DAFTAR
ISI ...............................................................................
................ 1
Pengantar .........................................................................
....................... 2 Apa itu
SIG? ..............................................................................
................ 3 Latihan 1. Instalasi Quantum
GIS ..................................................................... 4 Latihan
2. Konfigurasi Quantum
GIS ................................................................. 8 Latihan 3.
Georeferencing.....................................................................
...... 11 Latihan 4. Membuat Layer baru dan Digitasi di layar monitor (On Screen
Digitizing) ...... 23 Latihan 5. Menyimpan Proyek di Quantum
GIS ................................................... 41 Latihan 6. Pengisian dan
Editing Data Atribut/Tabular ......................................... 42 Latihan
7.
Overlay ...........................................................................
......... 51 Latihan 8.
Simbolisasi .......................................................................
......... 60 Latihan 9. Layout dan
Cetak ........................................................................ 67
REFERENSI/BAHAN
BACAAN.......................................................................... 72
RIWAYAT
PENULIS ...........................................................................
.......... 72
LAMPIRAN ..........................................................................
.................... 74
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 2 of 75
Pengantar Modul ini merupakan bahan pelatihan Sistem Informasi Geografis tingkat
dasar menggunakan software GIS opens source yakni Quantum GIS Tethys (1.5.0) yang
dikemas sederhana dan praktis, sehingga pengguna dapat mengembangkannya sendiri
sesuai dengan kebutuhan. . Modul ini merupakan pengembangan dari beberapa bahan dan
materi yang sudah ada dan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan SIG berbasis open
source. Modul pelatihan SIG dasar kali ini dimulai dengan persiapan data input
yakni georeferencing peta hasil scan, pembuatan layer, tahap digitasi on screen,
editing data spasial dan atribut, simbolisasi, analisis spasial
(oberlay/tumpangsusun) hingga tahapan output berupa layout peta. Skenario:
Peta Topo/Data DEM Terrain Analyst -> Slope (3D Analyst) Peta Lereng
Bahan: 1. Peta Admin hasil scan 2. Peta Curah Hujan hasil scan 3. Peta Jenis Tanah
hasil scan 4. Data DEM 5. Citra Landsat
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 3 of 75
Pengelolaan Informasi Geospasial berbasis SIG OpenSource – Quantum GIS Apa itu SIG?
Sistem Informasi Geografis (SIG) yaitu sebuah sistem untuk memasukkan, menyimpan,
memanggil kembali, mengolah (memanipulasi), menganalisis, dan menghasilkan data
bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan suatu wilayah. Sub-sistem dalam SIG meliputi:
Input Data, Manajemen Data, Analisis Data dan Keluaran/Output. Pekerjaan input data
menghabiskan kurang lebih 75 % waktu dan biaya dari pembangunan basis data SIG.
INPUT DATA SIG
Beberapa teknik atau prosedur dalam input data grafis SIG, yaitu : 1. Digitasi
manual dengan digitizer (manual digitizing) proses input data dilakukan menggunakan
bantuan meja digitizer 2. Digitasi di layar monitor ("heads-up" digitizing) proses
input data dilakukan langsung pada layar monitor. Metode ini banyak dikembangkan
karena keterbatasan manual digitizing (harus mengggunakan meja
digitizer yang harganya cukup mahal dan tidak semua instansi/kantor memilikinya)
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 4 of 75
Latihan 1. Instalasi Quantum GIS Quantum GIS merupakan salah satu software atau
perangkat lunak SIG yang berbasis open source dan free (gratis) untuk keperluan
pengolahan data geospasial. Quantum GIS adalah software SIG multi platform, namun
dalam tulisan kali ini hanya akan dijelaskan penggunaan Quantum GIS pada platform
Microsoft Windows. Pemanfaatan software Quantum GIS ini dapat digunakan untuk input
data SIG dan pengolahan data geospasial sebagai pilihan alternatif dari software
SIG komersial seperti ArcView, ArcGIS atau MapInfo Professional. Instalasi Quantum
GIS Quantum GIS yang digunakan pada pelatihan kali ini ialah Quantum GIS Tethys
(1.5.0). Software SIG Quantum GIS ini dapat diunduh di situsnya http://qgis.org/.
1. Klik , kemudian akan muncul setup wizard
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 5 of 75
4. Kemudian klik Instal,bisa juga sekaligus download data set apabila Anda
terkoneksi dengan internet . Apabilan tidak menghendaki maka hilangkan centang,
lalu klik Install.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 6 of 75
6. Apabila Anda pilih data set, maka pada tahp selanjuutnya akan muncul opsi setup
dataset. Lalu klik OK.
7. Apabila sudah selesai dan instalasi telah lengkap maka akan muncul opsi Finish.
8. Setelah proses instalasi selesai, silahkan jalankan Quantum GIS dengan klik
ganda pada ikon Quantum GIS di desktop atau dengan memilih Start à All Programs à
Quantum GIS Tethys à Quantum GIS (1.5.0) seperti tampilan berikut.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 7 of 75
Troubleshooting: Quantum GIS memerlukan library Microsoft Visual C++ yang mungkin
belum terpasang pada komputer kita. Jika Quantum GIS tidak bisa dijalankan setelah
proses instalasi seperti di atas, kita harus memasang library Microsoft Visual C++
terlebih dahulu. Pesan error yang mungkin muncul seperti di bawah ini:
Untuk mengatasi kegagalan instalasi tersebut, download dan kemudian install library
Microsoft Visual C++ dari situs-situs berikut (untuk platform Windows 32 bit): ·
Visual C++ Library Redistributable 2005:
http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?familyid=32bc1bee-a3f9-4c13-
9c99220b62a191ee&displaylang=en
Setting konfigurasi dibagi menjadi beberapa bagian (bisa di-klik di sebelah kiri
dialog): General, Rendering& SVG, Map tools, Overlay, Digitising, CRS (Coordinate
Reference System), Locale, serta Network & Proxy.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 9 of 75
Bagian-bagian setting yang disarankan untuk diubah, disajikan dalam tabel berikut:
1. Rendering & SVG
Setting Number of features to draw before updating the display Make line appear
less jagged at the expense of some drawing performance Nilai 1000 Check (aktifkan)
Keterangan Diisi nilai 1000 agar progress penggambaran peta kelihatan, terutama
untuk data berukuran besar Aktifkan opsi ini agar gambar peta kita lebih bagus
(halus). Nonaktifkan jika terasa memperlambat kinerja komputer
2. Map Tools
Setting Mouse wheel action Nilai Zoom to mouse cursor Keterangan Agar ketika
zooming (in/out) dengan mouse scroller, tampilan peta kita tidak bergeser
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 10 of 75
3. Digitizing
Keterangan Agar kita bisa melakukan snapping terhadap segmen, selain terhadap node
Pilih 'pixel' agar proses snapping tidak terpengaruh zoom level. Sesuaikan angka
piksel dengan preferensi kita. Angka 5 menurut pengalaman – cukup memadai. Agar
tidak semua node diberi marker(penanda), yang akan membuat tampilan peta terlalu
'padat' Sesuaikan dengan selera Anda
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 11 of 75
Latihan 3. Georeferencing
TIC
Transform
Displacement Link
4 3
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 12 of 75
2. Maka akan muncul window baru yakni Georeferencer (bagian atas untuk layer, bawah
informasi tabel ground control point (GCP).
