak dikenalinya, yang kemudian diberi label sinar
X. Sinar ini mampu menembus bagian tubuh manusia, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh. Berkat jasanya bagi dunia kedokteran,
banyak nyawa bisa diselamatkan, hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun
1901.
Pada prinsipnya sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan ke format
film agar bisa dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini foto rontgen
juga sudah bisa diproses secara digital tanpa film. Sementara hasilnya bisa disimpan
dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia menggunakan
teknologi e-mail.
a. Persiapan pemeriksaan
1) Radiografi konvensional tanpa persiapan.
Maksudnya, saat anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk
pemeriksaan tulang atau toraks.
2) Radiografi konvensional dengan persiapan.
11
3.1 Kesimpulan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang
membentuk darah. Darah merupakan bagian terpenting dari system transport. Darah
merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu
plasma darah dan bagaimana korpuskuli.
Dalam arti lain hematologic juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran
mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang berhubungan dengan
sel serta organ pembentuk darah.
3.2 Saran
Dari pemaparan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami anatomi system
hematologisecara tepat agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu dirumah
sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh akibat
kurangnya aktifitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai
pusat kehidupan dan berhubungan pula dengan darah.
13
DAFTAR PUSTAKA