Anda di halaman 1dari 13

NAMA : ALISMA

NIM : 1501121805

JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

PENERAPAN PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

PENGGANTI PROGRAM BERAS SEJAHTERA (RASTRA) DI

KELURAHAN DELIMA KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU

TAHUN 2017

A Latar Belakang

Di dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 pasal 46 tentang

Pangan, menjelaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah

bertanggung jawab dalam mewujudkan keterjangkauan pagan bagi

masyarakat, rumah tangga dan perseorangan. Dalam mewujudkan

keterjangkauan pangan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan

kebijakan pemerintah di bidang distribusi, pemasaran, perdagangan,

stabilitas, stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok dan bantuan

pangan. Selain itu, dalam melaksanakan penyelenggaraan pangan,

pemerintah berwenang melakukan pengawasan terhadap pemenuhan

ketersediaan dan/atau kecukupan pangan pokok yang aman, bergizi, dan

terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Untuk pelaksanaan Program Beras Sejahtera (Rastra) didasarkan

pada Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan


Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah. Dalam Instruksi

Presiden disebutkan bahwa:

1. Menetapkan kebijakan pengadaan dan penyaluran beras bersubsidi

bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

2. Menetapkan kebijakan pengadaan dan penyaluran cadangan beras

pemerintah untuk menjaga stabilitas harga beras, menanggulangi

keadaan darurat, bencana dan rawan pangan, bantuan dan

kerjasama internasional serta keperluan lain yang di tetapkan oleh

pemerintah.

3. Pelaksanaan kebijakan pengadaan dan penyaluran beras

sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 dilaksanakan

oleh perum Bulog.

Program rastra adalah bagian dari program penanggulangan

kemiskinan yang berada pada kluster I, yaitu kegiatan perlindungan sosial

berbasis keluarga dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok bagi

masyarakat kurang mampu.

Saat ini program rastra tidak lagi dijanlankan di Kota Pekanbaru

dan diganti dengan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Program

ini merupakan upaya mereformasi Program Rastra untuk meningkatkan

efektifitas dan ketetapatan sasaran program, serta untuk mendorong inklusi

keuangan. Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini dilakukan

mulai tahun 2017 di Kota Pekanbaru dengan tujuan agar tepat sasaran dan

untuk memberikan nutrisi yang lebih seimbang kepada masyarakat yang

kurang mampu.
Kota Pekanbaru adalah Ibu Kota Provinsi Riau dengan jumlah

penduduk tahun 2018 berjumlah 900.645 jiwa. Dengan jumlah penduduk

yang banyak ini maka taraf perekonomianpun berbeda-beda. Maka dari itu

untuk mengurangi pengeluaran dan membantu keluarga miskin dalam

memenuhi kebutuhan pokoknya maka pemerintah memberikan bantuan

yang sekarang disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ini berupa e-voucher yang diberikan

oleh pemerintah kepada masyarakat miskin dimana masyarakat miskin

dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Untuk melihat

lebih jelas megenai tingkat kemiskinan di Kota Pekanbaru dapar dilihat

melalui tabel berikut:

Tabel 1

Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Se-Kota Pekanbaru Tahun

2017

No. Kecamatan Rumah Tangga Miskin


Per (KK)
1. Sukajadi 1.278
2. Pekanbaru Kota 743
3. Sail 485
4. Lima Puluh 879
5. Rumbai 2.657
6. Senapelan 1.459
7. Bukit Raya 1.523
8. Tampan 2.774
9. Marpoyan Damai 2.578
10. Tenayan Raya 4.208
11. Payung Sekaki 1.941
12. Rumbai Pesisir 2.216
TOTAL 22.741
Sumber: Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru Tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan yang berada di

Kota Pekanbaru berjumlah 12 Kecamatan, salah satu Kecamatan yang


memiliki jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) terbanyak adalah

Kecamatan Tampan. Untuk melihat jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM)

di Kacamatan Tampan berdasarkan kelurahannya, dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Tabel 2

Jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) Berdasarkan Kelurahan di

Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Tahun 2017

No. Kelurahan Rumah Tangga Miskin (RTM)


Per KK
1. Delima 290
2. Sidomulyo Barat 430
3. Simpang Baru 196
4. Tuah Karya 508
5. Air Putih 349
6. Bina Widya 203
7. Sialang Munggu 210
8. Tobek Godang 383
9. Tuah Madani 259
TOTAL 2.774
Sumber: Data dari Kantor Camat Tampan Kota Pekanbaru Tahun 2017

Program Bantuan Pangan Non Tunai merupakan program

Kementrian Sosial untuk menanggulangi kemiskinan. Program BPNT ini

hanya baru dilaksanakan di Kota Pekanbaru. Program BPNT langsung

mendapatkan pengawasan dari Dinas Sosial selaku pengawas di tingkat

daerah. Program BPNT berupa e-voucher yang akan diberikan kepada

setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penyaluran e-voucher dimulai

pada tahap pendaftaran calon Daftar Penerima Manfaat (DPM) dari Kantor

Kelurahan melakukan pembukaan akun Bantuan Pangan Non Tunai

setelah itu kementerian sosial melalui bendahara umum negara melakukan

pembayaran ke bank yang menjalin kerja sama dengan kementerian sosial


untuk mentrasfer dana bantuan pangan non tunai ke rekening Keluarga

Penerima Manfaat (KPM).

Salah satu kelurahan yang menjalankan Program Bantuan Pangan

Non Tunai (BPNT) berupa e- voucher yang disebut dengan Kartu

Keluarga Sejahtera (KKS) ini adalah Kelurahan Delima Kecamatan

Tampan Kota Pekanbaru. Kelurahan Delima memiliki jumlah penduduk

miskin sebanyak 290 jiwa. Jumlah penduduk yang mendapatkan e-voucher

ini berdasarkan data tahun 2013. Data yang tidak akurat lagi menyebabkan

masyarakat yang kurang mampu tidak mendapatkan bantuan disebabkan

perekonomian seseorang dapat berubah terus-menerus. Berikut lebih

jelasnya untuk melihat jumlah penduduk miskin di Kelurahan Delima

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Jumlah Penduduk di Kelurahan Delima yang Menerima E-Voucher

Tahun 2017

No. Jumlah Penduduk Penerima e- Jumlah Penduduk yang Tidak


Voucher Memliki Uang di e-Voucher
1. 290 Orang 110 Orang
Sumber: Data Verifikasi dan Validasi Data Dari Kantor Kelurahan Delima

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang

mendapatkan e-voucher banyak dan banyak kartu yang mereka miliki

tidak bisa dimanfaatkan dikarenakan kartunya tidak berisi. Pengisian e-

voucher ini dilakukan oleh Pemerintah melalui Bank yang bekerja sama

dengan Kementerian Sosial. Dana yang ditransfer ke rekening KPM

berjumlah Rp. 110.000/KPM/Bulan. Bantuan ini tidak dapat diambil tunai

melainkan ditukarkan dengan beras, telur dan lain-lain di e-warung. E-


warung di Kelurahan Delima menyediakan berbagai macam kebutuhan

pangan untuk ditukarkan oleh masyarakat miskin untuk kebutuhan pokok

mereka. Setiap masyarakat yang menukarkan saldonya akan mendapatkan

sepaket kebutuhan pokok di e-warung. Berikut jumlah kebutuhan pokok

yang didapatkan di e-warung kelurahan delima dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4

Jumlah Kebutuhan Pokok di E-Warung

No. Nama Barang Jumlah


1. Beras 5 Kg
2. Minyak Goreng 1 Liter
3. Gula Pasir 1 Kg
4. Telor 7 Butir
Sumber: Data Buku E-Warung di Kelurahan Delima