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 13 of 75
Georeferencing Data Raster bersistem Koordinat Geografis Bahan : Lembaran Peta Rupa
Bumi Indonesia (RBI) yang telah di-scan 1. Jalankan Georefencer, pada menu utama
plugin ini pilihlah ikon Open raster atau klik pada File à Open raster
2. Kemudian arahkan pada folder penyimpanan data raster (peta RBI) yang akan
digeoreferencing, misal pada C:\GIS_data pilih file raster peta RBI dengan nama
TELUKNAGA.jpg maka akan muncul seperti berikut.
3. Untuk memulai melakukan pemberian titik ikat atau Ground Control Point (GCP)
pada Peta RBI tersebut, maka pilihlah pada menu Edit à Add point atau klik ikon
yang bergambar tiga titik merah (Add point).
4. Apabila kita melakukan kesalahan atau hendak mengubah titik ikat yang sudah kita
pasangkan pada Peta, silahkan pilih Delete point dan arahkan pada titik ikat
tersebut. 5. Sedangkan apabila kita hendak menggeser lokasi titik ikat, silahkan
pergunakan Move GCP point dengan mengklik icon atau pada menu Edit pilih Move GCP
Point dan arahkan pada titik ikat tersebut.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 14 of 75
6. Fasilitas lain yang akan sering digunakan pada proses Georeferencing ini ialah
menu View à ada Pan untuk menggeser, Zoom In untuk memperbesar, Zoom Out untuk
memperkecil, ada Zoom to Layer untuk menyesuaikan dengan cakupan layer, Zoom Last
untuk melakukan zooming ke posisi sebelumnya, Zoom Next untuk melakukan zooming ke
posisi sesudahnya.
Selain dari menu utama kita juga bisa mengaksesnya melalui ikon-ikon yang ada pada
toolbar, seperti gambar berikut.
Untuk memasukkan titik GCP dan mengeditnya Untuk menghubungkan antara hasil koreksi
dan QGIS
Navigasi Alat
Untuk menyimpan GCP Points Untuk memasukkan GCP Points Untuk melihat script dari
data rasternya Untuk memulai Georeferencing Untuk memasukkan data raster
7. Pertama-tama lakukan zooming pada ke-empat sudut pojok dari peta RBI untuk
terlebih dahulu mengetahui lokasi dan nilai koordinat dari titik ikat yang akan
kita pergunakan. 8. Agar lebih mudah, maka kita dapat melakukan georeferencing atau
pemberian titik ikat dengan memulai titik ikat pertama dan seterusnya secara searah
dengan jarum jam. 9. Klik Zoom In dan arahkan pada lokasi titik ikat pertama (pojok
kanan atas) sedetil mungkin. 10. Seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah
ini, pertemuan garis biru yang saling silang (+) adalah titik ikatnya dan angka
berwarna biru merupakan koordinat geografis yang akan kita masukkan.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 15 of 75
11. Untuk koordinat Lintang Selatan kita beri tanda negative di (-) di depan
angkanya. Masukkan angkanya lalu klik OK.
12. Klik Zoom to Layer untuk menampilkan keseluruhan Pet RBI dan lanjutkan dengan
pemberian titik ikat kedua, ketiga hingga terakhir. 13. Berikut tabel angka
koordinat titik ikat untuk Peta RBI TELUKNAGA yang akan diberi koordinat geografis.
Id X (Longitude/Bujur) Y (Latitude/Lintang) 1 106 37 30 -06 00 00 2 106 45 00 -06
00 00 3 106 45 00 -06 07 30 4 106 37 30 -06 07 30 Apabila sudah dipasangkan ke-4
titik ikat pada lokasinya dan diisi sesuai dengan nilai koordinat yang semestinya
maka pada tampilan Georeferencer akan tampak seperti gambar berikut ini.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 16 of 75
14. Tahap selanjutnya ialah menentukan pengaturan Transformasi untuk data raster
tersebut (Peta RBI). Pilih menu Setting à Transformation settings.
15. Akan muncul Transformation settings dan pilihlah tipe transformasi Linear,
tentukan output raster dan pilih Create world file.
16. Tentukan Coordinate Reference System (CRS) pada Target CRS dengan mengklik
ikonnya. Pilihlah pada Geographic Coordinate System dan arahkan pada datum WGS 84.
Lalu klik OK. Kemudian klik OK lagi pada Transformation settings.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 17 of 75
17. Kemudian di tampilan paling bawah akan muncul perhitungan statistic terkait
georeferencing dan tipe transformasi yang kita pilih Rerata error berdasarkan
pixel:
18. Untuk melakukan proses georeferencing, pilih menu File à Start georeferencing
19. Tutuplah plugin Georefencer atau biarkan saja dulu dan sekarang beralih kembali
ke window Quantum GIS. Tampilkan data Peta RBI yang telah di-georeference. Pilih
Layer à Add raster Layer pada menu utama dan pilihlah TELUKNAGA.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 18 of 75
20. Akan muncul Peta RBI TELUKNAGA yang sudah memiliki sistem koordinat geografis
pada software Quantum GIS seperti tampilan berikut ini.
21. Demikian tahapan untuk georeferencing data raster dengan sistem koordinat
geografis.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 19 of 75
Georeferencing Data Raster bersistem Koordinat UTM Bahan : Peta Provinsi D.I.
Yogyakarta hasil scanning (ADMIN.bmp) Peta Hujan Prov. DIY hasil scanning Peta
Lereng Prov. DIY hasil scanning Peta Tanah Prov. DIY hasil scanning Untuk latihan
lebih mendalam dalam melakukan proses georeferencing data raster, maka pada latihan
kali ini telah disediakan 4 peta hasil scan yang nantinya juga akan digunakan
sebagai input data dalam pelatihan SIG menggunakan Quantum GIS hingga tahapan
analisa dan output data SIG. 1. Jalankan Georefencer, pada menu utama plugin ini
pilihlah ikon Open raster atau klik pada File à Open raster
2. Kemudian arahkan pada folder penyimpanan data raster (peta RBI) yang akan
digeoreferencing, misal pada C:\GIS_data pilih file raster peta admin Prov. DIY
hasil scan dengan nama ADMIN.bmp maka akan muncul seperti berikut.
3. Untuk memulai melakukan pemberian titik ikat atau Ground Control Point (GCP)
pada Peta RBI tersebut, maka pilihlah pada menu Edit à Add point atau klik ikon
yang bergambar tiga titik merah (Add point). 4. Lakukan langkah yang sama seperti
pada saat pemberian 4 titik untuk georeferencing koordinat geografis. Hanya saja
angka yang dimasukkan berbeda dan kita akan menyimpan dengan membuat data raster
baru.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 20 of 75
Tempat penyimpanan hasil peta terkoreksi dengan membuat keluaran data raster baru.
6. Tentukan Coordinate Reference System (CRS) pada Target CRS dengan mengklik
ikonnya. Pilihlah pada Geographic Coordinate System dan arahkan pada datum WGS 84.
