Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGETAHUAN HIPERTENSI PADA Ny. S


DI JL. MUHARTO GANG 7 RT. 07/RW.07
KOTALAMA-KEDUNGKANDANG- KOTA MALANG
Bidang Studi : Keperawatan Gerontik
Hari : Selasa
Tanggal : 19 Desember 2017
Waktu : 45-60 Menit
Tempat : Ruang tamu
Sasaran : Keluarga pasien yang dikhususkan kepada Ny. S
Topik Kegiatan : Pengetahuan tentang penyakit Hipertensi

I. Latar Belakang
2.1 Fenomena
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat
sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan
stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi menduduki peringkat pertama
sebagai penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000).
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap
hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan
akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta
berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, temasuk
Indonesia (WHO, 2000). Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan hipertensi
Indonesia pada tahun 2002 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Dari 3080
subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter didapatkan
prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa pengobatan antihipertensi. Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun
2004 mendapatkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa mencapai 41,9%. Survei Pernefri
dilakukan dengan tujuan menilai proteinuria dan hipertensi sebagai faktor resiko PGK
pada populasi di 4 daerah percontohan Bali, Jakarta, Surabaya dan Yogya dan
mendapatkan prevalensi hipertensi umur 18 tahun keatas sebesar 19,4%. Dari data
tersebut 26,9% dikategorikan hipertensi stadium II menurut JNC 7. Walaupun angka
prevalensi hipertensi secara pasti belum diketahui,data tersebut merefleksikan besarnya
masalah hipertensi di Indonesia (Prodjosudjadi, 2008).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga
disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di seluruh dunia
masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi.
Namun sebaliknya, tingkat kontrol tekanan darah secara umum masih rendah (Bakri,
2008). Kalau saja hipertensi tidak mengundang segudang risiko komplikasi, barangkali
permasalahannya menjadi lebih sederhana. Masalahnya, tekanan darah di atas normal
yang tidak ditangani dengan baik akan merembet kepada komplikasi yang lebih berat.
Hipertensi bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, diantaranya ialah penyakit gagal
ginjal (Bakri, 2008).
Saat ini terdapat satu juta penduduk dunia yang sedang menjalani terapi pengganti
ginjal dan angka ini terus bertambah sehingga diperkirakan pada 2010 terdapat dua juta
orang yang menjalani terapi ginjal. Angka prevalensi ini diperkirakan lebih tinggi dari yang
dilaporkan. Hipertensi berperan terhadap meningkatnya insiden penyakit ginjal kronik.
Berdasarkan data penelitian dari beberapa negara menunjukan bahwa hipertensi dan
diabetes melitus menyumbang sekitar 50 persen pada penyakit ginjal kronik (Fisch, 2000).
Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyumbang 850.000 kematian setiap tahunnya,
hal ini berarti meduduki peringkat ke 12 tertinggi angka kematian atau peringkat tertinggi
ke 17 angka kecacatan (Global Burden of Disease dan WHO, 2002).
Adanya proteinuria dapat dijadikan indikator terjadinya gangguan fungsi ginjal,
karena berarti ginjal tidak mampu menyaring protein agar tidak keluar ke dalam urin.
Sebaliknya, kontrol tekanan darah yang baik akan mengurangi ekskresi proteinuria dan
memperlambat penurunan fungsi ginjal (Yogiantoro, 2006).
2.2 Angka Kejadian
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah
penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang
membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena
hipertensi.
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO
menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi,
sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi puncak
penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika menempati posisi
buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang dewasa menderita
hipertensi. Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi.
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Menurut Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood Pressure VII (JNC-
VII), hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di dunia. Menurut laporan Badan
Kesehatan Dunia atau WHO, hipertensi merupakan penyebab nomor 1 kematian di
dunia. Data tahun 2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6% orang dewasa
berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi.
Walaupun sebagian besar dari mereka telah mengetahui bahwa mereka menderita
hipertensi dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, hanya 53,3% yang berhasil
mengontrol tekanan darah dalam batas normal. Sedangkan untuk populasi di Indonesia,
angka kejadian hipertensi itu berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen
Kesehatan tahun 2007 mencapai sekitar 31% dan angkanya pun meningkat 2-3 kali lipat.
Daerah yang disebutkan dalam riskesdas adalah propinsi dengan angka prevelansi paling
tinggi ditempati Kepulauan Natuna dengan 53,3 persen. Sedangkan posisi buncit
ditempati Pripinsi Papua Barat dengan angka prevalensi 6,8 persen.
Data pasien hipertensi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang
mengunjungi poli rawat jalan maupun rawat inap periode tahun 2010-2012 sebanyak
lebih dari 15.000 kunjungan penderita.
2.3 Rumusan Masalah
 Apa definisi hipertensi ?
 Apa penyebab hipertensi ?
 Apa tanda dan gejala hipertensi ?
 Apa komplikasi dari hipertensi
 Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi ?
 Bagaimana cara mengobati hipertensi ?
 Bagaimana cara diet bergizi untuk hipertensi ?
2.4 Solusi
Untuk mengantisipasi meningkatnya penderita demam hipertensi, perlu adanya
sosialisasi pencegahan hipertensi karena dibandingkan harus mengeluarkan biaya yang
relatif besar untuk mengobati penyakit hipertensi, pencegahan dini adalah solusi yang
tepat.
II. Tujuan
2.1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang hipertensi selama 30 menit , diharapkan
siswa/i Keluarga dapat mengerti dan memahami tentang hipertensi.
2.2 Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi , diharapkan Keluarga tersebut
mampu:
1. Menjelaskan pengertian hipertensi.
2. Menjelaskan penyebab hipertensi.
3. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
4. Menjelaskan komplikasi hipertensi.
5. Menjelaskan cara mencegah hipertensi.
6. Menjelaskan cara pengobatan hipertensi.
7. Mejelaskan cara diet bergizi untuk hipertensi.