Tabel di atas menunjukkan bahwa masyarakat miskin dapat

menukarkan saldonya dengan sepaket kebutuhan pokok yang mereka

dapatkan setiap bulannya. Dengan sepaket kebutuhan pokok ini

masyarakat miskin bukan hanya mendapatkan beras tetapi juga

mendapatkan kebutuhan pokok yang lainnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa Penerapan e-vocher sebagai pengganti Rastra di

Kelurahan Delima memiliki kendala. Adapun fenomen-fenomena terkait

penerapan e-voucher sebagai pengganti rastra antara lain:

1. Data Daftra Penerima Manfaat (DPM) di Kelurahan Delima tidak

valid karena tidak disesuaikan berdasarkan tahunnya. Data DPM

ini hanya berdasarkan data tahun 2013 tanpa melakukan

pengecekan kembali di tahun-tahun selanjutnya.


2. Banyaknya keluarga miskin yang berada di Kelurahan Delima

yang mendapatkan bantuan e-voucher sebagai pengganti rastra

tetapi banyak e-voucher yang tidak berisi.

3. Kurangnya sosialisasi dari Pemerintah menganai Program Bantuan

Pangan Non Tunai (BPNT) sehingga menyebabkan Keluarga

Penerima Manfaat (KPM) tidak mengetahui cara mengakses e-

voucher.

Berdasarkan fenomena yang telah disebutkan di atas, maka penulis

merasa tertarik unttuk melakukan penelitian terkait Rastra dengan judul:

“Penerapan E-Voucher Pengganti Beras Sejahtera (Rastra) di Kelurahan

Delima Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru Tahun 2017”

B Rumusan Masalah

Penerapan e-voucher pengganti rastra di Kota Pekanbaru mulai

diterapkan pada tahun 2017. Penerapan e-voucher ini diharapkan dapat

membantu keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.

Kelurahan Delima adalah salah satu kelurahan yang menerapkan sistem e-

voucher dan banyaknya KPM yang tidak memiliki saldo di rekeningnya.

Dari penjelasan di atas, dapat di identifikasi masalah dalam penelitian ini

sebagai beikut:

1. Tidak adanya pembaharuan data di Kantor Kelurahan Delima

terkait jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sehingga yang

mendapatkan bantuan e-voucher sesuai dengan data DPM tahun

2013.
2. Tidak konsistennya pemerintah dalam pengisian e-voucher

sehingga menyebabkan sejumlah masyarakat miskin di Kelurahan

Delima tidak memiliki saldo di kartunya.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti merumuskan

masalah:

1. Bagaimana Penerapan E-voucher Pengganti Beras Sejahtera di

Kelurahan Delima Tahun 2017?

2. Apa Faktor-Faktor yang Menyebabkan Tidak Adanya Saldo di

Rekeninng Keluarga Penerima Manfaat ?

C Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan yang

penulis harapkan dapat dicapai melalui penelitian ini, yaitu:

1. Untuk Mengetahui Penerapan E-voucher Pengganti Beras

Sejahtera di Kelurahan Delima Tahun 2017.

2. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang Menyebabkan Tidak

Adanya Saldo di Rekeninng Keluarga Penerima Manfaat.

D Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan melakukan penelitian ini

adalah:

1. Manfaat akademis, dapat memberikan informasi dan kontribusi

untuk mnjadi bahan kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam


pengembangan ilmu pemerintahan yang berkaitan dengan

penerapan e-voucher pengganti rastra.

2. Manfaat praktis, dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah

dan pihak-pihak mengenai penerapan e-voucher pengganti rastra.