Lalu klik OK. Kemudian klik OK lagi pada Transformation settings.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 21 of 75
7. Untuk melihat Total RMS Error yang diperoleh dari titik-titik control yang
digunakan dapat dilihat pada jendela GCP Table.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 22 of 75
8. Setelah mendapat 4 titik control, penentuan jenis transformasi dan Total RMS
Error yang memenuhi persyaratan, maka dilakukan proses georeferencing pada peta
hasil scan tersebut dengan cara klik icon Start Georeferencing. Sampai dengan
langkah ini kita sudah mendapatkan peta hasil scan yang telah bergeoreferensi UTM.
9. Lanjutkan untuk 3 peta hasil scan lainnya yang bereferensi sistem koordinat UTM
dengan langkah proses georeferencing yang sama.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 23 of 75
Latihan 4. Membuat Layer baru dan Digitasi di layar monitor (On Screen Digitizing)
Digitasi di layar monitor (On Screen Digitizing)
Proses konversi informasi analog ke digital atau metode input data ini dilakukan
langsung pada layar monitor dan digitizing tracing dilakukan per-layer dengan
terlebih dahulu membuat layer baru yang akan dipergunakan untuk menyimpan hasil
proses digitasi. Quantum GIS menyediakan format pembuatan layer baru dalam format
layer yakni shapefile (*.shp).
Latihan 4a : Skema Basisdata 1. Untuk pembuatan layer-layer baru maka terlebih
dahuu kita mempersiapkan skema basisdata untuk masing-masing layer. 2. Skema ini
merupakan uraian dari data yang akan dihasilkan dari proyek ini. 3. Berikut tabel
desain struktur basisdatanya: Tabel desain struktur basisdata: Fitur Deskripsi Tipe
Field Definisi Field Fitur Fitur Atribut Admin Wilayah Poligon Admin_Id Id =
Running Number Admimistrasi Kab Nama Kabupaten Prov Nama Provinsi Jalan Obyek Jalan
Line Jalan_Id Id = Running Number Kode_Jl Kode Kelas Jalan Klas_Jl Kelas Jalan
Sungai Obyek Sungai Line Sng_Id Id = Running Number Nm_Sng Nama Sungai Ibukota
Pusat Ibukota Point Ibk_Id Id = Running Number Wilayah Kode_Ibk Kode Tingkatan
Administrasi Nm_Ibk Nama Ibukota Batas Batas Line Batas_Id Id = Running Number
Administrasi Kode_Bts Tipe Batas Administrasi 4. Tahap selanjutnya ialah membuat
layer baru menggunakan Quantum GIS yakni menggunakan menu Layer - New – New
Shapefile Layer. Akan muncul dialog pembuatan layer baru seperti di bawah ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 24 of 75
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 25 of 75
3. Pilih Geographic Coordinate System > WGS 84 dari daftar pilihan seperti bagian A
pada gambar di atas, atau klik tombol “WGS 84 (EPSG:4326)” dari bagian B pada
gambar di atas. Bagian B akan terdiri dari tombol-tombol yang dapat digunakan untuk
memilih sistem proyeksi yang sering digunakan. Setelah CRS dipilih, tekan tombol OK
untuk kembali ke dialog utama. 4. Pada dialog utama, tambahkan field dengan nama
id, tipe Whole number, dengan lebar 6, seperti gambar di bawah ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 26 of 75
5. Klik tombol Add to attribute list, sehingga daftar field bertambah 1 field.
Ulangi untuk field Kab dan Prov, tipe Text data, lebar 25. Tampilan field menjadi:
6. Klik tombol OK. Kita akan diminta untuk menyimpan layer tersebut. Simpan pada
direktori Latihan kita, sebagai file admin.shp, seperti pada gambar berikut:
7. Setelah memilih nama file (tidak perlu menuliskan ekstensi SHP), klik tombol
Save.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 27 of 75
8. Pada Quantum GIS, sekarang akan ada tambahan satu layer, yakni layer Admin yang
bertipe polygon, seperti gambar berikut:
Warna garis dan arsiran untuk layer polygon yang baru saja kita buat, akan dipilih
secara acak oleh Quantum GIS. Pada contoh di atas, arsiran layer polygon berwarna
coklat dengan garis luar berwarna hitam. 9. Untuk mulai manambahkan objek peta,
layer admin tadi harus berada pada kondisi editable (bisa diedit). Untuk mengubah
status menjadi bisa diedit, bisa memilih menu Layer - Toggle editing, atau menekan
tombol (Toggle editing). Tombol Toggle editing ini digunakan juga untuk mengakhiri
pengeditan layer, dan menyimpan hasil editing. 10. Ketika layer berada pada kondisi
bisa diedit, maka tombol-tombol editing akan aktif, seperti pada gambar berikut:
Fungsi masing-masing tombol editing adalah sebagai berikut: Tombol Nama Fungsi
Untuk berganti status, dari tidak bisa diedit menjadi bisa diedit (memulai
editing), atau dari bisa diedit menjadi Toggle tidak bisa diedit (mengakhiri
editing dan editing enyimpan/membatalkan hasil editing). Membuat objek polygon
baru. Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang sedang aktif dan bisa diedit
adalah layer bertipe Polygon, seperti pada contoh layer bangunan yang sedang kita
bahas. Membuat objek garis baru. Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang
sedang aktif dan bisa diedit adalah layer bertipe Line. Membuat objek titik baru.
Tombol ini hanya akan aktif kalau layer yang sedang aktif dan bisa diedit adalah
layer bertipe Point. Menggeser sebuah objek peta (bisa titik, garis maupun
polygon).
Capture polygon
Capture line
Capture point
Move feature
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 28 of 75
Tombol
Pengelolaan Informasi Geospasial berbasis SIG OpenSource – Quantum GIS Nama Fungsi
Digunakan untuk editing node, dengan fungsi-fungsi: · menambah node garis atau
polygon: double click pada segmen yang ingin kita tambahi node · menghapus sebuah
node: klik node yang mau kita hapus, kemudian tekan tombol 'Delete' pada keyboard
computer kita · menggeser sebuah node: klik node yang mau kita geser, kemudian
geser ke posisi yang kita inginkan. Proses menghapus dan menggeser node dapat kita
lakukan terhadap lebih dari satu node. Untuk memilih node kedua dan seterusnya,
klik node tersebut sambil menekan tombol Ctrl di keyboard komputer kita. Menghapus
objek-objek peta yang terseleksi. Seleksi objek peta dapat dilakukan menggunakan
tombol (Select features). Proses seleksi objek peta dapat dilakukan dengan: · klik
objek peta untuk memilih satu objek peta · Ctrl + klik objek peta lain untuk
memilih objek peta berikutnya · menggunakan kotak seleksi untuk memilih objek-objek
peta yang berada pada area tertentu Untuk menonaktifkan objek terseleksi, gunakan
tombol (Deselect features from all layers). Tombol Delete selected hanya aktif
kalau ada objek peta yang terseleksi. Menghapus objek-objek peta yang terseleksi,
dan menyimpannya di dalam clipboard, untuk nanti dipindah misalnya ke layer lain.