III. Strategi Pelaksanaan


1.1 Metode :
a. Demonstrasi
b. Tanya jawab
1.2 Alat / Media:
a. Alat
1) Tensi
b. Media
1) Leaflet
1.3 Sasaran :
Keluarga Binaan Ny. S di Jl. Muharto Gang 7, RT.07/RW.07 Kotalama, Kec.
Kedungkandang-Kota Malang

IV. Rancangan Pelaksanaan


1.1 Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a) Penyaji : Dianita Puteri
b) Pembimbing : Ns. Iin Susana, S. Kep
1.2 Alokasi waktu
Hari/Tanggal : Selasa , 19 Desember 2017
Pukul : 13.00 WIB
1.3 Denah

Pembim
bing

Penyaji

Ruang Tamu
Ny. S

1.4 Strategi
N KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MEDI WAK PENANG
O PENYULUHAN PESERTA A TU GUNG
JAWAB
1. Pendahuluan  Mengucapkan  Menjawab 5 Dianita
salam salam Menit
pembukaan  Memperhati
 Memperkenalk kan
an diri  Memperhati
 Mengkomunik kan
asikan tujuan
2. Pelaksanaan  Menjelaskan dan  Memperhatikan Diskusi, 45 Dianita
menguraikan dan mencatat Leaflet Menit
tentang : penjelasan
1. Pengertian penyuluh
hipertensi dengan cermat
2. Penyebab 
hipertensi 
3. Tanda dan gejala
hipertensi. 
4. Komplikasi 
hipertensi
5. Pencegahan
hipertensi.
6. Pengobatan
hipertensi.
7. Diet bergizi
hipertensi
 Memberikan  Menanyakan
kesempatan hal-hal yang
kepada peserta belum jelas
penyuluhan untuk atau belum
bertanya dipahami.
 Menjawab  Memperhatik
pertanyaan peserta an dan
penyuluhan yang mendengarka
berkaitan dengan n jawaban-
materi yang belum jawaban dari
jelas. penyuluh
3. Terminasi  Menyimpulkan  Memperhatikan 10 Dianita
materi yang telah kesimpulan dari Menit
disampaikan materi
 Melakukan penyuluhan yang
evaluasi telah
 Mengakhiri disampaikan.
kegiatan  Menjawab
penyuluhan pertanyaan yang
telah diajukan
oleh penyuluh.
 Menjawab salam