E Studi Terdahulu

Tabel 3

Penelitian Terdahulu

No. Penerbit/Tahun Judul Peneliti Fenomena Penelitian Perbedaan dengan Penelitian


1. Jurusan Ilmu Pendisrtribusian Beras Miskin Noverdi Saputra  Hubungan kerjasama dalam  Pada skripsi tersebut muncul
Pemerintahan- (Raskin) di Kelurahan Delima prosedur dan pelaksanaan masalah tentang penditribusian
Universitas Kecamatan Tampan Kota pendistribusian Raskin masih beras miskin (Raskin). Sedangkan
Riau/2018 Pekanbaru Tahun 2016 belum berjalan dengan baik. peneliti akan membahas mengenai
 Aparat kelurahan dalam penerapan e-voucher sebagai
melakukan sosialisasi ke pengganti beras miskin atau beras
masyarakat sudah dijalankan sejahtera.
dalam bentuk Rapat Koordinasi
Pemerintah Kelurahan dengan
Kelompok Kerja (Pokja) yang
ada ditingkat kelurahan.
2. Jurusan Ilmu Kinerja Aparat Kelurahan Tri Novaldy  Program Raskin di Kelurahan  Pada skripsi tersebut muncul
Pemerintahan- Dalam Pelaksanaan Program Restri Tanjung Gading masih belum masalah tentang kinerja aparat
Universitas Beras Miskin (Raskin) di efektif. kelurahan dalam pelaksanaan
Riau/2018 Kelurahan Tanjung Gading  Kinerja aparat kelurahan dalam Program Raskin. Sedangkan
Kecamatan Pasir Penyu pelakasanaan program Beras peneliti akan membahas mengenai
Kabupaten Indragiri Hulu Miskin (Raskin) di Kelurahan penerapan e-voucher sebagai
Tahun 2016 Tanjung Gading tahun 2016 juga pengganti beras miskin atau beras
masih belum optimal. sejahtera.
 Faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja antara
lain dari faktor internal dan
eksternal.
3. Jurusan Ilmu Problematika Implementasi Sri Mar’atus  Problematika implemtasi  Pada skripsi ini muncul fenomena
Pemerintahan- Program Beras Miskin (Raskin) Shalehah Program Raskin di Kota mengenai masalah implementasi
Universitas di Kota Peknabaru Tahun 2012 Pekanbaru Tahun 2012 berjalan Program Raskin. Sedangkan
Riau/2014 kurang efektif. peneliti dalam penelitian ini fokus
 Faktor-faktor yang menyebabkan pada penerapan e-voucher sebagai
terjadinya problematika dalam pegganti beras miskin.
pelaksanaan Program Raskin di
Kota Pekanbaru tahun 2012,
antara lain yaitu penetapan data
RTS yang tidak valid sehingga
menyebabkan data yang
dikeluarkan TNP2K tidak sesuai
dengan keadaan yang
dilapangan; pihak kelurahan
yang tidak rutin mengajukan
permintaan beras setiap bulan
sehingga menyebabkan tidak
teraturnya waktu pendistribusian
beras.
4. Jurusan Ilmu Respon Rumah Tangga Miskin Lindra Suhada  Respon rumah tangga miskin  Skripsi ini membahas tentang
Pemerintahan- Terhadap Pelaksanaan Program terhadap Program Raskin yaitu respon rumah tangga miskin
Universitas Beras Miskin (Raskin) di respon konitif yang dimana terhadap Program Raskin.
Riau/2018 Kepenghuluan Pujud tingkat pengetahuan rumah Sedangkan peneliti akan membahas
Kecamatan Pujud Kabupaten tangga miskin yaitu 100% mengenai penerapan e-voucher
Rokan Hilir terhadap Program Raskin. sebagai pengganti raskin.
5. Jurusan Ilmu Evaluasi Pelaksanaan Program Ibnu Sazmie  Evaluasi pelaksanaan Program  Pada skripsi ini muncul masalah
Pemerintahan- Raskin di Kelurahan Maharatu Arief Raskin di Kelurahan Maharatu mengenai evaluasi pelaksanaan
Universitas Kota Pekanbaru belum berjalan dengan optimal Program Raskin. Sedangkan
Riau/2017 dan masih banyak ditemukan peneliti akan membahas mengenaai
penyimpangan dalam penerapan e-voucher sebagai
pelaksanaan Program Raskin pengganti beras miskin.
tersebut
 Faktor yang dominan
mempengaruhi evaluasi
pelaksanaan Program faktor
responsivitas.

Anda mungkin juga menyukai