Tombol Cut features hanya aktif kalau ada objek peta yang terseleksi. Menyimpan
objek-objek peta yang terseleksi, dan menyimpannya di dalam clipboard, tanpa
menghapus objek petanya. Memindahkan objek-objek peta yang berada dalam clipboard
ke layer aktif yang sedang diedit. Membatalkan perintah sebelumnya. Menjalankan
kembali perintah sebelumnya. Menyederhanakan objek peta garis atau polygon, dengan
cara mengurangi jumlah node. Bentuk garis dan polygon hasil penyederhanaan akan
terlihat lebih kasar. Keuntungan penyederhanaan objek antara lain dapat
dibaca/ditulis dan digambar lebih cepat.
Node tool
Delete selected
Cut features
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 29 of 75
Tombol
Pengelolaan Informasi Geospasial berbasis SIG OpenSource – Quantum GIS Nama Add
ring Fungsi Membuat polygon berbentuk donat, dengan menambahkan satu polygon lagi
di dalam polygon yang sudah ada Membuat polygon multi part. Polygon multi part
terdiri dari dua atau lebih polygon (area tertutup), tetapi masih dianggap sebagai
satu objek peta. Contoh penggunaan polygon multi part antara lain dalam
penggambaran wilayah administratif yang terdiri dari pulau-pulau, seperti wilayah
Propinsi Kepulauan Riau. Propinsi Kepulauan Riau bisa diwakili oleh polygon multi
part, dengan bagian-bagiannya (part) berupa pulau-pulau seperti Batam, Rempang dan
Galang. Membuang polygon dalam dari sebuah polygon berbentuk donat, dengan cara
meng-klik salah satu node pada polygon dalam. Menghapus sebuah polygon yang menjadi
bagian dari polygon multi part, dengan cara meng-klik salah satu node dari polygon
yang mau dihapus Mengubah bentuk polygon atau garis, dengan cara mendigitasi dengan
mengawali dari satu node, dan diakhiri pada satu node yang lain Memotong polygon
atau garis yang terseleksi, dengan menggunakan sebuah garis sebagai garis pemotong
Menggabungkan (merge) beberapa objek peta, baik titik, garis maupun polygon menjadi
satu buah objek baru. Beberapa kondisi berlaku ketika kita melakukan penggabungan
(merging): · Jika menggabung beberapa titik, hasilnya adalah objek titik multi part
· Jika menggabungkan dua garis yang ujung-ujungnya bertemu, maka hasilnya adalah
satu garis single part, yang merupakan gabungan dari kedua garis tadi · Jika
menggabungkan dua garis yang saling terpisah, hasilnya akan berupa sebuah objek
garis multi part · Jika menggabungkan dua polygon yang saling beririsan atau
bersentuhan, maka hasilnya adalah satu buah polygon single part, yang batas-
batasnya mengikuti batas-batas terluar kedua polygon · Jika menggabungkan dua
polygon yang tidak saling beririsan atau bersentuhan, maka hasilnya adalah satu
objek polygon multi part Memutar simbol titik
Add part
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 30 of 75
11. Buat sebuah polygon, dengan terlebih dahulu memilih tombol (Capture polygon).
Klik node-node polygon dengan tombol kiri mouse. Klik tombol kanan mouse untuk
mengakhiri pembuatan polygon. Misalnya:
4. Klik kanan 3. Klik kiri 1. Klik kiri 2. Klik kiri
1. Proses digitasi
3. Hasil digitasi Pada waktu muncul dialog pengisian atribut, kita bisa mengisikan
atribut sesuai keinginan, atau bisa juga membiarkannya kosong terlebih dahulu, dan
langsung menekan tombol OK. Catatan: Jika kita sedang mendigitasi sebuah polygon
berukuran besar, yang batas-batasnya berada di luar area peta yang tampil di layar
monitor saat ini, kita perlu menggeser tampilan peta. Kita tidak bisa menggeser
tampilan peta menggunakan tombol penggeser (Pan the map), karena tombol aktif kita
sekarang adalah tombol Capture polygon. Pada kondisi ini, kita mempunyai dua
pilihan: · Pertama, menggeser area peta dengan menggunakan tombol-tombol panah pada
keyboard komputer kita. Ini cara yang dianjurkan, karena dengan cara ini, zoom
level peta kita tidak berubah, yang artinya ketelitian kita melakukan digitasi
tidak adakan berkurang · Kedua, memperkecil tampilan peta dengan mouse scroll, agar
area peta yang mau kita digitasi terlihat seluruhnya di layar
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 31 of 75
12. Buat polygon baru dengan bentuk seperti polygon yang sudah kita buat tadi. Kita
ingin mengubah bentuk polygon sehingga menjadi seperti ini, dengan menggunakan
tombol (Node tool) :
Urutan langkahnya seperti pada ilustrasi di bawah ini: a. Buat 3 node baru, dengan
cara double click di titik-titik a, b dan c
a
b. Tarik node b ke posisi baru
b c
b c
d a c
d b a c
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 32 of 75
13. Buat polygon baru dengan bentuk seperti polygon yang pertama kita buat tadi.
Kita ingin mengubah bentuknya menjadi seperti ini, dengan menggunakan tombol
(Reshape features):
d a b
14. Buat polygon baru dengan bentuk seperti polygon yang pertama kita buat tadi.
Kita ingin membagi polygon ini menjadi empat bagian, dengan menggunakan tombol
(Split features). Urutan langkahnya seperti pada ilustrasi di bawah ini: a. Pilih
polygon asal, dengan menggunakan tombol Select features
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 33 of 75
b. Aktifkan tombol Split features, kemudian buat sebuah garis memotong polygon yang
terpilih tadi. Pembuatan garis menggunakan klik tombol kiri mouse, dan diakhiri
dengan klik tombol kanan mouse.
Klik kiri
Klik kanan
d. Pilih kedua polygon pada gambar 3, dengan menggunakan tombol Select features
(dengan Ctrl + klik pada polygon kedua, atau menggunakan kotak seleksi)
e. Aktifkan tombol Split features, kemudian buat garis yang memotong kedua polygon
terpilih tadi
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 34 of 75
15. Kita akan menggabungkan dua polygon hasil langkah 11 tadi menjadi satu, dengan
menggunakan tombol (Merge selected features), dengan urutan langkah seperti
ilustrasi berikut: a. Gunakan tombol Select features untuk memilih dua polygon.
b. Klik tombol Merge selected features, akan muncul dialog pemilihan data atribut,
mau diambil dari atribut salah satu polygon atau mendefinisikan atribut baru.
16. Sesudah kita membuat beberapa buah polygon, pilih lagi menu Layer - Toggle
editing untuk mengakhiri pembuatan layer bangunan. Kalau ada modifikasi terhadap
layer, akan muncul dialog konfirmasi seperti ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 35 of 75
17. Klik Save untuk menyimpan hasil perubahan. Sampai tahap ini, kita sudah punya
layer bangunan yang terdiri dari beberapa polygon. Tampilan layer bangunan kira-
kira seperti gambar di bawah ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 36 of 75
Latihan 4c : Digitasi On Screen – Garis 1. Untuk membuat layer yang bertipe garis
hampir sama seperti awal pembuatan layer polygon seperti sudah kita bahas, hanya
saja, ketika menentukan tipe layer, pilih Line. Misalnya untuk layer jalan
tambahkan field untuk data atribut seperti pada tabel desain struktur basisdata.