1.5 Standart Evaluasi


a. Struktur
Waktu pelaksanaan yang dialokasikan jam 13.00, kemudian langsung masuk pada
demonstran-tanya jawab yang dilakukan oleh pemateri .
b. Proses
Proses penyuluhan diharapkan berjalan lancar dengan antusias keluarga penyuluhan
baik, memahami, mengerti materi yang diberikan serta mampu bertanya jawab kepada
penyuluh sehingga terjalin feedback yang baik dan hal itu akan membantu keluarga
dalam memahami materi yang disampaikan
c. Hasil
Keluarga dapat menjelaskan definisi dari hipertensi, penyebabnya, cara pencegahan,
komplikasi, tanda dan gejalanya, cara pengobatan serta diet bergizi khusus hipertensi.
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

1. DEFINISI
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih besar dari normal.
Tekanan yang didapatkan pada pembuluh darah saat jantung menguncup yang disebut
dengan systole dan tekanan yang didapat pada pembuluh darah ketika jantung mengembang
yang disebut dengan diastole. Hipertensi tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan
darah diastolik >90 mmHg.
2. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
a. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
b. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
c. Stress Lingkungan.
d. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah. Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
 Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin
angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
 Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi. Ciri perseorangan, Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya
hipertensi adalah:
– Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
– Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
– Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
 Kebiasaan hidup, Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah :
– Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
– Kegemukan atau makan berlebihan
– Stress
– Merokok
– Minum alcohol
– Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
 Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal seperti
penyebab hipertensi sekunder adalah : Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis,
Nekrosis tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis,
Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, Diabetes Mellitus,
Hipertiroidisme, Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis, SGB, Obat – obatan,
Kontrasepsi oral, dan Kortikosteroid.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. Meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.
3. KLASIFIKASI
Klasifikasi hipertensi menurut WHO
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dan
diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
b. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik
91-94 mmHg
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg.
a. Klasifikasi menurut The Joint National Committee on the Detection and Treatment of
Hipertension:
 Diastolik :
 < 85 mmHg : Tekanan darah normal
 85 – 99 : Tekanan darah normal tinggi
 90 -104 : Hipertensi ringan
 105 – 114 : Hipertensi sedang
 >115 : Hipertensi berat
 Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
 < 140 mmHg : Tekanan darah normal
 140 – 159 : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
 > 160 : Hipertensi sistolik teriisolasi
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak
(sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita hipertensi, yg
membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi
dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ target (otak, mata (retina),
ginjal, jantung, dan pembuluh darah).
4. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.Menurut Rokhaeni ( 2001 ),
manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : Mengeluh sakit
kepala, pusing Lemas, kelelahan, Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis,
Kesadaran menurun. Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
 Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
 Sakit kepala
 Pusing / migraine
 Rasa berat ditengkuk
 Penyempitan pembuluh darah
 Sukar tidur
 Lemah dan lelah
 Nokturia
 Azotemia
 Sulit bernafas saat beraktivitas
5. FAKTOR RESIKO
a. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
b. Pria usia 35 – 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
c. Kebanyakan mengkonsumsi garam/natrium
d. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal seperti
merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffeine, DM, dsb.
e. Factor emosional dan tingkat stress
f. Gaya hidup yang monoton
g. Sensitive terhadap angiotensin
h. Kegemukan
i. Pemakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.
6. KOMPLIKASI
Komplikasi dari hipertensi dapat menyebabkan :
a. Kerusakan otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak
(stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak sedangkan bagian lain otak
tidak teraliri cukup sehingga bagian otak menjadi rusak.
b. Kerusakan jantung
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga
jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung kiri disebabkan jantung bekerja
keras untuk memompa darah.
c. Kerusakan ginjal
Tingginya tekanan darah akan membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan.
Akhirnya, pembuluh darah menjadi rusak dan menyebabkan fungsi ginjal menurun
hingga mengalami kegagalan ginjal.
d. Kerusakan mata
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan tertekannya pembuluh darah dan syaraf
pada mata sehingga penglihatan terganggu.
e. Kerusakan paru-paru
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan paru-paru juga bekerja ekstra keras untuk
mendapatkan oksigen yang diperlukan darah untuk melakukan sirkulasi dijantung
sehingga daya kerja paru semakin keras yang akan menyebabkan emboli paru atau
kebocoran.
f. Kerusakan otak
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan sirkulasi darah ke otak semakin banyak
sehingga otak akan banyak menerima stimulus. Jika terlalu tertekan maka otak akan
mengalami kematian beberapa sel yang menyebabkan kemampuan kognitif atau berfikir
mereka berkurang.
7. CARA MENCEGAH
Cara pencegahan untuk hipertensi adalah :
a. Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan darah tinggi
sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.
b. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,
magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
c. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika menderita tekanan darah
tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang
menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari
sedangkan wanita 15 ml per hari.
d. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita tekanan
darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai,
dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
e. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel,
melon, dan jeruk.
f. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan mampu mengendalikan emosi
Anda.
g. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
h. Kendalikan kadar kolesterol.
i. Kendalikan diabetes.
j. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika
menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak
meningkatkan tekanan darah.
8. PENGOBATAN
Terapi Herbal untuk Hipertensi
Pengobatan terhadap hipertensi dapat dilakukan dengan terapi herbal
hipertensi. Sebelum membuat racikan atau ramuan, pengenalan jenis tanaman sangat
diperlukan, demikian juga sifat dan cita rasa tanaman tersebut. Pengetahuan ini penting
untuk mengetahui dan mencegah kekeliruan dengan tanaman jenis lain yang mungkin sosok
dan bentuknnya mirip. Di dalam tradisional chinesse pharmacology, ada empat macam sifat
dan lima macam cita rasa dan tamanan obat. Empat macam sifat dari tanaman obat, yaitu
dingin, panas, hangat dan sejuk. Tanaman dengan sifat panas, hangat dapat dipakai untuk