Tampilan dialog pembuatan layer baru untuk layer jalan:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 37 of 75
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 38 of 75
2. Untuk membuat sebuah garis, misalnya untuk layer jalan dengan terlebih dahulu
memilih tombol (Capture line). Klik node-node garis dengan tombol kiri mouse. Klik
tombol kanan mouse untuk mengakhiri pembuatan garis. Misalnya:
1. Klik Kiri 2. Klik Kiri 3. Klik Kanan
Pembuatan garis
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 39 of 75
3. Buat garis kedua, dengan titik awal menempel pada node atau segmen garis yang
tadi sudah kita buat. Misalnya:
1. Klik Kiri 2. Klik Kiri
3. Klik Kanan Klik titik awal garis, harus cukup dekat sehingga menempel ke segmen
garis yang pertama. Kemudian klik kiri pada node berikutnya, akhiri dengan klik
kanan Sesudah garis kedua selesai didigitasi
4. Buat garis-garis berikutnya, kemudian simpan data dengan memilih menu Layer
Toggle editing. Pada layer bertipe garis, kita dapat menggunakan tombol Node tool,
Reshape features, Split features dan Merge selected features seperti pada layer
polygon. Silahkan dicoba sendiri bagaimana menggunakan tombol-tombol tersebut pada
layer garis. Tampilan layer jalan, sungai, dan batas administrasi ketika ditumpuk
dengan layer admin, kira-kira berbentuk seperti gambar di bawah ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 40 of 75
Latihan 4d : Digitasi On Screen – Titik 1. Untuk membuat layer yang bertipe titik
hampir sama seperti awal pembuatan layer polygon seperti sudah kita bahas. 2. Hanya
saja, ketika menentukan tipe layer, pilih Point. Misalnya untuk layer Ibukota
tambahkan field untuk data atribut seperti pada tabel desain struktur basisdata.
Tampilan dialog pembuatan layer baru untuk layer jalan:
3. Untuk membuat sebuah titik, dengan terlebih dahulu memilih tombol point). 4.
Klik titik lokasi yang diinginkan dengan tombol kiri mouse.
(Capture
5. Membuat titik-titik berikutnya, kemudian simpan data dengan memilih menu Layer >
Toggle editing. 6. Tampilan layer reklame ketika ditumpuk dengan layer bangunan dan
jalan, kira-kira berbentuk seperti gambar di bawah ini:
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 41 of 75
Latihan 5. Menyimpan Proyek di Quantum GIS Kita dapat menyimpan pekerjaan kita
sebagai file projek. File projek Quantum GIS akan menyimpan informasi layer apa
saja yang sedang aktif, zoom level, pewarnaan layer dan sebagainya. Dari tampilan
yang terdiri dari layer-layer yang sudah kita buat, simpan sebagai projek Quantum
GIS dengan memilih menu File - Save Project, atau menu File Save Project As. Simpan
pada direktori E:\Latihan, dengan nama projek latihan.qgs (ekstensi .qgs akan
diberikan secara otomatis, sebagai penanda bahwa file tersebut adalah file projek
Quantum GIS).
Untuk membuka kembali file projek yang sudah kita simpan, pilih menu File - Open
Project.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 42 of 75
Latihan 6. Pengisian dan Editing Data Atribut/Tabular Pada kondisi default (tanpa
perubahan konfigurasi), ketika kita selesai membuat sebuah objek peta baru, akan
muncul dialog untuk mengisikan data atribut bagi objek peta tersebut. Kita bisa
memilih untuk mengisikan data atribut saat itu, atau ditunda dulu dan data
atributnya diisikan atau diubah belakangan. Pada bagian ini kita akan membahas
beberapa hal mengenai cara pengisian data atribut. Latihan 6a: Mengubah Data
Atribut Menggunakan Tombol Identity Features Salah satu cara mengubah data atribut
sebuah objek peta, adalah dengan menggunakan tombol (Identify features). Ikuti
urutan langkah-langkah di bawah ini untuk mengubah atribut objek peta. Kita akan
menggunakan layer admin yang sudah kita punya, sebagai contoh. 1. Pastikan agar
layer admin aktif dan berada pada kondisi bisa diedit, dengan menekan tombol Toggle
editing, atau memilih menu Layer - Toggle editing. 2. Aktifkan tombol Identify
features, kemudian klik salah satu polygon pada layer admin yang ingin kita ubah
data atributnya. 3. Tampilan setelah klik salah satu objek peta pada layer admin.
Selanjutnya klik kanan pada daerah yang ditandai kotak merah pada gambar di atas.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 43 of 75
Setelah data atribut diubah sesuai kebutuhan, simpan kembali hasil perubahan dengan
memilih menu Layer - Toggle editing. Latihan 6b: Mengubah Data Atribut Melalui
Tabel Data Atribut Selain melalui penggunaan tombol Identify features, kita dapat
mengubah data atribut melalui tabel data atribut. Untuk mengubah data atribut layer
admin melalui tabel data atribut, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Pastikan agar
layer bangunan aktif dan berada pada kondisi bisa diedit, dengan menekan tombol
Toggle editing, atau memilih menu Layer - Toggle editing. 2. Tampilkan tabel data
atribut dengan mengklik tombol memilih menu Layer - Open attribute table. (Open
attribute table), atau
3. Bisa pilih objek pada peta dengan menggunakan tombol Select features, atau klik
kolom paling kiri pada tabel data atribut. Hasil seleksi sinkron antara data peta
dengan atributnya.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 44 of 75
4. Untuk mengubah sebuah data, double click pada sel tempat data tersebut.
Tutup jendela tabel data atribut ketika proses perubahan data sudah selesai Setelah
data atribut diubah sesuai kebutuhan, simpan kembali hasil perubahan dengan memilih
menu Layer - Toggle editing.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 45 of 75
Latihan 6c: Mengubah Data Atribut Menggunakan Field Calculator Field calculator
terdapat pada tabel data atribut, yang salah satu fungsinya untuk melakukan
perubahan data atribut terhadap banyak data sekaligus. Langkah untuk mengubah data
atribut dengan menggunakan Field Claculator yaitu: 1. Tampilkan tabel data atribut
dengan mengklik tombol memilih menu Layer - Open attribute table. (Open attribute
table), atau
Untuk mencoba hal-hal yang bisa dilakukan melalui Field calculator pada bagian-
bagian di bawah ini. Dalam contoh-contoh ini kita akan menggunakan layer bangunan,
jadi pastikan dahulu layer ini aktif dan berada dalam kondisi bisa diedit.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 46 of 75
Latihan 6d: Mengubah Atribut Objek Peta Terseleksi Dengan menggunakan Field
calculator, kita dapat mengubah semua data atribut objek peta yang terseleksi
dengan sebuah nilai tertentu, seperti yang digambarkan pada tutorial berikut: 1.
Pilih/seleksi beberapa objek peta, dengan menggunakan tombol Select features.
2. Klik tombol Open attribute table. Data-data dari objek peta yang terseleksi akan
kelihatan sebagai baris-baris yang terseleksi juga di sini.
3. Kita akan mengisi data field jenis untuk semua objek yang terseleksi, dengan
nilai 'Rumah': a) Update existing field: pilih Prov b) Check pilihan Only update
selected features, agar hanya field yang terseleksi saja yang diubah nilainya. c)
Pada Field calculator expression, isikan 'DIY'. Harus diisikan dengan diapit tanda
petik tunggal, karena field jenis tipenya teks. Jika field yang kita ubah, tipe
datanya numerik, datanya tidak perlu diapit tanda petik tunggal.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 47 of 75
4. Hasil akhir, isi field jenis dari semua data terseleksi telah berubah menjadi
'DIY'
Latihan 6e: Mempermudah Pengisian Data Atribut Dengan Fitur Value Map Dalam banyak
kasus, sebenarnya tidak diperbolehkan mengisi data atribut secara bebas, tetapi
harus memilih salah satu dari beberapa pilihan. Sebagai contoh, dalam pengisian
nama kabupaten pada provinsi DIY, pilihannya hanya ada 5, yaitu: Kulonprogo,
Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Yogyakarta. Contoh lain, dalam pengisian kelas
jalan, pilihannya hanya jalan nasional/arteri, jalan kolektor atau jalan lokal.
Dengan Quantum GIS, dapat memberikan pilihan ketika mengisikan data atribut pada
field tertentu. Dengan menggunakan contoh layer admin, dengan lima pilihan ketika
mengisi field jenis: Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Yogyakarta.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 48 of 75
Untuk melakukan hal tersebut, ikuti langkah-langkah di bawah ini: 1. Pastikan agar
layer admin aktif dan berada pada kondisi bisa diedit, dengan menekan tombol Toggle
editing, atau memilih menu Layer - Toggle editing. 2. Tampilkan jendela Layer
Properties dengan memilih menu Layer - Properties, pilih bagian Attributes. 3.
Tampilkan Layer Properties, dengan klik kanan pada layer admin, atau memilih menu
Layer – Properties.
4. Pada tampilan Layer Properties, pilih bagian Attributes. Setelah itu, klik
tombol Edit widget (Line edit), untuk field Admin_Id.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 49 of 75
6. Isikan angka dari 1 sampai 5 pada daftar nilai yang boleh dipilih, seperti pada
tampilan di atas. Klik OK jika sudah selesai membuat pilihan.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 50 of 75
7. Model pengisian field jenis sekarang telah berubah, dari Line edit menjadi Value
map. Klik OK untuk menyimpan konfigurasi layer.
8. Coba lagi ubah data atribut seperti penjelasan sebelumnya. Sekarang model
pengisian field jenis sudah berubah menjadi lima pilihan: Bantul, Gunungkidul,
Kulonprogo, Sleman, dan Yogyakarta.
Gunakan Value map untuk membatasi pengisian field klas_jl pada layer jalan, supaya
hanya boleh diisi: Jalan Nasional, Jalan Kolektor, atau Jalan Lokal.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 51 of 75
Latihan 7. Overlay
Analisis data spasial pada SIG dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisa
spasial dan atribut yang dilakukan, serta kemampuan member jawaban-jawaban atau
solusi yang diberikan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Hasilnya yang
berupa informasi baru disajikan dalam bentuk table, diagram, peta, atau
kombinasinya. Fungsi analisis spasial menjelaskan variasi fungsi analitik dan
fungsi pemrosesan data yang dapat melakukan otomasi data spasial/keruangan (Taufik
HP, 2006). Salah satu fungsi analisis spasial SIG yang sering digunakan yaitu
analisis Overlay dan Dissolve. Overlay poligon dan teknik dissolve meliputi
komposit (integrasi) atau ekstraksi (dis-integrasi) dari multi peta (dua atau
lebih) untuk membuat sebuah data set baru. A. Overlay Poligon
Informasi/dataset/poligon baru dihasilkan dari hasil interseksi batas-batas dari 2
atau lebih poligon dari poligon tiap layer. Poligon baru hasil overlay ditandai
oleh gabungan data atribut poligon-poligon teroverlay (data atribut tambahan harus
diberikan sebelum dilakukan overlay). Untuk menterjemahkan hasil overlay perlu
dibuat ‘model interpretation’, contoh kesesuaian lahan/kemampuan lahan. B. Membuat
peta dari attribut tunggal Kebalikan dari overlay kemampuan dissolve untuk membuat
data attribut (attribut tunggal) menjadi peta baru. C. Overlay poligon untuk
perhitungan luas. Overlay yang hanya mencari luas (area dan perimeter), data
attribut lain tidak begitu diperhatikan, ex : berapa luas sawah di kab. Sleman
(hasil overlay peta penggunaan lahan dan administrasi) Proses tumpang susun peta
yang bertujuan untuk mendapatkan peta/informasi baru dari peta-peta yang telah ada.
Overlay merupakan kemampuan utama dalam fungsi analisa SIG dan aplikasinya. Dalam
proses overlay beberapa layer dikombinasikan dengan metode dan logika matematika
tertentu sehingga diperoleh informasi baru. Kemampuan analisis overlay dan
ekstraksi data spasial dalam Quantum GIS disediakan dalam geoprocessing tools di
dalam menu utama Vector.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 52 of 75
Berikut gambaran mengenai tools untuk analisis geoprosesing data spasial tersebut:
Clip Mengekstrak feature input yang tumpangtindih dengan feature clip (pemotong)
Pergunakan Clip ketika Anda menghendaki untuk memotong (cut out) salah satu bagian
dari sebuah feature class menggunakan satu atau lebih dari feature ke dalam feature
class lainnya sebagai pemotong ("cookie cutter"). Hal ini khususnya berguna untuk
membuat feature class baru yang berisi subset atau potongan geografis dari feature,
misal dari feature yang lebih besar. Gambaran
Polygon features clipped by polygon features
Atribut dari feature pada output feature ialah sama dengan feature pada feature
yang dipotong. Tidak seperti pada operasi geoprosesing intersect dan union, atribut
dari kedua input tidak digabungkan.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 53 of 75
Intersect Tool Tool ini menghasilkan feature class baru dari proses pemotongan
feature yang sama pada kedua feature class tersebut. Daerah cakupan yang diambil
adalah daerah yang overlap. Gambaran
Union Tool Merupakan proses overlay yang digunakan untuk menggabungkan dua feature
yang memiliki cakupan daerah yang tidak sama. Tool ini menghasilkan feature class
baru hasil gabungan feature class input dan atribut gabungan dari tiap feature.
Gambaran
Symmetrical Difference Tool Perintah ini digunakan untuk menghilangkan feature yang
overlap serta menambahkan feature yang tidak overlap. Tool ini membuat feature
class dari feature class tersebut atau baguan dari feature class yang tidak sama
dari inputnya. Gambaran
Proximity Tool: Buffer (Analysis) Membuat polygon buffer dengan jarak tertentu di
sekitar feature input.
Untuk pelatihan ini, pergunakanlah data lereng, tanah dan hujan di direktori kerja
yang telah disediakan dan lakukan proses overlay dengan mempergunakan fasilitas
intersect pada Geoprocessing Tools. Setelah di-overlay buatlah kolom baru pada
layer output yakni skor_total dan arahan, lakukan penjumlahan skor total dan
queries pada atributnya, kemudian kolom tersebut diisi berdasarkan kriteria Arahan
Pemanfataan Lahan (Lampiran).
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 54 of 75
Langkah-langkah overlay dan dissolve untuk: 1. Jalankan Quantum GIS dan tambahkan
layer lereng, hujan dan tanah yang akan ditumpangsusunkan. 2. Atur transparansi
dari ketiga layer tersebut untuk mendapatkan gambaran awal apabila ketiga layer
ditumpangsusunkan.
3. Bukalah atribut dari ketiga layer tersebut untuk melihat apakah pada ketiga
layer itu sudah ada kolom yang berisikan nilai skor yang diperlukan (sesuai dengan
kriteria Arahan Pemanfataan Lahan pada halaman Lampiran).
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 55 of 75
4. Kemudian untuk memulai proses intersect maka pada menu utama pilih Vector à
Geoprocessing Tools à Intersect.
5. Lakukan overlay hujan dengan tanah dan tentukan lokasi penyimpanan serta berilah
nama hujtan; kemudian hasil tersebut dioverlaykan dengan lereng dan simpan serta
berilah nama hujtanler.
6. Apabila ada pertanyaan yang muncul pilihlah Yes, sehingga data hasil overlay
akan tampilkan pada Quantum GIS. Bukalah atribut dari layer hujtanler (hasil proses
overlay terakhir).
7. Langkah selanjutnya ialah membuat kolom baru yang diberi nama SKORTOT. Kolom ini
akan diisi atau dikalkulasi berdasarkan penjumlahan skor hujan, skor lereng dan
skor tanah. Mulailah dengan mengaktifkan sesi editing dengan klik ikon Toggle
editing mode pada bagian bawah dari tabel atau atribut hujtanler.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 56 of 75
8. Klik ikon New column untuk membuat kolom baru dan berinama SKORTOT dengan tipe
INTEGER.
9. Akan muncul tulisan NULL pada kolom SKORTOT, klik ikon Open Field calculator.
10. Aktifkan (pilih) Update existing field dengan memilih kolom SKORTOT. Masukkan
nilai dengan mengklik pada masing-masing kolom skor yang diperlukan yakni: SCORICH
+ SKORTANAH + SKORLERENG. Lalu klik OK maka akan terisikan hasilnya.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 57 of 75
11. Setelah diperoleh skor total, buatlah kolom baru lagi dengan nama ARAHAN dan
untuk mengisi kolom ini dengan terlebih dahulu melakukan query berdasarkan kriteria
di bawah ini. Isikan pada baris yang terpilih dengan nama kawasan di bawah ini.
Kriteria Skor Total > 175 Skor Total 125 - 175 Skor Total 0-124, dan lereng lebih
besar 8% Skor Total 0-124, dan lereng sama dengan atau lebih kecil dari 8% Arahan
Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan Kawasan Lindung Kawasan Penyangga Kawasan Budidaya
Tanaman Tahunan Kawasan Budidaya Tanaman Semusim dan Permukiman
12. Untuk melakukan query klik pada Advance search pada atribut hujtanler.
13. Lakukan query untuk masing-masing kriteria satu-persatu, kemudian isikan kolom.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 58 of 75
14. Klik atau aktifkan Selected records only untuk melihat hanya baris yang
terpilih pada atribut setelah proses query.
15. Pilih update existing field yakni ARAHAN dan ketikkan pada Field calculation
expression dengan menggunakan petik buka dan tutup pada tulisan. Kik OK.
16. Lanjutkan dengan query dan mengisikan informasi untuk kolom ARAHAN berdasarkan
kriteria tersebut di atas. Apabila sudah selesai save editing.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 59 of 75
17. Selanjutnya lakukan proses dissolve, dari menu Vector à Geoprocessing Tools à
Dissolve
18. Pilihlah input layer dan tentukan kolom dissolve yakni ARAHAN serta simpanlah
outputnya. Klik OK.
19. Proses berlangsung dan klik Yes untuk menampilkan layer. 20. Amati hasil
sebelum dan sesudah dissolve.
Sebelum Dissolve
Sesudah Dissolve
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 60 of 75
Latihan 8. Simbolisasi A. Simbol Titik 1. Jalankan Quantum GIS, kemudian pilih menu
Layer à Add vector layer
2. Pilih browse pada Dataset dan arahkan ke folder penyimpanan data vector yang
akan dilakukan pengaturan simbolnya. Kemudian klik Open untuk membuka dan
menampilkan data di Quantum GIS.
3. Akan muncul layer titik dan tampilan data pada view QuantumGIS.
4. Untuk pengaturan simbol, silahkan pilih menu Layer à Properties atau klik kanan
pada Layer dan pilihlah Properties.
atau
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 61 of 75
5. Klik pada menu Symbology dan pilihlah simbol yang sesuai untuk data spasial tipe
titik yang akan Anda sajikan.
6. Pilih simbol titiknya, atur ukurannya dan klik Apply – OK. Maka tampilan akan
berubah menjadi seperti di bawah ini.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 62 of 75
B. Simbol Garis 1. Jalankan Quantum GIS, kemudian pilih menu Layer à Add vector
layer
2. Pilih browse pada Dataset dan arahkan ke folder penyimpanan data vector yang
akan dilakukan pengaturan simbolnya (pilih layer sungai dan jalan). Kemudian klik
Open untuk membuka dan menampilkan data di Quantum GIS.
4. Untuk pengaturan simbol, silahkan pilih menu Layer à Properties atau klik kanan
pada Layer dan pilihlah Properties.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 63 of 75
5. Aturlah jalan diberi warna merah dan sungai diberi warna biru, pilih pada warna
di bagian Outline options dan tentukan tebal garisnya.
6. Tampilan layer jalan dan sungai akan berubah sesuai dengan simbolisasi yang
telah kita lakukan.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 64 of 75
C. Simbol Area/Polygon 1. Jalankan Quantum GIS, kemudian pilih menu Layer à Add
vector layer
2. Pilih browse pada Dataset dan arahkan ke folder penyimpanan data vector yang
akan dilakukan pengaturan simbolnya (pilih layer Admin dan daratlaut). Kemudian
klik Open untuk membuka dan menampilkan data di Quantum GIS.
4. Untuk pengaturan simbol, silahkan pilih menu Layer à Properties atau klik kanan
pada Layer dan pilihlah Properties.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 65 of 75
5. Aturlah warna obyek laut dengan warna biru pada Fill options dan pada Outline
options pilihlah None. Kemudian klik Apply – OK.
6. Simbolisasi untuk data admin, pilihlah Unique Value pada Legend type dan pada
Classification field pilihlah KABUPATEN. Kemudian klik Classify.
7. Akan muncul simbol untuk masing-masing area berdasarkan Kabupaten. Kemudian kita
bisa melakukan warna acak dengan klik Randomize Colors. Ataupun bisa menentukan
warna untuk masing-masing area dengan menentukan Fill color-nya.
8. Apabila sudah diatur sesuai dengan yang dikehendaki, silahkan klik Appy-OK.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 66 of 75
9. Tahap selanjutnya ialah untuk menampilkan semua layer secara bersamaan, maka
aturlah simbol titik pada urutan di atas disusul garis (jalan, sungai) kemudian
area (admin dan laut). Kemudian tampilkan atau aktifkan semua layer sehingga akan
tampil seperti berikut.
10. Untuk pemberian label, silahkan klik pada Properties dari layer yang akan kita
tampilkan labelnya. 11. Simpanlah ke dalam sebuah Project Quantum GIS dengan cara
File à Save Project
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 67 of 75
Latihan 9. Layout dan Cetak Untuk menampilkan data ke dalam sebuah Layout yang siap
untuk dicetak atau dieksport ke dalam format gambar atau lainnya. Quantum GIS
menyediakan fasilitas New Print Composer pada menu utama File dan untuk mengatur
berbagai komposisi layout yang telah kita buat ada fasilitas Compose Manager
(membuat, menghapus, mengganti nama composer).
Bagian kiri yang berwarna putih merupakan ‘kertas’ untuk meletakkan Peta dan
keterangan lainnya yang diperlukan sesuai dengan kaidah Kartografis dalam tata
letak Peta. Kemudian di bagian kanan, ada pengaturan General untuk mengatur ukuran
kertas, orientasi kertas dan lain sebagainya. Ada juga tab item yang berisi
properties dari item-item yang akan kita tambahkan dari fasilitas Layout.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 68 of 75
2. Menu utama Layout pada Composer terdiri dari beberapa pilihan sebagai berikut
seperti tampak pada gambar: : Untuk menambahkan data layer : Untuk menambahkan
text/tulisan/label : Untuk menambahkan skala batang : Untuk menambahkan
informasi/legenda : Untuk menambahkan logo/gambar/arah orientasi : Untuk
menggerakkan obyek/item yang sudah ditambahkan : Untuk menggerakkan isi peta
(layer) : Untuk menambahkan bentuk-bentuk grafis dasar : Untuk menambahkan arah
panah : Untuk menambahkan tabel dari data spasial : : : : : : Menggabungkan
beberapa item dalam satu kelompok Memisahkan item yang bergabung Menaikkan item di
atas item lainnya Menurunkan item di bawah item lainnya Membawa item tampil lebih
depan Membawa item tampil di belakang item lainnya
3. Buatlah kotak sebagai batas dari sajian layout kita dengan menggunakan Add Basic
Shape. Klik pada ikon tersebut atau bisa dari menu Layout à Add Basic Shape.
Kemudian klik sekali, tahan dan drag membentuk kotak pada kertas, lalu lepaskan. 4.
Apabila bentuknya masih berupa elips, kanan pilih tab item dan di bawah shape
pilihlah Rectangle.
5. Selanjutnya klik Send to Back, untuk membawa item kotak tersebut di belakang
yang lainnya. 6. Tambahkanlah layer peta dengan memilih Add New Map, kemudian
lakukan langkah drag dengan menaruhnya pada lokasi yang dikehendaki.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 69 of 75
7. Begitu peta muncul, aturlah pada tab item mengenai skala Peta yang akan
disajikan pada ukuran kertas yang telah diatur. Isilah scale dengan 500000 dan
aturlah tampilan Peta dengan memanfaatkan Move item content. Kemudian centang
(aktifkan) Lock layers for map item.
8. Untuk pemberian Grid, klik pada menu Grid (di bawah extent) pada tab item untuk
Peta. Aktifkan show Grid dan aturlah Grid type menjadi Cross, Interval x dan
Interval Y isikan dengan 20000 dan Cross width disesuaikan. 9. Aktifkan draw
annotation untuk menampilkan angka grid, pilihlah posisi anotasi pada Outside
frame, arah anotasi pada Boundary direction, serta sesuaikan Distance to map frame
dan presisi dari koordinatnya.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 70 of 75
10. Apabila sudah diatur maka tampilan grid beserta anotasinya akan seperti gambar
berikut
11. Tahap selanjutnya ialah memberikan Judul, Arah orientasi, Skala, Legenda, dan
keterangan lainnya yang diperlukan dalam informasi tepi peta. 12. Untuk pengaturan
masing-masing item yang dimasukkan berada di Tab item dengan propertiesnya masing-
masing.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 71 of 75
13. Selanjutnya ialah simpan sebagai template dengan memilih save as template.
Output Peta Anda dapat mengekspor hasil peta anda ke dalam berbagai format keluaran
sebagai Image, misalkan JPG, PNG, dan lain sebagainya atau sebagai PDF atau SVG.
Bisa juga langsung dicetak dengan memilih menu Print.
Hasil layout Peta Administrasi dengan menggunakan fasilitas Composer pada software
Quantum GIS.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 72 of 75
REFERENSI/BAHAN BACAAN Aji Putra P., 2008, Pengolahan Citra Digital menggunakan
Software ArcGIS 9.2, GIS e-Books distributed in Komunitas GIS group, Yogyakarta.
___________, 2008, Pengolahan Citra Digital menggunakan Software ArcGIS (lanjutan),
GIS e-Books distributed in Komunitas GIS group, Yogyakarta. ___________, 2009,
Modul Pelatihan SIG Tingkat Dasar, dipersiapkan untuk Pelatihan SIG di Fakultas
Kehutanan UGM Tahun 2009, Yogyakarta. Aji Putra P., Amirul A., Ibnu R., Satrio W.,
2007. Modul Pelatihan Sistem Informasi Geografis (unpublished), PT. GEOVISI
MITRATAMA, Yogyakarta. Nuryadin, Ruslan. 2010. Pengolahan Data Peta dengan Quantum
GIS 1.4.0 Enceladus. Taufik Hery P., 2006, Penyusunan Basis Data Sistem Informasi
Geografis (SIG), Lab.SIG Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta. Taufik Hery P., Aji PP,
Satrio W., M. Anshori, Ega D., Adi K., 2007, Petunjuk Praktikum SIG I: BASISDATA,
Lab.SIG Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta.
RIWAYAT PENULIS
· · · ·
· · ·
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 73 of 75
Modul ini pernah dipergunakan untuk Pelatihan Pengelolaan Basis Data Spasial
Berbasis Open Source di Pusat Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK)
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 13-17 Desember 2010.
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 74 of 75
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,
Page 75 of 75
Klasifikasi dan Pemberian Nilai Skor Curah Hujan Harian Rata Kelas I II III IV
Intensitas (mm/hari) < 1750 2000 2250 > 2250 Klasifikasi Sangat Rendah Rendah
Sedang Tinggi Nilai Skor 10 20 30 40
Klasifikasi dan Pemberian Nilai Skor Jenis Tanah Kelas I II III IV V Jenis Tanah
Aluvial, Gleisol,Planosol, Hidromorf kelabu, Laterik Latosol Brown forest soil, non
calcic brown, mediteran Andosol, Laterit, Podsol, Grumusol, Podsolik Regosol,
Litosol, Organosol, Renzina Klasifikasi Tidak Peka Kurang Peka Agak Peka Peka
Sangat Peka Nilai Skor 15 30 45 60 75
Klasifikasi Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan Kriteria Skor Total > 175 Skor Total
125 - 175 Skor Total 0-124, dan lereng lebih besar 8% Skor Total 0-124, dan lereng
sama dengan atau lebih kecil dari 8% Arahan Arahan Fungsi Pemanfaatan Lahan Kawasan
Lindung Kawasan Penyangga Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan Kawasan Budidaya Tanaman
Semusim dan Permukiman
©2011 Geospatial Learning using Quantum GIS Tethys (1.5.0) – GIS OpenSource ●
Aji Putra Perdana Blog: http://ajiputrap.blogspot.com,