pengobatan pada sindrom dingin. Adapun sifat sejuk dan dingin digunakan untuk
pengobatan pada sinrom panas.
Dalam memilih pemakaian obat, seseorang lebih cenderung menyukai obat yang
langsung ditelan. Akibatnya jamu instan dalam kemasan dan obat-obatan medis menjadi
semakin popular. Penyajian jenis obat-obat pada terapi herbal untuk hipertensi khususnya
dalam terapi hipertensi disuguhkan dengan beberapa cara, misalnya dengan dimakan
langsung disajikan dengan dibuat jus untuk diambil sarinya, diolah menjadi obat ramuan
ataupun dengan dimasak sebagai pelengkap menu sehari-hari. Berdasarkan penyebab
terjadinya hipertensi ramuan tanaman obat pun dalam terapi herbal hipertensi harus
disesuaikan. Berikut ini tanaman obat dan ramuan yang dapat digunakan untuk mengatasi
hipertensi :
a. Sambiloto : Memberikan efek muskarinik pada pembuluh darah, mempengaruhi penyakit
jantung iskemik, eek pada respirasi sel sifat kholeretik, menurunkan tekanan darah
tinggi, mengatasi diabetes, penawar racun, penghilang nyeri (analgesic), anti inflamasi, dan
antibakteri.
b. Tapak dara : tapak dara berkhasiat sebagai diuretic, hipoglikemih, hipotensif
(menurunkan tekanan darah), sedative (penenang), hemostatis (pengehnti pendarahan),
peluruh haid, serta menghilangkan panas dan racun.
c. Mahkota dewa : berkhasiat mengobati hipertensi, stroke, bersifat sebagai tonik pada lever
dan darah, penangkal alergi (antihistamin), sintosinon, oksitosin (pemacu kerja otot
rahim), serta mengobati disentru, jerawat, penyakit kulit seperti eksim dan gatal-gatal.
d. Mawar ; menurunkan tekanan darah, menguatkan jantung. Membersihkan darah, dan
obat radang sendi.
e. Belimbing wuluh : mengobati hipertensi, rematik, sariawan, batuk rejan, pegal linu,
jerawat, panu, memperbanyak pengeluaran empedu, menghilangkan rasa sakit, peluruh
kencing dan bersifat antiradang.
f. Alang-alang : menghentikan pendarahan, menurunkan panas, peluruh kemih,
menghilangkan haus, serta mengatasi gejala meridian paru-paru, penyakit lambung, dan
usus kecil.
g. Bawang putih/garlic : Tanaman ini dikenal bermanfaat mengatasi seluruh system
kardiovaskular termasuk tekanan darah. Tekanan darah (angka distolik) menurun secara
berarti hanya dengan mengonsumsi 3 siung bawang putih setiap dari selama tiga bulan.
Di dalam bawang putih juga mengandung senyawa adenosine yang dapat melenturkan
pembuluh darah sehingga darah mengalir lebih lancar.
h. Seledri/ Celery : Tanaman seledri ini mengandung senyawa aktif apigenin. Senyawa ini
berfungsi sebagai calcium antagonist dan manitol yang identik dengan diuretic. Selain
dalam bentuk suplemen, seledri enak dikonsumsi dalam bentuk jus.
i. Bawang merah / Onion : Minyak esensial pada bawang merah di anggap paling efektif
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
j. Mengkudu : Kandungan scopoletin dalam buah buruk rupa ini mampu menurunkan
tekanan darah tinggi. Uji preklenisnya dilakukan oleh Departemen Farmasi Universitas
Indonesia terhadap mengkudu bentuk pil. Mengkudu biasanya dikonsumsi dalam bentuk
jus. Tetapi sejarang banyak juga yang tersedia dalam bentuk pil.
k. Tomat : Kandungan asam amino Gamma-amino butyric (GABA) pada tomat bermanfaat
menurunkan tekanan darah tinggi
l. Belimbing : Buah belimbing kaya akan serat yang akan mengikat lemak dan bermanfaat
pada tidak bertambahnya berat badan, penyebab hipertensi. Belimbing juga kaya air dan
mengandung kalium yang bersifat diuretic, sehingga kelebihan garam dapat dikeluarkan
dari tubuh melalui urine.
9. DIET BERGIZI
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah diet yang dirancang
untuk mengobati atau mencegah hipertensi. Diet ini dilakukan dengan mengurangi asupan
garam dan menambah berbagai macam makanan yang kaya akan nutrisi untuk menurunkan
tekanan darah. Dengan menerapkan diet DASH, penderita hipertensi akan dapat
menurunkan tekanan darahnya beberapa poin dalam waktu 2 minggu. Dan jika dilakukan
terus menerus, tekanan darah akan dapat turun 8 sampai 14 poin, yang akan membuat
perubahan yang berarti bagi kesehatan.
Selain untuk menurunkan tekanan darah, diet DASH juga memiliki keuntungan lain,
seperti mengurangi resiko osteoporosis, kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Diet
DASH juga dapat menurunkan berat bedan karena memberikan arahan untuk bagaimana
mengkonsumsi makanan atau cemilan yang bergizi.
Tujuan utama dari diet DASH adalah mengurangi asupan garam, karena natrium dapat
meningkatkan tekanan darah secara dramatis pada orang yang sensitif terhadapnya. Sebagai
tambahan dari diet DASH, terdapat juga versi diet rendah garam. Anda dapat memilih diet
mana yang sesuai dengan kesehatan Anda.
 Diet DASH Standar – membatasi konsumsi natrium sampai 2.300 mg/hari
 Diet DASH Rendah Garam – membatasi konsumsi natrium sampai 1.500 mg/hari
Menurut penelitian, diet DASH Rendah Garam sangat berguna untuk membantu
menurunkan tekanan darah untuk orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas atau orang
yang sudah terkena penyakit hipertensi. Diet DASH : Apa yang Harus Dimakan. Berikut
adalah makanan yang baik untuk dikonsumi pada diet DASH.
a. Biji-bijian (6-8 Kali Konsumsi/hari)
Termasuk roti, sereal dan pasta. Pilihlah gandum utuh karena mengandung lebih
banyak serat dan nutrisi. Misalnya, gunakan beras merah untuk mengganti beras putih,
roti gandum untuk pengganti roti biasa. Roti gandum biasanya rendah lemak, hindari
mengoleskan mentega atau krim.
b. Sayur-sayuran (4-5 Kali Konsumsi/hari.
Konsumsi sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral seperti
kalium dan magnesium. Jangan hanya mengkonsumsi sayuran sebagai lauk saja, tetapi
konsumsi sayuran sebagai menu utama
c. Buah-buahan (4-5 Kali Konsumsi/hari)
Buah-buahan juga mengandung banyak serat dan mineral yang diperlukan untuk
tubuh, dan biasanya rendah lemak – kecuali alpukat dan kelapa. Tetapi ada beberapa
macam buah-buahan yang bersifat kontradiktif dengan beberapa obat, maka sebaiknya
konsultasikanlah kepada dokter atau ahli diet Anda buah-buahan apa yang harus
dihindari.
d. Produk Susu (2-3 Kali Konsumsi/hari)
Susu, yoghurt, keju adalah sumber vitamin D, kalsium dan protein. Tetapi pilihlah
produk olahan susu yang rendah atau tanpa lemak.
e. Kurangi konsumsi daging
Meskipun daging adalah sumber protein, vitamin B dan zat besi, tetapi daging juga
mengandung banyak lemak dan kolesterol. Kurangi mengkonsumsi daging 1/3 atau 1/2
porsi dari biasanya. Buanglah lemak pada daging sebelum dimasak atau memasak ayam
tanpa kulitnya. Makan ikan yang banyak mengandung Omega 3 seperti Salmon dan Tuna,
ini akan membantu menurunkan kolesterol Anda.
f. Kacang-kacangan
Biji bunga matahari, almond, kacang merah, kacang polong dan kacang-kacangan
lain merupakan sumber dari magnesium, kalium dan protein, serta mengandung banyak
serat dan senyawa yang dapat mencegah penyakit kanker dan jantung. Tetapi makanan ini
harus dikonsumsi dalam jumlah yang kecil karena kacang-kacangan mengandung kalori
yang tinggi. Makanan yang mengandung kedelai seperti tahu dan tempe, dapat menjadi
alternatif pengganti daging sebagai sumber protein.
g. Lemak
Lemak berguna untuk membantu tubuh menyerap vitamin esensial dan membantu
menjaga imunitas tubuh. Tetapi terlalu banyak lemak, terutama lemak tak jenuh, dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes. Diet DASH berfokus pada
lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, minyak kanola, minyak jagung. Namun minyak ini
tidak stabil pada suhu yang tinggi sehingga lebih baik digunakan sebagai campuran salad
atau untuk menumis.
h. Gula
Anda tidak perlu berpantang makan yang manis-manis dalam mengikuti diet DASH.
Bila ingin makan makanan yang manis, pilihlah makanan yang rendah kalori seperti
permen rendah kalori, es buah atau biskuit rendah kalori. Anda dapat juga menggunakan
pemanis buatan seperti aspartame, tetapi sebaiknya gunakanlah secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai